Definisi
Tes darah karbon monoksida digunakan untuk mendeteksi keracunan dari menghirup karbon monoksida (CO), gas tak berwarna dan tak berbau.
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Tes darah karbon monoksida digunakan untuk mendeteksi keracunan dari menghirup karbon monoksida (CO), gas tak berwarna dan tak berbau.
Tes ini mengukur jumlah hemoglobin yang menyatu dengan karbon monoksida. Jumlah ini juga disebut kadar carboxyhemoglobin.
Ketika seseorang menghirup karbon monoksida, gas tersebut akan tercampur dengan sel darah merah (eritrosit).
Ketika hemoglobin bergabung dengan karbon monoksida, oksigen yang dibawa ke otak dan jaringan tubuh lainnya akan berkurang.
Dikutip dari situs University of Rochester Medical Center, karbon monoksida dalam darah dapat mengakibatkan keracunan hingga kematian.
Sebagian besar kematian akibat CO disebabkan oleh menghirup asap. Selain itu, karbon monoksida juga bisa berasal dari sumber lain, termasuk:
Tak sampai di situ, asap rokok juga dapat menyebabkan Anda menghirup karbon monoksida dan membuatnya tercampur dalam darah.
Anda memerlukan tes ini jika dokter menduga Anda keracunan CO. Gejala keracunan karbon monoksida, diantaranya:
Keracunan parah dapat mengakibatkan gejala sistem saraf seperti:
Keracunan karbon monoksida lebih sulit diidentifikasi pada anak-anak yang masih sangat kecil dibandingkan dengan orang dewasa.
Sebagai contoh, seorang anak yang keracunan CO hanya akan terlihat rewel dan tidak mau makan.
Anda mungkin bisa menjalani tes ini bila Anda telah terpapar CO, khususnya jika Anda menghirup asap selama kebakaran.
Anda juga bisa menjalani tes ini bila Anda telah berada dalam kondisi dekat dengan kendaraan yang mesinnya hidup dalam ruang tertutup untuk waktu lama.
Seseorang dengan gejala dan berisiko terpapar karbon monoksida, sebaiknya diperiksa bila terkena keracunan karbon monoksida.
Selain itu, seseorang yang keracunan karbon monoksida sebaiknya dijauhkan dari tempat yang cenderung terpapar gas tersebut dan berikan oksigen pernapasan sebelum dilakukan pemeriksaan.
Bila terjadi dugaan keracunan karbon monoksida, tes seperti tes arterial blood gas (ABG) bisa dilakukan.
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan apakah gejala yang terjadi disebabkan oleh keracunan karbon monoksida atau penyakit lain yang memiliki gejala sama.
Anda tidak perlu mempersiapkan apa-apa untuk tes ini.
Namun, Anda tidak boleh merokok sebelum melakukan tes ini dan pastikan dokter tahu semua obat-obatan, herbal, vitamin, dan suplemen yang Anda konsumsi.
Tenaga medis yang bertugas mengambil darah Anda akan melakukan langkah-langkah di bawah ini.
Ikatan elastis dililitkan di sekitar lengan bagian atas dan mungkin akan terasa ketat. Anda mungkin tidak akan merasakan apa-apa saat disuntik, atau Anda mungkin merasa seperti tersengat atau dicubit.
Dokter juga mungkin akan meminta Anda melakukan tes ini:
Dokter juga bisa meminta Anda melakukan scan MRI bila memiliki gejala masalah sistem saraf.
Hasil karbon monoksida dilaporkan dalam bentuk persentase. Artinya, jumlah karbon monoksida yang terikat dengan hemoglobin dibagi dengan jumlah total hemoglobin, kemudian dikalikan 100.
Semakin tinggi persentase, semakin tinggi risiko Anda terkena keracunan karbon monoksida. Dengan nilai di bawah 10%, seseorang mungkin saja tidak memperlihatkan gejala keracunan apapun.
Perlu diketahui bahwa skor normal yang ada pada daftar di bawah ini (disebut referensi range) hanya berfungsi sebagai panduan.
Range ini bervariasi dari satu laboratorium dengan laboratorium lainnya, dan laboratorium Anda mungkin memiliki skor normal yang berbeda.
Laporan laboratorium Anda biasanya akan memuat berapa range yang mereka gunakan.
Mayo Clinic menyebutkan bahwa, dokter juga akan memeriksa hasil tes berdasarkan kondisi kesehatan Anda dan faktor lainnya.
Hal ini berarti jika hasil tes Anda masuk ke range abnormal dalam panduan ini, bisa saja di laboratorium Anda skor tersebut termasuk ke range normal.
Hasil tes ini biasanya langsung tersedia setelah Anda melakukan pemeriksaan.
Karbon monoksida | |
Bukan perokok: | Kurang dari 2% dari total hemoglobin |
Perokok: | 4%–8% dari total hemoglobin |
Karbon monoksida tinggi dalam darah disebabkan oleh keracunan karbon monoksida. Gejala keracunan karbon monoksida bisa menjadi parah saat bertambahnya tingkat karbon monoksida.
Gejala terkait nilai karbon monoksida | |
Persentase dari total hemoglobin | Gejala |
20%–30% | Sakit kepala, mual, muntah-muntah, sulit membuat keputusan |
30%–40% | Pusing, otot lemas, gangguan penglihatan, kebingungan, dan meningkatnya detak jantung dan pernapasan |
50%–60% | Hilang kesadaran |
Lebih dari 60% | Kejang-kejang, koma, kematian |
Dibandingkan pria, wanita dan anak-anak bisa memiliki gejala keracunan karbon monoksida yang parah meskipun tingkat karbon monoksidanya rendah.
Ini karena wanita dan anak-anak biasanya memiliki sel darah merah yang lebih sedikit.
Tergantung pada laboratorium pilihan Anda, jangkauan normal tes darah karbon monoksida dapat bervariasi. Diskusikan pertanyaan yang Anda miliki seputar hasil tes kesehatan Anda kepada dokter.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar