backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Ketombe

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 02/02/2024

Ketombe

Pernah melihat serpihan putih mirip salju yang berasal dari kulit kepala? Itulah yang dinamakan ketombe. Hal ini bukanlah kondisi serius tetapi dapat mengganggu penampilan ataupun menimbulkan bau tak sedap di rambut. Ketahui penyebab hingga perawatan ketombe lebih jauh.

Definisi ketombe

Ketombe adalah penyakit kulit kepala berupa serpihan kulit mati yang berasal dari kulit kepala.

Serpihan-serpihan ini biasanya terlihat ketika terjatuh di atas bahu, alis, atau sepanjang sisi hidung. Umumnya, ketombe juga disertai rasa gatal di kulit kepala.

Kondisi ini tidak membahayakan kesehatan. Namun, keberadaannya dapat memengaruhi kepercayaan diri seseorang. 

Pada kasus yang parah, ketombe dapat menyebabkan kerontokan rambut bila tidak segera diobati.

Perlu diingat bahwa kondisi ini tidak berhubungan dengan cara merawat rambut. Namun, jumlah serpihan kulit mati dapat dikurangi dengan rutin keramas. 

Seberapa umum kondisi ini? 

Ketombe adalah kondisi kulit kepala yang umum terjadi. Artinya, kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, terlepas dari usia, jenis kelamin, dan ras.

Meski begitu, penyakit kulit kepala ini lebih sering terjadi pada pria. Tidak hanya itu, bayi dan anak-anak pun dapat mengalami masalah ini yang disebut sebagai cradle crap.

Kelainan ini biasanya muncul pada bayi yang baru lahir hingga berusia dua bulan, tetapi mungkin juga terlihat pada bayi yang lebih tua. 

Tanda-tanda dan gejala ketombe

Ketombe basah

Ketombe adalah salah satu masalah kulit kepala yang paling mudah terlihat. Beberapa gejala yang paling umum antara lain:

  • serpihan kulit mati berwarna putih atau kuning pucat,
  • rasa gatal di area yang terdampak,
  • kulit tampak bersisik,
  • ada ruam pada daerah yang gatal, serta
  • kulit terasa berminyak.

Gejala-gejala di atas dapat memburuk jika Anda berada di tempat bercuaca dingin terlalu lama atau mengalami stres berat.

Selain itu, gejala dan tanda lainnya mungkin tidak tercantum di atas, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

Kapan harus ke dokter karena ketombe? 

Kebanyakan kasus masalah ketombe tidak memerlukan pengobatan dari dokter. Bila tidak kunjung membaik dan muncul gejala di bawah ini setelah diobati dengan sampo antiketombe, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis kulit.

  • Sampo antiketombe tidak memberikan efek apa pun setelah dipakai selama satu bulan.
  • Serpihan kulit mati terlihat semakin banyak.
  • Kulit kepala semakin terasa gatal.
  • Kulit kepala memerah hingga membengkak.
  • Memiliki sistem imun yang lemah.

Penyebab ketombe

Sejauh ini belum diketahui pasti apa penyebab ketombe. Para ahli meyakini bahwa kondisi ini dapat terjadi akibat adanya peningkatan produksi minyak, sekresi, dan jumlah jamur pada kulit. 

Berbeda dengan masalah kutu rambut, ketombe bukan penyakit menular. Ada kemungkinan masalah ini dipicu oleh kulit kepala yang kering dan reaksi alergi dari produk perawatan rambut. 

Keberadaan jamur pada kulit kepala umumnya merupakan penyebab yang paling sering menimbulkan ketombe pada permukaan kulit kepala.

Ketika melindungi kulit dari bakteri dan melembapkan kulit, kelenjar sebaceous memproduksi keringat atau sebum. 

Sayangnya, jamur yang berada pada kulit kepala manusia bernama Malassezia adalah tipikal jamur yang memakan substansi lemak yang ada pada sebum. Akibatnya, jamur tersebut menghasilkan sisa pencernaan berupa asam lemak.

Asam lemak ini nantinya dapat membuat iritasi kulit kepala dan menghambat metabolisme serta pertumbuhan sel kulit kepala yang baru.

Hal ini mengganggu pertumbuhan sel kulit kepala yang menyebabkan kulit kepala mengelupas.

Kulit kepala yang mengelupas ditandai dengan serpihan kulit mati berwarna putih dan menimbulkan rasa gatal atau disebut ketombe. Uniknya, kondisi ini juga dipengaruhi oleh daya tahan kulit kepala.

Faktor risiko terserang ketombe

Pada dasarnya, setiap orang berisiko mengalami ketombe. Hanya saja, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan potensi seseorang mengalami kondisi ini meliputi sebagai berikut.

1. Ketombe dipengaruhi usia

Ketombe cenderung muncul pada masa pra-pubertas hingga usia paruh baya. Namun, bukan berarti orang yang lebih tua tidak mengalami kondisi ini. Bahkan, masalah ini bisa berlangsung seumur hidup.

2. Jenis kelamin

Faktanya, pria lebih rentan terserang ketombe dibandingkan wanita. Hal ini mungkin terjadi karena hormon pria dapat memicu produksi minyak berlebih yang menjadi faktor pemicu kondisi ini. 

3. Riwayat penyakit

Bagi orang dengan penyakit Parkinson atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, lebih berisiko mengalami dermatitis seboroik atau ketombe. Hal ini juga berlaku pada penderita HIV karena sistem imunnya melemah.

4. Kulit kering

Para pemilik kulit kering lebih berisiko terhadap rambut berketombe. Kulit kering juga dapat dipicu oleh berbagai hal, seperti perubahan suhu yang terlalu drastis, lalu masuk ke ruangan ber-AC. 

Ketombe pada kulit kering biasanya berukuran kecil dan tidak mengandung minyak. 

5. Jenis kulit kepala dan rambut berminyak

Memiliki minyak kulit dan rambut berlebihan membuat Anda lebih rentan terhadap ketombe karena Malassezia memakan minyak pada kulit kepala.

6. Penggunaan produk perawatan rambut

Pada beberapa kasus, produk perawatan salon tertentu untuk rambut dan kulit bisa memicu sensitivitas kulit. Gejala yang muncul adalah kulit memerah, gatal, dan bersisik. 

Produk yang biasanya menyebabkan rambut berketombe adalah sampo dan pewarna rambut. Namun, hal ini terjadi tergantung pada kondisi kulit kepala setiap orang.

Komplikasi ketombe

Setiap kulit kepala dapat menghasilkan minyak dan jamur pada permukaan kulit kepalanya. Namun, hal ini tidak memicu seluruh kulit kepala Anda berketombe.

Pasalnya, setiap orang memiliki sensitivitas dan daya tahan yang berbeda terhadap asam lemak yang dihasilkan Malassezia. 

Bahkan, ada penyakit kulit kepala tertentu yang dapat menghasilkan serpihan yang menyebabkan rambut berketombe, meliputi: 

Diagnosis ketombe

Diagnosis ketombe biasanya didasarkan pada gejala yang dialami oleh seseorang dan pemeriksaan kulit oleh dokter atau ahli dermatologi. Beberapa hal yang akan dilakukan oleh dokter antara lain sebagai berikut.

  • Pemeriksaan visual, dokter akan melihat tanda-tanda ketombe, seperti serpihan putih kecil di kulit kepala atau pada rambut.
  • Wawancara medis, dokter mungkin akan bertanya tentang gejala yang dialami, frekuensi munculnya ketombe, dan jenis produk perawatan rambut yang digunakan.
  • Tes sederhana, pada beberapa kasus, dokter mungkin akan mengambil sampel kulit dari area kulit kepala untuk diperiksa di bawah mikroskop. Ini dapat membantu membedakan ketombe dari kondisi kulit kepala lainnya, seperti dermatitis seboroik atau psoriasis.

Apakah ketombe boleh digaruk?

Menggaruk kulit kepala bisa memperburuk ketombe dan menyebabkan iritasi, luka, serta peradangan. Selain itu, menggaruk bisa membuat kulit kepala menjadi lebih kering dan mengakibatkan produksi ketombe semakin banyak.

Pengobatan ketombe

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengobati ketombe, mulai dari penggunaan sampo antiketombe hingga mengubah teknik keramas. 

1. Pakai sampo antiketombe

 Sampo khusus antiketombe bisa menghilangkan serpihan dan kerak kulit atau membuatnya tidak terlalu terlihat.

Usahakan untuk memilih produk sampo antiketombe dengan bahan-bahan aktif di bawah ini. 

  • Zinc Pyrithione mengandung senyawa antibakteri dan antijamur.
  • Tar batu bara untuk mengurangi jumlah penumpukan sel kulit mati di kulit kepala.
  • Asam salisilat untuk membantu menghilangkan sisik kulit yang berketombe.
  • Selenium sulfide untuk memperlambat penumpukan sel kulit mati.
  • Ketoconazole biasanya digunakan pada sampo antiketombe dengan resep dokter.

Selain itu, sampo antiketombe dengan kandungan mentol dengan tambahan formula zink karbonat dan natrium benzoat juga dapat dipertimbangkan. Kandungan ini mengurangi rasa gatal akibat ketombe kering maupun basah.

Adakalanya salah satu jenis sampo di atas berhasil sementara dan akan kehilangan keefektifannya seiring waktu. Bila demikian, cobalah gunakan dua jenis sampo antiketombe secara bergantian. 

2. Gunakan teknik keramas tertentu

Sampo antiketombe ternyata tidak cukup untuk mengatasi ketombe di kulit kepala. Cara keramas ternyata juga berperan penting dalam menghilangkan ketombe.

Seberapa sering seseorang keramas untuk mengobati ketombe mungkin akan berbeda pada setiap orang.

Beberapa dari Anda mungkin perlu keramas dua kali seminggu, sedangkan yang lain lebih sering atau setiap hari. Semuanya tergantung pada jenis rambut Anda. 

Selain itu, cobalah untuk tidak menggaruk kulit kepala yang gatal. Pasalnya, menggaruk area tersebut justru akan memperburuk kondisi rambut berketombe.

Perawatan di rumah

sampo anjing menghilangkan kutu rambut

Selain menggunakan sampo antiketombe, keramas dengan teknik yang benar, dan memakai krim steroid, ada cara alami untuk membantu mengatasi ketombe, yaitu sebagai berikut.

1. Kelola stres

Salah satu faktor yang membuat masalah ketombe semakin parah adalah stres. Beberapa orang yang stres cenderung terbiasa menggaruk kepala mereka, sehingga serpihan kulit kepala pun ikut terangkat. Alhasil, jumlah sisik kulit yang jatuh pun meningkat.

Oleh sebab itu, Anda bisa mengurangi risiko tersebut dengan mengelola stres, seperti melakukan hal yang disukai atau rutin berolahraga.

Dengan mengendalikan stres, tubuh juga mengalami peningkatan sistem imun yang memengaruhi kesehatan kulit. 

2. Batasi pemakaian produk penata rambut

Produk penata rambut, seperti gel dan hairspray ternyata dapat memicu produksi minyak berlebih di kulit kepala Anda. Alhasil, ketombe pun lebih mudah muncul. 

Sementara itu, penggunaan hair dryer dan alat catok untuk meluruskan rambut juga menyebabkan kulit kepala kering. 

Oleh sebab itu, ketika Anda tengah mengalami ketombe yang parah, hindari penggunaan alat dan produk penata rambut.

3. Lakukan pola makan lebih sehat

Selain baik untuk kesehatan tubuh, mengatur pola makan menjadi sehat juga berpengaruh terhadap kesehatan kulit kepala Anda.

Apa saja yang perlu dikonsumsi untuk membantu mengurangi jumlah ketombe di kulit kepala? 

Anda juga bisa mengontrol apa saja menu makanan untuk kulit kepala yang lebih sehat dengan bantuan dari ahli gizi dan dokter spesialis kulit. 

4. Manfaatkan bahan alami

Rambut berketombe ternyata juga bisa diatasi dengan memanfaatkan beberapa bahan alami. Berikut ini beberapa bahan yang sering digunakan untuk mengobati ketombe secara alami

  • Tea tree oil dipercaya efektif membasmi jamur yang menjadi penyebab dermatitis seboroik.
  • Minyak kelapa untuk membantu meningkatkan kelembapan kulit kepala.
  • Lidah buaya membantu meringankan peradangan di kulit, termasuk psoriasis kulit kepala.

Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter spesialis kulit atau ahli dermatolog. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 02/02/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan