backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Gejala Penebalan Dinding Rahim serta Penyebab dan Penanganannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 30/01/2024

Gejala Penebalan Dinding Rahim serta Penyebab dan Penanganannya

Penebalan dinding rahim merupakan kondisi medis yang sering kali memicu kekhawatiran bagi para wanita. Sebab, kondisi ini bisa saja menjadi tanda atau gejala berbagai masalah kesehatan.

Apa itu sebenarnya kondisi penebalan dinding rahim? apa yang menjadi penyebabnya? Ini jawaban lengkapnya.

Apa itu penebalan dinding rahim?

Penebalan dinding rahim atau hiperplasia endometrium adalah gangguan yang ditandai dengan penambahan lapisan dinding rahim karena sel tumbuh secara tidak normal.

Pertumbuhan sel yang terus menerus mempertebal dinding rahim (endometrium) sehingga mengakibatkan perdarahan hebat selama haid.

Dalam periode pertama siklus haid, indung telur normalnya akan menghasilkan hormon estrogen untuk membantu endometrium menebal guna mempersiapkan rahim untuk kehamilan.

Namun, kelebihan hormon estrogen bisa menyebabkan hiperplasia endometrium.

Mengutip dari The American College of Obstetricians and Gynecologists, endometrium dapat terus berkembang sebagai respons terhadap estrogen.

Sel-sel pembentuk lapisan dinding rahim selanjutnya bergabung dan berubah menjadi sel abnormal.

Seberapa umum kondisi ini?

Dalam laman Cleveland Clinic disebutkan bahwa hiperplasia endometrium merupakan masalah kesehatan wanita yang cukup jarang terjadi.

Biasanya, hiperplasia endometrium menyerang sekitar 133 dari 100.000 wanita.

Jenis hiperplasia endometrium

Perempuan mengalami perut panas

Dokter menggolongkan jenis gangguan penebalan dinding rahim berdasarkan perubahan sel pada lapisan endometrium.

Berikut adalah dua jenis hiperplasia endometrium.

  • Hiperplasia endometrium simpel yaitu sel yang tampak normal dan kemungkinan kecil berubah menjadi kanker.
  • Hiperplasia endometrium kompleks yaitu pertumbuhan berlebih dari sel abnormal bisa menyebabkan kondisi prakanker.

Kondisi prakanker berarti ada risiko sel tumbuh abnormal dapat berubah menjadi kanker rahim jika Anda tidak melakukan penanganan.

Jadi, mengetahui jenis hiperplasia endometrium yang Anda alami membantu menentukan perawatan yang tepat dan mencegah kanker.

Tanda dan gejala penebalan dinding rahim

Di bawah ini adalah tanda atau gejala dari penebalan rahim yang paling umum.

  • Perdarahan berlebihan pada area rahim.
  • Mengalami periode menstruasi yang tidak normal, seperti siklus pendek, periode perdarahan sangat lama, hingga tidak menstruasi.
  • Perdarahan selama periode menstruasi yang lebih hebat atau lebih lama dari biasanya.
  • Setelah menopause tetap mengalami perdarahan.

Kapan Anda harus ke dokter?

Selain tanda atau gejala hiperplasia endometrium di atas, sebaiknya Anda segera menemui dokter ketika mengalami hal-hal di bawah ini.

  • Perdarahan abnormal.
  • Kram perut yang menyakitkan (dismenore).
  • Buang air kecil juga menyakitkan
  • Terasa sakit saat berhubungan seksual.
  • Nyeri panggul.
  • Keputihan yang tidak biasa.

Kemungkinan ada tanda atau gejala lainnya yang tidak disebutkan. Apabila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, segera konsultasikan kepada dokter.

Penyebab penebalan dinding rahim

Penebalan dinding rahim umumnya disebabkan oleh peningkatan hormon estrogen secara berlebihan, tanpa dibarengi dengan pelepasan hormon progesteron.

Sebagai respons terhadap kadar estrogen yang terus meningkat, sel-sel endometrium dapat terus tumbuh.

Setelah itu, sel-sel yang membentuk lapisan akan berkumpul dan berkembang dengan tidak terkendali.

Oleh karena itu, hiperplasia endometrium ini dapat mengakibatkan kanker.

Hiperplasia endometrium biasanya terjadi setelah menopause, yaitu ketika ovulasi berhenti dan progesteron tidak terbentuk lagi.

Meski begitu, kondisi ini juga dapat terjadi selama perimenopause, yaitu ketika ovulasi (pelepasan sel telur) tidak terjadi secara teratur.

Faktor risiko hiperplasia endometrium

saat menstruasi tidak boleh tidur siang

Berikut adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kondisi ini.

  • Berusia di atas 35 tahun.
  • Mengalami masalah kesuburan.
  • Menstruasi pada usia yang sangat muda.
  • Masalah berat badan seperti obesitas.
  • Memiliki penyakit lainnya yaitu PCOS, diabetes, serta tiroid.

Pengobatan hiperplasia endometrium

Pada sebagian besar kasus, pengobatan untuk hiperplasia endometrium dilakukan dengan memberikan progestin.

Progestin merupakan obat yang tersedia dalam bentuk alat kontrasepsi IUD, obat minum, suntikan, hingga krim vagina.

Perlu Anda ketahui bahwa cara mengobati penebalan dinding rahim dengan progestin dapat mengakibatkan perdarahan vagina seperti menstruasi.

Apabila Anda berisiko tinggi mengalami kanker karena jenis hiperplasia endometrium atipikal, dokter akan merekomendasikan histerektomi untuk mengangkat rahim.

Penebalan dinding rahim apa bisa sembuh?

Penebalan dinding rahim bisa sembuh, tergantung pada penyebabnya dan seberapa dini kondisi tersebut didiagnosis serta diobati. Dalam banyak kasus, kondisi ini bisa sembuh dengan perawatan medis atau tindakan yang tepat.

Pencegahan hiperplasia endometrium

Berikut adalah langkah yang dapat membantu Anda mengurangi risiko penebalan dinding rahim.

  • Melakukan perawatan hormon estrogen dan progestin setelah menopause.
  • Menjaga berat badan tetap ideal.
  • Menajalani pola hidup sehat guna menjaga menstruasi agar teratur.

Konsultasikan kepada dokter mengenai penanganan yang tepat untuk kondisi Anda.

Sebelum menentukan, pastikan Anda mengetahui manfaat dan risiko dari setiap pilihan pengobatan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 30/01/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan