backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Bronkitis

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 09/11/2021

Bronkitis

Pengertian

Apa itu bronkitis?

Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada saluran udara atau saluran bronkus. Bronkus merupakan saluran yang terhubung dengan paru-paru kanan dan kiri. Bagian saluran pernapasan ini berbentuk cabang sehingga disebut juga dengan cabang tenggorok.

Ketika saluran udara Anda meradang atau terinfeksi, udara yang dapat mengalir masuk dan keluar dari paru-paru menjadi berkurang. Saat peradangan terjadi pula akan tercipta pula lendir atau dahak tebal sehingga membuat Anda terbatuk karena berusaha mengeluarkannya.

Seberapa umum kondisi ini?

Kondisi ini pada dasarnya umum terjadi dan dapat memengaruhi pasien dalam segala golongan usia.  Bronkitis mampu diatasi dengan mengurangi faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Jenis-jenis

Apa saja jenis bronkitis?

Penyakit ini terdiri dari dua jenis, yaitu bronkitis kronis dan bronkitis akut. Keduanya ditentukan berdasarkan durasi gejala yang muncul. Biasanya, bronkitis akut lebih umum terjadi. Berikut penjelasannya. 

Bronkitis akut

Bronkitis akut, juga dikenal sebagai flu pada dada adalah peradangan dan pembengkakan pada saluran pernapasan yang terletak di paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang sama pada penyakit flu dan sering kali flu tersebut menyebabkan bronkitis akut.

Kondisi ini biasanya dapat sembuh sendiri dalam beberapa minggu tanpa dampak yang berlangsung lama. Meskipun, Anda mungkin masih merasakan batuk membandel selama beberapa minggu setelah sembuh.

Bronkitis kronis

American Lung Association (ALA) mendefinisikan bronkitis kronis sebagai serangan batuk berdahak yang muncul selama sebagian besar hari dalam sebulan, tiga bulan dalam setahun. Kondisi itu terjadi dua tahun berturut-turut tanpa kondisi mendasar lainnya yang menjelaskan keadaan batuk itu sendiri.

Jika menderita bronkitis kronis, Anda juga berpotensi terkena emfisema. Saat seseorang terkena keduanya, maka ia bisa dikatakan menderita penyakit paru obstruktif kronis, atau PPOK.

Kondisi ini merupakan kondisi jangka panjang yang akan terus berulang, tapi masih bisa diatasi gejalanya. Namun, tetap saja peradangan kronis ini tidak dapat sembuh sepenuhnya.

Gejala

Apa saja gejala bronkitis?

Bronkitis adalah iritasi dan peradangan dinding saluran bronkus, atau jalan napas. Peradangan yang terjadi umumnya menyebabkan produksi lendir yang berlebih.

Pada kondisi normal, silia, yaitu sel-sel seperti rambut dalam saluran pernapasan, bertugas untuk menjaga saluran udara bersih dari lendir. Ketika terjadi iritasi, silia dapat saja rusak sehingga tak mampu menjalankan tugasnya.

Akibatnya, saluran udara yang penuh dengan lendir menjadi tempat yang baik untuk berkembangbiaknya bakteri penyebab infeksi.

Setelah peradangan saluran napas terjadi dalam jangka panjang, penyakit ini dapat menimbulkan gejala khas. Beberapa gejala bronkitis yang khas, antara lain:

  • Batuk berdahak, yang mungkin bercampur dengan darah
  • Lelah
  • Napas pendek
  • Dada terasa nyeri
  • Demam

Jika Anda mengalami bronkitis akut, Anda mungkin masih akan batuk selama beberapa minggu setelah radang sembuh. Namun, apabila Anda terkena bronkitis kronis, Anda mungkin mengalami fase di mana gejala-gejala yang Anda rasakan memburuk. 

Secara lebih detail, berikut gejala khas bronkitis berdasarkan jenisnya:

Bronkitis akut

Berikut adalah gejala khas bronkitis akut:

  • Batuk hilang setelah beberapa minggu
  • Adanya dahak yang berwarna putih, abu-abu, atau kuning kehijauan
  • Napas yang pendek terutama pada saat mengeluarkan tenaga.
  • Napas pendek

Bronkitis kronis

Berikut adalah gejala khas bronkitis kronis:

  • Produksi lendir yang berlebih dan terus-menerus
  • Warna lendir bisa tampak bening, putih, kuning, abu-abu, atau kehijauan
  • Kesulitan bernapas karena menebalnya saluran udara akibat lendir
  • Batuk berdahak yang terjadi setiap hari (kondisi ini juga dapat menyebabkan luka pada paru-paru)
  • Pilek

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Anda sebaiknya mengunjungi dokter apabila batuk yang Anda alami:

  • Bertahan lebih dari tiga minggu
  • Membuat Anda tidak bisa tidur
  • Disertai dengan demam tinggi (di atas 38 °C)
  • Menghasilkan dahak berwarna atau darah
  • Menyebabkan mengi atau sesak napas

Penyebab

Apa penyebab bronkitis?

Berdasarkan jenisnya, berikut adalah penyebab bronkitis:

Bronkitis akut

Bronkitis akut biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Virus yang menginfeksi umumnya sejenis dengan virus penyebab pilek dan flu. 

Biasanya anak-anak lebih sering menderita kondisi ini. Penyebab kondisi peradangan pada saluran napas anak (bronkitis akut) biasanya adalah virus, tapi juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, alergi, dan iritasi dari asap rokok, polusi, atau debu.

Saat anak pilek, flu, sakit tenggorokan, atau mengalami sinusitis kronis yang disebabkan oleh virus, virus ini dapat menyebar ke daerah bronkus. Virus yang ada di daerah bronkus ini kemudian dapat menyebabkan saluran napas menjadi bengkak, meradang, dan tersumbat oleh lendir yang dihasilkannya.

Virus-virus ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui batuk atau bersin. Virus juga dapat menyebar saat anak menyentuh mulut, hidung, atau dari ingus atau cairan pernapasan dari orang yang terinfeksi yang menempel di benda-benda yang dipegang anak.

Bronkitis kronis

National Institutes of Health (NIH) mengonfirmasi bahwa asap rokok adalah penyebab paling umum dari bronkitis kronis. Bahkan, 90 persen orang yang menderita penyakit ini memiliki riwayat merokok seperti dilansir oleh Johns Hopkins Medicine.

Selain asap rokok, penyebab lainnya adalah paparan jangka panjang lainnya terhadap polusi udara, asap industri atau kimia, gas beracun, dan debu. Infeksi berulang yang dapat merusak paru-paru dan memperburuk gejala juga adalah kondisi yang bisa jadi penyebab penyakit ini. 

Faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko terkena kondisi ini?

Dikutip dari Mayo Clinic, ada banyak faktor yang membuat Anda lebih berisiko terkena bronkitis kronis, antara lain:

  • Asap rokok. Orang yang merokok atau tinggal bersama perokok berada dalam risiko tinggi akan kedua jenis bronkitis, akut dan kronis.
  • Sistem imun rendah. Hal ini mungkin akibat dari penyakit akut lainnya, seperti pilek, atau dari kondisi kronis yang merusak sistem kekebalan diri Anda. Orang lanjut usia, bayi, dan anak-anak memiliki kerentanan yang lebih besar terhadap infeksi.
  • Paparan terhadap iritan di tempat kerja. Risiko Anda terkena bronkitis menjadi jauh lebih besar jika Anda bekerja di sekitar iritan paru-paru, seperti biji-bijian atau tekstil, atau terpapar uap kimia.
  • Refluks asam lambung. Serangan heartburn yang kambuhan dapat mengiritasi tenggorokan dan membuat Anda menjadi lebih rentan terhadap bronkitis.
  • Usia. Orang yang berusia 50 tahun lebih, berisiko terkena penyakit ini.

Komplikasi

Komplikasi bronkitis apa saja yang mungkin terjadi?

Meskipun satu episode bronkitis biasanya tidak terlalu mengkhawatirkan, kondisi ini bisa saja menyebabkan pneumonia pada beberapa orang. Serangan bronkitis yang berulang-ulang juga dapat berarti Anda menderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Komplikasi bronkitis yang paling umum adalah pneumonia. Itu terjadi ketika infeksi menyebar jauh ke paru-paru, menyebabkan kantung udara kecil di dalam paru-paru terisi oleh cairan. 

Sekitar 1 dari 20 kasus bronkitis mengarah ke pneumonia. Orang yang berisiko lebih tinggi terhadap kondisi ini adalah:

  • Orang lanjut usia
  • Orang yang merokok
  • Orang dengan kondisi kesehatan, seperti penyakit jantung, liver, atau ginjal
  • Orang dengan kekebalan tubuh yang lemah

Pneumonia ringan biasanya dapat diatasi dengan antibiotik di rumah. Kasus yang lebih parah membutuhkan perawatan di rumah sakit. 

Diagnosis

Bagaimana mendiagnosis penyakit ini?

Pemeriksaan fisik selalu menjadi cara pertama. Dokter akan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan paru-paru Anda dengan seksama saat Anda bernapas. Dalam kasus tertentu, dokter mungkin akan menyarankan:

  • Rontgen dada. Rontgen dada atau thorax dapat membantu menentukan apakah Anda memiliki pneumonia atau kondisi lain yang menyebabkan batuk. Pneumonia dan bronkitis memang dua kondisi yang mirip, tetapi sebenarnya berbeda. Hal ini terutama penting jika Anda pernah merokok atau merupakan perokok saat ini.
  • Tes dahak. Dahak dapat dites untuk memeriksa apakah Anda memiliki batuk rejan (pertusis) atau penyakit lainnya yang dapat diredakan dengan antibiotik. Dahak juga dapat dites untuk tanda-tanda alergi.
  • Tes fungsi paru. Tes ini dilakukan untuk memeriksa fungsi paru dan tanda-tanda asma atau emfisema. Tes ini dilakukan dengan mengukur aliran udara dan volume udara di paru-paru.
  • High-resolution computed tomography (HRCT). Metode ini merupakan CT scan khusus yang memungkinkan dokter mendapatkan gambaran paru-paru Anda dalam resolusi tinggi untuk membantu diagnosis. Secara umum, metode HRCT tidak memiliki perbedaan dengan CT scan biasa.

Pengobatan

Informasi yang dijabarkan bukan pengganti bagi nasihat medis. SELALU konsultasi ke dokter Anda.

Bagaimana cara mengobati bronkitis?

Dalam pengobatan bronkitis, biasanya dokter memberikan Anda obat yang sudah disesuaikan dengan gejala dan jenis bronkitis yang Anda alami. Mengombinasikan pengobatan dengan menerapkan gaya hidup sehat juga salah satu hal penting yang perlu dilakukan. Berikut adalah pilihan pengobatan bronkitis:

1. Antibiotik

Bronkitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus, sehingga penggunaan antibiotik tidak begitu efektif. Namun, jika penyebabnya adalah infeksi bakteri maka dokter akan memberikan antibiotik.

Jika Anda memiliki kelainan paru-paru kronis atau Anda perokok, maka penggunaan antibiotik dapat mengurangi terjadinya infeksi sekunder.

2. Obat batuk

Batuk akan membantu mengeluarkan kotoran dari paru-paru. Jika batuk terjadi selama tidur sampai mengurangi kualitas tidur, Anda sebaiknya mengonsumsi obat batuk. Anda bisa membeli obat batuk bebas, ataupun meminta saran dokter. Cara ini bisa membantu Anda tidur lebih nyenyak.

3. Pengobatan lain

Jika Anda mengalami bronkitis akut, Anda sebaiknya berbicara dengan dokter Anda mengenai proses penyembuhan fungsi paru-paru. Rehabilitasi paru-paru merupakan program latihan pernapasan, terapis pernapasan akan membantu Anda bernapas secara mudah dan meningkatkan latihan pernapasan.

Jika Anda alergi, asma, atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dokter mungkin menyarankan bronkodilator atau glukokortikoid untuk mengurangi radang dan membuka jalur yang menyempit di dalam paru-paru.

Dalam menangani bronkitis kronis, pengobatan bertujuan untuk mengatasi gejala, mencegah komplikasi, dan mengendalikan perkembangan penyakit.

Pengobatan rumahan

Pengobatan alami apa yang bisa saya lakukan untuk mengatasi bronkitis?

Beberapa pengobatan alami bronkitis yang bisa dilakukan sendiri adalah:

1. Istirahat yang cukup

Ketika Anda ingin melawan infeksi, tubuh Anda sangat butuh waktu untuk mengistirahatkan seluruh sistem. Pasalnya, flu akan mudah menyerang tubuh yang tidak fit (akibat kurang tidur). Ini bisa berujung pada bronkitis, sesuai dengan pernyataan Amy Rothenberg, dokter di American Association of Naturopathic.

2. Banyak minum air putih

Minum air mineral yang banyak dapat menjadi obat alami bronkitis akut. Tubuh yang terhidrasi akan membantu menipiskan lendir pada saluran bronkial. Biasanya, gejala demam juga menyertai penderita bronkitis. Minum air yang banyak bisa menggantikan cairan yang hilang dalam tubuh selama masa peradangan tersebut. Hindari minum minuman beralkohol dan mengandung kafein selama batuk dan demam berlangsung.

3. Makan buah nanas dan minum teh jahe

Ada beberapa tumbuhan yang baik untuk obat bronkitis alami, salah satunya buah nanas dan jahe. Kedua tanaman tersebut memiliki efek obat yang bisa menenangkan selaput lendir meradang di saluran pernapasan.

  • Buah nanas

Di dalam kandungan buah nanas terdapat kandungan bromelain. Nah, zat enzim bromelain ini, telah terbukti efektif mengurangi peradangan dalam tubuh. Buah nanas juga didapuk bisa meredakan gejala batuk berdahak.

  • Jahe

Seperti yang banyak diketahui, jahe memiliki efek menenangkan di tubuh. Jahe baik untuk menenangkan saluran pernapasan yang meradang, dan bertindak sebagai ekspektoran (mengeluarkan zat asing dalam tubuh).  Amy Rothenberg menyarankan untuk meminum 2 cangkir gelas air rebusan jahe hangat setiap hari sebagai obat bronkitis alami.

4. Minum campuran madu dan lemon

Madu yang telah lama dijadikan bahan racikan obat sejak zaman dahulu, nyatanya memiliki kandungan sifat antibakteri di dalamnya. Jika dikombinasikan dengan perasan lemon segar, yang mana bertindak sebagai pembasmi zat-zat asing di dalam tubuh, ia akan ampuh menjadi obat bronkitis alami.

Perlu diingat, jangan memberikan madu pada anak usia 1-3 tahun, karena akan menimbulkan gejala botulisme (keracunan) yang bisa menyebabkan kelumpuhan otot.

5. Menghirup uap hangat

Menghirup uap hangat, sangat direkomendasikan untuk mengurangi lendir dan mengi pada para penderita kondisi ini. Penguapan ini bisa dilakukan dengan cara yang mudah dan murah. Anda hanya memerlukan baskom, air panas, dan handuk yang lebar. Anda bisa mengurangi lendir pada saluran bronkial dengan melakukan kegiatan ini secara rutin.

6. Berkumur dengan air garam

Para peneliti di Jepang melakukan penelitian pada 400 relawan yang sukarela berkumur dengan air putih dan dilarutkan dengan antiseptik. Hasilnya, 36% orang yang berkumur 3 kali sehari, lebih rendah gejala infeksi saluran pernapasannya, daripada yang jarang berkumur. Maka, disarankan bagi penderita infeksi saluran bronkial, untuk berkumur dengan air garam secara rutin demi mengurangi gejala infeksi.

7. Makan sup ayam hangat

Para peneliti di University of Nebraska menerbitkan hasil percobaan sup ayam mereka pada jurnal Chest edisi Oktober tahun 2000. Mereka menunjukkan, bagaimana sup ayam mendukung perlawan infeksi pada saluran pernapasan akibat efek anti inflamasi di dalamnya. Meskipun tidak dapat menyembuhkan, setidaknya sup ayam bisa mengurangi peradangan pada saluran bronkial tubuh.

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi bronkitis kronis?

Perubahan gaya hidup dan pengobatan di rumah berikut dapat membantu Anda mengatasi bronkitis kronis:

  • Jangan merokok. Kenakan masker saat udara tercemar atau jika Anda terpapar iritan, seperti cat atau pembersih rumah tangga dengan usap yang kuat.
  • Pertimbangkan untuk mengenakan masker wajah saat berada di luar. Jika udara dingin memperburuk batuk dan menyebabkan sesak napas, kenakan masker udara dingin sebelum Anda pergi keluar.
  • Lakukan olahraga khusus untuk penderita bronkitis kronis. Aktivitas ini memang sulit dilakukan, tapi ada beberapa jenis olahraga yang bisa Anda lakukan.

Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter untuk memahami solusi terbaik untuk Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 09/11/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan