backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Ileus

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 08/09/2021

Ileus

Definisi ileus

Ileus adalah istilah medis untuk menurunnya pergerakan pada saluran pencernaan yang menyebabkan penumpukan atau penyumbatan zat makanan.

Ileus dapat menyebabkan obstruksi usus, di mana zat makanan, gas, atau cairan tidak dapat lewat. Walau bisa disebabkan oleh beberapa hal, ileus paling sering terjadi sebagai efek samping dari operasi.

Ileus termasuk masalah yang serius, tapi banyak orang sering kali tidak menyadari bahwa makanan sedang menumpuk pada usus dan terus mengonsumsi makanan.

Alhasil, makanan yang terus masuk ini akan menimbulkan penumpukan dan menyumbat saluran cerna.

Tanpa perawatan, kondisi ini dapat melubangi atau merobek usus. Hal ini menyebabkan isi usus yang mengandung banyak bakteri bocor ke area rongga tubuh. Pasien harus segera mendapatkan perawatan medis bila ini terjadi.

Ileus dapat berkembang menjadi kondisi yang membahayakan nyawa. Dua komplikasi paling parah adalah necrosis dan peritonitis.

Seberapa umumkah ileus?

Kondisi ini sangat umum dan dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun. Ileus adalah kondisi yang dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda dan gejala ileus

Di bawah ini merupakan gejala dan tanda umum dari ileus.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Anda harus periksa ke dokter jika sudah mengalami beberapa dari gejala di atas.

Perlu diingat, tubuh setiap orang berbeda, maka respons terhadap suatu penyakit juga berbeda. Jangan ragu untuk konsultasikan ke dokter bila mulai ada gejala yang tak biasa pada tubuh Anda.

Penyebab dan faktor risiko ileus

Apa penyebab kondisi ini?

Ileus adalah kondisi yang umumnya terjadi setelah operasi. Efek samping ini bisa terjadi karena sebelumnya pasien diberikan resep obat yang dapat memperlambat pergerakan usus.

Beberapa operasi yang dapat menimbulkan kondisi ini yaitu operasi perut, sendi, atau tulang belakang. Jenis yang terjadi dinamakan ileus paralitik.

Pada jenis ini, usus tidak mengalami penyumbatan, hanya pergerakannya yang mengalami gangguan. Akibatnya, aliran makanan yang dicerna melalui usus Anda jadi terhambat. 

Selain itu, beberapa kondisi yang juga dapat menimbulkan ileus adalah:

Apa yang meningkatkan risiko terkena kondisi ileus?

Ileus merupakan penyebab paling umum kedua seseorang kembali ke rumah sakit setelah operasi. Kondisi tersebut lebih mungkin terjadi jika Anda baru saja menjalani operasi perut.

Prosedur bedah pada perut untuk menangani kondisi usus umumnya menyebabkan penghentian gerakan usus.

Selain itu, berikut merupakan faktor-faktor yang membuat seseorang lebih berisiko mengalami ileus.

  • Memiliki riwayat kondisi yang sama.
  • Ketidakseimbangan elektrolit, terutama kalium dan kalsium.
  • Pernah mengalami cedera atau trauma pada usus.
  • Pernah menjalani pemeriksaan iradiasi pada perut atau area sekitarnya.
  • Mengalami penurunan berat badan drastis.
  • Menggunakan obat-obatan tertentu, seperti obat-obatan tekanan darah tinggi, hydromorphone (Dilaudid), morfin, oxycodone, atau antidepresan trisiklik (amitriptyline, imipramine).
  • Selain itu, penuaan juga secara alami memperlambat gerakan usus.

    Orang lanjut usia lebih berisiko tinggi terkena kondisi ini, terutama karena mereka cenderung mengonsumsi obat-obatan yang dapat memperlambat pergerakan makanan melalui usus.

    Diagnosis dan pengobatan ileus

    Bagaimana kondisi ini didiagnosis?

    Dokter akan menanyakan tentang gejala dan sejarah medis Anda, serta melakukan pemeriksaan fisik. Penyakit ini didiagnosis berdasarkan gejala dan hasil tes.

    Berikut beberapa tes lanjutan yang dilakukan untuk kondisi ini.

    • X-ray: dapat menunjukkan tanda-tanda gas yang terjebak dan kemungkinan obstruksi, namun X-ray tidak selalu menjadi cara yang paling akurat untuk mendiagnosis kondisi ini.
    • CT scan: menunjukkan gambar dari X-ray yang mendetil untuk membantu dokter mengidentifikasi potensi area lokasi ileus.
    • Ultrasonik: teknik imaging ini lebih umum digunakan untuk mengidentifikasi ileus pada anak-anak.
    • Barium enema: tes yang menggunakan radiasi untuk mengambil gambar usus besar, setelah usus besar diisi dengan barium.
    • Kolonoskopi: tabung tipis yang disinari dimasukkan melalui rektum ke dalam usus besar untuk memeriksa lapisan usus besar.

    Apa saja pengobatan untuk ileus?

    Sebenarnya pengobatan yang diberikan bergantung pada seberapa parah kondisi yang Anda alami. Pada orang-orang yang mengalami obstruksi parsial, makanan masih bisa melewati usus dalam jumlah yang sedikit.

    Maka dari itu, dokter akan merekomendasikan diet rendah serat. Hal ini dilakukan agar makanan lebih mudah dicerna dan mengurangi kepadatan feses, sehingga akan lebih mudah melewati usus.

    Dokter juga mungkin akan menyuruh Anda untuk menghentikan penggunaan obat yang mengganggu pergerakan usus.

    Sebagai gantinya, dokter dapat meresepkan obat lain untuk mendorong pergerakannya. Biasanya jenis obat yang diberikan adalah tegaserod atau neostigmine.

    Pastikan Anda memberi tahu riwayat obat-obatan yang sedang diminum agar dokter bisa meresepkan obat dengan mempertimbangkan efek sampingnya.

    Namun, bila tidak berhasil atau bila Anda mengalami obstruksi total di mana makanan sama sekali tidak bisa melewati usus, maka dokter akan melakukan operasi untuk memperbaiki bagian usus tersebut.

    Selain itu, beberapa prosedur lainnya yang dapat dilakukan adalah:

    • nasogastric suction (Tabung NG), dengan memasukkan tabung melalui hidung ke lambung untuk mengeluarkan cairan pencernaan, hal ini dapat meredakan rasa sakit dan kembung,
    • infus cairan dan elektrolit, cairan diberikan melalui pembuluh darah untuk mencegah dehidrasi, serta
    • dekompresi kolonoskopik, dengan memasukkan tabung fleksibel ke dalam usus besar untuk meringankan tekanan.

    Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 08/09/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan