backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Penyakit Antraks

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 06/07/2023

Penyakit Antraks

Antraks merupakan salah satu penyakit yang menular dari hewan ternak ke manusia. Penyakit ini sebenarnya terbilang langka, tetapi bisa menyebabkan kematian bila tidak ditangani dengan tepat. Simak informasi berikut untuk memahami lebih dalam seputar penyakit infeksi yang satu ini.

Apa itu antraks?

Penyakit antraks atau anthrax adalah infeksi bakteri serius yang disebabkan bakteri Bacillus anthracis.

Pada keadaan normal, bakteri tersebut menghasilkan spora yang tidak aktif (dorman) dan hidup di tanah. Saat spora masuk ke dalam tubuh binatang atau manusia, spora menjadi aktif.

Spora aktif tersebut lalu mulai membelah diri, menghasilkan racun, menyebarkannya ke seluruh tubuh, dan menyebabkan penyakit yang berat.

Penyakit ini dapat mengenai kulit, paru-paru, dan, pada kasus yang langka, saluran pencernaan.

Penyakit antraks sangat jarang terjadi. Seseorang dapat tertular melalui kontak dengan binatang, wol, daging, atau kulit binatang yang terinfeksi. 

Jenis penyakit antraks

Jenis penyakit antraks dibedakan berdasarkan bagaimana bakteri masuk ke dalam tubuh. Semua tipe antraks dapat menyebar ke seluruh tubuh dengan cepat dan menyebabkan kematian jika tidak segera diobati.

Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Anthrax kulit

Penyakit ini terjadi ketika spora bakteri Bacillus masuk ke dalam kulit manusia melalui luka atau goresan.

Spora bisa memasuki tubuh saat seseorang menyentuh hewan yang terinfeksi atau produk hewan terkontaminasi, seperti wol, kulit, atau rambut. 

Antraks kulit paling sering terjadi pada kepala, leher, lengan bawah, dan tangan. Penyakit ini menyerang kulit dan jaringan di sekitar tempat infeksi. 

Ini adalah bentuk paling umum dari antraks dan dianggap paling tidak berbahaya jika diobati dengan tepat.

Infeksi biasanya berlangsung selama 1–7 hari setelah seseorang terpapar spora bakteri. Tanpa pengobatan yang tepat, pasien dapat meninggal dunia. 

2. Anthrax inhalasi

Anda juga dapat tertular antraks inhalasi jika menghirup spora bakteri Bacillus anthracis. Penyakit antraks jenis ini biasanya berawal dari kelenjar getah bening pada dada.

Bakteri yang Anda hirup akan menyebar ke seluruh tubuh sampai akhirnya menyebabkan masalah pernapasan parah dan syok. 

Infeksi biasanya berlangsung dalam seminggu setelah pasien terpapar, tetapi bisa memakan waktu hingga dua bulan. Tanpa pengobatan, penyakit ini hampir selalu berakhir fatal. 

 3. Anthrax gastrointestinal

Anthrax jenis ini menular ketika seseorang mengonsumsi daging mentah atau setengah matang dari binatang yang terinfeksi.

Setelah tertelan, spora antraks dapat menyerang saluran pencernaan bagian atas (tenggorokan dan kerongkongan), lambung, dan usus. 

Infeksi ini biasanya berkembang pada 1–7 hari setelah pasien terpapar. Tanpa pengobatan, lebih dari separuh pasien dengan antraks gastrointestinal meninggal dunia. 

4. Anthrax injeksi

Selain ketiga jenis anthrax yang telah disebutkan, ada satu jenis yang baru ditemukan di Eropa Utara, yakni anthrax pada pemakaian obat-obatan terlarang dengan suntikan.

Kondisi ini mirip dengan anthrax kulit, tetapi dapat lebih cepat menyebar ke seluruh tubuh dan lebih sulit untuk diobati. 

Gejala antraks

manfaat dna salmon untuk atasi peradangan kulit

Gejala penyakit antraks tergantung pada tipe infeksinya. Penyakit ini pun dapat dimulai kapan saja, dari satu hari hingga lebih dari dua bulan sejak seseorang terjangkit bakteri.

Berikut adalah gejala penyakit antraks berdasarkan jenisnya.

1. Anthrax kulit

Berikut merupakan gejala-gejala yang dapat muncul akibat anthrax kulit.

  • Adanya benjolan merah kecokelatan yang gatal dan tidak nyeri dengan bagian tengah berwarna hitam.
  • Benjolan biasanya muncul di daerah wajah, leher, lengan, atau tangan. 
  • Kelenjar getah bening terdekat dapat membesar dan terasa sakit. 
  • Pasien terkadang juga mengalami gejala mirip flu, seperti demam dan sakit kepala. 

2. Anthrax inhalasi

Gejala awal anthrax jenis ini mirip dengan flu, tapi dapat memburuk dengan cepat. Gejala-gejalanya meliputi:

  • demam dan menggigil,
  • berkeringat (anggota tubuh sering basah),
  • nyeri badan,
  • kelelahan berlebih,
  • sakit kepala, pusing, atau pening,
  • rasa tidak nyaman pada dada,
  • sesak dan batuk,
  • nyeri perut, serta
  • mual dan muntah.

3. Anthrax gastrointestinal

Gejala antraks gastrointestinal yaitu:

  • demam dan menggigil,
  • pembengkakan pada leher,
  • sakit tenggorokan,
  • sakit kepala,
  • nyeri saat menelan,
  • suara serak,
  • mual dan muntah (khususnya muntah darah),
  • diare atau BAB berdarah,
  • nyeri perut,
  • pingsan, dan
  • pembesaran perut.

4. Anthrax injeksi

Berikut adalah beberapa gejala anthrax injeksi.

  • Demam dan menggigil.
  • Muncul kelompok benjolan kecil yang gatal, terutama pada area suntikan di atas permukaan kulit.
  • Luka dengan bagian tengah berwarna hitam muncul setelah adanya benjolan.
  • Pembengkakan di sekitar luka.
  • Abses (kantong nanah) jauh di bawah kulit atau otot tempat obat-obatan terlarang disuntikkan.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Jika Anda tinggal di daerah dengan kasus antraks yang tinggi, akan mengunjungi daerah tersebut, atau memiliki gejala-gejala di atas maupun pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Penyebab dan faktor risiko antraks

Penyebab penyakit antraks adalah spora bakteri Bacillus anthracis yang aktif. Spora dapat bertahan hidup di lingkungan selama bertahun-tahun, lalu bertunas dan membelah diri.

Penyebaran bakteri ke seluruh tubuh hanya terjadi manusia melakukan kontak dengan binatang yang terinfeksi.

Faktor risiko antraks

Siapa pun yang telah terlibat kontak dengan spora Bacillus anthracis bisa tertular penyakit anthrax.

Meski penyakit antraks sebenarnya terbilang langka, ada beberapa kelompok yang lebih berisiko tertular.

  • Orang yang mengolah produk hewani.
  • Dokter hewan yang bekerja dengan binatang yang terinfeksi.
  • Peternak yang bekerja dengan binatang yang terinfeksi.
  • Pelancong yang mengunjungi daerah berisiko tinggi.
  • Pekerja laboratorium yang bekerja dengan antraks.
  • Tukang pos, anggota militer, dan relawan.
  • Orang yang terpapar selama kejadian teror biologis yang melibatkan spora antraks.
  • Orang yang meemakan daging mentah dari binatang yang terinfeksi.

Cara membunuh spora antraks

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Anda bisa membunuh spora antraks dengan cara:
  • memanaskan produk dalam suhu 95°C selama 24 jam,
  • merebusnya dalam air mendidih selama 30 menit, atau
  • menggunakan mesin autoklaf dengan suhu 120°C selama 20 menit.

Diagnosis penyakit anthrax

Dokter mendiagnosis penyakit anthrax berdasarkan gejala yang dialami pasien, pemeriksaan fisik, serta riwayat paparan pada pasien berisiko tinggi.

Dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan medis berikut untuk mengesampingkan berbagai penyakit lain yang menimbulkan gejala serupa.

  • Pemeriksaan kulit: sampel cairan dari luka yang mencurigakan pada kulit dapat diuji di laboratorium untuk mendeteksi tanda-tanda antraks kulit.
  • Tes darah: dalam prosedur ini, darah Anda akan diambil dan diteliti di laboratorium. 
  • X-ray atau CT-scan dada: dokter mungkin akan melakukan prosedur ini jika pasien dicurigai terjangkit antraks inhalasi.
  • Pemeriksaan feses: dokter dapat memeriksa sampel feses pasien untuk mencari keberadaan bakteri antraks gastrointestinal.
  • Suntikan spinal: prosedur ini dilakukan jika dokter mencurigai antraks selain jenis kulit karena mungkin berhubungan dengan meningitis.

Pengobatan antraks

Semua jenis penyakit anthrax dapat dicegah dan diterapi dengan antibiotik dari kelompok amoksisilin, ciprofloxacin, atau doksisiklin.

 Berbagai antibiotik di atas perlu dikonsumsi selama 60 hari untuk mencegah kekambuhan.

Semakin lama terapi ditunda, semakin besar risiko perburukan penyakit. Jadi, terapi biasanya dimulai sesegera mungkin saat seseorang terdiagnosis mengidap anthrax.

Pencegahan antraks

vaksin HPV setelah menikah

Guna melindungi diri dari bahaya penyakit antraks, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan upaya pencegahan sebagai berikut.

1. Mengikuti vaksinasi antraks

Vaksinasi merupakan cara yang efektif untuk mencegah penularan antraks. Akan tetapi, vaksin antraks hingga kini tidak tersedia untuk umum, mengingat kasusnya amat langka.

Pemberian vaksin anthrax juga diwajibkan bagi kelompok yang rentan terinfeksi berikut ini.

  • Orang yang mengelola peternakan atau memiliki hewan ternak.
  • Orang yang mengolah produk peternakan, terutama di wilayah berisiko tinggi anthrax.
  • Dokter hewan atau orang yang pekerjaannya melibatkan hewan.
  • Orang yang meneliti bakteri anthrax di laboratorium.
  • Anggota militer yang bertugas di wilayah berisiko tinggi anthrax.

Vaksinasi dilakukan sebanyak lima kali dalam kurun waktu 18 bulan. Orang-orang yang berisiko juga perlu mendapatkan vaksin booster satu kali setahun untuk menambah perlindungan terhadap infeksi.

2. Mengonsumsi antibiotik

Konsumsi antibiotik adalah upaya pencegahan untuk orang-orang yang telah terpapar penyakit antraks, misalnya ketika Anda melakukan kontak dengan hewan ternak, lalu hewan tersebut mati karena antraks.

Anda perlu memperoleh tiga kali vaksin anthrax dalam waktu empat minggu, ditambah antibiotik selama 60 hari.

Antibiotik yang dikonsumsi bisa berupa ciprofloxacin atau doxycycline. Jika Anda alergi terhadap vaksin antraks, Anda hanya akan diberikan antibiotik.

3. Pencegahan untuk pekerja yang rentan

Orang-orang yang bekerja di peternakan, laboratorium, dan tempat-tempat yang rentan terkontaminasi bakteri Bacillus anthracis dapat melakukan langkah pencegahan berikut ini.

  • Memastikan lingkungan kerja memiliki ventilasi udara yang baik.
  • Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut saat bekerja.
  • Mencuci tangan menggunakan sabun.
  • Mengenakan pakaian berlengan panjang dan celana panjang.
  • Mengenakan sepatu khusus untuk bekerja.
  • Menggunakan pelindung mata, sarung tangan, dan masker N-95.
  • Mencuci pakaian yang digunakan saat bekerja dengan detergen.
  • Menjaga kebersihan lingkungan kerja.
  • Tidak membawa barang dari luar lingkungan kerja.

Mereka yang bekerja di lingkungan berisiko juga perlu melakukan upaya pencegahan agar orang-orang terdekatnya terlindung dari penyakit anthrax

Kunci pencegahan antraks adalah menjaga kebersihan lingkungan kerja dan memantau kesehatan hewan ternak di sekitarnya.

Jika Anda termasuk dalam kelompok berisiko, jangan lupa melakukan vaksinasi secara rutin untuk melindungi diri dan keluarga.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 06/07/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan