Selain ejakulasi terlalu cepat, sebagian pria bisa juga mengalami gangguan berupa orgasme yang tidak kunjung datang saat bercinta. Kondisi ini dikenal sebagai ejakulasi tertunda.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro
Selain ejakulasi terlalu cepat, sebagian pria bisa juga mengalami gangguan berupa orgasme yang tidak kunjung datang saat bercinta. Kondisi ini dikenal sebagai ejakulasi tertunda.
Simak gejala, penyebab, dan cara mengatasi ejakulasi tertunda pada pembahasan berikut ini.
Ejakulasi tertunda atau delayed ejaculation adalah gangguan ejakulasi saat pria membutuhkan rangsangan seksual yang lebih lama untuk mencapai ejakulasi.
Pada kondisi ini, rangsangan seksual dari bercinta maupun masturbasi mungkin tidak cukup untuk membuat pria mencapai ejakulasi. Terkadang, mereka bahkan tidak bisa ejakulasi sama sekali.
Sama halnya dengan ejakulasi dini, gangguan ejakulasi ini terbilang umum. Masalah ejakulasi ini mungkin dapat bersifat sementara atau berlangsung seumur hidup.
Meski begitu, masalah ejakulasi yang berkepanjangan bisa menyebabkan stres dan mengganggu hubungan Anda dan pasangan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter bila mengalaminya.
Dikutip dari Mayo Clinic, orgasme tertunda pada pria dapat dibagi menjadi kategori berikut berdasarkan gejalanya.
Kategori ini membantu dalam mendiagnosis penyebabnya. Hal ini juga membantu dokter menentukan pengobatan yang paling efektif.
Seorang pria dikatakan mengidap ejakulasi tertunda apabila mereka tidak dapat mencapai klimaks dan mengeluarkan air mani setelah mendapatkan rangsangan lebih dari 30–45 menit.
Bahkan, sebagian pria yang memiliki masalah ejakulasi ini tidak bisa berejakulasi sama sekali.
Tanda pria mengalami delayed ejaculation juga terlihat bila penundaan tersebut menyebabkan perasaan kesusahan, stres, frustrasi, atau bahkan depresi.
Terkadang, mereka harus menghentikan aktivitas intimnya karena merasa kelelahan, mengalami iritasi fisik, gagal ereksi, dan atas dasar permintaan dari pasangannya.
Kemungkinan ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan pada daftar di atas. Apabila Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikan dengan dokter.
Ejakulasi tertunda dapat disebabkan oleh gangguan fisik, psikologis, atau kombinasi keduanya.
Beberapa penyebab fisik dari masalah ejakulasi ini antara lain:
Sementara itu, beberapa penyebab psikologis dari ejakulasi tertunda adalah:
Dalam mendiagnosis delayed ejaculation, dokter terlebih dahulu akan bertanya mengenai gejala yang Anda alami, riwayat kesehatan seksual, dan penggunaan obat-obatan.
Selain wawancara, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lanjutan seperti berikut ini.
Pengobatan delayed ejaculation bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Secara umum, hal ini dapat meliputi penggunaan obat-obatan dan terapi psikologis.
Apabila Anda sedang menggunakan obat-obatan yang dapat menyebabkan ejakulasi tertunda, penyesuaian dosis atau penggantian obat biasanya membantu menyelesaikan masalah.
Secara umum, tidak ada obat yang secara spesifik diakui untuk pengobatan masalah ejakulasi.
Obat-obatan untuk masalah ejakulasi ini utamanya bermanfaat untuk mengobati kondisi yang mendasarinya, seperti obat antidepresan untuk depresi.
Pada kasus yang disebabkan rendahnya testosteron, dokter dapat menyarankan suntik testosteron untuk mengatur kadar hormon pria agar kembali normal.
Terapi psikologis atau psikoterapi membantu menangani gangguan mental yang menyebabkan ejakulasi tertunda, seperti depresi atau kecemasan.
Perawatan ini dapat melibatkan terapi perilaku kognitif (CBT) yang bertujuan untuk mengetahui dan mengubah pola pikir negatif yang dapat memengaruhi fungsi seksual.
Konseling dengan psikolog ini dapat Anda lakukan sendiri maupun bersama pasangan.
Selain itu, Anda juga bisa menemui terapis seksual, yakni seorang konselor kesehatan mental yang mengkhususkan diri pada terapi bicara untuk masalah seksual.
Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan di rumah di bawah ini dapat membantu Anda mengatasi ejakulasi ini.
Apabila masalah ejakulasi tertunda berlanjut, mintalah bantuan dari dokter atau terapis seksual Anda untuk memperoleh pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa
General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar