backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Roseola, Infeksi Virus yang Menyebabkan Ruam pada Si Kecil

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 23/10/2023

Roseola, Infeksi Virus yang Menyebabkan Ruam pada Si Kecil

Demam yang disertai ruam pada anak bisa terjadi karena berbagai hal. Selain cacar air atau campak, kondisi ini juga bisa terjadi karena roseola. Apa itu roseola dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut ulasannya.

Apa itu roseola?

Roseola atau yang juga dikenal sebagai roseola infantum, exanthem subitum, atau sixth disease, adalah salah satu jenis penyakit yang penyebabnya adalah virus.

Penyakit virus roseola yang tergolong menular ini dapat mengakibatkan demam tinggi selama beberapa hari serta muncul ruam pada tubuh si Kecil.

Mengutip dari Kids Health, roseola infantum umumnya terjadi pada bayi usia 6 bulan hingga anak usia 3 tahun. Penyakit infeksi ini tergolong mudah menular walaupun ruam belum muncul.

Akan tetapi, orangtua tidak perlu khawatir berlebihan karena exanthema subitem atau roseola pada bayi serta anak ini pun tidak berbahaya karena biasanya akan mereda seminggu setelahnya.

Penyakit ini sangat jarang terjadi pada anak berusia 4 tahun ke atas. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa remaja serta orang dewasa dapat mengalami penyakit ini.

Apa saja tanda atau gejala roseola?

kompres plester

Apabila anak Anda berdekatan dengan seseorang yang terinfeksi oleh virus roseola, umumnya butuh 1 atau 2 minggu hingga tanda dan gejala infeksi muncul.

Berikut adalah beberapa tanda dan gejala yang umumnya terlihat pada penderita roseola infantum.

1. Demam

Roseola biasanya berawal dari demam tinggi mendadak dan berlangsung selama 3–5 hari. Suhu tubuh anak umumnya akan mencapai lebih dari 39,4° Celsius.

Dalam beberapa kasus, anak mungkin juga akan mengalami radang tenggorokan ringan, pilek, serta batuk yang muncul bersamaan atau setelah demam.

2. Ruam

Setelah demam menurun, ruam bintik kecil berwarna merah muda biasanya akan muncul. Bintik ini umumnya tersebar merata pada seluruh bagian, tetapi beberapa bintik mungkin akan membengkak.

Dalam beberapa kasus, akan terdapat pola cincin putih di sekitar bintik-bintik. Ruam umumnya muncul pada dada, punggung, dan perut kemudian menyebar pada area leher dan lengan.

Ruam pada anak dapat berlangsung dari beberapa jam sampai beberapa hari sebelum menghilang. Namun, perlu Anda ketahui bahwa tidak semua anak pasti akan mengalami ruam.

3. Gangguan pernapasan

Beberapa anak mungkin juga akan mengalami gangguan pernapasan ringan sebelum atau bersamaan dengan demam.

Tanda-tanda dan gejala yang muncul ketika sistem pernapasan anak terganggu meliputi:

  • batuk,
  • diare,
  • rewel,
  • kehilangan nafsu makan,
  • pilek,
  • radang tenggorokan,
  • kelopak mata bengkak, serta
  • pembengkakan kelenjar getah bening pada leher.

Selain itu, terdapat pula tanda-tanda dan gejala lain dari roseola infantum yang mungkin muncul, yaitu:

  • gatal pada bayi dan anak-anak,
  • diare ringan,
  • nafsu makan berkurang, hingga
  • kelopak mata membengkak.

Kapan harus ke dokter?

Segera hubungi dokter jika si Kecil mengalami hal di bawah ini:
  • demam lebih dari 39,4° Celsius,
  • gejala dan demam yang berlangsung lebih dari 7 hari,
  • ruam tidak membaik setelah 3 hari,
  • sistem imun terganggu,
  • mengalami kejang, juga
  • kehilangan kesadaran.
Mungkin masih ada sejumlah gejala yang tidak tercantum di atas. Jika ingin bertanya tentang gejala, konsultasikan kepada dokter.

Apa penyebab roseola pada bayi dan anak?

Penyebab paling umum kondisi exanthema subitum ini adalah virus herpes manusia (HHV) tipe 6. Meskipun jarang, kondisi ini juga bisa terjadi karena HHV tipe 7.

Virus ini bisa masuk ke tubuh melalui hidung dan mulut. Maka dari itu, penyebarannya tergolong cepat karena anak bisa terkena setelah ada orang yang batuk, bersin, berbicara, hingga tertawa.

Adapun roseola adalah penyakit yang dapat terjadi pada hampir semua orang, tidak memandang kelompok usia dan golongan ras.

Sudah dijelaskan sedikit di atas bahwa anak berusia 6 bulan hingga 3 tahun lebih rentan mengalami roseola infantum.

Meskipun belum diketahui penyebab pastinya, penyakit ini lebih banyak ditemukan pada anak perempuan daripada anak laki-laki.

Apa saja komplikasi yang mungkin timbul dari roseola?

kejang demam pada anak

Pada umumnya, roseola pada bayi atau anak dapat menghilang dengan sendirinya dan tidak akan menimbulkan masalah kesehatan yang berarti.

Penderita umumnya akan segera pulih dalam waktu 1 minggu setelah gejala pertama kali muncul.

Namun, dalam beberapa kasus, tidak menutup kemungkinan penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi kesehatan yang cukup serius, seperti berikut.

1. Kejang

Sebagian anak yang menderita kondisi ini akan mengalami gejala kejang demam atau febrile seizure.

Kondisi ini umumnya terjadi pada anak yang mengalami kenaikan suhu tubuh dalam waktu terlalu singkat.

Kejang biasanya dapat menyebabkan kehilangan kesadaran untuk sementara waktu, sentakan pada kaki, tangan, atau kepala, serta kehilangan kontrol untuk buang air.

2. Gangguan kesehatan karena sistem imun buruk

Penderita dengan sistem imun tubuh yang lemah mungkin akan merasakan komplikasi yang lebih parah apabila terpapar virus roseola.

Sebagai contoh, mengalami penyakit infeksi seperti pneumonia atau ensefalitis (peradangan otak).

Akibatnya, gejala-gejala yang muncul mungkin akan lebih parah dibanding dengan penderita biasa. Waktu pemulihannya pun jauh lebih lama.

Bagaimana dokter mendiagnosis roseola?

Tak menutup kemungkinan jika penyakit ini sulit terdeteksi karena tanda awal dan gejalanya menyerupai penyakit lain pada bayi dan anak-anak.

Jika anak mengalami demam yang tidak wajar dan Anda yakin anak tidak menderita penyakit lainnya, segera periksakan ke dokter.

Dokter akan mendiagnosis penyakit ini dengan pemeriksaan fisik dan riwayat medis. Biasanya, dokter mencari tahu adanya ruam atau pembengkakan kelenjar getah bening.

Dalam beberapa kasus terkait dengan kejang akut, dokter akan merekomendasikan tes laboratorium yang meliputi:

  • tes hitung darah lengkap (complete blood count),
  • urinalisis atau tes urine
  • kultur darah, dan
  • pemeriksaan cairan serebrospinal.

Apa pengobatan untuk roseola pada bayi dan anak?

cara mengompres anak demam

Tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi kondisi exanthema subitum secara langsung.

Namun, terdapat beberapa jenis obat-obatan yang dapat membantu mengurangi gejala, seperti parasetamol, ibuprofen, atau antivirus bagi anak dengan kondisi imun lemah.

Sebaiknya tidak memberikan aspirin kepada anak yang sebelumnya mengalami cacar air serta flu karena bisa meningkatkan risiko sindrom Reye.

Berikut adalah perawatan rumahan yang bisa orangtua lakukan untuk meredakan roseola pada bayi atau anak.

  • Pastikan si Kecil benar-benar beristirahat.
  • Menjaga asupan cairan tubuh.
  • Kompres dengan handuk hangat untuk meredakan demam.
  • Pastikan anak menggunakan baju yang nyaman.

Bagaimana pencegahan roseola yang bisa orangtua lakukan?

Hingga saat ini, belum ada vaksin yang dapat mencegah roseola. Hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk pencegahan penyakit ini adalah menjauhkan anak dari orang yang terinfeksi virus.

Apabila terinfeksi virus, biarkan anak tetap berada di dalam rumah serta jauhkan ia dari anak lainnya sampai demam menurun.

Lalu, jika salah satu anggota keluarga kontak dengan virus, cuci tangan sesering mungkin untuk mencegah penyebaran virus ke siapa pun.

Konsultasikan kepada dokter untuk informasi lebih lanjut mengenai hal ini.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 23/10/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan