Meskipun berukuran kecil, Anda tidak bisa menyepelekan jenis cacing parasit yang ada di sekitar Anda. Infeksi cacing hati (chlonorchiasis), misalnya, termasuk infeksi yang sangat membahayakan tubuh. Pasalnya, sekali terinfeksi dan tidak segera diobati, cacing hati bisa merusak tubuh secara perlahan bahkan sampai mengancam nyawa. Lantas, apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasi infeksi cacing hati? Berikut penjelasan lengkapnya.
Apa itu infeksi cacing hati (chlonorchiasis)?
Chlonorchiasis adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi Chlonorchis sinensis atau cacing hati cina. Chlonorchis sinensis termasuk dalam kelompok trematoda berbentuk pipih memanjang seperti daun. Jenis cacing ini dapat menginfeksi organ hati, kantong empedu, dan saluran empedu yang tentunya membahayakan tubuh.
Penyebab infeksi cacing hati
Beberapa kasus chlonorchiasis banyak ditemukan di Asia. Kasus ini ditemukan pada orang-orang yang mengonsumsi ikan air tawar yang diimpor, tidak dimasak sampai matang sempurna, atau sudah terinfeksi kista parasit sebelumnya.
Infeksi cacing hati diawali dengan tertelannya telur Chlonorchis sinensis oleh siput yang hidup di air tawar. Telur ini akan menetas di dalam tubuh siput dan mulai mengalami fase perkembangan cacing, mulai dari fase mirasidia hingga serkaria (larva). Bagian larva inilah yang kemudian akan dikeluarkan oleh siput lewat feses menuju lingkungan air tawar. Selanjutnya, larva yang berenang di air tawar memungkinkan untuk bersentuhan dan menembus tubuh ikan atau bahkan dimakan olehnya.
Manusia bisa terinfeksi cacing parasit ini saat makan ikan air tawar yang tidak dimasak dengan baik, diasinkan, dibentuk acar, diasap, atau dikeringkan. Kista metaserkaria dalam ikan air tawar akan masuk ke usus halus dan organ hati. Kista ini secara perlahan akan merusak organ tubuh dalam waktu tiga bulan hingga menimbulkan gejala. Orang yang terinfeksi cacing hati dapat menularkannya pada orang lain melalui feses yang mengandung telur cacing dan mengulang siklusnya dari awal lagi.
Tanda dan gejala infeksi cacing hati
Infeksi cacing hati dalam tubuh menunjukkan gejala khas yang membedakan dengan infeksi cacing lainnya, yaitu peradangan dan penyumbatan pada saluran empedu. Pada fase akut, penyakit ini dapat menyebabkan sakit perut, mual, dan diare.
Chlonorchiasis kronis berawal dari kejadian infeksi secara terus menerus yang tidak diobati dan berkembang semakin parah. Pada infeksi jangka panjangnya, pembengkakan sistem empedu dapat menyebabkan timbulnya kanker saluran empedu. Bahkan, International Agency for Research on Cancer (IARC) menggolongkan parasit Chlonorchis sinensis sebagai karsinogen (penyebab kanker) untuk manusia. Kalau dibiarkan terus menerus, hal ini bisa mengancam nyawa.
Pengobatan infeksi cacing hati
Sebelum mengobati infeksi cacing hati, dokter akan memeriksakan dulu keberadaan parasit dalam tubuh Anda. Hal ini dapat diketahui melalui prosedur endoskopi, USG, CT scan, MRI, atau pemeriksaan mikroskopis pada feses. Berbagai prosedur ini dilakukan untuk menemukan keberadaan telur cacing di dalam usus maupun yang sudah berkembang menjadi kista cacing.
Setelah dokter memastikan adanya infeksi parasit, dokter mungkin akan meresepkan praziquantel, yaitu satu-satunya obat yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO untuk pengobatan chlonorchiasis. Obat ini dikonsumsi tiga kali sehari selama 2-3 hari berturut-turut dengan dosis 25 mg/kg. Oleh karena itu, segera konsultasikan pada dokter jika Anda merasakan tanda dan gejala chlonorchiasis.
Apakah infeksi cacing hati dapat dicegah?
Kabar baiknya, Chlonorchiasis tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya secara langsung. Penularan infeksi ini membutuhkan media makhluk hidup lain seperti siput dan ikan yang menjadi media perpindahan parasit tersebut.
Dengan demikian, Anda dapat melakukan sejumlah upaya pencegahan agar tidak terkena infeksi cacing hati. Sederhananya adalah dengan memastikan untuk memasak daging ikan hingga benar-benar matang.
FDA merekomendasikan suhu penyimpanan ikan guna membunuh parasit chlonorchiasis, di antaranya:
- Simpan ikan di dalam freezer pada suhu -20 derajat Celcius maksimal 7 hari atau pada suhu -35 derajat Celcius selama 15 jam.
- Masak ikan pada suhu minimal 63 derajat Celcius.
Berapa Banyak Kalori yang Anda Butuhkan?
Selain rajin berolahraga, mengetahui berapa banyak asupan kalori yang harus dikonsumsi juga penting untuk menjaga kesehatan. Cari tahu kalori harian yang Anda butuhkan di sini.
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.