backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Haid (Menstruasi)

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 25/09/2023

Haid (Menstruasi)

Sebagian besar wanita pasti mengalami menstruasi. Menstruasi menjadi tanda apakah seorang wanita memiliki kesuburan reproduksi yang sehat dan bisa hamil atau tidak. Meski demikian, proses menstruasi bisa berbeda-beda pada setiap wanita. Simak penjelasan lengkap terkait menstruasi di bawah ini.

Apa itu menstruasi (haid)?

Menstruasi atau haid adalah siklus normal bulanan ketika wanita mengalami perdarahan dari vagina.

Setiap bulan, tubuh Anda mempersiapkan kehamilan dengan menghasilkan sel telur dari indung telur. Proses ini disebut dengan ovulasi.

Jika sel telur yang dihasilkan tidak dibuahi, sel telur ini akan luruh dan larut dengan darah lapisan dinding rahim, lalu darah keluar melalui vagina.

Proses inilah yang menyebabkan Anda mengalami menstruasi.

Seberapa umumkah menstruasi (haid)?

  • Setiap wanita yang sehat pasti mengalami menstruasi. Namun, lamanya datang bulan bervariasi pada setiap wanita, tetapi umumnya berlangsung selama 3—5 hari.
  • Siklus menstruasi dihitung sejak hari pertama hingga menstruasi berikutnya. Siklus haid pun tidak sama pada setiap wanita, tetapi normalnya berkisar dari 21—35 hari.
  • Biasanya, siklus berdurasi lebih panjang saat remaja, kemudian memendek dan menjadi lebih teratur dengan bertambahnya usia. Terkadang, siklus juga bisa terjadi secara teratur dan tidak.

Tanda dan gejala menstruasi (haid)

obat progesteron

Gejala umum dari menstruasi normal dapat berbeda-beda pada setiap wanita. Haid biasanya mulai dari usia 11 sampai 14 tahun, dan berlanjut hingga usia 51 tahun.

Selama siklus, Anda dapat mengalami gejala-gejala berikut ini.

  • Perdarahan yang berlangsung 3 sampai 5 hari.
  • Kram perut.
  • Nyeri pada dada.
  • Kembung.
  • Mengidam makanan.
  • Mood swings dan mudah marah.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.

Anda juga dapat mengalami gabungan gejala emosional dan fisik yang dimulai sebelum siklus Anda. Kondisi ini dikenal sebagai sindrom pramenstrual atau premenstrual syndrome (PMS).

Apabila gejala sangat parah, dokter Anda dapat membantu mencari penanganan untuk mengatasi rasa tidak nyaman.

Kapan harus periksa ke dokter?

Lakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan jika mengalami kondisi haid berikut ini. 

  • Siklus menstruasi Anda tiba-tiba berhenti selama lebih dari 90 hari, dan Anda tidak sedang hamil. 
  • Siklus haid tidak teratur setelah sebelumnya selalu teratur. 
  • Anda mengalami perdarahan lebih dari tujuh hari. 
  • Anda mengeluarkan darah lebih banyak daripada biasanya atau harus berganti pembalut setiap satu atau dua jam. 
  • Periode Anda kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari. 
  • Terjadi perdarahan di antara siklus haid. 
  • Anda merasakan sakit parah selama menstruasi. 
  • Anda tiba-tiba demam dan sakit setelah menggunakan pembalut. 

Sebaiknya hubungi dokter bila terjadi perubahan besar pada siklus haid Anda.

Apabila siklus Anda biasanya setiap 21 hari, tetapi pada 3 bulan terakhir siklus menjadi setiap 40 hari, hal ini dapat menjadi pertanda dari suatu kondisi. 

Anda juga harus memberi tahu dokter jika Anda mengalami gejala yang memburuk atau mengakibatkan rasa tidak nyaman. 

Apa pengaruh siklus menstruasi (haid) terhadap kesehatan?

Di samping gejala di atas, kesehatan Anda secara keseluruhan, baik emosional, mental, dan fisik, dapat dipengaruhi oleh siklus menstruasi.

Pada setengah pertama siklus Anda (minggu pertama dan kedua setelah haid dimulai dalam siklus 28 hari), berikut yang mungkin akan Anda alami.

  • Dalam periode ini, energi Anda mungkin akan meningkat.
  • Memori Anda mungkin akan lebih baik dan toleransi Anda terhadap rasa sakit juga akan meningkat. 
  • Setelah periode Anda berakhir adalah waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan Pap smear, karena dinding rahim Anda menipis. Dengan begitu, hasil pemeriksaan akan semakin jelas. 

Sementara pada setengah kedua siklus Anda (dimulai dengan ovulasi), berikut kondisi yang bisa terjadi.

  • Anda mungkin akan merasa lebih lamban dan pelupa. 
  • Jika Anda punya masalah kesehatan, seperti depresi, sindrom iritasi usus besar, migrain, atau asma, gejala akan semakin buruk sebelum menstruasi dimulai. 
  • Jika Anda mengidap diabetes, Anda mungkin akan merasa lebih sulit mengontrol kadar gula darah. Kadar gula darah mungkin akan lebih tinggi atau lebih rendah dari biasanya.

Penyebab menstruasi (haid)

haid tidak teratur setelah menikah

Penyebab menstruasi adalah sel telur yang sudah matang tidak dibuahi.

Namun, proses menstruasi dikendalikan oleh berbagai hormon, termasuk estrogen, progesteron, LH, dan hormon-folikel-stimulasi (FSH).

Menstruasi merupakan bagian dari siklus menstruasi.

Hormon-hormon ini bekerja bersama untuk mengatur pelepasan sel telur, perkembangan endometrium, dan perubahan dalam sistem reproduksi wanita selama siklus menstruasi.

Adapun hal-hal tersebut terjadi dalam beberapa tahap atau fase haid, yaitu sebagai berikut.

  • Fase menstruasi. Selama fase ini, endometrium (lapisan dalam rahim) yang telah tumbuh untuk mempersiapkan kehamilan akan terlepas dari dinding rahim dan dikeluarkan melalui vagina sebagai darah menstruasi.
  • Fase pra-ovulasi. Setelah menstruasi selesai, tubuh mulai mempersiapkan ovarium (indung telur) untuk melepaskan sel telur (ovulasi) di tengah siklus. Hormon estrogen mulai meningkat, merangsang endometrium untuk tumbuh kembali.
  • Fase ovulasi. Sekitar pertengahan siklus, hormon luteinizing (LH) meningkat tajam, memicu pelepasan sel telur matang dari salah satu ovarium. Sel telur ini kemudian dapat dibuahi oleh sperma jika terjadi hubungan seksual tanpa pengaman.
  • Fase Pos-ovulasi. Setelah ovulasi, tubuh mempersiapkan diri untuk kemungkinan kehamilan. Jika sel telur tidak dibuahi dan pembuahan tidak terjadi, kadar hormon progesteron akan turun dan memicu awal dari fase menstruasi berikutnya.

Di luar kondisi normal di atas, ada beberapa masalah yang dapat memengaruhi siklus menstruasi Anda, seperti berikut ini.

1. Perdarahan berat

Perdarahan berat terjadi apabila darah yang dikeluarkan sangat banyak di mana Anda perlu mengganti pembalut setiap jam, bukan 3—4 kali sehari. 

Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut.

  • Ketidakseimbangan hormon.
  • Polip.
  • Fibroid pada rahim.
  • Keguguran.
  • Kehamilan ektopik.
  • Kemungkinan infeksi.
  • Penggunaan obat-obatan (seperti, antikoagulan. antidepresan, antipsikotik, kortikosteroid, kontrasepsi hormonal, dan tamoxifen.

2. Amenorrhea (tidak menstruasi)

Tidak menstruasi (amenorrhea) bisa disebabkan oleh banyak hal, yaitu sebagai berikut. 

Amenorrhea hanya normal terjadi saat sebelum pubertas, setelah menopause, dan selama kehamilan. 

Apabila bukan disebabkan oleh alasan tersebut, Anda perlu mendiskusikan dengan dokter mengenai penyebab siklus haid tidak teratur beserta penanganannya.

3. Dismenore (nyeri haid)

Kram perut atau nyeri haid adalah gejala umum yang dialami setiap wanita. Namun jika kram menjadi sangat parah hingga Anda tidak dapat beraktivitas, kemungkinan Anda memiliki dismenore.

Kram menstruasi disebabkan oleh hormon prostaglandin yang memicu kontraksi rahim. Anda pun dapat merasa pusing, lemas, pucat, dan berkeringat saat mengalami kram.

Prostaglandin juga dapat meningkatkan kontraksi pada usus, sehingga menyebabkan diare. Anda harus mengonsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.

4. Premenstrual syndrome (PMS)

PMS atau sindrom pramenstruasi terjadi saat Anda mengalami kumpulan gejala, baik fisik maupun emosional, yang cukup parah dan mengganggu kegiatan sehari-hari.

Gejala fisik dapat meliputi sakit kepala, konstipasi, kembung, bengkak pada dada, lemas, dan canggung. Sementara gejala emosional dapat meliputi perasaan marah, depresi, gelisah, dan sulit berkonsentrasi.

PMS biasanya terjadi sebelum siklus menstruasi dimulai dan bisa Anda alami pada tiga siklus berturut-turut. Penelitian membuktikan adanya hubungan genetik yang menyebabkan kondisi ini.

5. Premenstrual dysphoric disorder (PMDD)

Premenstrual dysphoric disorder atau PMDD adalah bentuk lebih parah dari PMS. 

Gejala umum meliputi sakit kepala migrain, gelisah parah, depresi, dan mood swing yang serius.

Wanita yang memiliki sejarah depresi postpartum atau gangguan mood memiliki risiko lebih tinggi mengalami PMDD.

Diagnosis gangguan menstruasi (haid)

usg transvaginal

Sebelum mendiskusikan dengan dokter mengenai masalah haid yang mungkin Anda alami, ada baiknya Anda mencatat dan mengetahui kondisi menstruasi Anda.

Untuk menemukan siklus yang normal untuk Anda, mulailah merekamnya di sebuah kalender. Mulai dengan mencatat hari mulai haid setiap bulan selama beberapa bulan berturut-turut. 

Jika Anda khawatir dengan kondisi haid Anda, Mayo Clinic menyebut Anda perlu mencatat hal-hal di bawah ini.

  • Hari berakhir: Kapan menstruasi berhenti? Apakah lebih lama atau sebentar dari biasanya?
  • Banyaknya darah: Catat seberapa banyak darah yang Anda keluarkan selama haid. Apakah lebih banyak dari biasanya? Berapa kali Anda mengganti pembalut dalam sehari? 
  • Perdarahan yang tidak normal: Apakah Anda mengalami perdarahan di luar siklus haid Anda? 
  • Sakit: Gambarkan sakit yang berhubungan dengan menstruasi. Apakah sakit terasa semakin parah ketika siklus haid Anda tiba? 
  • Perubahan lain: Apakah Anda mengalami perubahan suasana hati dan sikap? 

Dari informasi di atas, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan jika dicuriga adanya masalah kesehatan tertentu yang menjadi penyebabnya.

Pemeriksaan yang dilakukan dokter bisa berbeda pada setiap orang. Berikut cara yang mungkin dilakukan dokter untuk mendiagnosis masalah yang Anda alami.

Jika Anda dicurigai mengalami perdarahan menstruasi hebat, dokter mungkin akan melakukan serangkaian tes atau pemeriksaan berikut.

  • Ultrasound.
  • Biopsi endometrium.
  • Histeroskopi.
  • Kuret.
  • Tes darah untuk mengecek anemia.
  • Tes urine untuk melihat apakah Anda hamil atau tidak.

Sementara untuk mendiagnosis PMS atau PMDD, tidak ada tes diagnostik yang spesifik yang dilakukan.

Anda mungkin akan ditanya soal gejala yang Anda alami. Daftar gejala pramenstruasi adalah salah satu metode umum untuk mengevaluasi kondisi. 

Dengan cara ini, Anda dapat melacak jenis dan tingkat keparahan gejala untuk membantu mengidentifikasi suatu pola kondisi. 

Pengobatan gangguan menstruasi (haid)

Dokter dan pasien wanita muslim

Jenis obat haid yang dokter berikan bertujuan untuk meringankan gejala dan mengatasi penyebabnya. Gejala paling umum adalah nyeri yang dapat dimulai beberapa hari sebelum periode haid. 

Berikut adalah tips untuk menangani gejala haid Anda. 

  • Letakkan heating pad (kompres air hangat) atau handuk hangat pada bagian bawah perut. Anda juga dapat mandi dengan air hangat. Panas dapat meningkatkan aliran darah serta mengurangi kram.
  • Berbaring dengan kaki terangkat.
  • Berolahraga rutin untuk meningkatkan aliran darah.
  • Jika Anda memiliki nyeri pada vagina atau kram, gunakan pembalut sebagai pengganti pembalut.
  • Jika Anda mengobati gangguan menstruasi, pastikan Anda mengikuti instruksi dokter dengan hati-hati. 

Bila timbul kram akibat haid, beberapa pilihan pengobatan dapat meliputi berikut ini. 

  • Nonsteriodal anti-inflammatory drugs (NSAIDs). Obat-obatan ini dapat meliputi ibuprofen atau meloxicam. Obat-obatan ini mungkin keras pada lambung. Direkomendasikan untuk meminumnya disertai makanan untuk menghindari iritasi lambung.
  • Obat pereda nyeri. Obat-obatan ini dapat meliputi paracetamol untuk meringankan rasa sakit.

Sementara itu, penanganan untuk menstruasi yang tidak teratur dapat meliputi berikut ini.

  • Kontrasepsi minum atau pil KB.
  • Tablet progrestin.
  • Operasi pengangkatan polip atau fibroid pada rahim.
  • Mengatasi penyebab.

Setiap wanita memiliki pengalaman menstruasi yang berbeda, jadi pengobatan yang efektif dapat bervariasi.

Penting untuk melakukan konsultasi dengan dokter untuk menentukan pilihan pengobatan yang paling cocok untuk Anda berdasarkan gejala dan kondisi kesehatan Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 25/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan