backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

7

Tanya Dokter
Simpan

Merasa Sakit Saat Berhubungan Intim? Bisa Jadi Ini Alasannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 22/12/2022

    Merasa Sakit Saat Berhubungan Intim? Bisa Jadi Ini Alasannya

    Sakit saat berhubungan intim dapat terjadi karena berbagai alasan, mulai dari masalah fisik hingga kekhawatiran psikologis.

    Kondisi ini mungkin pernah dialami setiap orang yang sudah berhubungan intim setidaknya sekali seumur hidup. Apa saja penyebabnya?

    Gejala sakit saat berhubungan intim

    sakit punggung

    Rasa sakit berhubungan intim bisa menjadi pertanda dari kondisi atau masalah kesehatan tertentu. Pasalnya, hubungan seksual yang sehat biasanya tidak menimbulkan masalah bagi kebanyakan pasangan.

    Akan tetapi, jika hubungan seks terasa menyakitkan, gejala berikut ini mungkin Anda alami.

    • Nyeri hanya pada awal penetrasi.
    • Nyeri bukan hanya tiap kali terjadi penetrasi penis ke vagina, tapi juga saat memasukkan tampon.
    • Sakit yang baru muncul saat berhubungan intim, padahal sebelumnya tidak terasa nyeri.
    • Rasa sakit yang mendalam selama penetrasi.
    • Rasa sakit seperti panas atau nyeri.
    • Nyeri berdenyut setelah selesai melakukan aktivitas seksual.

    Apabila rasa nyeri tak kunjung hilang dan terus muncul setiap kali berhubungan intim, segera periksakan diri ke dokter. Dengan begitu, dokter bisa mengobati sesuai kondisi yang mendasarinya.

    Kenapa saat berhubungan intim terasa sakit?

    Pasangan mengalami masalah disfungsi seksual

    Penyebab rasa sakit saat berhubungan intim bisa berbeda-beda pada setiap orang. Rasa sakit tersebut bisa disebabkan penyakit hingga masalah psikologis tertentu.

    Berikut merupakan berbagai penyebab sakit saat berhubungan intim.

    1. Trauma atau cedera pada vagina

    Cedera pada vagina dapat membuat hubungan seks terasa sakit. Cedera yang dimaksud termasuk robekan saat melahirkan atau robekan pada perineum (lapisan kulit antara vagina dan anus) selama persalinan.

    Rasa sakit timbul ketika aktivitas seks terlalu cepat dilakukan setelah operasi atau melahirkan. Padahal, vagina membutuhkan waktu untuk pulih sebelum dapat kembali menerima penetrasi.

    2. Infeksi vagina

    Infeksi vagina juga bisa menjadi salah satu penyebab sakit saat berhubungan intim. Salah satu jenis infeksi yang umum ditemukan ialah vaginosis bakterialis. 

    Kondisi ini disebabkan oleh pertumbuhan bakteri berlebih di dalam vagina. Tak hanya rasa sakit, vaginosis bakterialis juga bisa berkembang menjadi komplikasi serius jika tak segera ditangani

    3. Infeksi menular seksual

    Infeksi menular seksual, baik pada pria maupun wanita, dapat memicu timbulnya rasa sakit saat melakukan aktivitas seks.

    Beberapa contoh infeksi menular seksual yang dapat menyebabkan sakit saat melakukan seks yakni klamidia, gonore, serta herpes.

    4. Menopause

    Saat seseorang memasuki masa menopause, dinding vagina dapat kehilangan kelembapan normal dan menjadi kering.

    Kondisi vagina yang kering ini menyebabkan rasa nyeri ketika melakukan aktivitas seks apa pun.

    5. Endometriosis

    gejala endometriosis

    Endometriosis merupakan kondisi ketika jaringan yang seharusnya melapisi rahim, malah tumbuh di luar rahim.

    Penyakit endometriosis tak hanya menyebabkan sakit atau nyeri saat berhubungan intim, tetapi juga rasa sakit saat menstruasi.

    6. Penyakit radang panggul

    Adanya penyakit radang panggul dapat membuat jaringan yang ada di dalam panggul mengalami peradangan.

    Terlebih lagi, tekanan selama melakukan hubungan seksual dapat semakin memperparah rasa sakit yang muncul.

    7. Masalah pada leher rahim

    Rasa nyeri saat berhubungan intim mungkin juga berkaitan dengan adanya masalah pada leher rahim (serviks).

    Biasanya, kondisi ini ditandai dengan rasa sakit ketika penis masuk atau penetrasi secara maksimal dan mencapai serviks.

    8. Vaginismus

    Vaginismus merupakan kondisi ketika otot vagina menutup saat seks sehingga penetrasi sulit dilakukan.

    Wanita dengan vaginismus biasanya mengalami kejang pada otot vagina. Kejang inilah yang membuat penetrasi terasa menyakitkan.

    9. Luka pada kulup penis

    Menurut National Health Service (NHS), luka pada kulup penis dapat membuat pria merasa sakit saat berhubungan seks. Rasa sakit tersebut muncul akibat gesekan pada luka yang terjadi ketika melakukan penetrasi.

    10. Prostatitis

    Prostatitis terjadi ketika kelenjar prostat mengalami peradangan. Biasa terjadi pada pria berusia 30 hingga 50 tahun, penyakit ini bisa menyebabkan nyeri saat berhubungan seks.

    11. Masalah psikologis

    Kecemasan, depresi, kekhawatiran tentang penampilan fisik, ketakutan mengenai hubungan seksual, hingga masalah dalam hubungan, dapat berkontribusi pada berhubungan seks.

    Sadar atau tidak, berbagai masalah psikologis di atas bisa menyebabkan penurunan gairah dan ketidaknyamanan. Akibatnya, seks menjadi terasa menyakitkan.

    12. Stres

    Otot panggul Anda cenderung menyempit dan tidak rileks saat melakukan aktivitas seksual dengan kondisi stres. Kondisi ini akan menimbulkan rasa nyeri saat berhubungan seks.

    13. Riwayat pelecehan seksual

    Beberapa wanita merasa nyeri saat berhubungan seks karena pernah mengalami pelecehan atau kekerasan seksual. Rasa sakit tersebut muncul dari trauma yang pernah dialami.

    Terkadang, cukup sulit untuk menilai apakah rasa sakit saat berhubungan seks diakibatkan faktor fisik atau psikologis.

    Namun, jika tidak diatasi, rasa sakit saat awal berhubungan seks dapat menyebabkan ketakutan berulang untuk melakukan hubungan seks lagi.

    Hal inilah yang membuat Anda sulit rileks sehingga justru menimbulkan rasa sakit atau nyeri yang lebih parah saat berhubungan intim.

    Cara mengatasi sakit saat berhubungan seks

    Cara mengatasi nyeri saat berhubungan seks harus disesuaikan dengan penyebabnya. Maka dari itu, Anda harus berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

    Dalam banyak kasus, seorang wanita merasakan sakit saat berhubungan seks jika vagina tidak memiliki cukup pelumas. Ini bisa diatasi dengan pemanasan alias foreplay sebelum penetrasi.

    Pelumas vagina tambahan juga bisa diberikan agar seks tidak terasa sakit. Pada wanita yang telah menopause, dokter mungkin meresepkan obat oles dengan kandungan estrogen.

    Selain obat-obatan, dokter juga bisa menyarankan Anda untuk mengikuti terapi lain seperti berikut.

    1. Terapi desensitisasi

    Terapi ini dilakukan dengan cara melatih otot vagina agar bisa lebih rileks. Dengan begitu, rasa nyeri saat berhubungan seks diharapkan dapat berkurang.

    2. Terapi seks atau konseling

    Rasa nyeri saat berhubungan seks dapat berdampak negatif pada kondisi emosional dan kehidupan seks Anda. Berkonsultasi dengan psikolog bisa membantu mengatasi masalah ini.

    Selain penanganan medis, penting bagi Anda dan pasangan untuk bekerja sama agar masalah ini dapat dilalui. Anda bisa berdiskusi mengenai cara lain berhubungan seks tanpa penetrasi.

    Anda dan pasangan juga sebaiknya memahami kondisi satu sama lain. Memaksakan kehendak tanpa persetujuan pasangan dapat menimbulkan ketidaknyamanan saat bercinta.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 22/12/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan