backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Pyonephrosis (Pionefrosis)

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Rena Widyawinata · Tanggal diperbarui 25/02/2021

Pyonephrosis (Pionefrosis)

Definisi pyonephrosis (pionefrosis)

Pyonephrosis (pionefrosis) adalah infeksi bakteri atau jamur yang terjadi pada organ ginjal. Mikroba ini bergerak dari uretra ke dalam ginjal melalui darah. Infeksi kemudian menyebabkan pembentukan nanah sehingga menghalangi urine untuk keluar dari ginjal.

Jika diobati dengan cepat, ginjal yang terinfeksi biasanya akan sembuh dalam 24 – 28 jam. Dalam kasus yang parah, kerusakan ginjal permanen mungkin saja terjadi atau gagal ginjal total.

Dalam keadaan ini, mungkin diperlukan untuk mengangkat sebagian atau seluruh ginjal yang terinfeksi. Jika tidak diobati, pyonephrosis juga dapat menyebabkan hilangnya fungsi ginjal.

Seberapa umumkah pyonephrosis?

Kondisi ini dapat mengenai pasien usia berapa pun. Ini dapat diatasi dengan mengurangi faktor risiko Anda. Diskusikanlah dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda dan gejala pyonephrosis

Pyonephrosis biasanya terjadi sebagai penyakit gabungan dari penyumbatan pada saluran kemih dan infeksi pada sel ginjal.

Oleh karena itu, gejala dari dua kondisi tersebut kurang lebih sama. Gejala klinis dari setiap pasien bisa berbeda, tetapi demam, menggigil, dan nyeri di panggul merupakan tiga ciri yang khas.

Selain ketiga gejala itu, piuria (kencing nanah) hampir selalu terjadi pada kasus pyonephrosis. Mual dan muntah kemungkinan juga dapat menyertai penyakit ini. Nyeri juga bisa muncul di daerah pinggang belakang.

Gejala lain yang mungkin Anda temui yaitu ditemukannya benjolan yang dapat diraba ketika melakukan pemeriksaan perut. Benjolan itu muncul karena pembesaran ginjal akibat abses. Kondisi ini dapat menyebabkan gagal ginjal.

Jika tidak diobati, pyonephrosis dapat menyebabkan sepsis, suatu kondisi yang mengancam nyawa, terutama pada orang-orang dengan gangguan imun. Dengan munculnya gejala sepsis, pasien dapat mengalami syok septik dan meninggal dunia.

Mungkin ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah pada dokter.

Kapan harus periksa ke dokter?

Jika Anda mengalami satu pun tanda atau gejala yang disebutkan di atas, atau memiliki pertanyaan apa pun, konsultasikanlah pada dokter.

Tubuh setiap orang bereaksi dengan cara berbeda. Selalu lebih baik untuk mendiskusikan apa yang terbaik untuk keadaan Anda dengan dokter.

Penyebab pyonephrosis

Pyonephrosis merupakan penyakit pada ginjal yang langka dan terjadi karena penumpukan nanah dan pembentukan abses ginjal.

E. coli, Klebsiella, Proteus, dan Candida termasuk penyebab infeksi yang mungkin bertanggung jawab terhadap infeksi dan kerusakan jaringan ginjal.

Penyumbatan dapat terjadi karena berbagai alasan seperti batu ginjal serta tumor yang menyebar dari kanker testis dan kolon. Penyumbatan juga dapat terjadi pada persimpangan ureter dan ginjal pelvis karena kompresi rahim yang tumbuh dalam masa kehamilan.

Riwayat operasi ginjal dan infeksi ginjal kronis pada masa lalu pun dapat menyebabkan pembentukan abses ginjal. Orang dengan imunitas lemah seperti pasien HIV atau diabetes berisiko tinggi terkena pionefrosis.

Faktor pemicu pyonephrosis

Ada banyak faktor yang dapat memicu pionefrosis pada diri seseorang. Di bawah ini daftarnya.

1. Perempuan lebih berisiko terkena pyonephrosis

Wanita lebih berisiko untuk terkena pyonephrosis daripada pria. Uretra wanita jauh lebih pendek daripada pria, sehingga jaraknya lebih dekat untuk bakteri bergerak dari luar masuk ke kandung kemih.

Dekatnya letak uretra dengan vagina dan anus juga menciptakan lebih banyak kesempatan bagi bakteri untuk masuk ke kandung kemih. Setelah berada dalam kandung kemih, infeksi dapat menyebar ke ginjal.

Wanita hamil lebih berisiko tinggi untuk terkena infeksi ginjal.

2. Sumbatan di saluran kemih

Apa pun yang memperlambat aliran urine atau mengurangi kemampuan Anda untuk benar-benar mengosongkan kandung kemih ketika buang air kecil dapat menjadi faktor pemicu pionefrosis.

Beberapa di antaranya yaitu batu ginjal serta kelainan lain struktur dalam sistem kemih. Pada pria, pembesaran kelenjar prostat juga dapat meningkatkan risiko infeksi ginjal.

3. Sistem kekebalan tubuh yang lemah

Kondisi medis yang mengganggu sistem kekebalan tubuh, seperti diabetes dan HIV bisa meningkatkan risiko infeksi ginjal.

Obat-obatan tertentu, seperti obat yang digunakan untuk mencegah penolakan transplantasi organ juga memberikan efek yang sama.

4. Kerusakan saraf di sekitar kandung kemih

Kerusakan saraf atau sumsum tulang belakang dapat menghalangi sensasi infeksi kemih sehingga Anda tidak menyadarinya ketika kondisi berkembang menjadi infeksi ginjal.

5. Penggunaan kateter urine yang berkepanjangan

Kateter urine merupakan selang yang digunakan untuk mengalirkan urine dari kandung kemih. Anda mungkin menggunakan kateter selama dan setelah beberapa prosedur bedah dan tes diagnostik.

Kateter dapat digunakan terus-menerus jika Anda harus dirawat di tempat tidur.

6. Kondisi yang menyebabkan urine mengalirkan ke arah yang salah

Dalam refluks vesicoureteral, urine dalam jumlah kecil mengalir dari kandung kemih naik kembali ke ureter dan ginjal.

Orang dengan refluks vesicoureteral dapat sering mengalami infeksi ginjal selama masa kanak-kanak dan lebih berisiko tinggi terkena infeksi ginjal selama dewasa.

Diagnosis dan pengobatan

Bagaimana pionefrosis didiagnosis?

Riwayat medis dan pemeriksaan klinis yang tepat dibantu dengan tes laboratorium dapat mendiagnosis kondisi ini. CT scan dan USG merupakan alat radiologi penting untuk mendiagnosis pyonephrosis.

Dokter juga akan menganjurkan tes darah seperti CBC, ESR, urea nitrogen darah (Blood Urea Nitrogen/BUN), kultur darah, tes kultur urine, dan analisis urine.

Apa saja pengobatannya?

Pionefrosis merupakan kondisi yang mengancam nyawa. Oleh sebab itu tidak boleh ada penundaan bagi pasien dalam melakukan perawatan medis.

Jalur pertama pengobatan yaitu pemberian antibiotik intravena. Sering kali operasi dibutuhkan untuk mengeluarkan nanah dan urine yang mengumpul di ginjal yang terinfeksi.

Nanah dapat dikeluarkan dengan dua cara yang berbeda. Stent dapat ditempatkan saluran kemih ureter sehingga menjadi lebar dan memungkinkan nanah mengalir ke luar. Cara lainnya yaitu drainase perkutan nanah.

Terkadang, apabila pionefrosis sampai merusak ginjal dan membuatnya tidak berfungsi, pengangkatan pun perlu dilakukan.

Pencegahan pyonephrosis

Di bawah ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan di rumah untuk mencegah sekaligus mengobati kondisi ini.

  • Letakkan benda hangat. Tempatkan bantalan pemanas pada perut, punggung atau samping tubuh Anda untuk mengurangi rasa tekanan atau nyeri.
  • Gunakan obat nyeri. Untuk mengatasi demam atau rasa tidak nyaman karena sakit, Anda dapat minum pereda nyeri non-aspirin yang mengandung acetaminophen (seperti Tylenol) sesuai arahan dokter.
  • Tetaplah terhidrasi. Minum banyak cairan akan membantu membersihkan bakteri dari saluran kemih Anda. Hindari kopi dan alkohol sampai infeksi Anda benar-benar sembuh. Keduanya bisa memengaruhi jumlah urine yang akan Anda keluarkan.

Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter untuk memahami solusi terbaik untuk Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Rena Widyawinata · Tanggal diperbarui 25/02/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan