backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Vitiligo

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 09/03/2023

Vitiligo

Vitiligo merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan memudarnya warna kulit asli sehingga yang terlihat adalah kulit berwarna putih. Untuk mengetahui gejala, penyebab, dan cara mengatasinya, jangan lewatkan penjelasan berikut ini.

Apa itu vitiligo?

Vitiligo adalah penyakit yang menyebabkan hilangnya pigmen warna pada kulit. Penyakit ini membuat kulit jadi putih semua karena warna-warna kulit asli akan hilang di area tertentu.

Kondisi ini paling sering terjadi pada punggung tangan, wajah, dan ketiak. Namun penyakit kulit ini juga bisa menyerang rambut dan bagian dalam mulut.

Sejumlah perawatan untuk vitiligo dapat mengembalikan warna pada kulit yang kehilangan pigmen. Meski begitu, perawatan apa pun tidak dapat mencegah hilangnya warna kulit dan kekambuhan.

Seberapa umum penyakit ini?

Vitiligo adalah kondisi langka yang dialami kira-kira 1% dari seluruh penduduk dunia.

Penyakit kulit ini bisa terjadi pada orang dari semua kelompok ras dan etnis. Namun, penyakit ini akan lebih jelas terlihat pada orang berkulit gelap.

Vitiligo juga dapat terjadi pada semua usia. Namun, menurut situs Mayo Clinic, kondisi ini lebih banyak terjadi pada orang dengan usia kurang dari 30 tahun.

Tanda dan gejala vitiligo

obat vitiligo

Mengutip American Association of Dermatology, vitiligo terbagi menjadi dua jenis, yaitu segmental dan non-segmental. Kedua jenis tersebut sebenarnya memiliki gejala yang berbeda.

Namun apa pun jenisnya, ciri utamanya tetap sama, yaitu muncul bercak-bercak yang berwarna lebih terang dari kulit di sekitarnya akibat kehilangan pigmen.

Berikut gejala sesuai dengan jenis penyakitnya.

1. Vitiligo tipe segmental

Untuk tipe segmental, berikut ciri-cirinya.

  • Hanya muncul di 1 bagian tubuh seperti kaki, wajah, atau lengan.
  • Mengalami uban dini pada rambut, bulu mata, atau alis.
  • Biasanya muncul di usia dini atau sangat muda.
  • Sering kali berlangsung selama sekitar satu tahun kemudian berhenti meluas.

2. Vitiligo tipe non-segmental

Tipe non-segmental adalah jenis vitiligo yang paling sering menyerang. Di bawah ini adalah berbagai tanda dan gejala yang biasanya muncul.

  • Muncul di kedua sisi tubuh, seperti kedua tangan atau kedua lutut.
  • Bercak putih pertama berbentuk simetris.
  • Hilangnya warna dimulai dari ujung jari, pergelangan tangan, hingga tangan.
  • Muncul pada kulit yang terpapar sinar matahari seperti wajah, leher, dan tangan.
  • Warna kulit hilang dengan cepat kemudian berhenti untuk sementara waktu dan bisa mulai kembali.
  • Warna yang hilang cenderung berkembang dan meluas.

Selain gejala-gejala di atas, kehilangan pigmen dapat terjadi pada jaringan yang melapisi selaput lendir, seperti mulut dan hidung yang disertai dengan perubahan warna pada lapisan bola mata atau retina.

Kapan harus periksa ke dokter?

Segera konsultasi ke dokter spesialis kulit jika kulit, rambut, atau mata Anda berubah warna.

Penyebab vitiligo

Secara garis besar, vitiligo terjadi saat melanosit atau sel penghasil melanin yang menentukan warna rambut tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya.

Belum diketahui secara spesifik bagaimana mekanisme kemunculan penyakit ini. Namun, diduga kuat penyakit ini dipicu oleh masalah autoimun.

Penyakit autoimun berkembang ketika sel-sel pada sistem kekebalan tubuh salah mengira sel-sel sehat sebagai kuman yang berbahaya.

Dalam kasus ini, bisa jadi tubuh keliru mengenali melanosit sebagai zat asing. 

Akibatnya, sel T yang berfungsi melawan infeksi malah menyerang dan menghancurkan melanosit hingga tak lagi bisa bekerja sebagaimana mestinya.

Faktor risiko vitiligo

Namun, Anda bisa lebih berisiko jika memiliki kondisi sebagai berikut.

  • Anak dengan vitiligo kemungkinan besar diwariskan secara genetik dari orangtuanya.
  • Memiliki penyakit autoimun, terutama penyakit Hashimoto (penyakit tiroid) atau alopecia areata yang menyebabkan rambut rontok.
  • Terpapar pemicu, seperti sinar matahari, stres, atau paparan bahan kimia industri.

Untuk mengetahui penyebab pasti dan apakah Anda berisiko mengalaminya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Komplikasi vitiligo

gejala vitiligo

Meskipun tidak berbahaya, ada beberapa kemungkinan komplikasi yang mungkin terjadi seperti dikutip dari situs Cleveland Clinic berikut ini.

  • Kulit yang kehilangan pigmen jadi lebih sensitif, terutama terhadap paparan sinar matahari.
  • Pasien mungkin memiliki beberapa kelainan pada retina dan beberapa variasi warna pada irisannya.
  • Pasien lebih berisiko mengalami masalah autoimun lainnya.
  • Sebagian pasien cenderung mengalami tantangan emosional karena penampilan kulitnya.

Diagnosis vitiligo

Untuk mengetahui bahwa masalah kulit yang dialami mengarah pada vitiligo, dokter akan memerlukan beberapa pemeriksaan terhadap kondisi Anda seperti berikut.

  • Pemeriksaan medis: dokter akan memeriksa gejala yang nampak dengan menggunakan lampu sinar ultraviolet khusus.
  • Riwayat vitiligo: dokter akan menanyakan riwayat penyakit kulit terkait vitiligo dalam keluarga Anda.
  • Biopsi kulit dan sampel darah: ini meliputi pengambilan sampel kulit dan tes darah untuk melihat adanya pemicu vitiligo.

Pengobatan vitiligo

Jenis perawatan kulit untuk vitiligo tergantung pada kondisi kesehatan, usia, lokasi kulit, dan keparahannya. 

Memang, pengobatan tidak dapat mengembalikan warna kulit secara permanen.

Namun, pengobatan sangat berguna untuk mencegah penyebaran penyakit kulit putih semua semakin luas. 

1. Pengobatan secara medis

Berikut sejumlah obat vitiligo yang mungkin akan diresepkan dokter.

  • Krim kortikosteroid: membantu mencegah penyebaran hilangnya pigmen agar tak semakin luas dan membantu mengembalikan warna kulit. 
  • Obat untuk sistem imunitas: obat seperti tacrolimus atau pimecrolimus (inhibitor kalsineurin), cukup efektif untuk area vitiligo yang tak terlalu luas.
  • Terapi cahaya dan psoralen (PUVA): terapi gabungan obat psoralen dan terapi cahaya untuk mengembalikan warna kulit mendekati aslinya. 
  • Depigmentasi: penggunaan losion atau salep oles yang cukup kuat seperti monobenzon, mequinol, atau hydroquinone.
  • Cangkok kulit: prosedur yang dilakukan dengan menempelkan jaringan kulit normal ke bagian kulit yang kehilangan pigmen.
  • Pencangkokan blister: penyedotan untuk mengangkat bagian atas kulit, lalu menempelkan jaringan kulit baru pada area yang berubah warna.
  • Tato (mikropigementasi): operasi menanamkan pigmen ke kulit, biasanya efektif untuk bagian dalam dan sekitar bibir orang berkulit gelap.

2. Pengobatan secara alami

Berikut ini adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mencegah kondisi penyakit kulit putih semua semakin memburuk.

  • Lindungi kulit dari sinar UV: gunakan tabir surya dengan minimal SPF 30 dan pakaian yang menutupi kulit jika akan berkegiatan di luar ruangan. 
  • Gunakan kosmetik: menyamarkan area vitiligo dengan bantuan kosmetik. Cara ini bisa dilakukan jika area kulit yang kehilangan pigmen tidak terlalu luas.
  • Jangan menato kulit: kulit bisa semakin rusak bila ditato. Bahaya tato juga bisa memicu munculnya bercak putih baru setelah dua minggu.

Jika mengalami atau memiliki kekhawatiran seputar penyakit vitiligo, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit kepercayaan Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 09/03/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan