backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Memahami Seputar Penyakit Leukemia pada Anak

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 22/11/2023

Memahami Seputar Penyakit Leukemia pada Anak

Penyakit kanker bisa terjadi pada siapa pun, termasuk anak-anak. Adapun dari sekian banyak jenis kanker, leukemia merupakan salah satu yang umum terjadi. Lantas, bagaimana leukemia yang terjadi pada anak? Apa gejala, penyebabnya, serta bagaimana mengobatinya?

Apa itu leukemia pada anak?

Leukemia atau kanker sel darah putih adalah jenis kanker pada anak dan remaja yang paling umum terjadi. Jenis kanker ini dimulai di bagian sumsum tulang dan masuk ke dalam darah.

Ketika seorang anak menderita leukemia, sumsum tulangnya menghasilkan sel darah abnormal, terutama sel darah putih (leukosit).

Sel-sel darah putih yang abnormal ini berkembang biak dengan sangat cepat sehingga menekan jumlah sel darah yang sehat.

Sel darah putih itu sendiri berperan dalam melawan infeksi. Ketika jumlahnya sedikit akibat leukemia, risiko terjadinya penyakit infeksi pada anak dan masalah medis lainnya meningkat.

Adapun dari sekian jenis leukemia, acute lymphocytic leukemia (ALL) dan acute myeloid leukemia (AML) adalah yang paling umum pada anak.

Apa saja tanda dan gejala leukemia pada anak?

operasi hernia umbilikalis pada anak

Anak dengan jenis kanker ini memiliki kadar sel darah putih yang rendah sehingga lebih mudah terserang penyakit infeksi.

Bukan cuma itu, anemia pada anak pun mungkin terjadi karena jumlah sel darah merah yang rendah akibat pertumbuhan sel kanker di sumsum tulang.

Merangkum dari Medline Plus, berikut adalah gejala-gejala leukemia pada anak yang umum terjadi. 

Meski begitu, gejala yang muncul pada setiap anak bisa berbeda. Ini bergantung pada jenis leukemia yang dialami serta bagaimana penyebarannya.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang gejala tertentu, segera konsultasikan kepada dokter.

Apa penyebab leukemia pada anak?

Dokter tidak mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab dari leukemia pada anak. Namun, adanya perubahan atau mutasi genetik diyakini berperan menimbulkan kondisi ini. 

Perubahan genetik ini dapat terjadi pada awal kehidupan seorang anak atau sebelum kelahiran. Artinya, perubahan genetik ini tidak diturunkan dari orangtua ke anak.

Meski tak diketahui penyebab pastinya, beberapa faktor diyakini dapat meningkatkan risiko seorang anak untuk terkena penyakit ini.

Namun, memiliki faktor risiko tidak berarti seorang anak akan terkena leukemia. Bahkan, kebanyakan anak penderita leukemia tidak memiliki faktor risiko yang diketahui.

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker darah ini pada anak. 

  • Memiliki saudara kandung laki-laki atau perempuan penderita leukemia, terutama yang kembar identik
  • Memiliki kelainan genetik, seperti sindrom Li-Fraumeni, Down syndrome, atau sindrom Klinefelter. 
  • Masalah sistem imun yang diwariskan, seperti ataxia telangiectasia atau sindrom Wiskott-Aldrich. 
  • Terpapar radiasi tingkat tinggi, kemoterapi, atau bahan-bahan kimia, seperti benzene (pelarut).
  • Minum obat untuk menekan sistem imun setelah menjalani transplantasi organ. 

Bagaimana leukemia pada anak didiagnosis?

dampak gizi buruk kwashiorkor pada anak

Untuk mendeteksi leukemia anak, dokter akan mengumpulkan riwayat medis secara menyeluruh dan melakukan pemeriksaan fisik.

Tes-tes medis juga akan dilakukan untuk mendiagnosis penyakit ini serta mengetahui jenisnya. Berikut adalah tes-tes yang dimaksud. 

  • Tes darah untuk mengukur jumlah sel-sel darah dan melihat penampakannya. 
  • Aspirasi atau biopsi sumsum tulang yang dilakukan dengan mengambil sampel sumsum tulang untuk mengetahui apakah ada sel kanker di bagian tubuh tersebut. 
  • Tes lumbal pungsi untuk memeriksa penyebaran sel-sel leukemia dalam cairan serebrospinal di otak dan sumsum tulang belakang. 
  • Biopsi kelenjar getah bening untuk mengambil sampel kelenjar getah bening guna mengetahui penyebaran sel kanker.
  • Tes pencitraan, seperti rontgen, CT scan, MRI, atau USG untuk mendapat gambar tulang dan jaringan tubuh tertentu.

Tiap anak mungkin perlu menjalani tes yang berbeda. Konsultasikan kepada dokter untuk jenis tes yang perlu dijalani anak Anda. 

Apa saja pengobatan untuk leukemia pada anak?

Sebelum perawatan kanker dimulai, terkadang seorang anak membutuhkan pengobatan untuk menangani penyakit medis lainnya yang muncul akibat leukemia. 

Ambil contohnya, transfusi darah dengan sel darah merah dibutuhkan bila jumlah sel darah merah anak rendah, sedangkan transfusi darah dengan trombosit dapat menghentikan perdarahan. 

Sementara pemberian obat antibiotik mungkin dapat mengobati penyakit infeksi yang anak Anda derita.

Setelah mengobati kondisi medis di atas, pengobatan leukemia bisa dimulai. Adapun pengobatan ditentukan berdasarkan jenis, tingkat keparahan, usia anak, dan faktor lainnya.

Berikut adalah beberapa pengobatan yang umum diberikan untuk mengobati leukemia pada anak.

  • Kemoterapi. Ini merupakan pengobatan utama untuk leukemia anak. Anak Anda akan menerima obat antikanker untuk diminum atau disuntik ke dalam vena, otot, atau kanal tulang belakang.
  • Radioterapi atau terapi radiasi. Terapi ini menggunakan radiasi berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker.
  • Terapi target. Pengobatan ini menggunakan obat yang dapat menyerang sel kanker secara spesifik tanpa merusak sel yang sehat.
  • Transplantasi sumsum tulang. Pengobatan ini dilakukan dengan mengganti sel punca yang rusak akibat penggunaan kemoterapi dosis tinggi dengan sel punca yang sehat.

Apakah leukemia pada anak bisa sembuh?

Sebagian besar kasus leukemia pada anak dan remaja dapat disembuhkan. Kids Health menyebut, sekitar 90% anak yang menderita kanker ini dapat sembuh sepenuhnya bila mendapatkan pengobatan yang tepat.

Apa komplikasi yang bisa terjadi akibat leukemia pada anak?

tumor wilms, penyakit ginjal anak

Komplikasi bisa terjadi akibat sel kanker yang berkembang atau efek samping dari pengobatan yang dijalani. Komplikasi ini pun bisa bersifat jangka pendek atau jangka panjang.

Berikut adalah beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada anak penderita kanker darah.

  • Infeksi yang serius.
  • Perdarahan yang parah.
  • Darah kental.
  • Kembalinya sel kanker leukemia.
  • Pertumbuhan kanker lainnya.
  • Gangguan paru-paru atau masalah jantung pada anak.
  • Pertumbuhan dan perkembangan anak yang melambat.
  • Masalah dengan kemampuan untuk memiliki anak saat dewasa nantinya.
  • Gangguan belajar pada anak.
  • Masalah tulang, seperti osteoporosis.

Bagaimana mencegah leukemia pada anak?

Tidak ada cara pasti yang dapat mencegah kondisi ini. Pasalnya, penyebab pasti dari kanker ini tidak diketahui.

Meski begitu, ahli medis menyarankan agar ibu hamil menghindari paparan radiasi, termasuk dari CT scan dan rontgen sinar-X, untuk mengurangi risiko leukemia pada anaknya nanti.

Penggunaan tes pencitraan tersebut hanya boleh dilakukan pada ibu hamil jika memang benar-benar diperlukan serta manfaatnya lebih besar daripada risikonya.

Konsultasikan kepada dokter untuk informasi lebih lanjut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 22/11/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan