backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Varises

Ditinjau secara medis oleh dr. Charley Simanjuntak, Sp.B., Sub BVE, B.Med.Sc. · Bedah Vaskular · Tzu Chi Hospital


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 29/09/2023

Varises

Pernahkah Anda melihat pembuluh darah yang menonjol pada permukaan kulit? Nah, bisa jadi itu adalah varises. Meski tidak bergejala, kondisi ini tidak boleh Anda sepelekan. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai varises, simak penjelasannya di bawah ini.

Apa itu varises?

Varises adalah pembuluh vena yang membengkak, membesar, dan seringnya berkelok-kelok di bawah permukaan kulit. Kondisi ini disebabkan oleh masalah pada pembuluh vena.

Masalah pada pembuluh vena bisa terjadi pada area tubuh mana pun. Bahkan, kondisi ini dapat juga terjadi pada kantong testis atau skrotum yang disebut sebagai varikokel

Meski begitu, varises lebih sering memengaruhi area kaki sehingga bisa menyebabkan tampilan seperti urat yang menonjol pada permukaan kulit kaki.

Varises ringan biasanya tidak berbahaya. Namun, varises yang parah bisa menghambat aktivitas sehingga dibutuhkan penanganan dokter untuk mencegah komplikasi.

Selain itu, munculnya varises bisa menandakan beberapa masalah kesehatan, termasuk chronic venous insufficiency (CVI), yakni gangguan aliran darah dari pembuluh darah vena kaki ke jantung.

Tanda dan gejala varises

penyebab varises

Kebanyakan penyakit varises menjadi masalah estetika. Itu artinya, kondisi ini sering membuat penampilan menjadi kurang sedap dipandang.

Bagi sebagian orang, kondisi ini bahkan dapat menyebabkan gejala dan komplikasi yang serius.

Dikutip dari Mayo Clinic, berikut adalah ciri-ciri penyakit varises yang paling umum.

  • Munculnya serabut atau garis-garis biru keunguan pada permukaan kulit.
  • Pembuluh vena menonjol dan membengkak di sepanjang paha, mata kaki, hingga lutut.
  • Rasa nyeri atau kaki terasa berat setelah berdiri maupun duduk terlalu lama, terutama pada kasus varises parah.
  • Kulit terasa gatal, panas, dan berwarna merah kebiruan hingga kecoklatan, yang bisa menjadi pertanda dermatitis statis.
  • Terjadi perubahan warna kulit, kulit menjadi lebih tipis, dan terbentuk luka atau infeksi pada jaringan lunak dekat mata kaki.
  • Area kaki yang mengalami pembengkakan vena terasa berdenyut hingga kram.

Mungkin ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda merasa khawatir akan gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Penyebab varises

Secara umum, penyebab varises adalah melemahnya katup pada pembuluh vena. Penyakit ini tidak menular, tetapi cukup umum terjadi dalam satu keluarga.

Pembuluh vena yang bertugas membawa darah dari jaringan tubuh ke jantung ini punya katup satu arah yang membantu menjaga aliran darah ke jantung Anda.

Apabila katup lemah atau rusak, darah dapat mengalir balik dan berkumpul pada pembuluh darah. 

Lama-kelamaan, kondisi ini dapat menyebabkan pembuluh vena membengkak, menonjol, dan terlihat pada permukaan kulit sebagai varises.

Faktor risiko varises

Varises bisa menyerang siapa pun. Namun, pada beberapa orang, risiko varises mungkin lebih tinggi karena beberapa faktor berikut ini.

  • Berusia lebih tua sehingga kondisi pembuluh vena dan katupnya melemah.
  • Berjenis kelamin wanita. Varises saat hamil atau menopause disebabkan oleh perubahan hormon yang mengendurkan dinding pembuluh darah.
  • Memiliki orangtua atau saudara kandung yang juga mengidap varises.
  • Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Tidak aktif bergerak atau terbiasa berdiri dan duduk dalam waktu lama.
  • Pernah memiliki riwayat gangguan pembekuan darah atau trauma pada kaki.

Komplikasi varises

tulang kering sakit shin splints

Penyakit varises dapat memburuk seiring waktu. Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang kemungkinan terjadi akibat penyakit ini.

1. Luka

Luka bisa terbentuk pada area kulit dekat varises, terutama di sekitar pergelangan kaki bagian dalam. Benjolan yang terbentuk akan berubah warna seiring waktu.

2. Pembekuan darah

Jika varises terjadi pada kaki, pembuluh darah dapat membengkak dan memicu rasa nyeri. 

Kondisi munculnya pembengkakan pada kaki ini yang mengindikasikan adanya penggumpalan darah dan dikenal dengan istilah tromboflebitis.

3. Perdarahan

Terkadang, pembuluh darah vena yang menonjol dan letaknya sangat dekat dengan kulit dapat pecah. Kondisi ini kemungkinan bisa memicu perdarahan kecil.

Tahukah Anda?

Gangguan pembuluh vena juga dapat menyebabkan kondisi yang disebut spider veins. Kondisi yang mirip varises ini ditandai dengan munculnya pembuluh darah kecil berwarna kemerahan atau keunguan pada kulit yang menyerupai sarang laba-laba.

Diagnosis varises

Dokter akan melihat kaki saat Anda berdiri untuk memeriksa pembengkakan. Dokter dapat juga meminta Anda untuk menjelaskan rasa nyeri yang timbul pada area sekitar varises.

Tes ultrasonografi atau USG mungkin diperlukan untuk melihat kondisi katup pada pembuluh vena. Ini berfungsi juga berfungsi untuk mengecek ada-tidaknya bekuan darah.

Ada pula plethysmography, yaitu tes untuk mengukur perubahan volume darah yang membantu mendiagnosis masalah terkait aliran darah abnormal.

Pengobatan varises

stocking varises

Dokter akan menentukan pengobatan sesuai dengan keparahan penyakit yang Anda alami. Ini adalah penjelasan mengenai beberapa cara mengobati varises secara medis.

1. Stoking kompresi

Stoking khusus ini memberikan tekanan yang stabil pada kaki. Hal ini membantu memindahkan darah agar mampu kembali ke jantung Anda. 

Tekanan ini dapat mengurangi pembengkakan pada kaki dan mengurangi risiko pembekuan darah.

Apabila Anda membutuhkan stoking kompresi, dokter akan terlebih dahulu memeriksa varises sehingga Anda mendapatkan ukuran dan jumlah tekanan yang tepat.

2. Skleroterapi

Skleroterapi merupakan pengobatan paling efektif untuk mengobati spider veins dan varises yang kecil.

Prosedur ini melibatkan penyuntikan larutan garam konsentrasi tinggi ke dalam varises. Hal ini akan membuat dinding vena saling menempel sehingga darah tidak bisa lagi mengalir di dalamnya.

Anda mungkin membutuhkan 2–3 kali skleroterapi. Setelahnya, Anda bisa melihat varises mulai memudar dalam hitungan minggu atau bulan tergantung pada tingkat keparahannya.

3. Terapi laser

Pengobatan ini dilakukan dengan cara mengarahkan sinar laser pada vena yang membengkak. Sinar ini dapat mengecilkan pembuluh darah tanpa merusak kulit yang terkena.

Dua metode terapi laser yang sering digunakan, yakni endovenous laser treatment (EVLT) dan radiofrequency ablation (RFA). Keduanya bekerja menutup vena yang membengkak.

Setelah prosedur ini, Anda harus memakai stoking kompresi selama 3–4 minggu. Ini bertujuan supaya bintik hitam tidak terbentuk pada kulit yang terkena laser.

4. Operasi

Dokter mungkin juga merekomendasikan operasi varises. Namun, tidak perlu khawatir, operasi hanya dilakukan bila pembuluh vena yang bermasalah ukurannya terlalu besar.

Prosedur ini melibatkan sayatan kecil pada jaringan dekat varises guna mengangkat vena yang terkena. Efek samping dari pengobatan ini ialah adanya bekas luka kecil.

Pencegahan varises

Tidak ada cara khusus untuk mencegah varises sepenuhnya. Namun, meningkatkan sirkulasi darah dan tonus otot dapat mengurangi risiko dari gangguan pembuluh darah ini.

Berikut ini adalah beberapa perubahan gaya hidup sebagai upaya untuk pencegahan varises.

  • Pakai stoking kompresi sesuai saran dokter untuk melancarkan sirkulasi darah.
  • Lakukan olahraga jalan kaki secara rutin, setidaknya 30 menit setiap hari.
  • Jaga berat badan Anda dalam kisaran ideal dengan pola makan sehat dan olahraga.
  • Kurangi penggunaan sepatu yang berhak tinggi dan kaus kaki yang terlalu ketat.
  • Ubah posisi kaki Anda secara berkala saat harus duduk atau berdiri dalam waktu lama.

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar penyakit ini, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi terbaik.

Kesimpulan

  • Varises adalah kondisi pembuluh vena yang membengkak dan menonjol di permukaan kulit, terutama pada bagian kaki.
  • Sejumlah faktor, seperti usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, obesitas, dan gaya hidup, dapat meningkatkan risiko varises.
  • Pengobatan dapat melibatkan penggunaan stoking kompresi, skleroterapi, terapi laser, operasi, hingga perubahan gaya hidup.
  • Selalu konsultasi dengan dokter untuk menentukan metode pengobatan yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Charley Simanjuntak, Sp.B., Sub BVE, B.Med.Sc.

Bedah Vaskular · Tzu Chi Hospital


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 29/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan