backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kanker Tiroid

Ditinjau secara medis oleh dr. Bob Andinata Sp.B (K) Onk · Pembedahan Payudara · Rumah Sakit Kanker Dharmais


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 19/05/2022

    Kanker Tiroid

    Kelenjar tiroid adalah organ kecil yang terletak di bagian depan leher Anda. Fungsi dari kelenjar ini adalah untuk mengatur metabolisme tubuh, tekanan darah, denyut jantung, suhu, dan berat badan. Sama seperti bagian tubuh lainnya, kelenjar tiroid juga bisa terkena kanker.

    Definisi kanker tiroid

    Kanker tiroid adalah salah satu jenis penyakit kanker yang berkembang di kelenjar tiroid. Kanker ini terjadi ketika terdapat perkembangan sel-sel tiroid yang tidak normal.

    Penyakit kanker kelenjar tiroid ini terbagi menjadi beberapa jenis. Simak penjelasannya di bawah ini.

    Well Differentiated Thyroid Cancers

    Ini merupakan jenis kanker tiroid yang paling umum. Penyakitnya berawal dari sel folikel kelenjar. Jika dilihat di laboratorium, sel abnormal ini sangat mirip dengan jaringan tiroid yang normal dan sehat.

    Kanker ini kemudian terbagi lagi menjadi beberapa jenis:

    • Kanker tiroid papiler (adenokarsinoma papiler): jenis kanker yang biasanya hanya menyerang satu lobus kelenjar tiroid dengan pertumbuhan yang sangat lambat. Meskipun begitu, kanker ini tetap bisa menyerang kelenjar getah bening terdekat.
    • Kanker folikel (adenokarsinoma folikuler): jenis kanker tiroid ini kebanyakan menyerang orang yang kekurangan yodium. Meskipun tidak menyebar ke kelenjar getah bening, sel kanker jenis ini bisa menyebar ke paru-paru dan tulang.
    • Kanker sel Hürthle: kanker jenis ini disebut juga dengan karsinoma sel oxyphil dan terbilang cukup langka.
    • Karsinoma tiroid meduler (MTC): jenis ini menyerang sel C penghasil kalsitonin. Kanker ini dapat menyebar ke hati, paru-paru, dan kelenjar getah bening bahkan sebelum benjolan pada kelenjar muncul. MTC dibagi lagi menjadi MTC sporadis dan MTC familial.

    Poor Differentiated Thyroid Cancer

    Jenis kanker ini diperkirakan berawal dari kanker papiler atau folikel yang sudah ada sebelumnya. Jika dilihat di laboratorium, sel terlihat abnormal dan dapat menyebar dengan cepat ke leher dan bagian tubuh lainnya. Yang termasuk dalam jenis ini adalah kanker tiroid anaplastik.

    Seberapa umumkah penyakit ini?

    Kanker kelenjar tiroid adalah jenis kanker yang cukup umum menyerang masyarakat Indonesia. Dikutip dari Globocan tahun 2020, tercatat 13.114 kasus baru dengan angka kematian mencapai 2.224 jiwa.

    Kanker yang terbentuk di kelenjar dekat leher ini menyerang semua usia, baik anak-anak maupun lansia.

    Tanda dan gejala kanker tiroid

    Gejala kanker kelenjar tiroid umumnya tidak terlihat di tahap awal. Namun, terkadang kemunculan kanker ini ditandai dengan adanya nodul atau benjolan yang terdapat di leher.

    Hampir semua orang memiliki benjolan pada kelenjar tiroidnya. Akan tetapi, benjolan tersebut bersifat jinak dan tidak membahayakan.

    Benjolan tersebut hanya bisa dirasakan dengan cara disentuh atau ditekan. Benjolan tersebut tidak terasa sakit, bertekstur keras, dan tidak mudah bergeser saat ditekan.

    Seiring dengan berkembangnya sel kanker, benjolan tersebut akan bertambah besar. Ciri khas dari benjolan pada kelenjar tiroid ini adalah dapat bergerak saat menelan.

    Selain muncul benjolan, terdapat gejala lain pada keadaan yang lebih lanjut, yaitu:

    • pembengkakan di leher,
    • suara serak yang tidak kunjung membaik,
    • sakit tenggorokan,
    • sakit di bagian leher,
    • kesulitan menelan,
    • kesulitan bernapas, dan
    • batuk.

    Kemungkinan ada tanda­-tanda dan gejala dari kanker tiroid yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan munculnya gejala tertentu, segera konsultasikan dengan dokter Anda.

    Kapan harus periksa ke dokter?

    Walaupun benjolan di kelenjar tiroid adalah kondisi yang cenderung tidak berbahaya, akan lebih baik apabila Anda tetap waspada. Terlebih lagi jika kemunculan benjolan di tiroid disertai dengan gejala kanker lainnya yang telah disebutkan di atas, segera lakukan pemeriksaan dokter.

    Penyebab kanker tiroid

    Penyebab kanker kelenjar getah bening tidak diketahui secara pasti. Namun, kemungkinan besar pemicunya adalah penyakit ini muncul karena adanya perubahan DNA pada sel-sel yang terdapat di kelenjar tiroid.

    Sel-sel kelenjar tiroid yang bermutasi akan berkembang secara cepat dan tidak terkendali. Hal ini menyebabkan sel-sel tersebut tidak mudah mati. Padahal, sel-sel yang normal seharusnya digantikan oleh sel-sel yang baru. Kondisi ini bisa menyebabkan adanya tumor ganas pertanda kanker.

    Sel-sel yang abnormal tersebut akan menyerang jaringan di sekitarnya, mengakibatkan pertumbuhan tumor. Penyebarannya pun berpotensi menjalar ke organ-organ tubuh lainnya.

    Faktor risiko kanker tiroid

    Meski penyebab kanker tiroid tidak diketahui secara pasti, peneliti menemukan beberapa faktor yang bisa meningkatkan risikonya.

    Umur dan jenis kelamin

    Penyakit kanker ini lebih banyak menyerang wanita ketimbang pria. Walaupun dapat menyerang semua usia, kanker ini lebih banyak terjadi pada wanita usia 40-50 tahunan dan pria berusia 60-70an.

    Mutasi gen yang diwariskan

    Kanker ini memiliki kaitan erat dengan kondisi bawaan dalam keluarga yang mewarisi gen mutasi, seperti gen RET, APC, PTEN, PRKAR1A, dan NRAS.

    Paparan radiasi

    Radiasi dari radioterapi sekitar leher dan radiasi tes pencitraan, seperti CT scan dan rontgen dapat merusak DNA sel sehingga bisa meningkatkan risiko penyakit kanker ini.

    Obesitas

    Orang dengan berat badan berlebihan diketahui memiliki risiko kanker lebih tinggi ketimbang orang yang memiliki berat badan ideal. Risikonya meningkat seiring dengan bertambahnya berat badan.

    Kekurangan yodium

    Jenis kanker folikuler dan kanker papiler lebih sering menyerang orang-orang yang asupan yodiumnya rendah.

    Diagnosis kanker tiroid didiagnosis

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

    Dalam mendiagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Seperti mengecek benjolan yang ada di leher saat menelan, menanyakan gejala yang dirasakan, dan memeriksa riwayat kesehatan Anda dan keluarga.

    Apabila dokter mencurigai adanya perkembangan sel kanker, beberapa tes tambahan akan dilakukan, seperti:

    • tes darah, bertujuan untuk mengukur kadar hormon thyroid-stimulating hormone (TSH) serta FreeT4,
    • biopsi, dilakukan dengan mengecek langsung jaringan abnormal pada kelenjar tiroid adalah kanker atau bukan, dengan mengambil sedikit jaringan sebagai sampel, biopsi yang dianjurkan adalah FNAB dengan guiding USG, dan
    • tes pencitraan, pengambilan gambar seperti USG, CT scan, MRI scan, dan Thyroid Scan/Sidik Tiroid guna mendapatkan gambaran yang jelas dari leher dan area kelenjar tiroid Anda.

    Apakah kanker tiroid bisa sembuh?

    Kebanyakan kasus kanker jenis ini bisa disembuhkan dengan berbagai pengobatan. Namun, faktor kesembuhannya sangat bergantung pada jenis diferensiasi (baik atau buruk), stadium kanker, dan faktor risiko (low risk/high risk).

    Pasien stadium I, II, dan III punya harapan hidup lebih besar. Alasannya karena sel kanker belum menyebar luas ke jaringan atau organ sehat lainnya.

    Akan tetapi, pada pasien stadium IV yang sudah parah dan mungkin memiliki masalah kesehatan lain, penyakit tidak bisa disembuhkan. Meski begitu, pengobatan tetap bisa membantu meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup.

    Pengobatan untuk kanker tiroid

    Penyembuhan kanker ini dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti di bawah ini.

    Operasi

    Operasi adalah pengobatan utama untuk kanker tiroid. Prosedur medis ini terdiri dari beberapa macam, yaitu tiroidektomi sebagian dan total (pengangkatan kelenjar tiroid), serta pengangkatan kelenjar getah bening leher (radical neck dissection).

    Efek samping dari operasi kanker tiroid ini adalah hipokalsemia (kadar kalsium darah di bawah normal) dan suara serak.

    Ablasi iodium radioaktif

    Penanganan ini ditujukan untuk pasien yang telah menjalani prosedur tiroidektomi total. Tujuannya adalah untuk menghancurkan jaringan-jaringan abnormal kelenjar tiroid yang tersisa di tubuh Anda.

    Prosedur ini juga biasanya dilakukan untuk mengatasi sel-sel kanker yang menyebar ke kelenjar getah bening atau bagian tubuh lainnya.

    Terapi hormon tiroid (Levotiroksin)

    Apabila kelenjar tiroid Anda telah diangkat sepenuhnya, Anda diharuskan meminum pil hormon tiroid. Obat ini mengganti hormon tiroid yang hilang pasca operasi dan membantu mencegah perkembangan sel-sel kanker yang tersisa di tubuh Anda.

    Obat ini bekerja dengan cara menurunkan produksi thyroid-stimulating hormone atau TSH. TSH adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak Anda.

    Kemoterapi dan radioterapi

    Radioterapi hanya dilakukan pada tipe kanker tiroid berdiferensiasi buruk. Radioterapi akan dilakukan setelah operasi, jika ada kemungkinan kanker berisiko tinggi kembali muncul.

    Sementara kemoterapi, yakni terapi kanker dengan obat-obatan, biasanya tidak dijadikan pilihan utama untuk mengobati kanker kelenjar tiroid.

    Selain menjalani perawatan medis, gaya hidup sehat untuk pasien kanker seperti olahraga, menjaga berat badan tetap ideal, dan menjaga kecukupan nutrisi, seperti yodium setiap hari harus diterapkan.

    Mencegah penyakit kanker tiroid

    Pencegahan kanker dapat dilakukan dengan menurunkan berbagai risikonya. Akan tetapi, tidak semua risiko bisa dihindari, contohnya yang berhubungan dengan usia, jenis kelamin, dan penyakit genetik yang diturunkan oleh keluarga.

    Tindakan pencegahan kanker tiroid yang bisa dilakukan umumnya berkaitan dengan aktivitas tertentu dan gaya hidup yang diterapkan.

    Lebih jelasnya, Anda harus menjaga pola makan agar tetap sehat dan asupan yodium tercukupi serta olahraga rutin agar berat badan bisa terkendali.

    Kemudian, paparan radiasi juga harus dikurangi. Hal ini yang menjadi alasan dokter tidak akan menganjurkan rontgen atau CT scan, jika memang tidak benar-benar dibutuhkan.

    Pemeriksaan untuk kelenjar tiroid perlu dilakukan secara berkala. Biasakan melihat benjolan di leher pada saat Anda berkaca di depan cermin. Dianjurkan juga untuk melakukan pemeriksaan USG tiroid minimal 3 tahun sekali.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Bob Andinata Sp.B (K) Onk

    Pembedahan Payudara · Rumah Sakit Kanker Dharmais


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 19/05/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan