backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Tumor Tulang

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 02/12/2020

Tumor Tulang

Definisi tumor tulang

Apa itu tumor tulang?

Tumor tulang adalah jaringan atau benjolan yang terbentuk akibat sel-sel di tulang tumbuh secara tidak terkendali. Benjolan dapat muncul bagian tulang apa saja, namun kondisi ini umumnya ditemukan di tulang panggul, serta tulang-tulang panjang di lengan dan kaki.

Kebanyakan gangguan muskuloskeletal ini tumbuh di jaringan tulang sebenarnya bersifat jinak. Dengan kata lain, tumor tidak berpotensi menyebar ke bagian tubuh lain.

Namun, itu bukan berarti tumor tidak akan menyebabkan kerusakan pada tulang. Jaringan abnormal tersebut dapat melemahkan struktur tulang yang terdampak, sehingga membuat tulang lebih rentan terhadap benturan.

Tumor juga dapat bersifat ganas dan nantinya ini akan menyebabkan kanker.  Tumor ganas ini bisa menyebar dan merusak bagian tubuh lain yang sehat.

Seberapa umumkah penyakit ini?

Tumor tulang adalah penyakit kelainan pada tulang yang cukup langka. Menurut sebuah studi yang diambil dari Clinical Cases in Mineral and Bone Metabolism, rata-rata usia penderita ketika terdiagnosis penyakit ini adalah di bawah usia 30 tahun. Namun, angka tersebut mengalami peningkatan pula pada pasien di atas 60 tahun.

Selain itu, tumor jenis ini lebih banyak terjadi pada pasien berjenis kelamin laki-laki dibanding dengan perempuan. Rata-rata rasio kejadiannya pada pasien laki-laki dan perempuan adalah 1,22 banding 1.

Jenis-jenis tumor tulang

Tumor yang menyerang sistem gerak ini bisa bersifat jinak dan ganas. Lebih lengkapnya, jenis-jenis tumor tulang tersebut adalah:

1. Tumor jinak

Kebanyakan kasus tumor yang pertama kali berkembang di tulang bersifat jinak dan tidak berbahaya. Tumor jenis ini tidak menyebar ke jaringan dan organ tubuh lainnya. Tumor dapat diangkat dengan prosedur operasi atau bedah.

  • Osteokondroma

Jenis tumor jinak yang paling banyak ditemukan adalah osteokondroma, dengan persentase kejadian sekitar 35-40 persen dari seluruh kasus tumor tulang. Tumor ini terbuat dari susunan tulang dan tulang rawan, dan umumnya ditemukan pada pasien berusia remaja.

  • Nonossifying fibroma unicameral

Tumor jenis ini dapat dikategorikan sebagai kista tulang soliter. Biasanya, tumor ini lebih banyak ditemukan pada pasien anak-anak. Tulang yang paling umum terkena kondisi ini adalah tulang kaki.

  • Tumor sel raksasa

Tumor sel raksasa adalah salah satu jenis tumor yang berkembang paling cepat. Benjolan biasanya tumbuh di bagian ujung tulang orang dewasa. Tumor jenis ini tergolong jarang terjadi.

  • Enkondroma

Kista yang terbentuk dari tulang rawan dan tumbuh di dalam sumsum tulang. Tumor jenis ini juga biasanya merupakan salah satu gejala sindrom Mafucci dan sindrom Ollier.

  • Displasia fibrosa

  • Displasia fibrosa adalah hasil dari mutasi genetik yang menyebabkan tulang memiliki serat-serat. Perubahan tekstur ini menyebabkan tulang menjadi lebih rentan patah.

    • Kista aneurisma tulang

    Apabila tulang memiliki kista aneurisma, hal tersebut disebabkan oleh adanya kelainan pembuluh darah pada sumsum tulang. Pertumbuhan kista relatif cepat dan berpotensi mengganggu pertumbuhan tulang.

    2. Tumor ganas

    Terdapat pula beberapa jenis kanker yang menyebabkan munculnya jaringan abnormal yang ganas pada tulang. Tiga jenis kanker tulang yang paling umum terjadi adalah osteosarkoma, sarkoma Ewing, dan kondrosarkoma.

    • Osteosarkoma

    Osteosarkoma lebih umum menyerang pasien anak-anak dan remaja. Tumor biasanya berkembang di tulang panggul, bahu, atau lutut. Tumor tumbuh dengan cepat dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain.

    • Sarkoma Ewing

    Sarkoma Ewing banyak menyerang pasien remaja dan dewasa, walaupun terdapat beberapa kasus di mana anak-anak juga dapat menderita penyakit ini. Tipe tumor ini biasanya muncul di kaki, panggul, tulang belakang, tulang rusuk, lengan atas, dan tengkorak kepala.

    • Kondrosarkoma

    Orang-orang berusia separuh baya dan lansia lebih rentan memiliki tumor ganas berjenis kondrosarkoma pada tulangnya. Jenis kanker tulang ini lebih umum ditemukan pada tulang panggul, bahu, dan pinggang.

    Tanda & gejala tumor tulang

    Ada banyak gejala tumor tulang yang mungkin Anda rasakan, antara lain:

    • Benjolan atau jaringan yang tidak lazim tumbuh di suatu tempat di tubuh.
    • Berkeringat di malam hari.
    • Muncul demam.
    • Nyeri yang Anda rasakan menjadi konstan dan makin parah dari waktu ke waktu.

    Dalam kasus tumor yang jinak, Anda bisa jadi tidak merasakan rasa sakit sama sekali. Anda mungkin tidak akan mengetahui jika ada benjolan atau jaringan di dalam tulang Anda.

    Kapan harus periksa ke dokter?

    Jika Anda mengalami ciri-ciri tumor tulang yang disebutkan di atas, atau memiliki pertanyaan apapun, konsultasikanlah pada dokter. Meskipun bersifat jinak, bukan berarti tumor ini tidak akan mengakibatkan kerusakan pada tulang.

    Penyebab tumor tulang

    Hingga saat ini, para ahli belum mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab tumor tulang. Namun, tumor umumnya muncul di dalam tubuh akibat adanya sel-sel yang bermutasi.

    Sel-sel tubuh yang sehat seharusnya berkembang dan mati dalam siklus tertentu. Akan tetapi, ada kemungkinan sel-sel tersebut dapat bermutasi dan tumbuh dengan tidak terkendali. Hal tersebut menyebabkan terjadinya penumpukan dan jaringan tumor pun terbentuk.

    Penyebab lain yang secara tidak langsung berpengaruh dalam perkembangan tumor adalah:

    • Efek samping terapi radiasi atau radioterapi.
    • Cedera tulang berulang.
    • Faktor genetik atau keturunan.
    • Obat-obatan antikanker, terutama yang diberikan untuk anak-anak.
    • Pernah mengalami patah tulang dan memasang implan logam.

    Faktor risiko tumor tulang

    Tumor tulang adalah penyakit yang dapat terjadi pada hampir semua orang, tidak memandang dari apa kelompok usia dan golongan rasnya. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit ini.

    Berikut adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda untuk menderita jaringan abnormal pada tulang:

    • Usia

    Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada pasien yang berusia di bawah 30 tahun dan di atas 60 tahun. Jadi, apabila Anda berada di kelompok usia tersebut, risiko Anda untuk menderita penyakit ini jauh lebih tinggi.

    • Jenis kelamin

    Kasus kejadian penyakit ini lebih sering terjadi pada pasien berjenis kelamin laki-laki dibanding dengan perempuan.

    • Faktor keturunan

    Dalam kasus yang jarang terjadi, kemungkinan potensi tumor tumbuh dapat diturunkan dari anggota keluarga yang memiliki kelainan genetik. Penyakit yang berhubungan dengan kelainan genetik adalah sindrom Li-Fraumeni dan retinoblastoma.

    • Pernah menjalani terapi radiasi kanker

    Apabila Anda pernah menjalani terapi radiasi atau radioterapi untuk pengobatan kanker, peluang Anda untuk menderita penyakit ini lebih besar.

    Penting untuk Anda ketahui bahwa memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko bukan berarti Anda pasti akan menderita suatu penyakit atau kondisi kesehatan. Dalam kasus yang langka, tidak menutup kemungkinan seseorang dapat terkena penyakit atau kondisi kesehatan tertentu tanpa adanya satu pun faktor risiko.

    Diagnosis & pengobatan tumor tulang

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

    Pada saat mendiagnosis, dokter akan menanyai riwayat medis Anda dan keluarga Anda. Kemudian, untuk menentukan letak, ukuran, serta jenis tumor, dokter akan melakukan tes-tes tambahan. Umumnya, tes yang dilakukan adalah:

    • Scan tulang
    • Computerized tomography (CT scan)
    • Magnetic resonance imaging (MRI scan)
    • Positron emission tomography (PET)
    • X-ray

    Selain itu, dokter juga mungkin akan merekomendasikan pengambilan sampel jaringan tumor (biopsi). Dengan biopsi, dokter dapat mengetahui apakah tumor bersifat kanker, serta jenis kanker apa yang Anda derita.

    Biopsi dapat dilakukan dengan jarum kecil yang dimasukkan ke dalam kulit, atau dengan prosedur operasi.

    Apa saja pengobatan untuk tumor tulang?

    Pengobatan tergantung pada apakah tumor yang Anda miliki bersifat jinak atau ganas. Jika tumor yang terdapat di tulang Anda termasuk jinak, Anda memerlukan atau mungkin tidak memerlukan penanganan medis.

    1. Penanganan tumor jinak

    Biasanya, dokter hanya akan melakukan pemantauan secara berkala pada tumor seiring dengan berjalannya waktu. Dengan kata lain, Anda harus melakukan pemeriksaan rutin dengan X-ray.

    Tumor tidak tumbuh membesar, tidak menunjukkan perubahan apapun, atau malah menghilang. Seiring dengan bertambahnya usia, pasien anak-anak umumnya memiliki kesempatan lebih tinggi untuk sembuh dengan sendirinya dari kondisi ini.

    Namun, dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menjalani operasi pengangkatan tumor. Tumor yang jinak tetap memiliki potensi untuk menyebar atau berubah menjadi tumor ganas. Selain itu, tumor jenis apapun tetap berisiko merusak struktur tulang.

    2. Penanganan tumor ganas

    Apabila tumor yang Anda miliki ternyata bersifat ganas, Anda akan menerima pengobatan yang tergantung pada jenis kanker tulang, serta sejauh apa persebaran sel kanker di dalam tubuh.

    Penanganan utama yang direkomendasikan dokter untuk mengobati tumor ganas adalah operasi, radioterapi, dan kemoterapi.

    Perawatan di rumah untuk tumor tulang

    Gaya hidup dan pengobatan di rumah berikut dapat membantu Anda mengatasi jaringan abnormal pada tulang, meliputi:

    • Mengikuti aturan pengobatan yang dianjurkan dokter.
    • Melakukan penyesuaian aktivitas untuk mendukung proses pemulihan tubuh dari prosedur medis.
    • Konsumsi makanan yang sehat, cukup istirahat, dan pandai mengelola stres.

    Pencegahan tumor tulang

    Tidak ada cara khusus untuk mencegah terjadinya tumor tulang. Namun, ada berbagai hal yang bisa membantu Anda menjaga kesehatan tulang, seperti:

    • Berhenti merokok dan batasi alkohol.
    • Konsumsi makanan yang memberi nutrisi pada tulang atau makanan penguat tulang, seperti kalsium, vitamin D, atau fosfor dari produk susu, ikan, dan kacang-kacangan.
    • Berjemur di bawah sinar matahari pagi secara langsung selama kurang lebih 10 menit.
    • Lakukan olahraga secara rutin.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 02/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan