backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 02/10/2023

Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

Saat mengalami nyeri saraf atau otot, ada beberapa kondisi yang mungkin menjadi penyebabnya. Salah satunya yaitu hernia nukleus pulposus (HNP). Kondisi ini dapat menimbulkan kerusakan pada saraf dan kelemahan otot. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan di bawah ini.     

Apa itu hernia nukleus pulposus (HNP)?

Hernia nukleus pulposus atau herniated nucleus pulposus (HNP) adalah kondisi ketika diskus atau piringan sendi mengalami pergeseran dari posisi semula, sehingga menyebabkan piringan merosot dan pecah.

Biasanya, hernia nukleus pulposus terjadi ketika seseorang mengalami cedera pada piringan sendi. Kondisi ini sering kali mengakibatkan kondisi yang disebut saraf terjepit

Penyakit HNP dapat terjadi di setiap bagian dari tulang belakang. Namun, punggung bawah adalah salah satu bagian yang paling sering mengalami hernia nukleus pulposus.

Akibatnya, seseorang akan lebih mungkin untuk mengalami nyeri punggung.

Ketika piringan sendi yang tergelincir menekan akar saraf, maka akan menyebabkan nyeri punggung yang menjalar ke kaki (juga dikenal sebagai linu panggul).

Ketika terjadi di leher, akan menyebabkan sakit leher. Jika menekan akar saraf lengan, akan menyebabkan nyeri pada leher, bahu, dan lengan sepanjang daerah yang terjepit. 

HNP merupakan kondisi yang bisa terjadi pada pria dan wanita di usia berapa pun. Namun, kondisi ini lebih umum terjadi pada seseorang yang berusia 30—50 tahun.

Kebanyakan pasien dapat membaik setelah mendapatkan pengobatan.

Apa tanda dan gejala hernia nukleus pulposus (HNP)?

kelainan tulang belakang

Kebanyakan penyakit HNP terjadi di punggung bawah alias pinggang. Namun, nyeri pinggang biasa dan yang akibat HNP berbeda. Kebanyakan kasus HNP tidak menimbulkan gejala. 

Namun ketika gejala muncul, tanda dan gejalanya tergantung pada di mana diskus yang terpengaruh dan apakah diskus menekan saraf.

Seseorang baru mengetahui mengalami hernia nukleus pulposus ketika melakukan tes pemindaian atau gejala sudah terlanjur parah. 

Secara umum, beberapa gejala khas dari HNP meliputi berikut ini. 

  • Nyeri lengan atau kaki. Jika HNP berada di punggung bawah, biasanya Anda akan merasakan sakit paling parah di bokong, paha, dan betis. Anda mungkin merasakan sakit di bagian kaki juga. Jika kondisinya terjadi di leher, biasanya Anda akan merasakan sakit yang paling parah di bahu dan lengan Anda. Nyeri ini mungkin menjalar ke lengan atau kaki Anda ketika batuk, bersin, atau pindah ke posisi tertentu. 
  • Kesemutan atau mati rasa. Beberapa bagian tubuh, seperti punggung, bahu, tangan, dan kaki sering mengalami kesemutan atau mati rasa.
  • Lemah otot. Otot di sekitar saraf yang terkena lambat laun akan melemah. Kondisi ini dapat menyebabkan menurunnya kemampuan Anda untuk mengangkat atau membawa barang.

Kapan harus ke dokter?

Hubungi dokter jika rasa sakit di punggung dan leher menyebar ke lengan dan kaki, terutama jika sakitnya menjadi mati rasa, kesemutan, dan kelelahan. Tubuh masing-­masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Apa penyebab hernia nukleus pulposus (HNP)?

HNP adalah kondisi yang biasanya disebabkan oleh proses penuaan. Seiring bertambahnya usia, piringan sendi Anda akan kehilangan kadar air.

Kondisi ini membuat piringan sendi menjadi rapuh, pecah-pecah, bergeser, serta sulit untuk menjadi fleksibel.

Penggunaan otot punggung untuk mengangkat benda berat juga dapat menyebabkan piringan sendi tergelincir.

Dalam beberapa kasus yang jarang, Anda mungkin juga mengalami pergeseran piringan sendi ketika Anda terjatuh ke belakang.

Apa yang meningkatkan risiko terkena hernia nukleus pulposus (HNP)?

arachnoiditis adalah nyeri kronis akibat trauma saraf tulang belakang

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena HNP adalah sebagai berikut. 

  • Melakukan beberapa kegiatan yang berulang dan berlangsung lama seperti membungkuk atau memutar secara berlebihan.
  • Melakukan olahraga yang berat.
  • Merokok diduga dapat mengurangi suplai oksigen ke diskus, sehingga menyebabkannya lebih mudah rusak. 
  • Kelebihan berat badan akan memberikan tekanan pada piringan sendi di punggung bawah.
  • Jika orangtua, kakek, nenek, atau saudara sekandung Anda mengalami kondisi ini, Anda berisiko tinggi untuk mengalami HNP juga.

Bagaimana dokter mendiagnosis hernia nukleus pulposus (HNP)?

Dikutip dari Mayo Clinic, dokter Anda akan memeriksa apakah piringan sendi Anda tergelincir berdasarkan riwayat medis dan pemeriksaan fisik.

Selama pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa nyeri punggung Anda. 

Anda mungkin diminta berbaring dan menggerakkan kaki ke berbagai posisi untuk membantu menentukan penyebab rasa sakit.

Dokter mungkin juga akan melakukan tes neurologis untuk memeriksa kondisi tubuh berikut ini.

  • Refleks.
  • Kekuatan otot.
  • Kemampuan berjalan.  
  • Kemampuan untuk merasakan sentuhan lembut atau getaran. 

Dalam kebanyakan kasus HNP, pemeriksaan fisik dan riwayat medis adalah dua cara yang sudah cukup lengkap untuk melakukan diagnosis.

Namun, jika dokter mencurigai kondisi lain atau perlu melihat saraf mana yang terkena, Anda mungkin diminta melakukan tes pencitraan, seperti berikut ini.

  • X-ray, untuk mendeteksi adanya penyebab lain dari nyeri punggung, seperti infeksi, tumor, gangguan susunan tulang belakang, atau patah tulang. 
  • CT scan, untuk menghasilkan gambar tulang belakang dan struktur di sekitarnya. 
  • MRI, untuk mengetahui lokasi diskus yang menonjol dan mendeteksi saraf yang terjepit.  

Selain itu, studi elektromiogram dan saraf dapat mengukur seberapa baik listrik bergerak di sepanjang jaringan saraf. Ini dapat membantu menentukan lokasi kerusakan saraf.

Apa pengobatan untuk hernia nukleus pulposus (HNP)?

konsultasi dokter lansia

Pengobatan HNP tergantung pada tingkat keparahan gejala. Sekitar 95% orang dengan kondisi ini sembuh tanpa operasi.

Berikut adalah beberapa jenis pengobatan yang umumnya dokter rekomendasikan untuk mengatasi hernia nukleus pulposus.

  • Obat untuk mengurangi nyeri punggung dan mengendurkan ototnya.
  • Lebih banyak istirahat dan menghindari melakukan aktivitas berat sementara waktu.
  • Terapi fisik yang mencakup latihan khusus untuk meredakan sakit punggung.
  • Suntikan obat penghilang rasa sakit ke daerah yang terkena jika obat-obatan oral dan terapi fisik tidak efektif mengatasinya.
  • Operasi atau pembedahan jika gejala masih ada setelah beberapa minggu pengobatan, termasuk kemungkinan prosedur cangkok tulang.
  • Dalam kasus yang langka, dokter mungkin akan menyarankan implan diskus buatan.

Prosedur cangkok tulang pada HNP

Dalam hampir seluruh kasus HNP, dokter akan mengangkat sebagian piringan sendi yang menonjol, kemudian tulang belakang mungkin perlu digabungkan dengan cangkok tulang. Untuk menyeimbangkan tulang belakang yang membutuhkan waktu berbulan-bulan, alat keras logam ditempatkan di tulang belakang.

Apa pengobatan di rumah untuk hernia nukleus pulposus (HNP)?

Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan untuk mengatasi HNP, yaitu sebagai berikut. 

  • Membatasi aktivitas fisik yang terlalu berat.
  • Perbanyak istirahat.
  • Lakukan olahraga ringan untuk mengendurkan saraf-saraf yang kaku. Namun baiknya, Anda konsultasi terlebih dahulu ke dokter perihal olahraga apa saja yang boleh dan tidak boleh Anda lakukan. 
  • Tanyakan kepada dokter Anda kapan Anda dapat bekerja lagi dan beraktivitas secara normal kembali.
  • Hubungi dokter jika gejala memburuk.
  • Hubungi dokter Anda jika Anda mengalami lumpuh di kaki, anus sakit, kesulitan buang air kecil atau buang air besar, dan lemah otot secara mendadak pada setiap bagian dari tubuh, terutama kaki.

Bila ada pertanyaan, konsultasikan dengan dokter untuk solusi terbaik kondisi Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 02/10/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan