backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Manfaat Manicure dan Pedicure, Plus Cara Melakukannya di Rumah

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 25/01/2021

    Manfaat Manicure dan Pedicure, Plus Cara Melakukannya di Rumah

    Impian memiliki kuku cantik dan sehat harus dibarengi dengan perawatan yang baik. Perawatan kuku yang baik mencegah munculnya masalah kuku yang juga dapat mengganggu kesehatan tubuh. Pernahkah Anda melakukan manicure dan pedicure?

    Manfaat manicure dan pedicure

    Manicure (manikur) dan pedicure (pedikur) adalah salah satu metode perawatan kuku yang digemari banyak orang. Perawatan kuku yang satu ini dapat dilakukan di rumah maupun dengan bantuan terapis di salon. Perawatan ini juga dikenal dengan meni pedi.

    Bila manikur adalah perawatan kuku jari tangan, pedikur mengacu pada perawatan kuku jari kaki. Keduanya meliputi perawatan kulit, kuku, dan menambahkan kuku palsu yang dapat disesuaikan tergantung selera Anda. 

    Selain mempercantik kuku, meni pedi ternyata memiliki manfaat untuk kesehatan, seperti sebagai berikut.

    1. Menjaga kesehatan kulit

    Tangan merupakan bagian tubuh yang paling sering terpapar bakteri, kuman, dan debu dibandingkan bagian tubuh mana pun. Bila bakteri dan kuman menumpuk di tempat yang sama, keduanya akan membuat sel kulit baru dan mengelupas. 

    Dengan melakukan manicure dan pedicure, kulit akan dibersihkan secara menyeluruh dengan losion yang dirancang untuk mengelupasi kulit Anda. Hal ini bertujuan agar sel kulit mati dan bakteri serta kuman terangkat, sehingga kulit pun menjadi lebih halus.

    Selain merawat kuku, melakukan manicure dan pedicure juga berarti merawat kesehatan kulit.

    2. Meningkatkan aliran darah

    Selain merawat kulit, manicure dan pedicure ternyata juga membantu meningkatkan aliran darah. Pasalnya, salah satu proses dari perawatan kuku ini adalah memijat kulit di sekitar kuku agar Anda lebih rileks.

    Pijatan lembut tersebut juga membantu meningkatkan sirkulasi darah ke bagian tubuh yang membutuhkan. 

    3. Meringankan gejala infeksi jamur kuku

    Infeksi jamur sering terjadi pada kuku jari kaki, terutama ketika daerah tersebut memiliki kelembapan yang tinggi. Gejala dari infeksi jamur kuku pun sering memerlukan waktu yang cukup lama sampai benar-benar terlihat.

    Kabar baiknya, beberapa terapis manicure dan pedicure terkadang dapat melihat gejala awal dari penyakit kuku yang satu ini. Selain itu, pedikur yang teratur juga baik untuk menjaga kesehatan jari-jari kaki Anda. 

    4. Membuat rileks

    Dengan memanjakan kaki dan tangan Anda melalui ‘meni pedi’ tentu membuat tubuh dan pikiran jauh lebih rileks. Setelah melewati hari-hari yang penat di kantor, manicure dan pedicure dapat menjadi cara untuk mengelola stres Anda. 

    Bahkan, perawatan kuku ini juga dapat meningkatkan kepercayaan diri karena memiliki kuku yang cantik untuk beberapa minggu ke depan.

    Cara merawat kuku dengan manicure dan pedicure

    Pada dasarnya manikur dan pedikur yang dilakukan di rumah maupun salon tidak begitu jauh berbeda. Hanya saja, alat-alat di salon kecantikan jauh lebih lengkap dan memiliki terapis yang sudah berpengalaman. 

    Supaya tidak bingung, berikut ini beberapa langkah yang biasanya dijalani saat manicure dan pedicure

    1. Bersihkan kuku dahulu

    Sebelum manicure dan pedicure dilakukan, Anda harus membersihkan kuu terlebih dahulu dengan cara: 

    • rendam kapas dalam aseton, dan
    • gosok semua kuku secara perlahan.

    Anda juga harus mencuci kaki dengan sabun dan air sampai bersih. Jika memakai cat kuku, jangan lupa hapus kutek yang menempel dengan menggunakan kapas dan cairan pembersih. 

    2. Buat rileks kuku dan kulit di sekitarnya

    Setelah dibersihkan, rendam kuku, baik kuku tangan dan kaki, dalam baskom atau ember berisi air hangat selama 5 sampai 10 menit agar lebih lunak dan mudah dibentuk. Jangan lupa gunakan sikat khusus untuk membersihkan kuku kaki Anda. 

    Selain itu, Anda juga bisa memijat kaki dengan batu apung alami untuk mengangkat sel-sel mati, terutama pada tumit. Bila airnya sudah dingin atau mencapai suhu ruangan, tarik jari Anda keluar dan keringkan dengan handuk. 

    3. Potong kuku

    Langkah selanjutnya dari manicure dan pedicure yaitu memotong kuku. Tahapan ini biasa dilakukan, baik ketika mani pedi sendiri di rumah atau bersama terapis di salon.

    Kuku yang telah dibasahi oleh air membuat permukaan dan ujungnya lebih lembut, sehingga mudah dipotong dan dibersihkan. 

    Pastikan Anda memotong kuku dengan arah lurus dan tidak memotong sudut kuku terlalu pendek karena bisa menyebabkan cantengan. Setelah itu, kikir kuku dengan pengikir sesuai dengan bentuk yang diinginkan. 

    4. Pijat jari

    Bila kuku sudah dipotong, Anda bisa melanjutkan manikur dan pedikur dengan mengoleskan minyak kutikula pada jari. Minyak kutikula dapat diganti dengan minyak zaitun atau jojoba. 

    Usahakan untuk memijat kutikula dengan gerakan melingkar atau berlawanan dengan arah jarum jam secara perlahan. Perlu diingat bahwa Anda dianjurkan untuk tidak menggunting kutikula agar tidak rentan terinfeksi oleh jamur. 

    5. Bersihkan kuku lagi 

    Setelah berbagai cara manicure dan pedicure di atas, bersihkan lagi jari tangan dan kaki Anda. Lalu, tepuk dengan handuk hingga kering secara perlahan. Jangan lupa memakai pelembap agar kulit dan kuku terhidrasi dengan baik. 

    Agar kuku tangan dan kaki tampak lebih indah, Anda bisa mengecat kuku dengan kutek. Namun, pastikan memilih cat kuku yang tidak mengandung bahan berbahaya, seperti formaldehida, toluene, atau phthalates. 

    Bahaya meni pedi

    Meski membuat kuku tampak cantik, manicure dan pedicure ternyata memiliki bahaya tersembunyi, terutama ketika dilakukan di salon kecantikan. Berikut ini beberapa risiko yang mengintai ketika melakukan manikur dan pedikur. 

    Cedera pada kuku

    psoriasis kuku

    Salah satu bahaya dari manicure dan pedicure adalah cedera pada kuku. Hal ini dapat terjadi akibat alat dan bahan yang digunakan dalam proses perawatan kuku tersebut. 

    Sebagai contoh, cara memotong kuku yang salah dapat menyebabkan kuku tumbuh ke dalam (cantengan). Sementara itu, menggunting kutikula dapat menghilangkan pelindung kulit di sekitar kuku yang dapat menjadi gerbang bagi bakteri dan jamur. 

    Selain itu, mengecat kuku setelah melakukan meni pedi juga berisiko membuat kuku lebih rapuh dan menipis. Bahkan, bahan dari cat kuku juga dapat menyebabkan kuku menguning akibat penggunaan cat kuku berulang kali. 

    Infeksi jamur kuku

    Infeksi jamur kuku adalah kondisi yang cukup sering terjadi usai melakukan manicure dan pedicure. Kondisi ini dapat terjadi ketika air masuk ke bawah kuku yang tergores saat digunting atau dikikir hingga menyebabkan infeksi. 

    Tidak hanya itu, alat-alat manikur dan pedikur yang tidak steril pun dapat menjadi penyebabnya. Pasalnya, jamur yang tertinggal di alat tersebut dapat berpindah ke kuku dan kulit di sekitarnya. 

    Sementara itu, air yang masuk ke bawah kuku yang tergores saat digunting atau dikikir pun dapat menjadi penyebab infeksi jamur kuku

    Tips aman melakukan manicure dan pedicure di salon

    Bila Anda tetap ingin melakukan manikur dan pedikur di salon, sebaiknya perhatikan tips-tips ini untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi atau cedera kuku. 

    • Tidak bercukur sebelum melakukan manikur dan pedikur.
    • Pastikan pegawai salon benar-benar membersihkan alat-alat yang dipakai. 
    • Pilih salon yang memiliki lisensi atau memakai alat baru dari kemasan tertutup.
    • Lewati proses perendaman kuku bila ingin lebih aman. 

    Bagaimana dengan ibu hamil yang ingin manicure dan pedicure

    perawatan payudara ibu hamil

    Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa sebaiknya menghindari perawatan di salon selama kehamilan. Hal ini dikarenakan bahwa bahan-bahan kimia yang ada di salon berisiko membahayakan kandungan. 

    Faktanya, perawatan kuku selama kehamilan masih dinilai aman hingga saat ini. Manikur dan pedikur tidak akan menyakiti bayi secara langsung. Namun, kekhawatiran terbesar adalah adanya kemungkinan infeksi kulit setelah melakukan perawatan. 

    Bahan-bahan seperti toluene dan formaldehida yang digunakan memang dapat diserap kulit atau tidak sengaja tertelan. Namun, bahaya terbesar dari zat kimia ini ketika terhirup oleh manusia. 

    Untungnya, bahan kimia tersebut tersebut dapat mudah menguap di udara, sehingga ruangan dengan ventilasi udara yang baik dapat mencegah terjadinya komplikasi. Untuk lebih amannya, beritahu terapis bahwa Anda sedang hamil.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 25/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan