backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Limfangitis

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 08/01/2021

Limfangitis

Pengertian limfangitis

Limfangitis adalah peradangan pada pembuluh limfatik yang menyebabkan pembengkakan. Penyebab umum dari limfangitis adalah infeksi bakteri. Selain itu, kondisi ini juga dapat disebabkan oleh infeksi parasit atau kanker. 

Sebelum membaca lebih jauh soal penyakit ini, Anda perlu memahami tentang sistem limfatik dalam tubuh. 

Sistem limfatik merupakan sistem pertahanan tubuh yang terdiri dari organ, kelenjar, dan pembuluh di seluruh tubuh. Organ-organ yang berperan dalam sistem ini adalah amandel, timus, limfa, dan sumsum tulang belakang. 

Sistem ini menciptakan dan mengangkut cairan limfa (kelenjar getah bening) dari jaringan menuju pembuluh darah. Limfa memainkan peran penting dalam tubuh Anda untuk melawan infeksi. 

Limfangitis mungkin merupakan suatu tanda bahwa infeksi akan menjadi berbahaya dengan cepat. Penyakit ini dapat mengakibatkan septikemia dan infeksi lain yang membahayakan nyawa.

Seberapa umum limfangitis?

Kondisi ini tergolong umum terjadi. Banyak pasien terdiagnosis merupakan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Anda bisa mengatasi penyakit ini dengan mengurangi faktor risiko. Konsultasi ke dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Gejala limfangitis

Gejala umum limfangitis adalah berupa garis merah dekat luka menuju node limfa. Sebagai contoh, jika yang terinfeksi adalah lengan, node limfa yang terpengaruh berada di dalam ketiak.

Dalam kasus infeksi kaki, node limfa di dalam selangkangan akan terpengaruh. Node-node ini akan membengkak dan terasa sakit ketika disentuh. Gejala limfangitis lainnya, antara lain:

  • Demam dan menggigil
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Kehilangan nafsu makan
  • Nyeri otot
  • Nyeri di sepanjang area yang terkena
  • Beberapa gejala atau tanda lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika Anda merasa khawatir tentang suatu gejala, segera konsultasi ke dokter Anda.

    Kapan pergi ke dokter?

    Segera konsultasi ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala berikut ini:

    • Kelenjar getah bening membengkak tanpa alasan yang jelas
    • Kelenjar getah bening terus membesar dan tetap muncul selama dua hingga empat minggu 
    • Benjolan terasa keras dan tidak bergerak ketika Anda tekan
    • Benjolan dibarengi dengan gejala lain, seperti demam, berkeringat pada malam hari, atau penurunan berat badan

    Penyebab limfangitis

    Limfangitis adalah kondisi yang biasanya berasal dari infeksi kulit akut yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus. Penyakit ini juga bisa disebabkan oleh Staphylococcus, tapi lebih jarang. Infeksi menyebabkan peradangan pada node limfa.

    Limfangitis bisa menjadi pertanda bahwa infeksi kulit semakin bertambah parah. Bakteri mungkin menyebar di dalam aliran darah dan dapat mengancam nyawa.

    Selain itu, dikutip dari jurnal yang dipublikasikan di Cleveland Clinic Journal of Medicine, limfangitis juga dapat disebabkan oleh infeksi parasit, infeksi mikobakterium, dan kanker. 

    Penelitian yang dipublikasikan The Journal of The American Board of Family Medicine pun menyebutkan bahwa kondisi ini juga bisa muncul akibat infeksi virus dan gigitan serangga atau laba-laba. 

    Faktor risiko

    Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami limfangitis, antara lain:

    • Telah menjalani pengobatan kanker
    • Melewati dosis atau berhenti minum antibiotik sebelum pengobatan selesai
    • Membiarkan luka walaupun luka tampak terinfeksi

    Tidak ada faktor risiko bukan berarti Anda tidak bisa sakit. Tanda-tanda ini hanya untuk referensi. Anda perlu konsultasi ke dokter spesialis untuk detail lebih lanjut.

    Diagnosis limfangitis

    Untuk mendiagnosis limfangitis, dokter mungkin akan melakukan serangkaian pemeriksaan di bawah ini:

    1. Riwayat kesehatan

    Pertama-tama, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda, seperti kapan dan bagaimana Anda mengalami gejala-gejala limfangitis. Dokter mungkin juga akan menanyakan gejala-gejala lain yang berhubungan dengan kondisi tersebut.

    2. Pemeriksaan fisik

    Dokter akan memeriksa ukuran, tekstur, kelembutan, dan kehangatan kelenjar getah bening di dekat permukaan kulit Anda. Lokasi limfa yang bengkak serta gejala-gejala lainnya akan membantu memberikan petunjuk soal penyebab limfangitis.

    3. Tes darah

    Tes darah tertentu akan membantu mengonfirmasi penyakit dan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain. Tes darah yang lebih spesifik akan dilakukan tergantung dengan dugaan penyebabnya, tapi biasanya termasuk complete blood count (CBC), alias pemeriksaan darah lengkap.

    4. Tes pencitraan

    Rontgen dada atau CT scan pada area yang terkena dapat membantu menentukan sumber infeksi atau menemukan tumor.

    5. Biopsi kelenjar getah bening

    Dokter mungkin meminta Anda menjalani biopsi untuk memastikan diagnosis. Dalam prosedur ini, sampel dari kelenjar getah bening akan diambil untuk pemeriksaan dengan menggunakan mikroskop.

    Pengobatan limfangitis

    Limfangitis adalah kondisi yang perlu dirawat secepatnya. Pasalnya, limfangitis dapat menyebar dengan cepat. 

    Dokter akan menyarankan pengobatan sesuai dengan penyebab limfangitis dan gejala-gejala yang Anda rasakan. Berikut pilihan pengobatan yang mungkin direkomendasikan dokter untuk mengatasi limfangitis:

    1. Antibiotik

    Pengobatan paling umum yang digunakan untuk mengatasi limfangitis adalah antibiotik. Dikutip dari MedlinePlus Medical Encyclopedia, antibiotik dapat diberikan secara oral atau melalui pembuluh vena (infus).   

    2. Antivirus atau antiparasit

    Obat-obatan ini digunakan untuk mengatasi limfangitis yang disebabkan oleh kuman selain bakteri. Pemberian obat ini tergantung dari penyebab limfangitis dan gejala-gejala yang Anda rasakan. 

    3. Obat pereda rasa nyeri

    Obat-obatan pereda rasa nyeri juga dapat digunakan untuk mengurangi gejala yang mengganggu Anda. Obat-obatan itu termasuk aspirin, ibuprofen, naproxen, atau acetaminophen. 

    4. Obat antiperadangan

    Obat-obatan ini digunakan untuk mengatasi gejala limfangitis berupa peradangan dan bengkak di sekitar bagian yang terinfeksi. 

    5. Pengobatan kanker

    Limfangitis yang disebabkan oleh kanker memerlukan pengobatan untuk mengatasi kanker. Tergantung jenis kankernya, Anda mungkin membutuhkan operasi, terapi radiasi, atau kemoterapi. 

    Selain itu, mengompres dengan handuk panas dan lembap atau heat pad beberapa kali sehari membantu mengurangi pembengkakan dan radang. Area yang terkena harus diobati jika memungkinkan. Lakukanlah perawatan luka (contohnya mengeringkan luka jika perlu) hanya setelah mulai minum antibiotik.

    Infeksi oleh bakteri Streptococcus grup A membutuhkan perawatan darurat. Peradangan node limfa dapat menjadi semakin parah dengan sangat cepat dan dapat mengakibatkan komplikasi serius, seperti:

    • Abses 
    • Selulitis
    • Sepsis

    Pengobatan di rumah

    Gaya hidup dan pengobatan rumahan di bawah ini mungkin dapat membantu mengatasi limfangitis:

    • Minum antibiotik sampai habis. Hubungi dokter jika terus mengalami demam tinggi setelah mulai minum antibiotik.
    • Minum obat tanpa resep, seperti acetaminophen atau ibuprofen untuk menghilangkan rasa sakit. Informasikan ke dokter jika pengobatan ini tidak membantu mengurangi rasa sakit.
    • Minum lebih banyak air dan makan makanan bergizi untuk menyembuhkan penyakit.
    • Sebisa mungkin angkat bagian tubuh yang terluka atau posisikan lebih tinggi.
    • Gunakan handuk basah panas di area yang terkena untuk mengurangi bengkak dan meningkatkan aliran darah.
    • Obati secepatnya jika terlihat tanda infeksi.
    • Hubungi dokter jika garis merah terus muncul dekat luka dan menyebar ke node limfa terdekat setelah mulai mendapatkan perawatan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 08/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan