backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

11

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Nyeri Payudara (Mastalgia)

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 13/06/2023

Nyeri Payudara (Mastalgia)

Setiap wanita mungkin pernah sekali dalam hidupnya mengalami nyeri payudara. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan istilah mastalgia. Yuk, ketahui penyebab dan cara mengatasi nyeri payudara melalui pembahasan di bawah ini!

Apa itu nyeri payudara (mastalgia)?

Nyeri payudara atau mastalgia adalah kondisi ketika payudara terasa sakit dan tidak nyaman. Meski umum terjadi, banyak wanita yang mengalaminya merasa cemas dan khawatir.

Umumnya, mereka mengira bahwa rasa nyeri ini disebabkan kanker payudara, padahal bukan.

Kondisi payudara yang nyeri juga tidak serta-merta meningkatkan risiko kanker payudara. Kondisi ini tidak menular maupun diwariskan antargenerasi dalam keluarga.

Intensitas dari nyeri payudara bervariasi, mulai dari sakit yang tumpul hingga tajam. Selain itu, kondisi ini bisa hanya memengaruhi payudara atau menyebar hingga ke lengan.

Untuk memastikan penyebab mastalgia, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter agar Anda mendapatkan diagnosis dan penanganan terbaik.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Rasa nyeri pada payudara sangatlah umum terjadi. Ada lebih dari 70% wanita dari segala usia, etnis, dan kondisi lingkungan berbeda yang pernah mengalami kondisi ini dalam hidupnya.

Tanda dan gejala mastalgia

benjolan di payudara, benjolan di payudara kanan, benjolan di payudara kiri

Dikutip dari Mayo Clinic, mastalgia terbagi ke dalam dua kategori, yaitu siklik dan nonsiklik.

Siklik berarti rasa nyeri terjadi dalam pola yang teratur, sedangan nonsiklik berarti rasa nyeri bisa terjadi secara tiba-tiba atau dengan pola yang tidak teratur.

Setiap jenis nyeri payudara tentu memiliki tanda dan gejala yang berbeda. Berikut penjelasannya.

1. Mastalgia siklik

Jenis mastalgia siklik biasanya terjadi pada kedua sisi payudara. Kondisi ini mungkin disertai rasa nyeri menjalar hingga ke ketiak, lengan, dan tangan.

Nyeri payudara ini cenderung memengaruhi wanita berusia 20 hingga 30 tahun, serta wanita berusia 40 tahun yang hendak mencapai masa menopause.

Biasanya, kondisi ini mulai terjadi selama dua minggu sebelum menstruasi dan baru akan mereda saat siklus bulanannya berakhir.

2. Mastalgia nonsiklik

Nyeri payudara nonsiklik biasanya terjadi hanya pada satu sisi payudara. Gejala yang paling menonjol ialah rasa nyeri yang parah, seperti tertusuk maupun terbakar.

Seperti namanya, mastalgia nonsiklik tidak terkait dengan siklus menstruasi. Kondisi ini kemungkinan besar terjadi pada wanita setelah menopause.

Mungkin ada tanda dan gejala lain yang tidak disebutkan. Jika memiliki pertanyaan tentang gejala nyeri payudara ini, silakan konsultasi dengan dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Tubuh masing-masing orang menunjukkan tanda dan gejala yang bervariasi. Namun, segera konsultasi dengan dokter bila Anda mengalami gejala berupa:

  • merasakan adanya benjolan menyerupai tumor pada payudara,
  • keluar cairan dari puting, tetapi bukan ASI,
  • area kulit di sekitar payudara terlihat tidak biasa,
  • mual, muntah, kelelahan, dan demam, hingga
  • nyeri yang tidak kunjung hilang.

Penyebab nyeri payudara

Cukup sulit untuk menentukan penyebab pasti dari mastalgia. Namun, beberapa kondisi berikut ini mungkin saja menyebabkan timbulnya rasa nyeri pada payudara Anda.

1. Hormon reproduksi

Nyeri payudara tipe siklik mungkin muncul ketika Anda menstruasi. Umumnya, payudara sakit muncul sebelum haid dan kemudian berangsur menghilang usai menstruasi.

Perubahan hormon estrogen dan progesteron pada masa kehamilan juga ikut menyebabkan rasa nyeri. Kondisi ini juga bisa terasa saat Anda memasuki menopause.

2. Struktur payudara

Anda juga dapat mengalami mastalgia akibat masalah struktur payudara, seperti kista, cedera, atau bekas operasi payudara.

Oleh karena letaknya yang berada di dada, rasa sakit yang Anda rasakan juga dapat dimulai dari luar payudara dan kemudian menyebar ke bagian dalam dada.

3. Ketidakseimbangan asam lemak

Ketidakseimbangan asam lemak dapat memengaruhi sensitivitas jaringan payudara Anda. Ini lantaran jaringan utama yang menyusun payudara merupakan jaringan lemak.

Kondisi ini biasa terjadi karena kelebihan atau kekurangan asupan asam lemak melalui makanan. Maka dari itu, Anda perlu menyeimbangkan asupan lemak dari makanan sehari-hari.

4. Penggunaan obat-obatan

Penggunaan beberapa obat hormon, seperti obat kesuburan atau pil KB, bisa menjadi salah satu penyebab nyeri payudara. Nyeri juga bisa terjadi akibat efek samping terapi estrogen dan progesteron.

Selain itu, kondisi ini juga bisa timbul akibat efek obat antidepresan tertentu, termasuk antidepresan penghambat serotonin selektif (SSRI), seperti fluoksetin dan sertralin.

5. Ukuran payudara

Wanita berpayudara besar mungkin lebih sering mengalami mastalgia nonsiklik. Bahkan, rasa nyeri pada dada ini bisa disertai dengan sakit leher, pundak, dan punggung.

Penyebab sakit pada payudara yang satu ini berasal dari lemak yang cukup banyak pada payudara. Payudara memberikan beban ekstra pada bagian atas tubuh sehingga muncul rasa nyeri.

6. Operasi dada

Rasa nyeri juga mungkin muncul setelah operasi payudara. Beberapa orang tetap merasakan nyeri setelah bekas operasi sembuh, sedangkan lainnya mengaku tidak merasakan nyeri lagi.

7. Penyebab lainnya

Melakukan olahraga berat atau mengangkat barang yang berat bisa membuat otot pektoral di bawah payudara tertarik. Akibatnya, Anda merasakan nyeri pada payudara.

Tidak hanya itu, salah saat memilih ukuran bra yang tepat juga bisa menjadi penyebab payudara Anda terasa nyeri.

Faktor risiko nyeri payudara

Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja. Namun, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko Anda untuk mengalami mastalgia, antara lain:

  • siklus menstruasi,
  • kista payudara atau cedera payudara,
  • mengonsumsi obat hormon,
  • ukuran payudara besar, dan
  • pernah menjalani operasi payudara.

Diagnosis mastalgia

pembesaran payudara

Dokter Anda akan mendiagnosis penyebab dari mastalgia dengan menanyakan gejala, riwayat kesehatan, dan melakukan pemeriksaan fisik pada payudara.

Jika dokter mencurigai adanya kondisi yang lebih serius, Anda mungkin akan diminta mengikuti beberapa pemeriksaan medis seperti berikut ini.

  • Tes pencitraan melalui pemeriksaan USG payudara dan mamografi untuk melihat lebih jelas gambaran payudara, seperti ada-tidaknya benjolan di dalamnya.
  • Biopsi diperlukan bila terdapat benjolan di dalam payudara. Sampel benjolan diambil dengan jarum halus untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.

Pengobatan nyeri payudara

Umumnya, cara mengatasi mastalgia bisa dilakukan dengan konsumsi obat. Namun, pilihan pengobatan untuk kondisi ini akan berbeda-beda, tergantung jenis yang Anda alami.

Jika Anda mengalami mastalgia jenis siklik, kondisi ini akan hilang dengan sendirinya saat siklus menstruasi berakhir. Anda mungkin tidak memerlukan obat ataupun bantuan dokter.

Namun, bila Anda mengalami nyeri tipe nonsiklik, Anda dapat mengobatinya dengan obat pereda nyeri, seperti paracetamol. Minumlah obat ini sesuai anjuran pada label kemasan.

Sementara itu, bila mastalgia disebabkan penggunaan pil KB maupun terapi hormon, lebih baik untuk tanyakan solusinya kepada dokter Anda terlebih dahulu.

Dokter bisa membantu dengan cara menurunkan dosis obat hormon, menghentikan penggunaan KB sama sekali, atau mengganti metode KB yang Anda gunakan.

Jangan menghentikan atau mengubah dosis pengobatan tanpa konsultasi dengan dokter Anda.

Pencegahan nyeri payudara

SADARI kanker payudara

Berikut ini merupakan beberapa perubahan gaya hidup yang dapat Anda lakukan sebagai guna mencegah mastalgia.

  • Perhatikan gejala yang muncul untuk mengetahui apakah Anda mengalami mastalgia siklik atau nonsiklik.
  • Rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) untuk mendeteksi masalah serius pada payudara, seperti kanker payudara.
  • Memilih ukuran bra yang tepat, lalu pertimbangkan juga untuk memakai bra olahraga terutama bila payudara Anda cukup sensitif.
  • Lakukanlah terapi relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan, untuk membantu mengurangi stres.
  • Konsumsi makanan rendah lemak dan tambahkan suplemen multivitamin, terutama yang mengandung vitamin E dan magnesium.
  • Berhenti merokok serta batasi konsumsi alkohol dan minuman berkafein.
  • Selalu berhati-hati ketika menggunakan obat pereda nyeri, termasuk paracetamol dan ibuprofen, sebab pemakaian jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit hati dan efek samping lainnya.

Nyeri payudara merupakan kondisi yang umum terjadi pada wanita. Jika memiliki pertanyaan tentang gejala ini, silakan konsultasi dengan dokter Anda untuk memperoleh solusi terbaik.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 13/06/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan