backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Foot Drop, Kondisi Kesulitan Mengangkat Kaki Bagian Depan

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 23/07/2021

Foot Drop, Kondisi Kesulitan Mengangkat Kaki Bagian Depan

Definisi foot drop

Apa itu foot drop?

Foot drop atau drop foot adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengangkat bagian depan kaki. Kondisi ini membuat penderitanya tampak sedang menyeret kaki bagian depan ke tanah saat sedang berjalan.

Kondisi medis ini bukanlah suatu penyakit. Namun, ini merupakan tanda dari suatu penyakit saraf, masalah otot, atau gangguan pada anatomi tubuh yang mendasarinya.

Adapun kondisi ini biasanya hanya memengaruhi satu kaki. Namun, pada kondisi tertentu, kondisi ini juga bisa terjadi pada kedua kaki.

Terkadang, foot drop hanya bersifat sementara. Namun, ini juga bisa menjadi kondisi permanen, tergantung dari penyebabnya.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Foot drop adalah kondisi yang dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun. Kondisi ini dapat dihindari dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda & gejala foot drop

Apa saja tanda-tanda dan gejala foot drop?

Foot drop membuat penderitanya sulit untuk mengangkat bagian depan kaki, sehingga kaki akan terseret di lantai saat Anda berjalan.

Akibatnya, Anda mungkin akan mengangkat paha saat Anda berjalan, seperti sedang menaiki tangga (steppage gait). Adapun cara berjalan seperti ini membuat Anda harus menghentakkan kaki ke lantai pada setiap langkah.

Selain tanda yang tampak tersebut, penderita drop foot seringkali merasakan gejala lainnya, seperti kelemahan otot, mati rasa, atau kesemutan di kaki bagian atas dan jari-jari kaki. 

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala lain yang bisa muncul. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Bila Anda memiliki tanda atau gejala di atas, terutama jika kaki Anda menyeret lantai saat sedang berjalan, segera konsultasikan dengan dokter. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab foot drop

Apa penyebab foot drop?

fungsi tulang jari kaki

Foot drop terjadi karena adanya kelemahan atau kelumpuhan otot yang berperan dalam mengangkat bagian depan kaki Anda. Adapun kondisi ini bisa timbul akibat dari suatu penyakit yang berkaitan dengan sistem saraf atau sistem gerak manusia, terutama otot. 

Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebabnya:

Cedera saraf

Penyebab utama kondisi ini adalah cedera atau kerusakan pada saraf. Biasanya, cedera ini berupa kompresi pada nervus peroneus communis, yaitu saraf yang mengontrol otot untuk mengangkat kaki. Umumnya, saraf ini dapat cedera saat operasi penggantian lutut atau pinggul. 

Selain itu, kerusakan saraf yang terkait dengan diabetes (neuropati) juga bisa menjadi penyebab drop foot. Tak hanya itu, cedera akar saraf (pinched nerve atau saraf kejepit) pada tulang belakang juga dapat menyebabkan kondisi kaki ini.  

  • Gangguan otot atau saraf

Berbagai bentuk distrofi otot serta penyakit bawaan yang menyebabkan kelemahan otot progresif bisa menyebabkan kondisi ini. Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi akibat penyakit saraf motorik, terutama spinal muscular atrophy yang umum menyerang anak-anak. 

Terkadang, kelainan lain, seperti polio atau Charcot-Marie-Tooth disease, juga bisa menyebabkan kondisi kaki ini pada seseorang. 

  • Kelainan otak dan sumsum tulang belakang

Kelainan yang memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang juga bisa menjadi penyebab kondisi kaki ini. Ini termasuk amyotrophic lateral sclerosis (ALS), multiple sclerosis, stroke, atau cerebral palsy. Terkadang, penyakit degeneratif yang memengaruhi otak, seperti penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson, juga bisa menjadi penyebabnya. 

Faktor-faktor risiko foot drop

Apa yang meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi ini?

Nervus proneus communis adalah saraf yang mengendalikan otot ketika Anda mengangkat kaki. Saraf ini terletak pada permukaan kulit pada bagian samping lutut yang terdekat dengan tangan.

Adapun Mayo Clinic menyebut, aktivitas yang menekan saraf ini dapat meningkatkan risiko terkena foot drop, seperti:

  • Kebiasaan menyilangkan kaki. Orang-orang yang memiliki kebiasaan ini dapat menekan saraf proneus communis pada kaki yang berada di atas.
  • Berlutut terlalu lama. Aktivitas atau pekerjaan yang  melibatkan jongkok atau berlutut terlalu lama, seperti memetik stroberi atau memasang keramik lantai, bisa berisiko pada kondisi ini. 
  • Penggunaan gips pada kaki. Gips yang mengelilingi pergelangan kaki hingga pada bawah lutut dapat memberikan tekanan pada nervus proneus. 

Diagnosis & pengobatan foot drop

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana dokter mendiagnosis foot drop?

tes bernstein

Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta menanyakan gejala yang Anda rasakan.

Saat pemeriksaan fisik, dokter akan melihat cara Anda berjalan serta mencari tahu otot kaki yang mengalami kelemahan. Selain itu, dokter juga mungkin akan memeriksa perubahan sensasi pada kaki Anda, seperti mati rasa pada tulang kering serta bagian atas kaki dan jari-jari kaki. 

Selain pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan meminta Anda untuk melakukan tes tambahan guna mencari tahu penyebab dari kondisi ini, termasuk bila ada tumor, kista, atau tulang berlebih yang dapat menekan saraf pada lutut atau tulang belakang. Berikut adalah beberapa tes yang mungkin dokter sarankan:

  • Rontgen sinar-X. Tes ini menggunakan radiasi rendah untuk menunjukkan jaringan lunak atau luka pada tulang yang dapat menyebabkan gejala pada penderita foot drop.
  • USG. Tes ini menggunakan gelombang suara untuk mendapatkan gambar struktur jaringan tubuh Anda. USG dapat membantu dokter menemukan kista atau tumor yang mungkin menekan saraf.
  • Computerized tomography (CT scan). Tes ini mengombinasikan sinar-X dengan komputer untuk mengambil struktur tubuh dari beberapa sudut berbeda.
  • Magnetic resonance imaging (MRI). Tes ini menggunakan gelombang radio dan medan magnetik kuat untuk menghasilkan gambar yang detail. MRI dapat menunjukkan luka jaringan lunak yang mungkin menekan saraf.
  • Electromyography (EMG) dan studi konduksi saraf. Tes ini mengukur aktivitas elektrik pada otot dan saraf, yang dapat membantu dokter menemukan lokasi kerusakan pada saraf.

Apa saja pengobatan untuk foot drop?

Perawatan untuk kondisi ini tergantung pada penyakit yang menyebabkannya. Apabila penyebab berhasil teratasi, foot drop dapat membaik atau bahkan menghilang. Apabila penyebab tidak dapat teratasi, kondisi ini bisa Anda miliki sepanjang hidup (permanen).

Adapun berbagai cara pengobatan untuk kondisi ini meliputi:

Penyangga atau belat

Penyangga pada pergelangan kaki dan kaki atau belat yang pas dengan sepatu Anda dapat membantu menahan kaki pada posisi yang normal.

Terapi fisik

Pada terapi ini, terapis akan membantu Anda melatih dan memperkuat otot kaki serta menjaga rentang gerak pada lutut dan pergelangan kaki. Hal ini dapat membantu memperbaiki masalah cara berjalan dan mencegah bertambahnya kekakuan pada tumit.

Stimulasi saraf

Terkadang, menstimulasi saraf yang berperan untuk mengangkat kaki dapat memperbaiki cara berjalan Anda.

Operasi

Umumnya, dokter akan menyarankan operasi saraf jika kondisi ini baru saja Anda alami. Namun, jika kondisi pada kaki Anda sudah lama, operasi untuk menyambungkan tulang pergelangan kaki atau tulang kaki, atau prosedur yang memindahkan tendon ke posisi lain mungkin bisa menjadi pilihan. 

Pengobatan foot drop di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat membantu mengatasi kondisi ini?

Foot drop bisa meningkatkan risiko Anda tersandung atau jatuh. Oleh karena itu, perawatan rumahan serta tips di bawah ini dapat membantu mengatasi kondisi kaki Anda:

  • Jaga lantai agar tidak berantakan.
  • Hindari penggunaan karpet. 
  • Pindahkan kabel listrik dari tempat berjalan.
  • Pastikan ruangan dan tangga cukup terang.
  • Pasang pita neon pada bagian atas dan bawah anak tangga. 

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 23/07/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan