backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Paronikia

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 25/10/2023

Paronikia

Paronikia merupakan peradangan yang terjadi pada area lipatan kulit di sekitar kuku jari tangan atau kaki. Ada berbagai penyebab dari penyakit kuku ini, mulai dari infeksi, kebiasaan menggigit kuku, hingga kontak dengan zat kimia. Ketahui lebih lanjut tentang gejala, penyebab, dan cara mengobati paronikia selengkapnya.

Apa itu paronikia?

Paronikia (paronychia) adalah peradangan yang terjadi pada satu atau lebih dari tiga lipatan kulit di sekitar kuku jari tangan atau kaki.

Paronychia dibagi menjadi dua jenis, yaitu paronikia akut dan paronikia kronis. Paronikia akut disebabkan oleh infeksi bakteri dan rusaknya lapisan pelindung kuku.

Sementara itu, paronikia kronis adalah gejala peradangan pada kuku yang terjadi setidaknya selama 6 minggu.

Penyebabnya adalah paparan menerus terhadap bahan iritan, seperti bahan kimia. Namun, bisa juga disebabkan oleh infeksi jamur.

Umumnya, gejala paronikia dapat muncul perlahan-lahan dan berlangsung seminggu. Sementara itu, beberapa kasus juga menunjukkan gejala yang muncul tiba-tiba dan berlangsung hanya 1 – 2 hari. 

Apa bedanya dengan herpetic whitlow?

Meskipun sama-sama dapat menyerang jari tangan dan kaki, herpetic whitlow berbeda dari paronychia. Herpetic whitlow umumnya menimbulkan benjolan kecil berisi nanah di jari tangan dan tidak hanya berada di sekitar kuku jari. 

Seberapa umum kondisi ini? 

Mengutip Cleveland Clinic, paronikia merupakan penyakit kuku yang umum terjadi pada wanita maupun pria. Kondisi ini umumnya terjadi pada orang yang memiliki kebiasaan menggigit kuku atau menarik kulit kuku.

Selain itu, penyakit ini umumnya diderita oleh orang yang bekerja dengan bahan-bahan kimia dan tidak menggunakan sarung tangan,

Tanda dan gejala paronikia

paronikia

Setiap orang umumnya memiliki gejala paronikia yang cukup beragam, tergantung pada jenis dan durasi infeksi.

Berikut ini beberapa gejala umum yang muncul berdasarkan jenis infeksinya. 

1. Paronikia akut

Gejala yang dapat timbul jika Anda memiliki paronikia akut antara lain:

  • ruam kemerahan (erythema), 
  • jari membengkak,
  • adanya nanah di lipatan sisi kuku,
  • infeksi pada kulit di bawah kuku, serta
  • kuku lebih rapuh dan rentan terlepas.

2. Paronikia kronis

Seseorang yang menderita paronikia kronis dapat mengalami gejala seperti:

  • jari membengkak, 
  • ruam merah pada sekitar kuku,
  • lipatan sisi kuku melunak, 
  • kuku hitam, serta
  • kutikula dan lipatan sisi kuku terpisah dari kuku.

Jika tidak segera ditangani, infeksi kuku ini dapat menyebabkan kuku berubah warna menjadi hijau atau kuning, dan menyebar ke bagian kulit yang tebal di sekitar kuku dan membuat kuku terlepas

Kapan harus periksa ke dokter? 

Sebaiknya hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala seperti:

  • memiliki penyakit diabetes,
  • munculnya nanah di dekat kuku,
  • demam,
  • ruam kemerahan di kuku dan menyebar hingga ke jari, serta
  • kuku terasa nyeri saat ditekan dan bengkak yang berlangsung selama tujuh hari atau lebih.

Penyebab paronikia

Berikut penyebab paronikia berdasarkan dengan jenisnya.

1. Paronikia akut

Pada kasus yang akut, infeksi ini disebabkan oleh bakteri Staphylococcus yang terjadi akibat adanya trauma atau luka pada jari dan kuku. 

Selain itu, kebiasaan menggigit kuku, mencabut kulit di sekitar kuku, atau perawatan manicure yang tidak rapi juga bisa menjadi penyebab infeksi ini. 

2. Paronikia kronis

Sementara itu, infeksi yang bersifat kronis kemungkinan disebabkan oleh jamur Candida. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan infeksi ini dapat dipicu oleh bakteri. 

Jamur Candida biasanya tumbuh dengan subur di lingkungan yang lembap dan basah. Hal ini tentu menyebabkan infeksi lebih mudah terjadi pada orang yang bekerja dan sering terpapar air.

Faktor risiko paronikia

Kondisi ini dapat terjadi pada hampir setiap orang, terlepas dari usia dan kelompok rasnya. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit ini. 

  • Sering menggigit kuku (onikofagia) dan mencabut kulit kuku.
  • Kebiasaan menghisap jari 
  • Kuku kaki tumbuh ke dalam (onicocriptosis).
  • Pengobatan dengan isotretinoin yang membuat kulit kering dan rentan. terinfeksi jamur dan bakteri.
  • Penggunaan kuku palsu.

Selain itu, orang yang memiliki pekerjaan tertentu yang mengharuskan kontak dengan air dan sering kali membuat tangan basah, seperti nelayan, bartender, atau PRT juga lebih rentan terkena penyakit ini.  

Diagnosis perinokia

Umumnya, dokter dapat mendiagnosis penyakit ini dengan memeriksa langsung kuku yang terinfeksi atau meradang.

Bila diperlukan, dokter akan mengambil sampel nanah atau cairan dari kuku yang terinfeksi jamurSampel tersebut nantinya diteliti di laboratorium untuk mengetahui penyebab infeksi dan menentukan perawatan yang tepat. 

Pengobatan paronikia

Perawatan paronychia dibagi menjadi dua bagian berdasarkan jenis. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Paronikia akut

masalah pada kuku kaki

Gejala kondisi ini biasanya ringan atau sedang, sehingga Anda bisa mengatasinya dengan perawatan rumahan.

Anda dapat memulainya dengan merendam jari yang terinfeksi di air hangat selama 15 menit sebanyak 2 – 3 kali sehari. 

Metode ini biasanya cukup ampuh meringankan rasa sakit dan pembengkakan. Bila tidak kunjung membaik, sebaiknya periksakan diri ke dokter. 

Dokter spesialis kulit nantinya akan meresepkan antibiotik oral dan menganjurkan Anda untuk mengangkat jari yang bermasalah. 

Bila nanah sudah menumpuk di dekat kuku, dokter mungkin akan membius jari yang terinfeksi dan mengeluarkan nanahnya. 

Bila diperlukan, sebagian kecil kuku akan dicabut agar area tersebut benar-benar terkuras, seperti operasi cantengan

2. Paronikia kronis

Dokter akan mengobati infeksi jamur dengan obat antijamur yang dioleskan pada kulit, seperti clotrimazole atau ketoconazole

Obat-obatan ini mungkin perlu dioleskan setiap hari selama beberapa minggu hingga gejalanya membaik.

Anda juga diminta untuk merawat kuku dan kulit di sekitarnya agar tetap kering dan bersih. 

Pada kasus yang sangat parah, Anda mungkin perlu minum obat antijamur atau steroid untuk menekan penyebaran infeksi dari dalam.

Perawatan rumahan paronikia

Kunci utama dari mencegah paronychia adalah merawat kuku dengan baik. Berikut di antaranya.

  • Menghindari kebiasaan menggigit kuku.
  • Menjaga tangan dan kaki tetap bersih dan kering.
  • Menghindari memotong kulit di sekitar kuku.
  • Menggunakan sarung tangan bila sering terpapar air atau bahan kimia.
  • Menghindari memotong kuku terlalu pendek.
  • Memakai gunting kuku yang bersih.
  • Menghindari penggunaan sarung tangan atau kaus kaki yang terlalu lama.

Paronikia umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh sendiri dengan perawatan khusus. Namun, apabila infeksi kulit bertambah parah, sebaiknya segera hubungi dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 25/10/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan