backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Hidrokel

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 17/11/2023

Hidrokel

Hidrokel adalah salah satu kondisi yang umumnya terjadi pada laki-laki, terutama bayi. Meskipun biasanya tidak menyebabkan rasa sakit, hidrokel tetap memerlukan penanganan medis, terutama saat kondisinya semakin membesar hingga menimbulkan rasa tidak nyaman. 

Lalu apa itu hidrokel dan apa penyebab yang mendasarinya? Yuk cari tahu jawabannya melalui artikel di bawah ini.

Apa itu hidrokel?

Hidrokel adalah kondisi di mana skrotum membengkak akibat adanya penumpukan cairan di dalamnya. Skrotum merupakan kantong kulit yang menggantung pada bagian belakang penis.

Cairan yang menumpuk di sekitar skrotum mungkin terjadi akibat adanya gangguan pada lapisan jaringan antara skrotum dengan organ perut (usus). 

Selain itu, penumpukan cairan juga bisa disebabkan oleh tidak seimbangnya produksi dan penyerapan cairan di dalam tubuh.

Hidrokel umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, orang yang mengalami kondisi ini mungkin merasa tidak nyaman.

Hidrokel lebih sering ditemukan pada bayi, terutama yang lahir secara prematur. Pada beberapa kasus pun, kondisi ini dapat terjadi saat bayi masih berada di dalam kandungan.

Namun, tidak menutup kemungkinan kondisi ini dialami oleh laki-laki yang beranjak dewasa.

Pada dasarnya, hidrokel dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu sebagai berikut.

  • Hidrokel nonkomunikan. Terjadi akibat produksi cairan berlebih dan tidak diimbangi dengan penyerapan. Hal ini menyebabkan cairan bisa terperangkap pada skrotum. 
  • Hidrokel komunikan. Terjadi saat cairan dari perut mengalir ke dalam kantong skrotum melalui saluran yang tidak tertutup dengan sempurna. 

Seberapa umum kondisi ini?

Hidrokel adalah kondisi yang cukup jarang terjadi. Kasus ini terjadi pada sekitar 10% kelahiran bayi laki-laki. Persentasenya pun semakin menurun pada laki-laki yang beranjak dewasa, yaitu 1%.

Kondisi ini umumnya akan hilang dengan sendirinya, terutama setelah bayi berusia 6 hingga 24 bulan.

Namun pada beberapa kasus, penumpukan cairan di sekitar skrotum masih akan menetap hingga bayi tumbuh besar.

Mengutip Kids Health, hidrokel pada bayi lebih sering terjadi dalam kasus kelahiran prematur.

Sementara itu, apabila kondisi ini ditemukan di usia dewasa, kemungkinan pemicunya adalah infeksi atau penyakit menular seksual.

Apa tanda-tanda dan gejala hidrokel?

bayi sering kaget

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hidrokel adalah kondisi yang mungkin tidak menyebabkan rasa sakit dan menimbulkan tanda-tanda apa pun.

Namun, satu-satunya gejala atau ciri-ciri hidrokel pada bayi yang dapat dilihat dan dirasakan adalah adanya pembengkakan di bagian skrotum.

Namun, skrotum yang bengkak ini dapat berubah ukuran sepanjang hari. Kondisi ini pun dapat memburuk saat bayi beraktivitas. Sementara pada malam hari ketika berbaring, skrotum dapat mengecil. 

Walaupun tidak menyakitkan, benjolan atau bengkak biasanya mengakibatkan rasa tidak nyaman dan mengganjal di area skrotum. 

Selain pembengkakan pada skrotum, penyakit ini juga mungkin disertai dengan timbulnya rasa nyeri dan muncul kemerahan di area skrotum. 

Pembengkakan ini dapat terjadi di kedua testis. Untuk mengetahui lebih lanjut gejala dari penyakit ini, sebaiknya konsultasi ke dokter. 

Kapan sebaiknya bayi dibawa ke dokter?

Jika pembengkakan di selangkangan bayi tidak menghilang setelah setahun berlalu atau area yang bengkak terlihat membesar, Anda harus segera membawa bayi Anda ke dokter.

Apa penyebab hidrokel pada bayi?

Hidrokel biasanya telah terbentuk sejak bayi belum lahir atau masih berada di dalam kandungan.

Ketika hampir mendekati waktu kelahiran, testis bayi laki-laki akan turun dari perut menuju skrotum. Skrotum adalah kulit berupa kantung yang akan menahan testis saat turun.

Pada masa perkembangan bayi, setiap testis yang dibungkus oleh kulit skrotum akan memiliki cairan di sekitarnya.

Umumnya, kantung ini akan menutup dengan sendirinya dan tubuh akan menyerap cairan tersebut pada tahun pertama setelah bayi lahir.

Dalam beberapa kasus, cairan tersebut tetap berada di dalam skrotum hingga akhirnya hidrokel terjadi.

Meski demikian, sampai saat ini penyebab utama dari tidak terserapnya cairan tersebut belum juga diketahui. 

Apa saja komplikasi yang disebabkan oleh hidrokel?

efek setelah imunisasi

Sangat jarang ditemukan kasus di mana pembengkakan skrotum membahayakan kesehatan dan memengaruhi kesuburan penderitanya.

Namun dalam sedikit kasus, kondisi ini dapat dikaitkan dengan adanya masalah pada testis dan berpotensi mengakibatkan komplikasi yang cukup serius, seperti berikut ini.

1. Infeksi atau tumor

Kemungkinan infeksi atau tumor dapat terjadi pada skrotum atau testis. Selain itu, kondisi ini juga mungkin dapat memengaruhi penurunan produksi atau fungsi sperma.

2. Hernia inguinal

Hernia inguinal adalah kondisi di mana sebagian kecil usus masuk ke dalam skrotum. Apabila tidak ditangani, kondisi ini mungkin dapat membahayakan nyawa penderitanya.

Bagaimana cara mendiagnosis kondisi ini?

Seringkali, dokter mendiagnosis kondisi ini berdasarkan apa yang dilihat saat memeriksa bayi.

Nantinya dokter akan melakukan transiluminasi, yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan menyinari skrotum. 

Pada beberapa kasus tertentu, dokter mungkin akan menyarankan melakukan USG untuk mendiagnosis apakah pembengkakan tersebut terjadi karena hidrokel atau akibat kondisi lain, seperti hernia

Adakah cara untuk menyembuhkan hidrokel pada bayi?

pemeriksaan kembung pada bayi

Pada dasarnya, hidrokel pada bayi dapat hilang dengan sendirinya dalam setahun. Ini biasanya merupakan jenis hidrokel komunikan. 

Namun, bila kondisi ini tidak kunjung membaik atau justru semakin membesar, tindakan operasi mungkin dibutuhkan.

Pembedahan yang dilakukan pun akan disesuaikan dengan ukuran dan lokasinya. 

Nantinya, pembedahan dimulai dengan menyayat bagian perut atau skrotum, tergantung di mana pembengkakan terjadi. Kemudian, dokter akan melakukan pengangkatan hidrokel . 

Selain itu, dokter juga akan mengevaluasi kembali secara rutin setelah operasi. Biasanya, dokter akan menjadwalkan check-up rutin setiap minggu, bulan, atau setiap 2 sampai 3 bulan. 

Hal ini dilakukan untuk memastikan pembengkakan tidak muncul kembali serta ukuran dan struktur testis telah kembali seperti sedia kala.

Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikan ke dokter untuk dapat lebih mengerti solusi terbaik.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 17/11/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan