backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Sinusitis Kronis

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 07/01/2021

Sinusitis Kronis

Definisi

Apa itu sinusitis kronis?

Sinusitis kronis adalah kondisi di mana rongga di sekitar saluran hidung (sinus) terus-terusan meradang dan membengkak selama setidaknya 12 minggu, walaupun telah dilakukan perawatan.

Kondisi yang juga dikenal sebagai rhinosinusitis kronis ini, dapat menyebabkan lendir menumpuk di saluran napas. Akhirnya, pengidapnya akan kesulitan bernapas melalui hidung. Area di sekitar mata dan wajah bengkak serta timbul rasa nyeri di beberapa bagian wajah.

Sinusitis kronis dapat diakibatkan oleh infeksi, pertumbuhan jaringan di dalam sinus (polip hidung) atau septum hidung yang bengkok. Kondisi ini paling umum menyerang orang dewasa, tapi beberapa kasus sinusitis juga ditemukan pada anak-anak.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Sinusitis kronis merupakan kondisi yang dapat terjadi pada pasien dari golongan usia berapapun. Namun, sinusitis dapat menyerang pasien yang sudah memiliki masalah pernapasan dan hidung sebelum penyakit ini muncul.

Selain itu, orang-orang dengan sistem imun yang bermasalah memiliki peluang lebih besar menderita penyakit ini. Kasus ini juga sering ditemukan pada orang-orang yang terpapar dengan polusi, misalnya asap rokok.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala sinusitis kronis?

Mungkin pada awalnya Anda tidak menyadari bahwa Anda mengalami sinusitis. Pasalnya, gejala yang paling umum dari kondisi ini adalah pilek atau hidung tersumbat.

Namun, terdapat beberapa gejala tambahan yang membedakan sinusitis dengan pilek biasa. Dikutip dari Cleveland Clinic, beberapa gejala dan tanda lain yang umumnya terjadi pada sinusitis kronis, yaitu:

  • Cairan kental dan berwarna dari hidung
  • Adanya cairan mengalir dari belakang tenggorokan (postnasal drip)
  • Penyumbatan hidung, menyebabkan kesulitan bernapas melalui hidung
  • Nyeri, sensitif dan bengkak di sekitar mata, pipi, hidung atau kening
  • Berkurangnya indera penciuman dan pengecap pada dewasa atau batuk pada anak-anak

Tanda-tanda dan gejala lainnya dapat meliputi:

Sinusitis kronis dan akut umumnya memiliki tanda-tanda dan gejala yang serupa. Namun, sinusitis akut merupakan infeksi yang bersifat sementara dan sering dikaitkan dengan demam.

Tanda-tanda dan gejala dari sinusitis kronis juga berlangsung lebih lama dibanding tipe akut. Umumnya, sinusitis kronis ditandai dengan muncu rasa lelah yang berlebihan. Sedangkan sinusitis akut, ditandai dengan gejala demam.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini:

  • Anda pernah mengalami sinusitis beberapa kali, dan gejala-gejala tidak membaik meski telah diobati.
  • Anda memiliki gejala sinusitis yang berlangsung lebih dari 7 hari.
  • Gejala tidak membaik setelah Anda menemui dokter.

Segera kunjungi dokter jika Anda mengalami gejala berikut, yang dapat mengindikasikan infeksi serius:

  • Demam tinggi
  • Bengkak atau kemerahan di sekitar mata
  • Sakit kepala serius
  • Linglung
  • Pandangan kabur atau perubahan penglihatan lainnya
  • Leher kaku

Penyebab

Apa penyebab kondisi ini?

Sinusitis kronis adalah penyakit yang dapat dipicu oleh beberapa hal. Berikut ini kondisi-kondisi yang dapat memicu atau memperparah sinusitis Anda:

1. Polip hidung

Pertumbuhan jaringan di bagian dalam hidung dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan pada saluran hidung atau sinus.

2. Septum hidung yang bengkok

Septum merupakan dinding yang terletak di antara kedua lubang hidung. Apabila septum bengkok, hal tersebut dapat menghambat saluran sinus.

3. Kondisi medis lainnya

Penyumbatan pada hidung bisa jadi merupakan komplikasi dari cystic fibrosis, penyakit asam lambung, HIV, dan penyakit sistem imun lainnya.

4. Infeksi saluran pernapasan

Infeksi yang terjadi di saluran pernapasan, terutama pilek, dapat membuat selaput sinus meradang dan menebal. Kondisi ini dapat menghambat aliran lendir di hidung. Infeksi biasanya disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur.

5. Alergi seperti hay fever

Peradangan yang terjadi di hidung bisa juga disebabkan oleh reaksi alergi tubuh.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk terkena sinusitis kronis?

Ada banyak faktor risiko untuk sinusitis kronis, yaitu:

  • Kelainan saluran hidung, seperti penyimpangan septum hidung atau polip hidung
  • Asma, yang memiliki kaitan erat dengan munculnya sinusitis kronis
  • Sensitivitas terhadap obat aspirin yang menyebabkan masalah pernapasan
  • Kelainan sistem imun, seperti HIV/AIDS atau cystic fibrosis
  • Hay fever atau kondisi alergi lainnya yang dapat memengaruhi munculnya sinus
  • Paparan rutin terhadap polutan seperti asap rokok.

Komplikasi

Apa saja komplikasi yang diakibatkan oleh sinusitis kronis?

Walaupun sangat jarang terjadi, sinusitis kronis yang tidak segera mendapatkan penanganan medis akan mengakibatkan komplikasi kesehatan lainnya, seperti:

1. Masalah penglihatan

Ada kemungkinan infeksi sinus dapat menyebar menuju sekeliling mata Anda. Hal tersebut dapat memengaruhi penglihatan, bahkan berpotensi mengakibatkan kebutaan permanen.

2. Infeksi

Pada kasus yang jarang terjadi, beberapa orang dengan sinusitis kronis mengalami peradangan pada selaput otak, cairan yang mengelilingi otak, dan saraf tulang belakang. Ada juga potensi terjadinya infeksi pada tulang dan kulit.

Diagnosis & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana sinusitis kronis didiagnosis?

Saat diagnosis dilakukan, pertama-tama dokter akan melihat bagian dalam hidung dan mengecek sensitivitas pada hidung serta wajah.

Setelah itu, dokter akan melakukan tes-tes tambahan untuk mendiagnosis sinusitis kronis. Tes tersebut meliputi:

1. Endoskopi hidung

Saluran tipis dan fleksibel (endoskop) dengan sinar optik fiber dimasukkan melalui hidung untuk membantu dokter melihat bagian dalam sinus. Prosedur ini juga disebut dengan rhinoskopi.

2. Tes ambil gambar

Gambar yang diambil dengan CT scan atau MRI dapat menunjukkan secara detail sinus dan area hidung. Prosedur ini dapat menunjukkan peradangan dalam atau penyumbatan fisik yang sulit dideteksi dengan endoskopi.

3. Kultur hidung dan sinus

Kultur umumnya tidak diperlukan untuk mendiagnosis sinusitis kronis. Namun, apabila penyakit ini tidak dapat merespon terhadap pengobatan atau semakin memburuk, kultur jaringan dapat membantu menentukan penyebab infeksi, seperti bakteri atau jamur.

4. Tes alergi

Jika dokter menduga kondisi ini dipicu oleh alergi, dokter dapat merekomendasikan tes alergi kulit. Tes kulit aman dan cepat serta dapat menunjukkan alergen yang berperan dalam terjadinya peradangan hidung.

Bagaimana sinusitis kronis ditangani?

Tujuan dari perawatan sinusitis kronis adalah untuk:

  • Mengurangi peradangan sinus
  • Mencegah saluran hidung terus menerus mengeluarkan cairan
  • Mengatasi penyebab sinusitis
  • Mengurangi frekuensi kambuhnya sinusitis

Perawatan untuk meredakan gejala meliputi:

1. Saline nasal irrigation

Salah satu cara yang digunakan dokter untuk mengurangi keluarnya cairan dan membilas bagian yang iritasi adalah dengan menyemprotkan nasal spray.

2. Kortikosteroid hidung

Beberapa jenis nasal spray dengan kortikosteroid dapat membantu mengobati peradangan, seperti fluticasone (Flonase, Veramyst), triamcinolone (Nasacort 24), budesonide (Rhinocort), mometasone (Nasonex), dan beclomethasone (Beconase AQ, Qnasl, dll).

Apabila spray dirasa kurang efektif, dokter akan merekomendasikan cairan saline yang dikombinasikan dengan budenisone (Pulmicort Respules).

3. Kortikosteroid oral atau suntikan

Kortikosteroid juga ada dalam bentuk suntikan dan obat minum. Obat ini biasanya digunakan untuk meringankan peradangan dari sinusitis berat, terutama jika Anda memiliki polip hidung.

Akan tetapi, kortikosteroid oral dapat menyebabkan efek samping serius jika digunakan dalam jangka panjang. Maka dari itu, kortikosteroid oral hanya boleh digunakan untuk mengatasi gejala berat.

4. Perawatan desensitisasi aspirin

Pengobatan ini dilakukan apabila Anda memiliki reaksi terhadap aspirin, Di bawah pengawasan medis, Anda akan diberikan dosis aspirin secara bertahap untuk meningkatkan toleransi.

5. Antibiotik

Dilansir dari Web MD, antibiotik juga terkadang diperlukan apabila Anda mengalami infeksi bakteri. Jika dokter tidak dapat mengobati infeksi, dokter mungkin akan merekomendasikan antibiotik yang digabungkan dengan obat-obatan lainnya.

6. Suntikan alergi

Apabila alergi memengaruhi terjadinya sinusitis, dokter akan memberikan suntikan alergi atau imunoterapi. Suntikan ini dapat mengurangi reaksi tubuh terhadap alergen tertentu yang memperparah gejala sinusitis.

7. Operasi sinus endoskopik

Apabila keadaan Anda tidak kunjung membaik setelah menjalani perawatan atau pengobatan, operasi sinus endoskopik dapat menjadi pilihan. Dalam prosedur ini, dokter akan menggunakan tabung tipis, fleksibel, dan dilengkapi dengan lampu untuk memeriksa saluran sinus.

Tergantung pada sumber sumbatan, dokter dapat menggunakan berbagai alat untuk mengangkat jaringan atau polip yang menyebabkan penyumbatan hidung. Membesarkan lubang sinus yang sempit juga dapat menjadi alternatif.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan-perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi sinusitis kronis?

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi sinusitis kronis:

1. Istirahat

Istirahat yang cukup dapat membantu tubuh melawan peradangan dan mempercepat pemulihan.

2. Penuhi kebutuhan cairan tubuh

Minumlah banyak air putih dan jus buah. Hal ini dapat membantu melancarkan aliran lendir di dalam hidung. Hindari minuman yang mengandung kafein atau alkohol.

Selain memperparah peradangan lapisan sinus dan hidung, konsumsi alkohol dan kafein juga dapat menyebabkan dehidrasi.

3. Melembabkan rongga sinus

Anda bisa membuat rongga sinus lebih lembab dengan cara menguapinya. Caranya, siapkan wadah berisi air panas atau hangat. Anda dapat duduk menghadap wadah tersebut dan pastikan uap tertuju ke wajah Anda.

Anda juga bisa mandi dengan air hangat. Menghirup udara hangat dan lembab dapat membantu mengurangi rasa sakit dan mengalirkan lendir.

4. Kompres hangat pada wajah

Cara lain yang dapat Anda coba adalah meletakkan kompres hangat pada wajah. Gunakan handuk yang hangat dan setengah basah di sekitar hidung, pipi, dan mata untuk meringankan nyeri pada wajah.

5. Membasahi saluran hidung

Anda bisa membilas saluran hidung dengan menggunakan botol yang dirancang khusus, seperti Sinus Rinse, atau saline canister. Perawatan rumahan yang juga disebut dengan nasal lavage ini dapat membantu mengosongkan rongga sinus Anda dari lendir.

Apabila Anda ingin membuat cairan pembersih sinus sendiri, gunakan air yang sudah disterilkan, disuling, atau direbus. Pastikan untuk membilas perangkat filter dengan bersih, kemudian keringkan.

6. Memperbaiki posisi tidur

Tidur dengan posisi kepala terangkat atau menambahkan bantal dapat membantu sinus mengeluarkan cairan dan mencegah penyumbatan.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 07/01/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan