backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Nyeri Panggul Kronis

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 15/01/2024

Nyeri Panggul Kronis

Apakah Anda sering kali mengalami rasa sakit di bagian panggul? Hati-hati bisa jadi rasa sakit tersebut merupakan gejala nyeri panggul kronis. Kondisi ini bisa terjadi pada pria, tetapi memang lebih sering dialami oleh wanita. Untuk lebih jelasnya terkait nyeri panggul kronis, simak ulasan berikut ini. 

Apa itu nyeri panggul kronis?

Nyeri panggul kronis adalah rasa nyeri di daerah bawah pusar dan antara pinggul. Kondisi ini disebut nyeri kronis karena berlangsung selama 6 bulan atau lebih.

Rasa sakit yang dialami sebagai gejala nyeri panggul kronis bisa berbeda-beda pada setiap orang.

Pada sebagian wanita, sakit panggul kronis bisa terjadi datang dan pergi. Namun, di beberapa orang lainnya, rasa sakit mungkin bersifat tetap dan parah hingga menyebabkan penurunan kualitas hidup, seperti kesulitan tidur dan bekerja.

Nyeri panggul kronis dapat memiliki beberapa penyebab. Nyeri ini bisa jadi suatu kondisi tersendiri, tetapi juga bisa terjadi sebagai gejala dari penyakit lain.

Jika sakit panggul kronis disebabkan oleh masalah medis lain, maka pengobatan perlu dilakukan untuk mengatasi penyebab tersebut.

Sayangnya, pada sebagian besar kasus, tidak mungkin untuk mengidentifikasi secara pasti penyebab tunggal sakit panggul kronis.

Oleh karena itu, tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi nyeri dan gejala lain dan meningkatkan kualitas hidup.

Seberapa umumkah nyeri panggul kronis?

Nyeri panggul kronis termasuk kondisi yang sangat umum terjadi. Namun, nyeri panggul kronis biasanya lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria.

Selain itu, banyak juga wanita dengan sakit panggul kronis yang melaporkan pernah mengalami tindak kekerasan seksual pada masa lalu.

Nyeri yang timbul umumnya dapat diatasi dengan mengurangi faktor risiko Anda. Diskusikanlah dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda dan gejala nyeri panggul kronis

penyebab nyeri panggul

Gejala nyeri panggul kronis dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya.

Namun, dilansir dari HealthLink BC, sakit panggul baru bisa disebut kronis jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama, biasanya minimal 6 bulan.

Beberapa gejala lain yang mungkin dialami saat sakit panggul kronis umumnya melibatkan area panggul dan organ reproduksi.

Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin muncul.

  • Nyeri yang mungkin bersifat tumpul, tajam, atau kram di daerah panggul, rahim, atau organ reproduksi lainnya.
  • Nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia).
  • Gangguan menstruasi, seperti nyeri saat haid atau perubahan pola menstruasi.
  • Nyeri saat buang air kecil atau besar.
  • Kram atau rasa tidak nyaman di daerah ovarium.
  • Perubahan kebiasaan buang air kecil atau besar, seperti sering buang air kecil atau konstipasi.
  • Nyeri yang menyebar ke punggung bawah atau pinggul.
  • Gangguan fungsi seksual, seperti kurangnya gairah seksual atau sulitnya mencapai orgasme.
  • Kelelahan.
  • Gangguan tidur.
  • Perubahan mood.

Penting untuk dicatat bahwa gejala nyeri panggul kronis dapat bervariasi pada tiap orang, dan beberapa kondisi mungkin tidak menunjukkan gejala yang jelas pada awalnya.

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini atau memiliki kekhawatiran terkait nyeri panggul, sebaiknya segera konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk evaluasi dan diagnosis yang tepat.

Kapan harus periksa ke dokter?

Jika Anda mengalami satupun tanda atau gejala nyeri panggul kronis seperti yang disebutkan di atas atau memiliki kekhawatiran terkait kondisi ini, konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai. Terlebih jika nyeri panggul terjadi cukup parah secara tiba-tiba disertai atau tanpa perdarahan vagina, maka sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

Penyebab nyeri panggul kronis

Nyeri panggul kronis adalah penyakit kompleks yang dapat memiliki satu atau beberapa penyebab.

Gangguan kesehatan tertentu dapat didiagnosis sebagai penyebabnya. Namun, pada kasus lain, nyeri bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis. 

Kondisi kesehatan yang bisa menjadi penyebab sakit panggul kronis meliputi berikut ini. 

  • Masalah pada sistem reproduksi wanita, seperti endometriosis, adenomiosis, dan fibroid rahim.
  • Jaringan parut (adhesi) atau luka di daerah panggul akibat infeksi atau operasi.
  • Penyakit pada saluran kemih atau usus, seperti sindrom iritasi usus dan iritasi kandung kemih kronis.
  • Gangguan hormon, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS).
  • Ketegangan atau spasme otot panggul.

Terkadang, sakit panggul yang kronis juga bisa terjadi tanpa diketahui penyebab yang jelas. Kondisi ini disebut juga dengan sindrom nyeri panggul kronis.

Faktor risiko nyeri panggul kronis

Ada banyak faktor yang bisa meningkatkan risiko sakit panggul kronis, yang meliputi berikut ini.

  • Riwayat penyakit radang panggul.
  • Pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual.
  • Riwayat pengobatan radiasi atau operasi perut atau panggul, seperti operasi untuk inkontinensia urine.
  • Riwayat depresi atau stres kronis.
  • Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan.
  • Kelainan pada struktur organ wanita.
  • Kehamilan dan kelahiran yang menimbulkan tekanan pada punggung dan panggul, seperti kelahiran bayi yang besar, kelahiran yang sulit, atau kelahiran dengan alat forceps atau vakum.

Diagnosis nyeri panggul kronis

Radang panggul atau PID adalah infeksi pada organ reproduktif wanita yang disebabkan oleh bakteri yang ditularkan melalui hubungan seksual.

Diagnosis sakit panggul kronis melibatkan serangkaian langkah evaluasi dan pemeriksaan oleh dokter.

Awalnya, dokter akan melakukan tanya jawab (anamnesis) untuk mengumpulkan informasi detail mengenai gejala yang dialami, riwayat kesehatan, dan faktor-faktor lain yang mungkin terkait dengan nyeri panggul.

Pemeriksaan fisik kemudian dapat dilakukan untuk menilai nyeri dan menentukan lokasi serta tingkat keparahannya.

Dokter juga dapat meraba dan memeriksa organ panggul untuk mencari tanda-tanda peradangan atau kelainan lainnya.

Bila diperlukan, dokter mungkin juga akan melakukan beberapa pemeriksaan lanjutan untuk menetapkan diagnosis. Berikut di antaranya.

  • Pemeriksaan ginekologis. Untuk wanita, pemeriksaan ginekologis dapat mencakup pemeriksaan panggul untuk mengevaluasi organ reproduksi seperti rahim, ovarium, dan tuba falopi.
  • Tes laboratorium. Tes darah atau tes lainnya mungkin dilakukan untuk mencari tanda-tanda infeksi, peradangan, atau gangguan hormonal.
  • Pemindaian. Pemeriksaan pemindaian, seperti USG panggul, CT scan, atau MRI, dapat membantu melihat struktur organ dan mencari kelainan seperti kista, fibroid, atau adanya peradangan.
  • Laparoskopi. Prosedur bedah laparoskopi mungkin dilakukan untuk melihat secara langsung ke dalam panggul dan menilai kondisi, seperti endometriosis atau luka.
  • Pemeriksaan urine dan kotoran. Jika diperlukan, pemeriksaan urine dan kotoran dapat dilakukan untuk mengecualikan masalah pada saluran kemih atau sistem pencernaan.
  • Penilaian psikologis. Kondisi nyeri kronis dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis. Psikoterapis atau konselor dapat membantu mengevaluasi dan mengelola aspek-aspek psikologis yang mungkin berkontribusi pada nyeri panggul.

Penting untuk dicatat bahwa proses pemeriksaan dapat berbeda-beda, tergantung pada faktor risiko dan kemungkinan penyebab nyeri panggul.

Pengobatan nyeri panggul kronis

Setelah diagnosis ditegakkan, dokter dapat menentukan rencana pengobatan yang sesuai dengan penyebab sakit panggul kronis yang dialami.

Pengobatan untuk sakit panggul kronis umumnya dilakukan dengan menggabungkan pengobatan medis, nonmedis, dan terapi.

Berikut beberapa pilihan pengobatan yang mungkin dilakukan.

  • Antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Obat ini digunakan untuk mengurangi peradangan dan meredakan nyeri.
  • Analgesik. Obat ini dapat digunakan untuk meredakan nyeri, seperti paracetamol dan ibuprofen.
  • Obat pengatur hormon. Jenis obat ini bisa digunakan untuk kondisi seperti endometriosis atau sindrom ovarium polikistik.
  • Antibiotik. Obat ini digunakan jika nyeri panggul disebabkan oleh infeksi, seperti penyakit radang panggul.
  • Latihan dan peregangan. Program latihan yang disesuaikan dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan fleksibilitas.
  • Manipulasi osteopati atau kiropraktik. Terapis dapat melakukan manipulasi pada tulang dan sendi untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan mobilitas.
  • Konseling atau terapi kognitif-perilaku. Bantuan psikologis dapat membantu mengelola stres dan mencegah nyeri panggul kronis menjadi lebih buruk.
  • Obat antidepresan atau antikecemasan. Untuk beberapa penderita, obat-obatan ini dapat membantu meredakan nyeri dan gejala psikologis pemicu nyeri kronis pada panggul.
  • Laparoskopi. Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat kista, endometriosis, atau masalah bedah panggul lainnya.
  • Pembedahan. Bergantung pada diagnosis spesifik, seperti pengangkatan fibroid atau perbaikan jaringan parut (adhesi).
  • Teknik relaksasi. Teknik ini melibatkan teknik pernapasan, meditasi, atau yoga untuk mengurangi stres dan mengelola nyeri.
  • Akupunktur. Penggunaan jarum tipis dapat merangsang titik tertentu pada tubuh.
  • Herbal atau suplemen. Dalam beberapa kasus, suplemen tertentu atau rempah-rempah dapat memberikan bantuan.

Pengobatan di rumah untuk nyeri panggul kronis

meditasi untuk adhd

Selain pengobatan di atas, ada juga beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan mandiri di rumah yang bisa Anda lakukan untuk membantu meredakan sakit panggul kronis. Di antaranya sebagai berikut. 

  • Melakukan kompres panas atau hangat pada bagian panggul yang nyeri dengan menggunakan bantalan pemanas, botol berisi air panas, atau mandi air hangat.
  • Berbaring dengan posisi lutut lebih tinggi. Anda bisa menggunakan bantal yang diletakkan di bawah lutut. Anda juga bisa berbaring menyamping dengan menekuk lutut hingga setinggi dada.
  • Melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, latihan pernapasan, dan relaksasi otot.
  • Melakukan olahraga secara rutin.

Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah kepada dokter untuk memahami pengobatan terbaik untuk Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 15/01/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan