backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Trikotilomania, Kondisi Suka Menjambak Rambut

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 24/08/2023

Trikotilomania, Kondisi Suka Menjambak Rambut

Anda mungkin pernah secara tak sadar menjambak atau menarik-narik rambut saat sedang stres atau cemas. Meskipun kesannya sepele, kebiasaan ini bisa menandakan suatu gangguan psikologis yang disebut trikotilomania alias hair-pulling disorder.

Simak penyebab, gejala, dan pengobatan untuk trikotilomania berikut ini.

Apa itu trikotilomania?

trikotilomania, hair pulling disorder

Trikotilomania adalah suatu gangguan mental yang menyebabkan pengidapnya merasa terdorong untuk menarik rambut dari kulit kepala, alis, atau bulu matanya.

Kondisi ini disebut juga dengan gangguan menarik rambut.

Meskipun orang-orang dengan gangguan ini mengetahui konsekuensinya, mereka tidak dapat menahan diri terhadap dorongan tersebut.  Mereka mungkin menarik rambut ketika merasa tertekan sebagai cara untuk menenangkan diri. 

Hasrat mencabuti rambut ini pada umumnya dipicu oleh stres, kegelisahan, dan kecemasan yang dialami orang tersebut.

Orang-orang yang mempunyai trikotilomania merasa harus menjambaki rambutnya secara berulang, atau jika tidak sesuatu yang buruk akan terjadi.

Perilaku kompulsif ini merupakan “terapi” bagi diri mereka untuk mengurangi kegelisahan dan stres akibat obsesi tersebut. Setelah mencabut rambut, mereka akan merasa lega.

Sebagai akibatnya, kulit kepala akan mengalami kebotakan yang sangat mungkin akan berpengaruh pada penampilan dan kesehatan penderitanya.

Kondisi ini juga menimbulkan perasaan negatif, seperti malu dan merasa bersalah. Beberapa orang dengan trikotilomania juga mengalami depresi atau kecemasan.

Seberapa umum kondisi ini?

Trikotilomania dahulu dianggap sebagai kondisi gangguan mental yang langka. Namun, saat ini penyebaran kasus yang meluas secara bertahap mulai diketahui.

Sebuah survei dalam American Journal of Psychiatry (2016) memperkirakan sebanyak 0,5–2% populasi Amerika Serikat memiliki riwayat atau sedang mengalami trikotilomania. 

Gangguan ini bisa mempengaruhi orang pada usia berapa pun. Angka kasus pada anak perempuan dan laki-laki berada dalam jumlah yang sama. 

Sementara itu, kasus trikotilomania pada orang dewasa umumnya jauh lebih banyak dialami oleh wanita daripada pria. 

Trikotilomania merupakan gangguan mental yang dapat Anda atasi dengan mengurangi faktor risikonya. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Tanda dan gejala trikotilomania

kurang tidur penyebab gangguan kecemasan

Tanda dan gejala umum dari trikotilomania bisa mencakup kondisi-kondisi seperti berikut ini.

  • Berulang kali menarik rambut dari kepala, alis, bulu mata, atau bagian tubuh lainnya.
  • Mungkin sudah berusaha keras untuk berhenti menarik rambut, tetapi tidak bisa menolak dorongan tersebut.
  • Merasakan perasaan senang atau lega setelah berhasil menarik rambut.
  • Rambut lebih pendek, menipis atau botak pada kulit kepala atau bagian tubuh lain. Bulu mata atau alis tampak jarang atau bahkan menghilang.
  • Sering menghadapi tekanan dan masalah kejiwaan dalam pekerjaan atau kehidupan sosial akibat kebiasaan menarik rambut.
  • Menyadari adanya kebotakan pada bagian rambut yang telah Anda tarik.
  • Menyadari beberapa perilaku aneh selain menarik rambut, seperti memeriksa akar rambut, memutar-mutar rambut, menarik rambut dengan gigi, mengunyah rambut, dan bahkan memakan rambut.

Sebagian besar orang dengan trikotilomania juga melakukan perilaku lain yang tidak berkaitan dengan rambut, seperti menarik kulit mereka, menggigit kuku, atau mengunyah bibir. 

Terkadang, menarik bulu hewan peliharaan, boneka, atau bahan berbulu seperti pakaian atau selimut juga bisa dianggap sebagai gejala trikotilomania. 

Kebanyakan pengidap trikotilomania akan menarik rambut pada saat sendirian dan mencoba untuk menyembunyikan gangguan ini dari orang lain.

Selain hal-hal di atas, kemungkinan masih ada tanda dan gejala lain yang tidak disebutkan. 

Apabila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, lebih baik konsultasikan secara langsung dengan dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Segera konsultasi dengan dokter bila Anda mengalami gejala atau kebiasaan menarik rambut tanpa sadar atau melihat orang terdekat Anda melakukannya. Tubuh masing-masing orang berbeda sehingga gejala yang timbul mungkin tidak selalu sama. Namun, trikotilomania bukanlah kebiasaan buruk biasa, melainkan masalah mental yang mungkin tidak akan sembuh tanpa pengobatan.

Penyebab trikotilomania

penyebab kecanduan

Penyebab trikotilomania masih belum jelas. Beberapa ahli berpikir menarik rambut merupakan jenis kecanduan, yang membuat Anda merasa lebih baik saat berhasil menarik rambut. 

Kondisi ini juga bisa menjadi cerminan dari masalah kesehatan mental. Kebiasaan menarik rambut mungkin menjadi cara melepaskan stres atau kecemasan. 

Dalam beberapa kasus, kondisi ini merupakan salah satu bentuk perilaku menyakiti diri (self-harm). Seseorang sengaja melukai diri sendiri sebagai sarana untuk terlepas dari tekanan emosional.

Berikut ini beragam faktor yang menyebabkan trikotilomania.

  • Riwayat keluarga. Gangguan mental ini bisa saja terjadi pada orang yang memiliki kerabat dekat dengan gangguan yang sama.
  • Umur. Trikotilomania umumnya berkembang sebelum atau selama masa pubertas (sekitar usia 11–13 tahun) dan mungkin menjadi masalah seumur hidup. Bayi juga rentan menarik rambut, tetapi ini biasanya ringan dan hilang sendiri tanpa pengobatan.
  • Emosi negatif. Kebiasaan menarik rambut merupakan jalan keluar untuk menangani perasaan negatif, seperti stres, kecemasan, ketegangan, kesepian, atau frustrasi.
  • Memberikan efek positif. Kebiasaan menarik rambut memberikan efek memuaskan dan perasaan lega sehingga akan terus berulang.
  • Gangguan lain. Orang dengan trikotilomania mungkin mengalami gangguan lain, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

Komplikasi trikotilomania

Selain masalah emosional dan sosial, trikotilomania juga bisa menimbulkan komplikasi berupa kerusakan rambut dan kulit kepala.

Kebiasaan menarik rambut terus-menerus yang tidak diobati hingga usia dewasa bisa memicu timbulnya jaringan parut dan infeksi kulit.

Beberapa orang dengan kondisi ini juga mungkin mengalami kebiasaan lain, misalnya memakan rambut (trikofagia atau trichobezoar).

Lama-kelamaan, rambut yang menumpuk dalam saluran pencernaan dapat menyebabkan penyumbatan usus dan bahkan kematian.

Diagnosis trikotilomania

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan memeriksa jumlah kerontokan pada rambut Anda.

Dokter juga akan meminta Anda mengisi kuisioner dan melakukan pemeriksaan lain untuk mengesampingkan faktor lain yang menjadi penyebab rambut rontok.

Menurut DSM-V yang diterbitkan American Psychiatric Association (APA), ada lima kriteria yang diperlukan untuk diagnosis trikotilomania seperti berikut.

  • Kriteria A: pasien menarik rambut dari bagian tubuh secara berulang sehingga dapat menimbulkan area botak atau penipisan rambut.
  • Kriteria B: pasien sudah berusaha berulang kali untuk mencoba mengurangi atau menghentikan kebiasaan menarik rambut sama sekali.
  • Kriteria C: dorongan untuk menarik rambut menyebabkan pasien mengalami penderitaan atau gangguan yang signifikan terhadap kehidupan sosial, pekerjaan, dan fungsi lainnya.
  • Kriteria D: dorongan untuk menarik rambut atau kerontokan rambut tida disebabkan oleh kondisi medis lain, seperti alopecia areata dan tinea capitis.
  • Kriteria E: dorongan untuk menarik rambut tidak dapat dijelaskan dengan baik sebagai gejala dari beberapa gangguan mental lainnya.

Pengobatan trikotilomania

lithium litium adalah obat

Bagi sebagian orang, trikotilomania mungkin ringan dan umumnya bisa diatasi sendiri. Akan tetapi, bagi yang lain, dorongan untuk menarik rambut bisa terasa sangat berat. 

Sama seperti gangguan jiwa lainnya, perilaku kompulsif dari trikotolomania bisa diatasi dan dipulihkan dengan penanganan medis yang tepat.

Beberapa pilihan pengobatan di bawah ini telah membantu banyak orang mengurangi kebiasaan tersebut atau berhenti sama sekali.

1. Psikoterapi

Psikoterapi atau terapi psikologi untuk mengubah perilaku menarik rambut merupakan metode yang paling efektif untuk mengobati trikotilomania. 

Dengan pendekatan ini, pasien terlebih dahulu belajar untuk mengenali kapan dan di mana mereka memiliki dorongan untuk menarik rambutnya.

Mereka juga belajar melakukan kegiatan lain yang tidak akan menyakiti dirinya. Hal ini untuk membantu meredakan ketegangan saat mereka merasakan dorongan untuk menarik rambut. 

Tentunya, metode pengobatan ini juga harus dikombinasikan dengan dukungan emosional dari keluarga, teman, dan orang lain di sekitar Anda.

2. Obat-obatan

Penggunaan obat antidepresan SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor) dilaporkan efektif dalam pengobatan trikotilomania. 

Jenis obat ini juga umum dokter gunakan untuk mengobati pasien dengan gangguan psikologis lain, seperti depresi dan gangguan obsesif kompulsif (OCD).

Dokter akan memberikan resep obat SSRI tergantung pada usia dan tingkat keparahan Anda.

Pencegahan trikotilomania

Karena trikotilomania menimbulkan gejala yang spontan, tidak ada cara yang terbukti ampuh mencegahnya. 

Namun, pemeriksaan terhadap pasien yang melakukan perilaku ini dan pengobatan sedini mungkin saat gejala terjadi mungkin dapat membantu. 

Selain itu, belajar manajemen stres merupakan ide yang bagus. Hal ini karena stres sering memicu perilaku menarik rambut. 

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, konsultasikanlah dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 24/08/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan