Penis yang terlihat sedikit bengkok saat ereksi cenderung normal. Namun, bila pembengkokan cukup parah dan bahkan timbul rasa sakit luar biasa, ini bisa menandakan penyakit Peyronie.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Penis yang terlihat sedikit bengkok saat ereksi cenderung normal. Namun, bila pembengkokan cukup parah dan bahkan timbul rasa sakit luar biasa, ini bisa menandakan penyakit Peyronie.
Penyakit Peyronie (Peyronie’s disease) adalah kondisi terbentuknya jaringan parut di dalam batang penis.
Jaringan parut ini menumpuk dalam membran putih yang terdapat pada bagian atas atau dasar batang penis. Akibatnya, penis akan bengkok karena jaringan parut yang makin menebal.
Peyronie’s disease menyebabkan rasa sakit atau bahkan ketidakmampuan berhubungan intim. Namun, penyakit ini tidak menular dan menyebar melalui hubungan intim.
Selain itu, kelainan bentuk penis yang dialami pengidapnya berbeda dari kondisi penis bengkok yang biasa dialami oleh kebanyakan pria saat ereksi normal.
Munculnya jaringan parut pada batang penis akan menghambat ereksi, mengurangi rangsangan, dan menghalangi penetrasi selama berhubungan intim.
Tanda dan gejala Peyronie’s disease mungkin muncul secara tiba-tiba atau berkembang secara perlahan. Berikut ini adalah beberapa gejala yang paling umum.
Masih belum diketahui secara pasti penyebab penyakit Peyronie. Akan tetapi, sejumlah peneliti percaya bahwa penyakit ini disebabkan oleh cedera pada penis.
Cedera penis biasanya disebabkan oleh benturan berkali-kali, misalnya saat berhubungan intim atau berolahraga.
Selama masa penyembuhan, jaringan parut bisa terbentuk di bawah kulit penis sehingga penis lama-kelamaan terlihat bengkok atau melengkung.
Selain itu, beberapa ahli juga percaya bahwa Peyronie’s disease disebabkan oleh penyakit autoimun.
Pada pengidap autoimun, sistem kekebalan tubuh malah menyerang sel-sel tubuh yang sehat, bukannya bakteri, virus, dan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
Sistem imun terkadang juga bisa merusak jaringan sehat pada penis. Peradangan dan luka yang dialami penis merangsang pembentukan jaringan parut sehingga terjadilah penyakit Peyronie.
Luka ringan pada penis memang tidak selalu menjadi penyebab utama dari Peyronie’s disease.
Dikutip dari Mayo Clinic, berikut sejumlah faktor lain yang dapat meningkatkan akumulasi jaringan parut selama proses penyembuhan penis.
Faktor lain yang meningkatkan risiko Anda terkena penyakit Peyronie yaitu kondisi kesehatan, kebiasaan merokok, dan riwayat operasi prostat.
Dokter akan mendiagnosis penyebab penyakit Peyronie dengan beberapa tes kesehatan berikut ini.
Dokter hanya akan mengawasi perkembangan kondisi Anda bila pembengkokan penis tidak terlalu berbahaya, penis masih bisa ereksi normal, dan Anda hanya merasakan sedikit nyeri selama ereksi.
Namun, bila gejala makin memburuk, dokter akan menyarankan pengobatan penyakit Peyronie dengan beberapa prosedur seperti berikut ini.
Dokter akan meresepkan obat-obatan untuk mengurangi pembengkokan, ukuran jaringan parut, dan peradangan pada batang penis Anda.
Obat-obatan ini bisa diminum atau disuntikkan langsung pada jaringan parut yang terbentuk di dalam penis.
Beberapa obat minum yang membantu menghambat perkembangan penyakit Peyronie supaya tidak makin parah yaitu:
Kombinasi obat suntik dan terapi traksi untuk meregangkan penis dinilai lebih efektif dan cepat mengatasi Peyronie’s disease. Beberapa jenis obat yang dapat digunakan meliputi:
Prosedur operasi dapat dilakukan jika pembengkokan pada penis sudah cukup parah, terutama bila Anda merasa tidak nyaman atau tidak mampu berhubungan intim secara normal.
Sebagai tambahan, operasi untuk penyakit Peyronie tidak dianjurkan sampai penis benar-benar dalam kondisi stabil dan tidak mengalami pembengkokan lebih lanjut.
Tiga macam prosedur operasi yang bisa dilakukan untuk menangani kondisi ini adalah sebagai berikut.
Ada pula beberapa terapi yang dapat membantu mengatasi Peyronie’s disease. Berikut di antaranya.
Beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu Anda mengatasi penyakit Peyronie secara alami.
Caranya adalah dengan berolahraga secara rutin, memakai protective cup untuk melindungi penis, berhenti merokok dan minum alkohol, serta berhubungan intim dengan hati-hati.
Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh solusi terbaik dari masalah Anda.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar