backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Hepatitis Alkoholik

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 05/12/2023

Hepatitis Alkoholik

Hepatitis alkoholik adalah suatu kondisi peradangan hati yang disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan dalam jangka waktu yang lama. Alkohol dapat merusak sel-sel hati dan menyebabkan peradangan, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kerusakan hati yang serius.

Definisi hepatitis alkoholik

Hepatitis alkoholik adalah peradangan hati yang diakibatkan karena terlalu banyak mengonsumsi alkohol. Konsumsi alkohol secara terus-menerus dapat menyebabkan akumulasi lemak di dalam sel-sel hati (steatosis), peradangan (steatohepatitis), dan akhirnya terjadi pembentukan jaringan parut. 

Jika terus berlanjut, proses ini dapat mengarah pada sirosis hati, yang merupakan kondisi yang sangat serius dan dapat menyebabkan kegagalan hati. Komplikasi serius dapat berujung pada kematian.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar akan mengembangkan hepatitis alkoholik. Terdapat faktor-faktor lain juga dapat memainkan peran dalam risiko terjadinya kondisi ini.

Seberapa umumkah hepatitis alkoholik?

Penyakit ini umumnya terjadi pada orang-orang yang berusia di atas 30 tahun dan meminum alkohol secara berlebihan dalam jangka waktu yang panjang. Lebih dari 35% peminum berat akan terjangkit hepatitis alkoholik.

Lebih dari sepertiga pasien yang mengembangkan penyakit ini akan meninggal dalam 6 bulan setelah tanda-tanda dan gejala mulai muncul. 

Meski begitu, tidak semua peminum berat akan terkena hepatitis alkoholik karena penyakit ini juga dapat terjadi pada orang-orang yang hanya mengonsumsi alkohol sekadarnya.

Tanda dan gejala hepatitis alkoholik

Tanda paling umum dari hepatitis alkoholik adalah menguningnya kulit dan putih mata (ikterus). Gejala lainnya adalah:

  • nyeri pada perut jika ditekan,
  • mual,
  • muntah darah atau benda yang bentuknya seperti ampas kopi,
  • nafsu makan menurun,
  • kulit dan mata menguning,
  • penurunan berat badan,
  • kelelahan, dan
  • demam.

Seiring dengan perkembangan penyakit menjadi lebih parah, gejala-gejala yang muncul biasanya termasuk:

  • feses berwarna pucat,
  • urine berwarna gelap,
  • gatal-gatal,
  • demam tinggi,
  • pembengkakan bagian perut yang diakibatkan oleh cairan,
  • gangguan syaraf, dan
  • koma.

Kapan harus periksa ke dokter?

Anda harus menemui dokter apabila Anda memiliki tanda-tanda atau gejala tersebut di atas.

Apabila Anda merasa tidak dapat mengontrol kebiasaan mengonsumsi alkohol atau apabila Anda ingin menghentikan kebiasaan ini, mintalah bantuan dari keluarga atau dokter. 

Status dan kondisi dapat berbeda-beda pada banyak orang. Selalu diskusikan dengan dokter Anda untuk dapat didiagnosis agar dapat ditemukan pengobatan terbaik untuk Anda.

Penyebab hepatitis alkoholik

Hepatitis alkoholik disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan dalam jangka panjang. Meski begitu, sampai saat ini belum diketahui secara pasti mengapa tidak semua pecandu alkohol berisiko terkena penyakit ini.

Para ahli hanya mengetahui bahwa kerusakan disebabkan oleh alkohol, dan zat kimia yang beracun seperti acetaldehyde akan diproduksi di alkohol etanol. Zat-zat kimia ini akan menyebabkan peradangan dan kerusakan sel-sel hati. 

Lambat-laun sirosis akan terbentuk dan mengurangi aktivitas hati. Sirosis adalah tahap terakhir dari hepatitis yang disebabkan oleh alkohol.

Beberapa penyebab lain yang dapat menyebabkan penyakit ini adalah sebagai berikut.

  • Penumpukan lemak di tubuh.
  • Peminum berat kekurangan nutrisi (malnutrisi) karena alkohol membatasi penyerapan nutrisi, pemecahan protein, vitamin, dan lemak tak jenuh. Kekurangan nutrisi berakhir pada kerusakan sel hati.
  • Memiliki semua jenis hepatitis, khususnya bila Anda memiliki hepatitis C dan kebiasaan minum minuman beralkohol. Walaupun sedikit, tetap saja meningkatkan risiko Anda untuk terjangkit sirosis.
  • Mutasi pada gen tertentu dapat mempengaruhi metabolisme alkohol dan meningkatkan risiko penyakit hati karena alkohol, kanker yang terkait dengan alkohol, dan komplikasi dari kebiasaan minum minuman beralkohol.

Faktor risiko hepatitis alkoholik

penyakit hepatitis

Faktor utama hepatitis alkoholik yaitu jumlah alkohol yang dikonsumsi. Menurut Mayo Clinic, kebanyakan orang mengalami kondisi ini setelah minum 7 gelas minuman beralkohol selama 20 tahun.

Faktor risiko lainnya dari kondisi ini yaitu sebagai berikut.

  • Jenis kelamin. Wanita diketahui lebih berisiko terkena penyakit ini dibanding pria. Perbedaan ini disebabkan oleh bedanya proses pencernaan alkohol pada pria dan wanita.
  • Faktor genetik. Banyak mutasi genetik yang telah diidentifikasi yang mungkin mempengaruhi proses penguraian alkohol dalam tubuh. Adanya mutasi-mutasi ini mungkin meningkatkan risiko penyakit ini.
  • Obesitas. Alkohol dan obesitas mempengaruhi hati. Lebih lagi, kombinasi dari keduanya dapat menjadi fatal.
  • Tipe minuman. Bir atau minuman beralkohol lebih berbahaya dari anggur (wine).

Diagnosis hepatitis alkoholik

Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik. Anda mungkin perlu menjalani tes berikut ini.

  • Tes darah. Tes ini dilakukan untuk mengetahui jumlah sel darah, waktu pendarahan, elektrolit, dan bahan kimia lain di dalam tubuh.
  • USG perut. Pencitraan ini menggunakan gelombang suara untuk menunjukkan struktur internal. Itu tidak melibatkan radiasi.
  • CT-scan. Tes pencitraan ini menggunakan sinar-X dan komputer untuk membuat yang menunjukkan gambar detail bagian tubuh mana pun, termasuk hati. CT-scan lebih detail dibandingkan foto rontgen pada umumnya.
  • MRI (magnetic resonance imaging). Tes ini menggunakan medan magnet, pulsa frekuensi radio, dan komputer untuk membuat gambar detail struktur internal tubuh. Pewarna disuntikkan untuk membuat organ terlihat.
  • Biopsi hati. Untuk tes ini, sampel jaringan kecil diambil dari hati dengan jarum atau selama operasi. Sampel kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk mengetahui jenis penyakit yang ada.

Pengobatan hepatitis alkoholik

Tidak ada obat yang sepenuhnya dapat menyembuhkan hepatitis alkoholik. Namun, pengobatan yang tepat dapat mengembalikan sebagian atau seluruh fungsi normal hati.

Perawatan yang dilakukan juga dapat meringankan gejala dan menjaga agar penyakit tidak bertambah parah. Pilihan pengobatan untuk penyakit ini meliputi hal-hal berikut ini.

  • Berhenti minum minuman beralkohol. Program detoks alkohol dapat membantu pasien menjadi lebih baik.
  • Kondisi malnutrisi dapat diperbaiki dengan pola makan yang baik penuh karbohidrat dan energi.
  • Untuk pasien dengan malnutrisi parah, konsumsi suplemen nutrisi juga bisa jadi pilihan.
  • Kurangi makanan yang mengandung garam untuk mencegah aneurisma perut.
  • Pasien juga membutuhkan vitamin tambahan, terutama vitamin B dan asam folat. Mungkin dibutuhkan waktu beberapa minggu hingga bulan sampai liver Anda bisa membaik.
  • Jika kondisi hati pasien sudah rusak parah, transplantasi hati mungkin bisa dilakukan dokter sebagai pilihan terakhir.

Apakah hepatitis alkoholik bisa sembuh?

Hepatitis alkoholik tidak dapat sembuh sepenuhnya. Namun, operasi transplantasi hati atau perubahan gaya hidup yang lebih sehat, seperti berhenti minum alkohol, pola makan cukup karbohidrat dan rendah garam, serta konsumsi suplemen, bisa meningkatkan kondisi kesehatan.

Perawatan rumahan

Gaya hidup berikut dan pengobatan rumahan dapat membantu Anda mengatasi hepatitis alkoholik. Perubahan gaya hidup yang bisa Anda lakukan yaitu sebagai berikut.

  • Hentikan konsumsi alkohol.
  • Temukan cara untuk mengobati kecanduan alkohol.
  • Konsumsi makanan yang kaya nutrisi dari buah dan sayuran. Peminum biasanya kekurangan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan asam folat.
  • Program olahraga yang baik dapat membantu menghindari keletihan.

Hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala ini setelah mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang, atau terlalu banyak mengonsumsi alkohol.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 05/12/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan