backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Pruritus

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 24/11/2023

Pruritus

Pruritus adalah sensasi rasa gatal pada kulit. Pruritus dapat terjadi akibat reaksi alergi, kulit kering, eksim atau psoriasis. Cari tahu lebih jauh tentang kondisi kulit ini mulai dari gejala, penyebab, dan cara pengobatannya berikut ini. 

Apa itu pruritus?

Pruritus adalah istilah medis dari kulit gatal. Kondisi ini merujuk pada sensasi tidak nyaman yang membuat Anda ingin menggaruk kulit. 

Gatal pada kulit umumnya tidak berbahaya dapat terjadi karena kondisi tertentu, seperti alergi atau kulit kering. Kondisi ini juga bisa menjadi gejala dari beberapa penyakit kulit seperti psoriasis atau dermatitis.   

Pruritus bisa sembuh sendiri tanpa penanganan medis. Akan tetapi, jika gatal pada kulit disebabkan oleh kondisi medis tertentu, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan pengobatan.  

Kondisi ini dapat terjadi di satu area kulit atau menyebar keseluruh badan. Berdasarkan lokasi area yang gatal, pruritus dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut. 

  • Brachioradial pruritus: gatal pada lengan atas yang disebabkan kerusakan saraf.
  • Pruritus nokturnal: rasa gatal di malam hari akibat reaksi obat atau kontak dengan bahan iritan.
  • Senile pruritus: sensasi gatal yang disebabkan oleh perubahan pada kulit biasanya memengaruhi orang berusia 65 tahun.
  • Pruritus ani: anus gatal yang disebabkan oleh wasir atau infeksi kulit.
  • Pruritus uremik: rasa gatal yang merupakan gejala dari penderita penyakit ginjal yang sedang menjalani dialisis. 

Perbedaan prurigo dan pruritus

Meskipun sama-sama penyakit berupa rasa gatal, prurigo berbeda dari pruritus. Prurigo atau disebut dengan darah manis adalah rasa gatal yang ditandai dengan munculnya bintik atau benjolan di kulit, sedangkan pruritus merujuk pada sensasi gatal di kulit.

Seberapa umum penyakit ini?

Pruritus tergolong umum dan dapat diderita oleh siapa saja terlepas dari usianya. kondisi ini mampu teratasi dengan mengurangi faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda dan gejala pruritus

Gejala utama dari pruritus adalah rasa gatal yang membuat penderitanya ingin terus menggaruk kulit. Selain itu, kondisi ini dapat menyebab gejala seperti berikut. 

  • Muncul ruam kulit.
  • Bercak kasar atau bersisik.
  • Perubahan warna kulit menjadi lebih terang atau gelap.
  • Benjolan berisi cairan.
  • Bentol, bintik-bintik, atau kulit melepuh.
  • Kulit kering dan pecah-pecah.
  • Tekstur kulit kasar atau bersisik.

Rasa gatal kadang-kadang berlangsung dalam waktu lama dan bisa intens ketika Anda menggosok atau menggaruk area, kulit bertambah gatal. 

Memutus siklus gatal-garuk bisa menyulitkan, tapi terus menggaruk dapat merusak kulit atau menyebabkan infeksi.

Beberapa gejala atau tanda lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika Anda merasa cemas tentang gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter spesialis kulit bila rasa gatal yang Anda alami menunjukkan kondisi berikut ini.

  • Berlangsung lebih dari dua minggu.
  • Gatal tak kunjung sembuh dengan perawatan rumahan.
  • Gatal-gatal parah dan mengalihkan Anda dari rutinitas harian.
  • Mengganggu tidur.
  • Gatal-gatal tak ada penyebabnya.
  • Memengaruhi sekujur tubuh.
  • Disertai dengan gejala lain, misalnya sangat lelah, penurunan berat badan atau demam.

Penyebab pruritus

Ciri-ciri dan gejala eksim

Ada berbagai hal yang menyebabkan badan gatal, antara lain:

  • Kulit kering: kondisi ini biasanya muncul sebagai respons terhadap faktor lingkungan seperti cuaca panas atau dingin dengan kelembapan rendah, penggunaan AC atau pemanas dalam jangka panjang, dan terlalu sering mandi.
  • Kondisi kulit tertentu: terdapat berbagai kondisi kulit yang membuat kulit gatal, termasuk eksim (dermatitis), psoriasis, scabies, kutu, cacar air, dan bentol-bentol.
  • Penyakit internal: beberapa kondisi medis seperti penyakit liver, malabsorpsi gandum, gagal ginjal, anemia, gangguan tiroid, dan kanker dapat menimbulkan gejala gatal pada kulit. 
  • Kelainan saraf: multiple sclerosis, diabetes mellitus, saraf terjepit, dan herpes zoster mampu mempengaruhi sistem saraf dan lalu mengakibatkan pruritus.
  • Iritasi dan reaksi alergi: Anda bisa mengalami pruritus karena iritasi kulit yang berasal dari cuaca dingin, zat kimia, sabun, dan zat-zat lainnya. Alergi makanan mungkin juga menyebabkan kulit gatal.
  • Obat-obatan: reaksi terhadap obat, misalnya antibiotik, obat anti jamur atau obat narkotik pereda rasa sakit, dapat menyebabkan ruam yang menyebar dan pruritus.
  • Kehamilan: selama hamil, beberapa wanita dapat mengalami pruritus, terutama pada perut, paha, payudara, dan lengan.

Faktor risiko pruritus

Beberapa kondisi berikut ini dapat meningkatkan risiko Anda mengalami gatal pada kulit.

  • Memiliki alergi.
  • Berusia 65 tahun ke atas.
  • Memiliki latar belakang kondisi medis seperti dermatitis atopik, psoriasis, atau diabetes. 
  • Sedang dalam pengobatan dialisis.
  • Sedang hamil.

Diagnosis pruritus

Dokter akan bertanya mengenai kondisi medis atau riwayat kesehatan pasien untuk mengetahui penyebab rasa gatal di kulit. 

Untuk menunjang diagnosis, dokter juga mungkin akan menawarkan untuk melakukan beberapa tes. Berikut ini beberapa tes yang dilakukan. 

  • Tes alergi: untuk mengetahui apakah rasa gatal yang dialami disebabkan oleh reaksi alergi.
  • Tes darah: berfungsi untuk mengetahui apakah pasien memiliki masalah pada organ tubuh, seperti hati, hinjal atau tiroid. 
  • Tes rontgen: mendeteksi kondisi organ tubuh yang mungkin menyebabkan timbulnya gatal.
  • Biopsi kulit: pengambilan sampel kecil kulit untuk memperkuat diagnosis.  

Pengobatan pruritus

Pengobatan pruritus biasanya tergantung dengan penyebabnya. Ada beberapa pengobatan yang mungkin diberikan oleh dokter.

1. Obat-obatan

Obat gatal kulit pada tangan

Mengutip Mayo Clinic, salah satu bentuk pengobatan yang umumnya diberikan untuk meredakan kulit gatal adalah pemberian obat topikal atau salep. Dokter bisa meresepkan salep kortikosteroid untuk mengobati pruritus. 

Obat-obatan tertentu, misalnya tacrolimus dan pimecrolimus, juga mungkin diberikan dalam beberapa kasus, terlebih jika area yang gatal tidak terlalu besar.

Beberapa obat antidepresan seperti fluoxetine dan sertraline juga diketahui dapat membantu untuk meredakan gatal dengan relaksasi reseptor penyebab rasa gatal.

2. Fototerapi

Terapi cahaya atau fototerapi adalah salah satu metode untuk mengobati pruritus, termasuk memaparkan kulit terhadap sinar ultraviolet dengan panjang gelombang tertentu. Pasien biasanya perlu melakukan beberapa sesi fototerapi sampai gejala lebih terkendali. 

Perawatan rumahan

Gaya hidup dan pengobatan rumahan di bawah ini mungkin membantu mengatasi kondisi kulit gatal.

  • Berhenti menggaruk kulit yang gatal agar tidak semakin parah.
  • Kompres dengan kain yang dingin dan basah.
  • Mandi dengan air hangat.
  • Memilih sabun ringan tanpa pewarna atau pewangi. 
  • Mengoleskan pelembap untuk melindungi kulit.
  • Hindari zat-zat yang mengiritasi kulit atau menyebabkan reaksi alergi, termasuk nikel, perhiasan, parfum atau produk skincare yang mengandung pewangi, produk pembersih, dan kosmetik.
  • Pencegahan pruritus

    Cara terbaik agar terhindar dari kulit gatal adalah dengan melakukan pencegahan. Berikut ini beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda terapkan. 

    • Penuhi asupan cairan.
    • Menggunakan humidifier atau pelembap udara di rumah.
    • Menghindari alergen.
    • Menjaga kulit agar tetap lembap.
    • Mengelola kondisi kronis yang Anda miliki.
    • Menggunakan tabir surya saat pergi ke luar rumah. 
    • Kelola stres dengan baik.

    Pruritus bukanlah kondisi yang berbahaya. Pengobatan umumnya diberikan sesuai dengan penyebab gatal pada kulit.

    Jika rasa gatal pada kulit tidak kunjung hilang atau justru bertambah parah, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit untuk mendapat penanganan yang lebih tepat. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 24/11/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan