backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Tumor Hipofisis (Adenoma Pituitari, Pituitary Adenoma)

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 30/06/2021

Tumor Hipofisis (Adenoma Pituitari, Pituitary Adenoma)

Definisi tumor hipofisis

Apa itu tumor hipofisis?

Tumor hipofisis atau yang Anda kenal juga dengan sebutan adenoma pituitari (pituitary adenoma) adalah adanya sel abnormal yang membentuk massa pada kelenjar pituituari (hipofisis) di otak. Kelenjar ini bertanggung jawab untuk mengatur keseimbangan berbagai hormon pada tubuh Anda.

Adanya tumor pada kelenjar hipofisis membuat produksi hormon menjadi lebih banyak atau sebaliknya, menjadi lebih sedikit. Pada kebanyakan kasus, tumor pada kelenjar pituitari bersifat nonkanker atau tumor jinak. Itu artinya, tumor tidak menyebar ke bagian lain dan hanya berada pada kelenjar saja.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Jumlah kasus untuk tumor pada bagian tertentu di otak ini cukup jarang. Namun, peneliti berkesimpulan bahwa tumor ini bisa menurun dalam keluarga. Artinya, jika ada anggota keluarga Anda memiliki kondisi ini, bisa jadi Anda atau saudara Anda berisiko mengembangkan tumor ini kemudian hari.

Tanda & gejala tumor hipofisis

uremia

Tidak semua kasus tumor pada kelenjar pituitari ini dapat menimbulkan gejala. Kadang, beberapa pasien mengetahui adanya tumor secara kebetulan, setelah menjalani tes pencitraan untuk kondisi lain.

Namun ketika menimbulkan gejala, setiap orang sangat mungkin menunjukkan tanda yang berbeda-beda, bergantung dengan hormon yang mengalami gangguan. Selain hormon, ukuran tumor juga menjadi faktor munculnya gejala.

Jika ukuran tumor cukup besar (makroadenoma), tumor dapat menimbulkan tekanan. Akan tetapi, bila ukurannya lebih kecil, kemungkinan gejala tidak akan muncul. Pasien dengan makroadenoma biasanya mengalami gejala umum, seperti sakit kepala dan gangguan penglihatan.

Tidak hanya itu, melansir dari laman Mayo Clinic, ada juga gejala tumor hipofisis lainnya yang menyertai, antar lain:

Tanda tubuh kekurangan hormon

  • Mual dan muntah.
  • Kelemahan pada tubuh dan mudah kedinginan,
  • Disfungsi seksual dan siklus menstruasi tidak normal.
  • Terus-menerus buang air kecil dan berat badan yang tidak stabil.

Gejala tubuh kelebihan hormon

  • Adanya tumor menyebabkan sindrom Cushing, yakni menyebabkan tubuh menghasilkan terlalu banyak kortisol. Orang dengan sindrom ini biasnaya menunjukkan gejala kelemahan otot pada tungkai kaki dan lengan, tekanan darah atau gula darah mudah naik, kulit berjerawat, serta mudah mengalami stres atau cemas .
  • Tumor juga menimbulkan kelebihan hormon pertumbuhan yang menyebabkan akromegali. Kondisi ini menimbulkan ukuran tangan dan kaki membesar, keringat berlebihan, masalah jantung dan diabetes, nyeri sendi, dan tubuh terlalu tinggi daripada usianya.
  • Produksi hormon prolaktin juga bisa berlebihan sehingga menyebabkan rendah hormon seks, siklus menstruasi berantakan, keluarnya ASI pada wanita, dan pertumbuhan payudara pada pria.
  • Kadar hormon perangsang tiroid meningkat sehingga hormon tiroksin menjadi lebih banyak daripada seharusnya. Kondisi ini bisa menimbulkan masalah tiroid, yakni hipertiroidisme yang gejalanya berupa detak jantung tidak teratur, berat badan menurun, dan terus buang air kecil.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Anda perlu memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas. Setiap orang sangat mungkin menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Bahkan, ada pula yang mengalami gejala lain yang tidak tertera pada penjelasan di atas.

Penyebab tumor hipofisis

Penyebab utama dari tumor hipofisis tidak ketahui secara pasti. Perlu Anda ketahui kelenjar hipofisis berukuran kecil dan berada pada dasar otak Anda.

Meskipun ukurannya kecil, kelenjar ini mempengaruhi hampir setiap bagian tubuh Anda. Ini karena kelenjar tersebut meghasilkan hormon  yang berkaitan dengan pertumbuhan, tekanan darah, dan reproduksi.

Sebagian kecil kasus adenoma pituitari terjadi dalam keluarga. Tetapi sebagian besar kasus tidak memiliki faktor keturunan yang jelas. Ilmuwan berpendapat bahwa perubahan genetik memainkan peran penting dalam perkembangan tumor pada otak ini.

Faktor-faktor risiko tumor hipofisis

Tumor pada kelenjar pituitari ini dapat menyerang siapa saja. Namun, penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki anggota keluarga yang terinfeksi multiple endocrine neoplasia type 1 (MEN 1) berisiko dengan tumor ini.

Pada pasien-pasien MEN 1, banyak tumor yang muncul pada tingkat-tingkat yang berbeda dari sistem endokrin, termasuk pada kelenjar pituitari.

Komplikasi tumor hipofisis

Tumor hipofisis biasanya tidak tumbuh atau menyebar ke area lain. Namun, kondisi tersebut dapat memengaruhi kesehatan Anda,  seperti berikut ini.

  • Kehilangan kemampuan melihat karena tumor menekan saraf optik.
  • Kekurangan hormon yang membuat penderitanya perlu mengikuti terapi hormon agar fungsi tubuh tetap normal.

Diagnosis & pengobatan tumor hipofisis

tes kimia darah

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Guna menegakkan diagnosis tumor hipofisis, dokter akan meminta Anda untuk menjalani serangkaian tes, seperti:

  • menanyakan gejala dan mengamati riwayat kesehatan pasien dan keluarga,
  • meminta tes darah atau tes urine untuk mengukur tingkat hormon,
  • merekomendasikan MRI pada otak untuk mencari tumor dan mengukur besarnya tumor, dan
  • mengecek kemampuan penglihatan pasien.

Apa saja pilihan pengobatan untuk tumor hipofisis?

Perawatan bisa saja tidak diperlukan jika kondisinya tidak menimbulkan gejala. Namun, pasien perlu menjalani pengecekan secara rutin utnuk melihat ukuran dan potensinya perkembangannya. Jika ukurannya membesar dan menimbulkan gejala, barulah dokter mengambil tindakan sebagai pengobatan.

Operasi

Operasi pengangkatan tumor pada kelenjar pituitari yang menekan saraf optik atau yang mengganggu produksi hormon tertentu.

Teknik pembedahan yang dokter pilih adalah pendekatan transsphenoidal transnasal endoskopi, yakni mengangkat tumor lewat hidung tanda sayatan dan kraniotomi yaitu pengangkatan tumor lewat sayatan pada bagian atas kulit kepala.

Radioterapi

Terapi radiasi atau radioterapi juga bisa menjadi pilihan perawatan tunggal atau perawatan kombinasi setelah operasi dilakukan. Dokter menggunakan energi radiasi untuk menghancurkan tumor pada kelenjar hipofisis.

Terapi hormon

Tumor berukuran besar pada kelenjar pituitari kadang mengharuskan pengangkatan tumor beserta kelenjarnya. Kondisi ini membuat pasien tidak lagi mempunyai kelenjar pituitari, sehingga terapi hormon perlu pasien jalani.

Pengobatan tumor hipofisis di rumah

menu makanan untuk lansia

Sebenarnya, tidak ada aturan khusus untuk pengobatan tumor hipofisis di rumah. Meski begitu, pasien tetap perlu mengubah gaya hidup jadi lebih sehat.

  • Konsumsi makanan yang menyehatkan dan mengurangi makanan kemasan.
  • Istirahat yang cukup dan tetap aktif bergerak.
  • Ikuti saran dokter dalam menjalani pengobatan maupun cek kesehatan secara rutin.
  • Kendalikan tekanan darah normal maupuan gula darah agar tetap stabil.

Pencegahan tumor hipofisis

Tidak ada cara yang sepenuhnya bisa mencegah tumor pada kelenjar pituitari. Namun, bila Anda memiliki anggota keluarga dengan kondisi ini, sebaiknya lakukan tes genetik maupun tes skrining kanker. Konsultasikan hal ini lebih lanjut pada dokter untuk membantu menurunkan risiko berkembangnya tumor hipofisis.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 30/06/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan