backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Hiponatremia

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 04/01/2024

Hiponatremia

Kekurangan kadar natrium dalam tubuh dapat meningkatkan risiko Anda terkena hiponatremia. Meski terbilang cukup umum terjadi, kondisi ini tetap harus Anda waspadai karena memengaruhi kesehatan. Ketahui gejala, penyebab, serta cara mengatasinya berikut ini.

Apa itu hiponatremia?

Hiponatremia adalah kondisi ketika kadar natrium (sodium) di dalam tubuh sangat rendah. Kondisi ini diakibatkan oleh ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan beban air atau asupan cairan berlebih.

Kondisi ini dapat menyebabkan kadar air tubuh meningkat sehingga sel-sel membesar dan natrium menjadi encer, bahkan berkurang. 

Natrium sendiri termasuk jenis elektrolit yang berperan menjaga keseimbangan air di dalam tubuh. Keseimbangan tersebut penting untuk otot dan saraf agar dapat berfungsi dengan baik. Natrium juga dapat membantu menstabilkan tekanan darah.

Berdasarkan waktu kejadiannya, kekurangan natrium dalam tubuh dapat dibagi menjadi dua jenis, seperti berikut ini.

  • Hiponatremia kronis. Kondisi ini terjadi saat kadar natrium pada tubuh menurun perlahan selama lebih dari 48 jam. Gejala biasanya ringan hingga sedang.
  • Hiponatremia akut. Kondisi ini terjadi saat kadar natrium pada tubuh menurun secara tiba-tiba. Gejala bisa lebih serius, seperti pembengkakan otak, bahkan berakibat koma atau kematian.

Tanda dan gejala hiponatremia

pola pikir tidak bahagia sedih depresi stres pusing

Kondisi gangguan elektrolit ini cukup umum terjadi pada usia berapa saja dan sering ditemukan pada pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit.

Gejala awal mungkin jarang disadari oleh orang yang mengalaminya. Namun, gejala yang umum muncul dari kondisi ini antara lain:

  • mual,
  • muntah,
  • sakit kepala,
  • kebingungan,
  • kehilangan energi dan kelelahan,
  • kelemahan otot atau kram, dan
  • kejang.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Penyebab hiponatremia

Penyebab utama kondisi ini adalah karena menurunnya kadar natrium di dalam tubuh. Di bawah ini beberapa kondisi dan gaya hidup yang dapat mengakibatkan kadar natrium menjadi rendah

  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat diuretik, antidepresan, dan penghilang rasa sakit.
  • Memiliki masalah jantung, ginjal, dan hati yang menyebabkan cairan tubuh meningkat.
  • Penyakit Syndrome of Inappropriate Antidiuretic Hormone (SIADH), yaitu ketika tubuh memproduksi hormon antidiuretik terlalu tinggi.
  • Tubuh mengalami dehidrasi karena mengeluarkan banyak cairan akibat diare atau muntah. 
  • Minum air secara berlebihan.
  • Kondisi kesehatan seperti penyakit Addison dan tiroid yang berdampak pada kekurangan kadar natrium tubuh.
  • Konsumsi obat-obatan seperti amfetamin yang meningkatkan risiko hiponatremia kronis.

Berapakah nilai normal natrium dalam darah?

Kadar natrium normal di dalam darah adalah berkisar antara 135 – 145 miliekuivalen per liter (mEq/L). Hiponatremia terjadi ketika kadar natrium di dalam darah dibawah batas normal, yakni 135 mEq/L.

Faktor risiko hiponatremia

Berikut beberapa faktor risiko yang menyebabkan kondisi ini.

  • Usia. Semakin tinggi usia Anda, semakin besar risiko Anda mengalami kondisi ini.
  • Konsumsi obat tertentu. Pengobatan yang meningkatkan risiko meliputi obat-obatan diuretik, seperti tiazid serta beberapa antidepresan dan penghilang nyeri.
  • Mengalami penyakit khusus. Kondisi yang menurunkan ekskresi cairan pada tubuh, seperti penyakit ginjal, SIADH, atau gagal jantung.
  • Aktivitas fisik intensif. Orang yang minum terlalu banyak air saat melakukan maraton, ultramaraton, triatlon, serta aktivitas jarak jauh dan berintensitas tinggi.

Memiliki kondisi tersebut bukan berarti Anda pasti terkena hiponatremia. Kondisi tersebut menyebabkan Anda lebih berisiko terkena masalah kadar natrium rendah dan perlu waspada dengan gejala yang mungkin tidak disadari.

Diagnosis hiponatremia

Untuk mengetahui penyebab pasti kondisi ini, dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan lain yang perlu dilakukan, yakni  tes darah dan tes urine.

Hasil tes tersebut dapat membantu dokter mengevaluasi kadar natrium, konsentrasi darah, dan kandungan urine.

Pengobatan hiponatremia

Irinotecan

Tujuan dari pengobatan hiponatremia yakni untuk mengatasi penyebab utamanya. Hiponatremia parah merupakan kondisi yang membutuhkan penanganan darurat.

Untuk mengatasi kekurangan natrium, Anda mungkin memerlukan penanganan medis seperti berikut ini.

1. Infus cairan natrium

Penggunaan infus ini bertujuan untuk memasukkan natrium ke dalam tubuh Anda. Prosedur ini mengharuskan Anda untuk menjalani rawat inap agar tenaga medis profesional dapat selalu memantau kadar natrium di tubuh Anda.

2.  Obat-obatan

Dokter juga akan meresepkan obat-obatan yang dapat membantu meredakan gejala kekurangan natrium, seperti sakit kepala, mual, hingga kejang.

Obat-obatan tersebut akan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan harus dikonsumsi sesuai petunjuk dokter. 

Perawatan rumahan hiponatremia

Selain perawatan medis, gejala hiponatremia ringan dapat ditangani dengan perawatan mandiri di rumah.

Di bawah ini berbagai gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi kondisi ini.

  • Sesuaikan kebutuhan cairan dengan intensitas olahraga. 
  • Konsumsi minuman isotonik. Namun, tetap batasi asupan minuman olahraga atau minuman elektrolit.
  • Cukupi kebutuhan cairan dan perhatikan tanda kecukupan cairan melalui warna urine dan frekuensi buang air kecil.
  • Pencegahan hiponatremia

    Melakukan pencegahan bagi Anda yang memiliki faktor risiko sangat penting. Pasalnya, kondisi kekurangan natrium tak boleh Anda sepelekan karena dapat mengganggu fungsi organ vital, terutama otak.

    Mengutip dari situs Cleveland Clinic, berikut ini cara mencegah hiponatremia yang bisa Anda lakukan.

    • Hindari dan batasi konsumsi minuman keras atau beralkohol.
    • Minum air dengan cukup dan tidak berlebihan, yaitu sekitar 2 liter per hari, termasuk cairan selain air minum.
    • Jika Anda seorang atlet, jangan lupa untuk mengonsumsi minuman elektrolit agar terhidrasi dengan baik selama berolahraga.
    • Jaga kondisi kesehatan dari risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, ginjal, dan hati.
    • Konsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk makanan dengan kandungan protein tinggi.

    Itulah ulasan lengkap mengenai penyebab, gejala, serta cara mengatasi hiponatremia. Jangan ragu untuk mendatangi fasilitas layanan kesehatan terdekat bila Anda khawatir mengalami gejala hiponatremia.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 04/01/2024

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan