backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Tarsal Tunnel Syndrome

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 23/06/2021

Tarsal Tunnel Syndrome

Definisi tarsal tunnel syndrome

Apa itu tarsal tunnel syndrome?

Tarsal tunnel syndrome adalah gangguan muskuloskeletal yang terjadi di pergelangan kaki akibat tekanan pada saraf tibialis posterior.

Tibialis posterior adalah saraf di pergelangan kaki yang mengontrol bagian tubuh tersebut untuk merasakan dan bergerak. Saraf ini melintang melewati struktur tulang yang berbentuk seperti terowongan atau disebut dengan tarsal tunnel (terowongan tarsal).

Tarsal tunnel itu sendiri adalah ruang sempit yang berada di bagian dalam pergelangan kaki. Ruang ini dibentuk oleh tulang pergelangan kaki dan pita ligamen yang membentang di kaki. Selain saraf tibialis posterior, di dalam tarsal tunnel terdapat banyak pembuluh darah dan tendon yang memberikan fleksibilitas pada kaki saat berjalan.

Pada dasarnya, sindrom ini mirip dengan gangguan yang terjadi di pergelangan tangan, atau yang disebut dengan carpal tunnel syndrome. Pada sindrom ini, tekanan pada saraf bisa menyebabkan rasa sakit, sensasi terbakar, kesemutan, hingga mati rasa.

Seberapa umumkah tarsal tunnel syndrome?

Tarsal tunnel syndrome adalah kondisi medis yang langka. Penyakit ini lebih umum terjadi pada orang dewasa, baik pria maupun wanita. Namun, penyakit ini mungkin juga menyerang anak-anak.

Tanda-tanda & gejala tarsal tunnel syndrome

Apa saja tanda-tanda dan gejala tarsal tunnel syndrome?

Gejala penyakit ini bisa beragam pada setiap orang. Pada beberapa kasus, gejala bisa timbul secara tiba-tiba, tetapi sebagian lainnya berkembang secara perlahan dan bertahap. Berikut adalah beberapa gejala tarsal tunnel syndrome yang umum muncul:

  • Rasa sakit yang luar biasa di pergelangan kaki sampai ke telapak dan jari kaki.
  • Perubahan sensasi, seperti sensasi terbakar, mati rasa, atau kesemutan pada kaki dan jari kaki.
  • Kelemahan pada otot kaki, termasuk jari dan pergelangan kaki.

Rasa sakit pada penderita sindrom ini seringkali terasa parah saat beraktivitas, seperti berdiri dalam waktu yang lama atau berjalan. Bahkan, rasa sakitnya bisa membuat Anda pincang saat berjalan. Namun, biasanya rasa sakit tersebut dapat berkurang dengan beristirahat.

Meski demikian, pada kondisi yang parah, rasa sakit juga bisa terjadi saat Anda istirahat atau tidur pada malam hari. Otot-otot kaki pun bisa sangat lemah dan bahkan kaki bisa mengalami perubahan bentuk.

Beberapa gejala atau tanda lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika Anda merasa cemas tentang gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Hubungi dokter jika memiliki tanda dan gejala di atas, terutama jika sudah mengganggu aktivitas harian Anda. Anda perlu pergi ke dokter sesegera mungkin jika sakit parah muncul mendadak pada kaki, yang lambat laun menghilang dan berubah menjadi mati rasa.

Penyebab & faktor risiko tarsal tunnel syndrome

Apa penyebab tarsal tunnel syndrome?

Penyebab sindrom ini adalah kondisi apapun yang menekan saraf tibial posterior. Ini bisa berupa:

  • Peradangan dan pembengkakan akibat cedera, seperti pergelangan kaki terkilir, tendon bengkak, patah tulang pergelangan kaki.
  • Pertumbuhan jaringan abnormal, seperti taji tulang, benjolan di sendi (kista ganglion), tumor, atau varises.
  • Kaki datar atau flat foot
  • Peradangan dan pembengkakan akibat penyakit sistemik di tubuh, seperti diabetes, masalah tiroid, dan radang sendi.

Apa yang meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi ini?

Siapapun bisa terkena sindrom terowongan tarsal. Meski demikian, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini, yaitu:

  • Memiliki kelainan bawaan berupa telapak kaki yang datar.
  • Memiliki riwayat diabetes, arthritis, masalah tiroid, dan penyakit arteri perifer.
  • Mengalami cedera engkel atau ankle sprain. 
  • Diagnosis & pengobatan tarsal tunnel syndrome

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

    Bagaimana dokter mendiagnosis penyakit ini?

    Dokter mendiagnosis sindrom ini berdasarkan gejala yang timbul, riwayat medis pasien, serta berbagai tes pemeriksaan. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mencari tanda-tanda yang mengarah pada penyakit ini, seperti ketidakmampuan untuk menekuk jari kaki, mendorong kaki ke bawah, atau memutar pergelangan kaki.

    Setelah itu, dokter mungkin akan meminta Anda melakukan tes lainnya untuk menegakkan diagnosisnya. Adapun tes-tes tersebut berupa:

    • Elektromiografi (EMG) atau studi konduksi saraf.
    • Biopsi saraf.
    • Tes pencitraan, seperti rontgen sinar-X, CT scan, atau MRI.

    Apa saja pilihan pengobatan untuk tarsal tunnel syndrome?

    Pengobatan untuk sindrom terowongan tarsal tergantung pada kondisi masing-masing pasien. Umumnya, dokter akan memberi obat-obatan pereda nyeri, seperti obat NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drugs), atau injeksi steroid.

    Untuk mengurangi tekanan pada saraf, dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk menggunakan alat khusus, seperti belat atau ortotik kaki. Alat ini bekerja dengan membatasi gerakan kaki yang dapat menyebabkan tekanan pada saraf.

    Bila kondisinya parah, Anda mungkin memerlukan prosedur operasi untuk mengobatinya. Prosedur operasi dilakukan untuk memperlebar tarsal tunnel. Misalnya dengan mengangkat jaringan berlebih yang mempersempit ruang tarsal tunnel agar tekanan pada saraf menjadi berkurang.

    Selain bentuk pengobatan di atas, Anda mungkin membutuhkan terapi fisik untuk membantu memperkuat otot dan mengembalikan fleksibilitas kaki Anda. Konsultasikan lebih lanjut kepada dokter untuk jenis pengobatan yang tepat.

    Pengobatan tarsal tunnel syndrome di rumah

    Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi tarsal tunnel syndrome?

    Gaya hidup dan pengobatan rumahan di bawah ini mungkin dapat membantu mengatasi sindrom terowongan tarsal:

    • Gunakan obat sesuai petunjuk dokter.
    • Mengistirahatkan kaki.
    • Kompres area pergelangan kaki dengan air dingin atau es selama 20 menit. Kemudian tunggu setidaknya selama 40 menit dan kompres kembali dengan es.
    • Pakai sepatu yang pas untuk setiap aktivitas.
    • Batasi aktivitas selama masa pengobatan karena hanya akan membuat penyakit bertambah buruk.

    Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 23/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan