Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Babesiosis adalah sebuah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kutu. Kutu biasanya membawa organisme mikrosopis bernama Babesia.
Karena parasit Babesia menginfeksi dan menghancurkan sel darah merah, babesiosis bisa menyebabkan jenis anemia khusus yang disebut anemia hemolitik. Anemia jenis ini bisa menyebabkan jaundice (menguningnya kulit) dan urin jadi berwarna gelap.
Setiap orang dapat terinfeksi Babesiosis. Tetapi, orang-orang yang sering kali melakukan kegiatan di ruang terbuka biasanya lebih berisiko terkena gigitan kutu. Anda dapat mengurangi kemungkinan terkena infeksi apabila menghindari faktor berisiko. Mohon diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Babesiosis adalah kondisi penyakit tidak memiliki gejala yang cukup terlihat. Anda akan merasakan flu dan demam biasa saja. Apabila daya tahan tubuh Anda baik, mungin tidak akan ada gejala atau keluhan yang terasa. Tetapi, penderita Babesiosis biasanya mengalami gejala ini:
Apabila gejala yang muncul bertambah parah, gejala di bawah ini dapat juga turut muncul:
Selain itu, masih terdapat juga beberapa ciri dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Apabila Anda memiliki keluhan yang sama, tolong konsultasikan kepada dokter Anda.
Hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala seperti demam, meriang, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, demam ruam, atau keluhan lain di atas. Berkonsultasi dengan dokter adalah hal terbaik yang dapat Anda lakukan.
Parasit penyebab babesiosis adalah parasit yang sangat kecil bernama babesia microti merupakan penyebab kebanyakan kasus infeksi ini. Kutu kijang yang bernama Ixodes Scapularis merupakan kutu yang biasanya membawa parasit tersebut.
Anda mungkin tidak merasakan atau mengingat gigitan kutu tersebut karena ukurannya hanya sebesar biji opium. Penderita juga mungkin terkena penyakit ini apabila terkena infeksi dari transfusi darah yang mengandung parasit.
Infeksi babesia microti dan Borrelia Burgdorferi (bakteri yang menyebabkan penyakit Lyme) juga dapat terjadi karena kutu biasanya membawa kedua parasit tersebut.
Anda memiliki risiko yang lebih tinggi terkena Babesiosis pada musim-musim yang hangat, khususnya pada musim panas karena pada masa itu kebanyakan kutu muncul.
Tidak adanya risiko tidak berarti Anda bebas dari kemungkinan terpapar gangguan. Ciri dan gejala yang dituliskan hanya untuk referensi. Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Pengobatan yang paling umum diberikan adalah konsumsi antibiotik (paracetamol). Saat infeksi yang terjadi ditangani oleh paracetamol, gejala lain seperti nyeri dapat ditangani dengan acetaminofen atau obat anti inflamasi nonsteroid.
Dokter akan mendiagnonis berdasarkan keluhan juga tes fisik. Apabila Anda dicurigai terinfeksi Babesiosis, maka Dokter akan mengambil sampel darah untuk diperiksa menggunakan mikroskop untuk mencari apakah terdapat parasit tersebut pada sel darah merah Anda.
Berikut merupakan bentuk-bentuk dari gaya hidup sehat dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda menghadapi Babesiosis:
1. Kunjungi dokter sesegera mungkin dan jangan mengambil obat-obatan demam tanpa menanyakan dokter Anda terlebih dahulu
2. Dengarkan petunjuk doter, segera laporkan apabila gejala muncul atau jika terdapat suatu kejanggalan;
3. Apabila Anda sedang berada di daerah yang kemungkinan menjadi tempat menyebarnya Babesiosis, Anda perlu:
4. Ambil kutu menggunakan pinset. Tahan kutu dekat kulit lalu tarik secara perlahan-lahan. Jangan asal menarik kutu saat sedang menempel pada kulit.
Apabila Anda memiliki pertanyaan, mohon segara dikonsultasikan dengan dokter profesional untuk mendapatkan solusi medis terbaik.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar