backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Bulimia

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 08/08/2023

Bulimia

Rasa tidak puas akan bentuk dan berat badan merupakan cikal bakal dari berbagai gangguan makan, salah satunya bulimia nervosa atau bulimia. Pengidap bulimia akan makan banyak dalam waktu singkat, lalu berusaha memuntahkannya lagi karena takut akan mengalami kegemukan.

Dalam jangka panjang, gangguan mental ini dapat membahayakan kesehatan pengidapnya. Simak informasi berikut untuk mengetahui lebih lanjut seputar bulimia.

Apa itu bulimia?

tanda bulimia pada anak

Bulimia nervosa adalah gangguan makan yang membuat seseorang makan dalam jumlah besar, lalu memuntahkannya kembali karena takut akan kenaikan berat badan.

Selain muntah secara sengaja, pengidap bulimia juga kerap berpuasa, dan berolahraga sangat keras tapi tidak teratur demi menurunkan berat badan.

Jika mengidap gangguan ini, Anda mungkin disibukkan dengan berat dan bentuk tubuh Anda. Rasa takut akan kegemukan pun membuat Anda melakukan berbagai cara yang tidak sehat demi menurunkan berat badan.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Bulimia adalah gangguan mental yang lebih sering menyerang remaja putri dan wanita usia muda, contohnya model profesional dan atlet profesional yang dituntut menjaga bentuk tubuh. 

Meski begitu, tidak menutup kemungkinan jika pria, lansia, atau pengidap kanker yang menjalani kemoterapi mengalami gangguan makan ini. 

Tanda & gejala bulimia nervosa

Berikut adalah tanda dan gejala bulimia yang cukup umum.

  • Terlalu memikirkan berat badan dan bentuk tubuh.
  • Timbul ketakutan dan kecemasan akan kenaikan berat badan.
  • Beberapa kali makan dalam jumlah banyak dalam waktu singkat.
  • Setelah makan, memaksa diri untuk berolahraga keras atau memuntahkan makanan.
  • Terkadang, menggunakan obat pencahar untuk membantu diet, minum pil diet, menjalani puasa ketat, dan menghindari acara makan-makan.
  • Menggunakan suplemen untuk menurunkan berat badan secara berlebihan.
  • Biasanya kebiasaan buang air akan berubah, contohnya satu kali BAB dalam seminggu selama setidaknya tiga bulan.
  • Proses penyembuhan luka cukup lama.
  • Tubuh merasa kedinginan sepanjang hari, tapi tangan berkeringat.
  • Kulit kering dan kuku mudah mengelupas.

Mungkin terdapat tanda dan gejala yang belum disebutkan di atas. Jika Anda curiga mengalami tanda-tanda bulimia, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter.

Kapan Anda harus ke dokter?

Jika Anda atau orang yang Anda sayangi mengalami tanda dan gejala yang disebutkan di atas, segeralah periksa ke dokter. Terlebih lagi jika ada tanda-tanda berikut ini.
  • Selalu mengeluh bertubuh gendut atau menganggap citra diri negatif.
  • Makan berlebihan tanpa kontrol, tapi menjalani diet ketat.
  • Tidak mau makan di tempat umum atau di depan orang lain.
  • Terlalu lama di kamar mandi setelah makan.

Penyebab dan faktor risiko bulimia

Penyebab bulimia nervosa tidak diketahui secara pasti. Namun, para ahli kesehatan mengungkapkan bahwa penyebab gangguan makan ini berkaitan dengan genetika, kesehatan emosional, ekspektasi masyarakat, dan masalah lainnya.

Sementara itu, berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risikonya.

  • Masa remaja atau transisi menuju kedewasaan.
  • Berjenis kelamin perempuan.
  • Terdapat orangtua atau saudara kandung dengan riwayat gangguan pola makan.
  • Berada di bawah tekanan sosial, misalnya sering menonton tayangan yang menunjukkan badan kurus sebagai standar kecantikan.
  • Gangguan mental seperti ketidakmampuan mengontrol kemarahan, depresi, gangguan kecemasan, juga gangguan obsesif-kompulsif.
  • Tekanan pekerjaan apabila Anda seorang model, aktris, penari, dan sejenisnya.
  • Tertekan untuk memiliki berat badan tertentu apabila Anda seorang atlet.

Komplikasi bulimia

sakit perut akibat makan pedas

Bulimia dalam jangka panjang bisa menimbulkan komplikasi. Beberapa efek bulimia terhadap tubuh Anda adalah sebagai berikut.

  • Dehidrasi yang bisa menyebabkan gagal ginjal.
  • Masalah pada jantung dan pembuluh darah, seperti gagal jantung atau detak jantung tidak teratur.
  • Kerusakan gigi parah, sakit tenggorokan, dan penyakit gusi.
  • Pada wanita, siklus haid menjadi tidak teratur.
  • Masalah pencernaan karena makan berlebihan sekaligus menahan lapar.
  • Gangguan kepribadian, gangguan bipolar, atau penyakit mental lainnya.
  • Rendah diri dan hubungan dengan pasangan maupun orang di sekitar menjadi buruk.
  • Kemungkinan untuk melukai diri sendiri atau melakukan percobaan bunuh diri.

Diagnosis bulimia nervosa

Guna menegakkan diagnosis gangguan makan seperti bulimia nervosa, dokter akan memeriksa rekam medis, kondisi fisik, serta emosi dan pola makan Anda.

Dokter mungkin juga akan meminta Anda untuk menjalani tes EKG dan tes darah untuk mengecek apakah terdapat gangguan pada kalium, magnesium, maupun zat lainnya dalam tubuh.

Ini bertujuan untuk mengesampingkan kemungkinan gangguan kesehatan lain yang gejalanya menyerupai bulimia.

Pengobatan bulimia nervosa

Dikutip dari Mayo Clinic, menggabungkan psikoterapi dengan antidepresan merupakan cara yang paling efektif untuk menangani bulimia. 

Perawatan umumnya melibatkan pendekatan tim yang mencakup Anda, keluarga Anda, penyedia perawatan, profesional kesehatan mental, dan ahli gizi. 

Berikut ini adalah pilihan pengobatan yang dapat Anda jalani.

1. Psikoterapi

Psikoterapi juga dikenal sebagai terapi bicara atau konseling psikologis. Terapi ini dilakukan untuk mendiskusikan kondisi Anda dengan seorang psikolog atau psikiater.

Jenis-jenis psikoterapi untuk mengatasi bulimia adalah sebagai berikut.

  • Terapi perilaku kognitif (CBT): membantu Anda mengenali keyakinan dan perilaku yang tidak sehat, lalu menggantinya dengan perilaku yang sehat dan positif. 
  • Perawatan berbasis keluarga: membantu orangtua melakukan upaya untuk menghentikan perilaku makan yang tidak sehat pada anak remaja mereka dan agar anak remaja yang mengidap bulimia bisa mengontrol kembali pola makannya. 
  • Psikoterapi interpersonal: mengatasi kesulitan dalam hubungan dekat Anda, serta membantu meningkatkan komunikasi dan keterampilan memecahkan masalah Anda. 

2. Pemberian obat-obatan

Penggunaan obat depresi dapat membantu mengurangi gejala bulimia ketika dikonsumsi bersama dengan tindakan psikoterapi.

Antidepresan tersebut adalah fluoxetine (Prozac), sejenis selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) yang dapat membantu bahkan jika Anda tidak mengalami depresi.

3. Edukasi gizi

Ahli gizi dapat merancang rencana makan untuk membantu Anda memiliki kebiasaan makan yang sehat serta menghindari kelaparan dan rasa ngidam.

Makan secara teratur dan tidak membatasi asupan makanan adalah hal penting dalam mengatasi bulimia. 

4. Perawatan di rumah sakit

Bulimia adalah kondisi yang biasanya dapat dirawat di luar rumah sakit. Namun, jika gejalanya parah atau menimbulkan komplikasi serius, Anda mungkin membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Perawatan rumahan untuk bulimia

diet sehat untuk remaja

Selain pengobatan dari rumah sakit, pasien bulimia nervosa juga perlu menjalani perawatan di rumah seperti berikut.

  • Ikuti diet yang diarahkan dokter maupun ahli gizi untuk memperbaiki perilaku makan yang bermasalah dan mengontrol berat badan.
  • Belajar untuk mengatasi stres, seperti dengan berolahraga, meditasi, atau melakukan aktivitas yang disukai.
  • Mulai belajar mengungkapkan perasaan Anda kepada keluarga dan terapis. Lakukan konseling ke psikolog secara rutin sesuai jadwal.
  • Batasi penggunaan media sosial yang bisa memberikan pengaruh buruk pada kondisi psikologis Anda.

Pencegahan bulimia

Penyebab bulimia nervosa yang tidak diketahui secara pasti membuat gangguan makan ini sulit untuk dicegah.

Akan tetapi, perlu ditanamkan pada diri sendiri, keluarga, buah hati, atau orang Anda sayangi bahwa mencintai diri sendiri itu sangatlah perlu.

Anda tidak perlu merasa rendah diri dan menganggap bahwa tipe tubuh ideal adalah bertubuh kurus. Perlu Anda ketahui bahwa memiliki tubuh yang terlalu kurus itu justru bisa mengganggu kesehatan.

Jika Anda memang ingin memiliki berat badan yang ideal dan menjalani diet agar turun berat badan, ada baiknya konsultasi lebih dahulu dengan dokter maupun ahli gizi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 08/08/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan