backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Rematik Polimialgia

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 17/01/2022

Rematik Polimialgia

Definisi

Apa itu rematik polimialgia?

Rematik polimialgia adalah gangguan peradangan yang menyebabkan nyeri otot dan otot kaku, terutama di bahu. Gejala rematik ini biasanya dimulai dengan cepat, dan terasa memburuk di pagi hari.

Seberapa umumkah rematik polimialgia?

Kebanyakan penderita rematik polimialgia berusia 65 tahun ke atas. Penyakit ini jarang menyerang orang-orang di bawah 50 tahun. Rematik polimialgia juga lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.

Gejala

Apa saja gejala rematik polimialgia?

Gejala rematik jenis ini biasanya terjadi di kedua sisi tubuh, berupa:

  • Rasa sakit di bahu (biasanya ini adalah gejala yang pertama muncul)
  • Rasa sakit di leher, lengan atas, bokong, pinggul, atau paha
  • Otot kaku di bagian tubuh tertentu, terutama di pagi hari atau setelah berada di posisi yang sama dalam waktu lama
  • Jangkauan gerak yang terbatas, di area tubuh tersebut
  • Nyeri atau kaku di pergelangan tangan, siku, atau lutut

Anda juga bisa mengalami gejala lain yang lebih umum, seperti:

  • Demam ringan
  • Kelelahan
  • Tidak enak badan
  • Berkurangnya nafsu makan
  • Turunnya berat badan yang tidak disengaja
  • Depresi

Mungkin ada gejala yang tidak disebutkan di atas. Konsultasikan pada dokter untuk informasi tentang gejala lainnya.

Kapan harus diperiksakan ke dokter?

Periksakan ke dokter jika Anda mengalami nyeri otot atau otot kaku yang:

  • Dimulai baru-baru ini
  • Mengganggu tidur
  • Menyulitkan Anda melakukan aktivitas sehari-hari seperti berpakaian

Penyebab

Apa penyebab rematik polimialgia?

Penyebab rematik polimialgia tidak diketahui. Namun, beberapa jenis gen dan variasi gen bisa meningkatkan risiko Anda terkena rematik jenis ini.

Faktor lingkungan juga bisa berpengaruh. Ada beberapa musim tertentu di mana lebih banyak orang didiagnosis dengan rematik polimialgia. Diduga ada pemicu dari lingkungan, misalnya infeksi virus.

Faktor pemicu

Siapa saja yang berisiko terkena rematik polimialgia?

Beberapa faktor yang membuat Anda lebih berisiko terkena rematik ini adalah:

  • Usia. Rematik polimialgia hanya menyerang orang dewasa, terutama orang lanjut usia. Usia rata-rata dimulainya penyakit ini adalah 73 tahun.
  • Jenis kelamin. Wanita dua kali lebih berisiko terkena penyakit ini dibanding pria.

Diagnosis & pengobatan

Bagaimana dokter mendiagnosis rematik polimialgia?

Gejala rematik polimialgia bisa mirip dengan kondisi peradangan lain, termasuk lupus dan arthritis. Untuk menegakkan diagnosis, dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik dan berbagai tes untuk mengecek peradangan dan kelainan darah.

Jika dari pemeriksaan fisik Anda diduga menderita rematik polimialgia, Anda mungkin perlu menjalani tes darah untuk mencari gejala peradangan di tubuh. Dokter juga mungkin menyarankan ultrasound untuk melihat apakah ada peradangan pada sendi dan jaringan tubuh Anda.

Karena ada hubungan antara rematik polimialgia dan artritis temporal, dokter juga mungkin akan menyarankan biopsi, yaitu pengangkatan sebagian kecil jaringan dari pembuluh darah, untuk dianalisis di lab. Namun biopsi ini hanya dibutuhkan bila dokter mencurigai ada peradangan di pembulih darah.

Bagaimana cara mengobati rematik polimialgia?

Kortikosteroid

Rematik polimialgia biasanya diobati dengan dosis rendah kortikosteroid, misalnya prednisone. Biasanya rasa sakit atau otot kaku akan hilang dalam 2-3 hari.

Kebanyakan pasien rematik polimialgia mungkin perlu melanjutkan pengobatan kortikosteroid selama minimal satu tahun, diiringi dengan check up rutin ke dokter untuk mengecek hasilnya dan apakah Anda mengalami efek samping.

Jika Anda menghentikan pengobatan sebelum waktunya, penyakit Anda bisa kembali. Sebanyak 30-60 persen penderita akan mengalami setidaknya satu kali kambuh ketika berhenti minum obat.

Memantau efek samping

Penggunaan kortikosteroid jangka panjang bisa menyebabkan efek samping serius, sehingga harus terus dipantau oleh dokter dan disesuaikan kembali dosisnya bila perlu.

Beberapa efek samping yang bisa terjadi adalah:

  • Kenaikan berat badan
  • Osteoporosis (tulang keropos dan lemah)
  • Hipertensi
  • Diabetes
  • Katarak

Suplemen kalsium dan vitamin D

Dokter mungkin akan meresepkan suplemen kalsium dan vitamin D untuk diminum setiap hari demi mencegah tulang keropos akibat pengobatan kortikosteroid. Menurut The American Academy of Rheumatology, dosis kalsium dan vitamin D yang disarankan untuk pasien dalam pengobatan kortikosteroid adalah:

  • 1200-1500 mg suplemen kalsium
  • 800 – 1000 IU suplemen vitamin D

Vaksin pneumonia

Jika Anda diresepkan 20 mg prednisone setiap harinya, dokter mungkin menyarankan Anda untuk mendapat vaksin pneumonia.

Methotrexate

American Academy of Rheumatology danEuropean League Against Rheumatism menyarankan penggunaan methotrexate bersamaan dengan kortikosteroid untuk beberapa pasien. Methotrexate adalah obat penekan sistem imun yang bisa digunakan jika penyakit Anda kambuh, atau jika pengobatan kortikosteroid tidak berhasil.

Terapi fisik

Jika gerak tubuh Anda sudah lama terganggu akibat rematik polimialgia, Anda bisa mengikuti terapi fisik untuk mengembalikan kekuatan otot, koordinasi gerak tubuh, dan kemampuan menjalankan aktivitas sehari-hari.

Perawatan di rumah

Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi rematik polimialgia?

Penderita rematik polimialgia bisa mengalami perbaikan kondisi jika menjalani pengobatan diiringi dengan hal-hal berikut:

  • Perbaiki pola makan. Konsumsi banyak buah-buahan, sayur, gandum utuh, dan daging serta susu rendah lemak. Batasi konsumsi garam untuk mencegah penumpukan cairan dan hiprtensi.
  • Rutin olahraga. Konsultasikan pada dokter, olahraga apa yang pas untuk kondisi Anda dan bisa membantu menguatkan tulang dan otot.
  • Gunakan alat bantu bila perlu. Tongkat untuk meraih barang tinggi bisa digunakan jika Anda kesulitan menggapai. Jika keseimbangan Anda terganggu, hindari mengenakan sepatu hak tinggi. Gunakan tongkat berjalan bila perlu.

Silakan konsultasikan pada dokter untuk informasi lebih lanjut.

Hello Health Group tidak menyediakan konsultasi medis, diagnosis, maupun pengobatan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 17/01/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan