backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura)

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 07/01/2021

ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura)

Definisi

Apa itu immune thrombocytopenic purpura (ITP)?

Immune thrombocytopenic purpura atau biasa disingkat ITP adalah penyakit kelainan trombosit autoimun yang memengaruhi proses pembekuan darah penderitanya. Penderitanya akan mengalami mudah memar atau perdarahan akibat trombosit terlalu rendah.

Sebelumnya, gangguan pembekuan darah ini dikenal dengan sebutan idiopathic thrombocytopenic purpura.

Istilah “idiopatik’ digunakan ketika suatu penyakit belum diketahui apa penyebabnya. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi medis, ITP diketahui disebabkan oleh masalah autoimun. Itu sebabnya, kondisi ini kini disebut sebagai immune thrombocytopenic purpura. 

Dalam keadaan normal, 1 mikroliter darah mengandung 140.000-440.000 trombosit atau keping darah. Jika kadar trombosit kurang dari 50.000 trombosit/mikroliter, ini adalah tanda awal gejala ITP muncul.

Seberapa umumkah penyakit ini?

ITP adalah kondisi yang bisa terjadi pada semua orang, tapi yang paling rentan ialah anak-anak usia 2-5 tahun serta orang dewasa usia 20-50 tahun. Perempuan memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. 

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala immune thrombocytopenic purpura (ITP)?

Dikutip dari Mayo Clinic, ITP adalah kondisi yang sering kali tidak menunjukkan gejala. Namun, gejala umum yang muncul, antara lain:

Kemungkinan terdapat beberapa tanda atau gejala yang tidak tercantum di atas. Jika Anda mempunyai kekhawatiran terhadap gejala tertentu, silakan konsultasikan dengan dokter Anda.

Kapan sebaiknya saya periksa ke dokter?

Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter Anda jika Anda mengalami perdarahan parah dan tidak berhenti dalam waktu 5 menit. Gejala yang muncul pada setiap orang bisa jadi berbeda. Itu sebabnya, Anda harus berkonsultasi ke dokter untuk menentukan langkah penanganan yang tepat.

Penyebab

Apa penyebab immune thrombocytopenic purpura (ITP)?

Penyebab utama ITP adalah sistem imun yang keliru mengenali trombosit sebagai ancaman untuk tubuh.

Antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh menempel pada trombosit, lalu menandai trombosit untuk dihancurkan. Limpa yang membantu tubuh melawan infeksi akan mengenali antibodi dan ikut menyingkirkan trombosit dari tubuh Anda. Akibatnya, jumlah trombosit dalam tubuh menjadi sedikit.

Dalam istilah medis, rendahnya kadar trombosit dalam tubuh dikenal trombositopenia. Trombositopenia ini dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, termasuk ITP yang dipicu oleh masalah pada sistem imun tubuh.

Selain itu, berikut adalah beberapa kondisi yang menyebabkan terjadinya ITP:

  • Infeksi virus, seperti influenza, HIV, atau hepatitis
  • Penggunaan obat-obatan selama kehamilan
  • Penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan sindrom antifosfolipid (APS)

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko Anda untuk kena kondisi ini?

Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda terkena penyakit ini, Faktor risiko terkena ITP adalah:

  • Jenis kelamin. Wanita dua kali lebih berisiko memiliki ITP daripada pria
  • Infeksi virus. Banyak anak-anak mengalami ITP setelah terinfeksi virus, misalnya gondongan, campak, bahkan infeksi saluran pernapasan

Pengobatan

Informasi yang diberikan bukan merupakan pengganti saran medis. SELALU konsultasikan dengan dokter Anda.

Apa tes yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis penyakit ini?

Dokter akan melakukan diagnosis melalui pemeriksaan medis dan fisik.

Selain tes fisik, dokter juga akan melakukan beberapa tes tambahan lain, seperti:

  • tes darah lengkap
  • tes urine
  • pengambilan sampel sumsum tulang
  • CT scan sumsum tulang, limpa, serta organ lainnya

Apa sajakah pilihan pengobatan untuk immune thrombocytopenic purpura (ITP)?

ITP adalah penyakit yang mungkin tidak membutuhkan pengobatan apa pun. Anda mungkin hanya membutuhkan pemantauan rutin dan pemeriksaan trombosit.

Apabila terjadi pada anak-anak, kondisi ini biasanya bisa membaik dengan sendirinya tanpa perawatan. Namun, orang dewasa memerlukan perawatan karena kondisinya sering kali menjadi parah atau berlangsung jangka panjang (kronis). 

1. Obat untuk ITP

Obat-obatan tertentu mungkin saja menghambat fungsi trombosit, seperti aspirin, ibuprofen, dan ginkgo biloba. Jika mengonsumsi obat-obatan pengencer darah, Anda harus berkonsultasi ke dokter sebelum memutuskan berhenti meminumnya. 

Selain menghindari obat-obatan yang mungkin memicu perdarahan, obat-obatan yang biasa diberikan untuk mengatasi ITP adalah:

  • Steroid, seperti prednisone.
  • Injeksi immune globulin, yang diberikan jika steroid tidak ampuh
  • Obat yang mampu meningkatkan produksi trombosit, seperti romiplostim (Nplate) dan eltrombopag (Promacta). 
  • Rituximab (Rituxan, Truxima) atau obat lain yang membantu meningkatkan jumlah trombosit Anda dengan mengurangi respons sistem kekebalan tubuh yang merusak keping darah Anda. 

2. Operasi

Jika kondisi Anda parah atau tidak membaik meski sudah menjalani pengobatan, dokter mungkin menyarankan untuk operasi pengangkatan limpa (splenectomy). Prosedur ini dapat dengan cepat menghilangkan penyebab utama kerusakan trombosit dalam tubuh Anda dan meningkatkan jumlah trombosit Anda. 

3. Perawatan darurat

Meskipun jarang terjadi, ITP adalah kondisi yang bisa menyebabkan perdarahan hebat. Kondisi ini ditangani dengan cara yang mirip dengan donor darah biasa, yaitu transfusi trombosit. Steroid dan immune globulin juga dapat diberikan melalui tabung di vena. 

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat mengatasi immune thrombocytopenic purpura (ITP)?

Gaya hidup dan pengobatan rumah yang dapat membantu Anda mengatasi penyakit immune thrombocytopenic purpura atau ITP adalah:

  • Lakukan pemeriksaan ulang secara rutin untuk mengetahui perkembangan penyakit serta kondisi kesehatan Anda
  • Ikuti instruksi dokter
  • Batasi minuman beralkohol
  • Pilihlah aktivitas fisik yang ringan dan minim risiko cedera atau perdarahan.
  • Perhatikan tanda-tanda infeksi, seperti demam, terutama setelah menjalani pengangkatan limpa.
  • Perhatikan peringatan dalam obat-obatan yang dijual bebas di pasaran. Obat yang bisa Anda dapatkan tanpa resep dokter, seperti aspirin dan ibuprofen (Advil, Motrin IB, dan lain-lain) dapat merusak fungsi trombosit.

Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik untuk Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 07/01/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan