backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Abses Peritonsil

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 18/05/2021

Abses Peritonsil

Definisi

Apa itu abses peritonsil?

Abses peritonsil adalah terbentuknya abses atau nanah pada amandel (tonsil) yang diakibatkan oleh infeksi bakteri. Kondisi amandel bernanah ini merupakan komplikasi dari radang amandel (tonsilitis) yang tidak terobati dengan baik.

Terbentuknya nanah dapat terlihat dari adanya benjolan di sekitar amandel. Nanah pada amandel terbentuk dalam waktu 2-8 hari yang diakibatkan dari proses infeksi bakteri penyebab infeksi stap, strep throat (Streptococcus), dan Haemophilus influenzae yaitu penyebab pneumonia dan meningitis.

Penanganan untuk abses peritonsil membutuhkan pengobatan antibiotik dari dokter ataupun rawat inap di rumah sakit jika disertai gejala dehidrasi parah.

Seberapa umumkah penyakit ini?

Abses peritonsil paling sering ditemukan pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda. Selain itu, orang-orang yang merokok ebih rentan mengalami penyakit ini. 

Penyakit ini juga termasuk gangguan yang sering dialami pada musim pancaroba (peralihan musim penghujan dan kemarau). Pasalnya, bakteri penyebab infeksinya lebih mudah ditularkan pada kondisi pergantian musim ini.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala abses peritonsil?

Gejala abses peritonsil mirip dengan radang tenggorokan atau radang amandel. Yang membedakannya adalah munculnya benjolan berisi nanah di belakang tenggorokan Anda. Benjolan tampak mirip bisul yang berwarna keputihan.

Gejala abses peritonsil lainnya yang mungkin menyertai termasuk:

  • Peradangan di amandel (salah satu atau keduanya)
  • Demam atau panas dingin
  • Sulit membuka mulut lebar-lebar
  • Tenggorokan sakit saat menelan
  • Mengiler (sulit menelan liur)
  • Bengkak di wajah atau leher
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan (yang lebih parah di satu sisi)
  • Kelenjar membengkak di tenggorokan atau rahang (lunak saat disentuh dan sakit telinga di sisi tenggorokan yang mengalami infeksi
  • Suara parau atau serak
  • Bau mulut

Apabila mengalami tanda-tanda dan gejala seperti di atas, sebaiknya segera pergi memeriksakan diri ke dokter. Kondisi amandel bernanah membutuhkan pengobatan langsung dari dokter.

Apa saja komplikasi dari abses peritonsil?

Meskipun jarang terjadi, abses peritonsil dapat menyebabkan sejumlah gangguan yang lebih serius seperti:

  • Infeksi paru
  • Penyumbatan saluran napas
  • Infeksi yang menyebar ke tenggorokan, mulut, leher, dan dada
  • Benjolan abses pecah

Jika benjolan tak segera diobati, ini dapat mengakibatkan infeksi di seluruh tubuh. Benjolan bernanah ini juga dapat semakin mempersempit jalan udara.

Penyebab

Apa penyebab abses peritonsil?

Abses peritonsil biasanya muncul sebagai komplikasi dari radang amandel. Benjolan abses dapat perlahan terbentuk jika infeksi radang amandel menyebar ke bagian sekitarnya.

Namun begitu, kejadian ini semakin jarang berkat penggunaan antibiotik sebagai pengobatan pertama dari radang tenggorokan dan amandel.

Menurut studi dari American Family Physician, penyakit mononukleosis (demam kelenjar) dapat menyebabkan abses peritonsil. Begitu juga dengan infeksi bakteri pada gigi dan gusi.

Beberapa jenis infeksi bakteri yang dapat menyebabkan terbentuknya nanah pada amandel adalah:

  • Staphylococcus aureus yaitu penyebab penyakit staph
  • Haemophilus influenzae  yaitu penyebab pneumonia dan meningitis
  • Group A hemolytic streptococci (GAS) atau Streptococcus yaitu penyebab strep throat atau radang tenggorokan (faringitis) akibat infeksi bakteri
  • Pada kasus yang langka, nanah dapat tumbuh tanpa didahului dengan infeksi apapun. Umumnya ini disebabkan oleh peradangan dari kelenjar Weber, yang berlkasi tepat di bawah lidah untuk memproduksi air liur.

    Diagnosis

    Bagaimana dokter mendiagnosis penyakit ini?

    Pada awalnya, dokter akan memeriksa mulut dan tenggorokan Anda. Dokter pun mungkin akan mengambil sampel jaringan tenggorokan atau merujuk Anda untuk menjalani tes darah untuk memastikan diagnosis. Tanda adanya abses peritonsil termasuk:

    • Pembengkakan di salah satu sisi tenggorokan
    • Pembengkakan di langit mulut
    • Tenggorokan dan leher membengkak merah
    • Kelenjar limpa membengkak

    Dokter mungkin merujuk Anda untuk melakukan CT scan guna mengamati bengkaknya lebih mendalam. Dokter mungkin juga mengambil sampel cairan dari abses menggunakan jarum, untuk mengecek adanya infeksi.

    Diagnosis & Pengobatan

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

    Bagaimana abses peritonsil diobati?

    Abses peritonsil paling umum diobati dengan resep antibiotik untuk radang tenggorokan. Dokter juga dapat mengempiskan benjolan dengan menguras cairan di dalamnya untuk mempercepat pemulihan. Biasanya, prosedur ini dilakukan oleh dokter bedah THT.

    Jika Anda tidak bisa makan atau minum, Anda mungkin akan menerima asupan cairan lewat infus. Dokter juga mungkin meresepkan obat pereda nyeri jika Anda merasa sangat kesakitan, seperti ibuprofen, aspirin, atau paracetamol.

    Ketika abses terus menerus kambuh, dokter dapat menganjurkan Anda untuk mengangkat amandel lewat operasi untuk menghindari risiko infeksi kambuhan di kemudian hari.

    Pengobatan di Rumah

    Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan untuk mengatasi abses peritonsil?

    Perubahan gaya hidup berikut ini dapat Anda lakukan untuk mengatasi radang amandel yang menyebabkan terbentuknya nanah:

    • Jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan rajin sikat gigi dua kali sehari dan berkumur dengan obat kumur.
    • Rutin juga periksakan diri ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
    • Berhenti merokok.

    Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 18/05/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan