backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Krisis Tiroid

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 08/01/2021

Krisis Tiroid

Definisi

Apa itu krisis tiroid?

Krisis tiroid adalah kondisi berbahaya yang dapat mengancam nyawa. Kondisi ini berkaitan dengan hipertiroidisme, yaitu produksi hormon tiroid yang berlebihan.

Hormon tiroid diproduksi oleh kelenjar kecil bernama tiroid. Tiroid memiliki bentuk seperti kupu-kupu dan terletak di tengah-tengah leher bagian bawah. Dua hormon tiroid yang sangat penting diproduksi oleh kelenjar ini, yaitu triiodothyronine (T3) dan thyroxine (T4).

Kedua hormon tersebut mengendalikan proses metabolisme setiap sel dalam tubuh Anda. Apabila produksi hormon tiroid berlebih tidak segera ditangani, kondisi ini dapat memicu terjadinya krisis tiroid. Jika Anda mengidap hipertiroidisme, kelenjar tiroid Anda memproduksi kedua hormon ini secara berlebihan.

Hipertiroidisme yang tak ditangani dan diobati dengan cepat, akan menimbulkan gejala yang lebih serius hingga akhirnya muncul kondisi krisis tiroid ini.

Seberapa umumkah krisis tiroid?

Krisis tiroid adalah kondisi yang sangat jarang terjadi. Diperkirakan hanya terdapat 2 persen pengidap hipertiroidisme yang mungkin mengalami kondisi ini. Selain itu, kondisi ini 3-5 kali lebih banyak ditemukan pada pasien berjenis kelamin wanita dibanding dengan pria.

Kasus kejadian kondisi ini paling banyak ditemukan pada pasien berusia 30-40 tahun. Namun, angka kejadiannya pada pasien berusia anak-anak dan remaja pun relatif banyak

Meskipun penyakit ini tidak dapat disembuhkan secara total, terdapat beberapa cara untuk mengendalikan gejala-gejala yang ada. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang kondisi ini, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter Anda.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda dan gejala krisis tiroid?

Berikut adalah macam-macam gejala krisis tiroid yang paling umum:

  • Merasa sangat mudah tersinggung atau cepat marah
  • Tekanan darah sistolik tinggi, tekanan darah diastolik rendah, serta detak jantung berdetak cepat
  • Mual, muntah, atau diare
  • Demam tinggi
  • Syok
  • Linglung
  • Mengantuk
  • Kulit atau mata menguning
  • Gejala-gejala gagal jantung, misalnya susah bernapas atau kelelahan luar biasa

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Apa saja komplikasi yang dapat diakibatkan oleh krisis tiroid?

Krisis tiroid berpotensi menyebabkan koma, gagal jantung, hingga kematian jika tidak ditangani dengan cepat. Selain itu, kondisi ini juga berpotensi menyebabkan munculnya masalah lain, seperti fibrilasi atrial dan osteoporosis.

Penyebab

Apa penyebab krisis tiroid?

Krisis tiroid bisa terjadi pada orang-orang dengan hipertiroidisme yang tidak ditangani dengan baik. Kondisi ini ditandai dengan tingginya produksi kedua hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid. Tidak semua orang dengan hipertiroidisme akan mengalami krisis tiroid.

Penyebab kondisi ini antara lain:

  • Hipertiroidisme serius yang tidak ditangani
  • Kelenjar tiroid yang overaktif dan tidak ditangani
  • Infeksi yang dikaitkan dengan hipertiroidisme

Orang dengan hipertiroidisme mungkin mengalami krisis tiroid setelah dipicu hal-hal berikut ini:

  • Trauma
  • Operasi
  • Tekanan emosional (stres) yang begitu berat
  • Stroke
  • Ketoasdosis diabetik
  • Gagal jantung kongestif
  • Emboli paru

Faktor-faktor risiko

Apa saja faktor-faktor yang meningkatkan risiko terkena krisis tiroid?

Krisis tiroid adalah kondisi yang dapat terjadi pada hampir semua orang, tidak mengenal golongan usia maupun ras. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kondisi ini.

Perlu diketahui bahwa memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko bukan berarti Anda dipastikan akan terkena suatu penyakit. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, ada kemungkinan kecil seseorang dapat terserang penyakit tertentu tanpa adanya satu pun faktor risiko.

Berikut adalah faktor-faktor risiko yang dapat memicu terjadinya kondisi ini:

1. Usia

Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada pasien berusia 30-40 tahun. Namun, tidak jarang pula kondisi ini dapat berkembang pada bayi dan anak-anak.

Sekitar 1-2% bayi yang lahir dari penderita penyakit Graves juga mengalami masalah pada tiroidnya. Sementara itu, sebanyak dua per tiga kasus tirotoksikosis, salah satu penyebab krisis tiroid, terjadi pada anak-anak berusia 10-15 tahun.

2. Jenis kelamin

Kasus kejadian penyakit ini 3-5 kali lebih banyak ditemukan pada pasien berjenis kelamin perempuan dibanding dengan laki-laki, terutama di antara anak-anak yang memasuki masa pubertas.

3. Menderita hipertiroidisme atau tirotoksikosis

Jika Anda menderita hipertiroidisme, Anda diharuskan mengonsumsi obat-obatan pengontrol hormon. Namun, apabila Anda tidak menjalani pengobatan ini dengan benar atau berhenti, kondisi ini dapat memicu terjadinya krisis.

4. Kehamilan

Apabila Anda wanita dan sedang mengandung, produksi hormon di dalam tubuh Anda cenderung tidak stabil. Kondisi ini dapat memicu berlebihnya produksi hormon tiroid.

5. Menderita penyakit autoimun

Jika Anda memiliki masalah pada sistem imun tubuh, seperti penyakit Graves, kelenjar tiroid Anda lebih rentan mengalami peradangan.

6. Pola makan

Mengonsumsi makanan yang mengandung terlalu banyak iodium juga dapat meningkatkan risiko Anda mengalami gangguan pada produksi hormon tiroid.

Diagnosis & pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana dokter mendiagnosis krisis tiroid?

Orang dengan hipertiroidisme yang mengalami gejala-gejala krisis tiroid biasanya akan langsung dirawat di instalasi gawat darurat (IGD). Pasalnya, orang dengan kondisi ini umumnya menunjukkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah sistolik (atas).

Dokter akan mengukur kadar hormon tiroid dengan tes darah. Umumnya, pada kondisi krisis dan hipertiroidisme, hormon yang menstimulasi tiroid (TSH) lebih rendah. Ini dikarenakan otak mencoba menurunkan stimulasi produksi hormon tiroid. Menurut American Association for Clinical Chemistry (AACC), kadar normal TSH berkisar dari 0,4 sampai 4 mIU/L. Hormon T3 dan T4 juga biasanya sangat tinggi pada orang dengan kondisi ini.

Bagaimana dokter mengobati krisis tiroid?

Krisis tiroid biasanya muncul tiba-tiba dan mengacaukan semua sistem tubuh Anda. Karenanya, pengobatan akan langsung diberikan, bahkan sebelum hasil analisis laboratoriumnya keluar.

Hipertirodisme butuh perawatan yang terus menerus. Pengobatannya mungkin mencakup iodin radioaktif yang menghancurkan tiroid, atau beberapa obat-obatan untuk menekan fungsi tiroid untuk sementara.

Obat-obatan antitiroid seperti propylthiouracil (juga disebut PTU) atau methimazole (Tapazole) bisa diberikan untuk menekan produksi hormon-hormon kelenjar tiroid. Selain itu, obat-obatan beta-blocker dan steroid juga akan diberikan.

Wanita hamil yang punya hipertiroidisme tidak boleh diobati dengan iodin radioaktif karena bisa membahayakan bayi dalam kandungan. Biasanya tiroid akan diangkat dari ibu hamil lewat operasi.

Hindari memilih pengobatan iodin radioaktif dibandingkan pengobatan lainnya. Bila tiroid Anda sudah hancur akibat iodin radioaktif atau karena dioperasi, Anda perlu minum obat hormon tiroid sintetis seumur hidup.

Pencegahan

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mencegah krisis tiroid?

Cara paling efektif untuk mencegah krisis tiroid adalah mengikuti semua anjuran dokter dan menjalani pengobatan hipertiroidisme secara disiplin. Minum obat-obatan Anda sesuai jadwal, rajinlah periksa ke dokter, dan jalani semua prosedur yang diperlukan.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 08/01/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan