backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Disfagia (Susah Menelan)

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 02/08/2021

Disfagia (Susah Menelan)

Definisi

Apa itu disfagia (susah menelan)?

Disfagia adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan kondisi susah menelan. Kondisi ini terjadi saat tubuh Anda memerlukan lebih banyak waktu dan usaha untuk memindahkan makanan atau cairan dari mulut ke lambung Anda. 

Kerongkongan adalah saluran berotot yang menyambungkan tenggorokan (faring) dengan lambung. Kerongkongan memiliki panjang sekitar 20 cm, dan dilapisi dengan jaringan lembap berwarna merah muda yang disebut mukosa. 

Kerongkongan terletak di belakang trakea dan jantung, dan di depan tulang belakang. Sebelum memasuki lambung, kerongkongan melalui diafragma. 

Disfagia biasanya adalah pertanda dari masalah pada tenggorokan atau kerongkongan, saat Anda makan terlalu cepat atau tidak mengunyah makanan dengan cukup. Ini bukanlah kondisi yang mengkhawatirkan. 

Namun, disfagia yang berkepanjangan dapat mengindikasi kondisi medis serius yang memerlukan perawatan.

Apa saja jenis-jenis kondisi ini?

Disfagia dibedakan menjadi kesulitan memulai menelan (disebut disfagia orofaringeal) dan sensasi makanan yang tersangkut di leher atau dada (disebut disfagia esofagus). Perawatan yang diberikan dokter akan bergantung dengan jenis gangguan susah menelan. 

  • Disfagia orofaringeal 
  • Kondisi ini dapat terjadi akibat fungsi yang tidak normal dari saraf dan otot mulut, faring (belakang tenggorokan) dan sfingter esofagus bagian atas (otot di ujung atas tabung penelanan. 

    • Disfagia esofagus

    Gangguan yang melibatkan tabung penelanan (esofagus) dapat menyebabkan disfagia esofagus. 

    Kondisi disfagia perlu dibedakan dengan odinofagia, yaitu rasa sakit saat menelan. Ini dapat timbul dari infeksi atau peradangan pada kerongkongan. 

    Kondisi susah menelan  juga berbeda dengan sensasi globus. tu merupakan kondisi di mana sesuatu tersangkut di belakang tenggorokan, yang biasanya tidak membuat susah menelan. 

    Seberapa umum disfagia (susah menelan)?

    Disfagia umum terjadi. Walau dapat terjadi pada siapa saja, disfagia paling sering ditemukan pada lansia, bayi, dan orang yang memiliki gangguan pada otak atau sistem saraf. 

    Disfagia dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

    Gejala

    Apa saja tanda-tanda dan gejala disfagia?

    Berdasarkan definisinya, susah menelan merupakan sensasi ketika makanan atau minuman tidak melewati jalur dengan benar. Gejala sangat tergantung dengan lokasi di mana gangguan menyebabkan kondisi tersebut. 

    Mayo Clinic mengurutkan tanda-tanda dan gejala umum dari disfagia, yaitu:

    • Sakit saat menelan (odynophagia)
    • Tidak dapat menelan
    • Memiliki sensasi makanan tersangkut di tenggorokan atau dada atau di belakang tulang dada (sternum)
    • Mengeluarkan air liur
    • Serak
    • Makanan naik ke atas (regurgitasi)
    • Asam lambung naik
    • Berat badan turun secara tiba-tiba
    • Batuk atau ingin muntah saat menelan
    • Perlu memotong makanan menjadi bagian-bagian kecil atau menghindari makanan tertentu karena kesulitan menelan.

    Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

    Kapan saya harus periksa ke dokter?

    Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini: kesulitan menelan, kehilangan berat badan, regurgitasi atau muntah yang menyertai disfagia.

    Penyebab

    Apa penyebab disfagia?

    Menelan adalah proses yang kompleks dan beberapa kondisi dapat mengganggu proses ini. Terkadang, penyebab kondisi tersebut tidak dapat diidentifikasi. Namun, secara umum penyebab disfagia adalah:

    Disfagia orofaringeal

    Beberapa kondisi bisa menyebabkan otot dan saraf yang membantu memindahkan makanan melalui tenggorokan dan kerongkongan tidak berfungsi dengan benar. Anda mungkin akan tersedak, tercekik, atau batuk ketika Anda mencoba menelan.

    Anda mungkin juga akan merasakan sensasi makanan atau minuman (cairan) mengalir ke saluran nafas (trakea) atau naik ke hidung. Kondisi ini bisa menyebabkan pneumonia

    Penyebab jenis disfagia ini adalah:

    • Stroke, cedera pada otak atau saraf tulang belakang.
    • Masalah tertentu dengan sistem saraf

    Contohnya seperti post-polio syndrome, multiple sclerosis, muscular dystrophy, atau penyakit Parkinson.

    • Masalah dengan sistem imun 

    Masalah ini bisa menyebabkan pembengkakan (atau peradangan) dan kelemahan, seperti polymyositis or dermatomyositis.

    • Kejang pada kerongkongan

    Otot pada kerongkongan tiba-tiba berkontraksi. Kadang hal ini dapat mencegah makanan sampai ke lambung.

    • Scleroderma

    Jaringan pada kerongkongan menjadi keras dan sempit. Scleroderma juga dapat membuat otot bawah kerongkongan melemah, yang mengakibatkan makanan dan asam lambung kembali ke tenggorokan dan mulut Anda.

    • Kanker

    Beberapa jenis kanker dan perawatan kanker, seperti radiasi bisa menyebabkan susah menelan. 

    Disfagia esofagus

    Kondisi ini terjadi ketika Anda merasakan sensasi makanan lengket atau tergantung di pangkal tenggorokan atau dada setelah Anda mulai menelan. Hal ini dapat terjadi apabila Anda memiliki:

    • Achalasia

    Kondisi ini terjadi ketika otot kerongkongan (sfingter) tidak beristirahat dengan benar untuk membiarkan makanan masuk ke perut. Ini mungkin akan menyebabkan makanan kembali ke tenggorokan. 

    Otot di dinding kerongkongan mungkin juga akan melemah dan akan memburuk seiring dengan berjalannya waktu. 

    • Kejang difus

    Kondisi ini menghasilkan beberapa kontraksi esofagus yang bertekanan tinggi dan tidak terkoordinasi dengan baik, setelah Anda menelan. Kejang difus memengaruhi otot-otot tak sadar di dinding kerongkongan bagian bawah. 

    • Striktur esofagus

    Kerongkongan yang menyempit (striktur esofagus) dapat menjebak makanan dalam jumlah besar. Penyempitan tersebut sering disebabkan oleh penyakit refluks gastroesofageal (GERD). 

    Pertumbuhan tumor pada kerongkongan dapat menyebabkan atau tidak menyebabkan kanker.

    • Benda asing

    Terkadang makanan atau benda lain dapat menyumbat tenggorokan atau kerongkongan. Orang tua yang mengenakan gigi palsu atau orang-orang yang mengalami kesulitan mengunyah cenderung memiliki sepotong makanan yang bersarang ke tenggorokan atau kerongkongan.

    Kondisi ini juga bisa terjadi ketika Anda meminum cairan yang sangat asam/sangat basa, seperti produk pemutih pakaian.

    • Asam lambung (GERD)

    Apabila asam lambung sering naik ke kerongkongan, dapat mengakibatkan ulcer pada kerongkongan, yang menyebabkan luka-luka. Luka-luka tersebut dapat membuat kerongkongan menyempit.

    • Esofagitis eosinofilik

    Peradangan pada kerongkongan dapat disebabkan beberapa faktor, seperti asam lambung, infeksi atau adanya pil yang tersangkut pada kerongkongan. 

    Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh reaksi alergi terhadap makanan atau benda-benda di udara.

    • Cincin kerongkongan

    Area tipis penyempitan pada esofagus bagian bawah dapat menyebabkan sulit menelan makanan padat. 

    • Scleroderma

    Pengembangan jaringan seperti bekas luka menyebabkan pengerasan jaringan. Hal ini dapat melemahkan spincter esofagus bagian bawah Anda, memungkinkan asam untuk kembali ke kerongkongan Anda. 

    •  Terapi radiasi

    Perawatan kanker ini bisa menyebabkan peradangan dan melukai kerongkongan, 

    Apa yang meningkatkan risiko saya terkena disfagia?

    Faktor risiko disfagia adalah:

    • Penuaan. Akibat penuaan alami, kerongkongan yang sudah tua, dan risiko terhadap beberapa kondisi tertentu seperti stroke atau penyakit Parkinson, lansia berisiko lebih tinggi mengalami kesulitan menelan.
    • Kondisi kesehatan tertentu. Orang-orang dengan gangguan neurologis atau sistem saraf lebih mudah mengalami kesulitan menelan.

    Diagnosis

    Bagaimana disfagia didiagnosis?

    Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melakukan diagnosis terhadap kondisi Anda. Pemeriksaan yang mungkin dilakukan untuk mendiagnosis disfagia adalah:

    • X-ray dengan material kontras (barium x-ray)

    Anda akan diminta meminum larutan barium yang melapisi kerongkongan Anda, memungkinkannya muncul lebih baik dengan sinar-X. Dokter dapat melihat perubahan pada bentuk kerongkongan dan aktivitas otot.

    Dokter mungkin juga akan meminta Anda menelan makanan padat atau pil yang dilapisi barium untuk melihat otot di tenggorokan saat Anda menelan. Cara ini juga bisa melihat penghalang di kerongkongan Anda. 

    • Dynamic swallowing study

    Anda menelan makanan berlapis barium dengan konsistensi berbeda. Pemeriksaan ini akan memperlihatkan bagaimana makanan melewati mulut hingga turun ke tenggorokan.

    Gambar dapat menunjukan masalah pada koordinasi mulut dan otot tenggorokan saat Anda menelan dan melihat apakah makanan masuk ke saluran pernapasan.

    • Pemeriksaan visual pada kerongkongan (endoscopy) 

    Pemeriksaan ini dilakukan dengan alat yang tipis dan fleksibel yang melewati tenggorokan Anda. Gambar yang menunjukkan kondisi itu bisa dilihat oleh dokter melalui layar. 

    • Fiber-optic endoscopic swallowing evaluation (FEES)

    Dokter akan melakukan cara ini dengan kamera khusus (endoscope) saat Anda mencoba menelan makanan. 

    • Tes otot kerongkongan (manometry)

    Dalam pemeriksaan ini, sebuah tabung kecil dimasukkan ke dalam kerongkongan dan dihubungkan ke alat perekam tekanan untuk mengukur kontraksi otot kerongkongan saat Anda menelan. 

    • Imaging scans

    Pemeriksaan ini meliputi CT scan, yang mengombinasikan rangkaian X-ray dan proses komputer.

    Pengobatan

    Bagaimana mengobati disfagia?

    Penanganan untuk mengatasi disfagia adalah:

    Disfagia orofaringeal

    Cara di bawah ini mungkin bisa mengatasi kondisi Anda:

    • Mengganti makanan yang Anda konsumsi. Dokter dapat meminta Anda untuk mengonsumsi makanan dan cairan tertentu untuk mempermudah menelan.
    • Beberapa olahraga bisa membantu Anda mengkoordinasi otot menelan dan menstimulasi ulang saraf yang memicu refleks menelan Anda.
    • Anda juga perlu belajar teknik menelan. Anda mungkin akan belajar menempatkan makanan di dalam mulut Anda untuk menyiapkan posisi tubuh dan kepala untuk menelan.  

    Disfagia esofagus

    Cara di bawah ini mungkin bisa mengatasi kondisi Anda:

    • Dilasi

    Suatu alat diletakkan pada kerongkongan Anda untuk melebarkan area pada kerongkongan yang sempit. Anda mungkin memerlukan penanganan ini lebih dari sekali.

    • Operasi

    Jika Anda memiliki sesuatu yang menyumbat kerongkongan Anda (seperti tumor atau divertikula), Anda mungkin memerlukan operasi untuk mengangkatnya. 

    Operasi juga kadang digunakan pada orang yang memiliki masalah yang mengganggu otot kerongkongan bagian bawah (achalasia).

    • Obat-obatan

    Jika Anda mengalami disfagia yang terkait dengan asam lambung, maag, atau esofagitis, obat-obatan yang diresepkan dokter dapat membantu mencegah asam lambung masuk ke dalam kerongkongan. 

    Infeksi pada kerongkongan biasanya diobati dengan obat-obatan antibiotik.

    Disfagia parah

    Jika susah menelan menyulitkan Anda makan dan minum, dokter mungkin akan merekomendasikan cara di bawah ini:

    • Diet cairan spesial 

    Ini mungkin bisa membantu Anda mempertahankan berat badan sehat dan menghindari dehidrasi. 

    • Tabung makanan

    Dalam kasus disfagia parah, Anda mungkin memerlukan selang makanan untuk memotong bagian dalam mekanisme menelan Anda yang tidak bekerja normal.

    Apa saja perubahan-perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi disfagia?

    Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi disfagia:

    • Olahraga

    Latihan olahraga tertentu dapat membantu mengkoordinasi otot untuk menelan atau menstimulasi saraf yang memicu refleks menelan.

    • Mengubah kebiasaan makan

    Cobalah makan dengan potongan yang lebih kecil. Pastikan untuk memotong makanan Anda ke dalam bagian yang kecil. Kunyah makanan secara perlahan. 

    • Mempelajari teknik menelan

    Anda juga dapat mempelajari cara untuk meletakkan makanan di mulut atau memposisikan tubuh dan kepala Anda untuk menelan.

    • Menghindari alkohol

    Tembakau dan kafein yang dapat memperburuk heartburn.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 02/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan