Takut dibedah kadang menjadi alasan utama banyak orang menolak operasi usus buntu meski gejalanya sudah parah. Ketakutan tersebut bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari takut karena belum pernah operasi, takut jarum suntik untuk dibius, hingga takut mengalami komplikasi pasca operasi usus buntu. Terutama banyak wanita yang merasa takut untuk menjalani operasi usus buntu karena dikabarkan akan sulit punya anak setelahnya. Benarkah memang demikian?
Adakah risiko komplikasi dari prosedur operasi usus buntu?
Penyakit usus buntu adalah peradangan atau pembengkakan apendiks atau usus buntu. Sedangkan usus buntu adalah organ berbentuk kantong kecil dan tipis berukuran 5 hingga 10 cm yang terhubung pada usus besar. Apendisitis merupakan penyakit umum yang bisa menyerang siapa saja. Tetapi, kalangan muda yang berusia 10 sampai 30 tahun adalah kelompok orang yang paling sering mengalami kondisi ini.
Pengangkatan usus buntu tidak memengaruhi kondisi kesehatan. Namun penyakit usus buntu atau apendisitis berpotensi memicu komplikasi yang serius. Apakah sulit hamil adalah salah satunya?
Masihkah bisa hamil setelah operasi usus buntu?
Banyak yang mengatakan bahwa operasi usus buntu bisa menyebabkan perempuan sulit hamil. Operasi ini katanya bisa menyumbat tuba falopi sehingga menyulitkan sel telur masuk ke rahim. Hal ini memang mungkin terjadi jika radang ususnya sudah sangat akut, sehingga membuat usus pecah atau berlubang (apendisitis perforasi).
Namun, tidak semua wanita pasien operasi pengangkatan usus buntu akan mengalami hal ini. Jika komplikasi terjadi pun penanganannya cukup mudah, hanya perlu dilakukan operasi kecil untuk memisahkan usus yang menempel tersebut. Namun, hal ini sangat jarang terjadi, banyak ahli kesehatan yang berpendapat bahwa tidak ada hubungan langsung antara operasi usus buntu yang menyebabkan perlengketan usus dengan saluran telur.
Operasi usus buntu bukan penyebab wanita jadi tidak subur
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sami Shimi seorang ahli bedah dari University of Dundee, wanita yang melakukan operasi usus buntu cenderung lebih mudah untuk hamil dibandingkan mereka yang tidak. Penelitian ini berhasil mematahkan mitos yang mengatakan bahwa operasi angkat usus buntu menyebabkan ketidaksuburan.
Penelitian ini melibatkan pasien wanita yang melakukan operasi pengangkatan usus buntu sebanyak 54.675. Pengamatan penelitian dilakukan dari tahun 1987 sampai tahun 2012. Dari 54.675 pasien wanita yang melakukan bedah angkat usus buntu, 29.732 atau setara dengan 54,4% pasien wanita ini berhasil hamil tanpa kendala apapun.
Penelitian ini membuktikan bahwa Anda tidak perlu takut untuk melakukan operasi usus buntu karena risiko kesuburan di masa depan. Operasi ini tidak akan mengecilkan peluang Anda untuk hamil.
Operasi usus buntu justru meningkatkan peluang hamil
Tidak ada bukti penelitian yang membuktikan bahwa operasi pengangkatan usus buntu bisa menyebabkan wanita jadi tidak subur. Bahkan jika tuba falopi tersumbat atau tersumbat oleh jaringan parut, operasi laparoskopi sederhana bisa mengembalikan fungsi tuba falopi seperti semula.
Para peneliti juga mengamati wanita yang menjalani operasi usus buntu selama kehamilan. Hasilnya, tidak ada efek jangka panjang pada kesuburan mereka. Hal ini juga tidak berpengaruh pada kehamilan mereka selanjutnya.
Oleh karena itu, Anda tidak perlu takut lagi apakah kemungkinan hamil Anda berkurang jika Anda diharuskan operasi usus buntu. Melakukan operasi usus buntu lebih baik dilakukan sedini mungkin daripada harus menunda-nundanya dan memperbesar risiko mengalami komplikasi pecahnya usus buntu.
Berapa Banyak Kalori yang Anda Butuhkan?
Selain rajin berolahraga, mengetahui berapa banyak asupan kalori yang harus dikonsumsi juga penting untuk menjaga kesehatan. Cari tahu kalori harian yang Anda butuhkan di sini.
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.