backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

6 Cara Menjalin Ikatan Batin antara Ayah dan Bayi

Ditinjau secara medis oleh dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 10/06/2022

    6 Cara Menjalin Ikatan Batin antara Ayah dan Bayi

    Menjadi ayah baru saat pertama kali mungkin menjadi sesuatu yang menyenangkan sekaligus mengagetkan untuk kaum pria. Namun, dibandingkan ayah, orang sekeliling mungkin akan lebih fokus kepada jalinan antara ibu dan bayi yang baru lahir.

    Padahal, jalinan antara ayah dan bayi juga penting. Bahkan, hubungan keduanya dapat mulai dipupuk sebelum bayi lahir ke dunia.

    Pentingnya membangun ikatan batin ayah dan anak sejak dalam kandungan

    Penelitian dari Kanada, sebagaimana dilansir dari Baby Centre, menunjukkan bahwa calon ayah mengalami perubahan biologis dan hormonal untuk mempersiapkan dirinya menjadi orangtua.

    Hormon testosteron pada calon ayah akan menurun, sedangkan hormon prolaktin dan kortisol (yang berhubungan dengan hormon pada ibu hamil) akan meningkat pada tiga minggu sebelum bayi lahir.

    Hal ini menunjukkan bahwa tubuh ayah sudah mempersiapkan dirinya untuk bisa menjadi orangtua sejak bayi belum lahir.

    Ini artinya, calon ayah dapat mulai membangun ikatan batin dengan bayinya sejak ia masih di dalam kandungan.

    Menjalin ikatan batin dengan anak sejak dalam kandungan dapat mempermudah ayah untuk membentuk jalinan dengan bayi setelah dilahirkan.

    Adapun membangun ikatan antara ayah dan bayi memiliki dampak besar pada kesehatan dan kecerdasan emosional serta fisiknya.

    Hal tersebut juga membuat bayi baru lahir lebih siap untuk membangun hubungan dengan orang tua mereka hingga seterusnya.

    Cara menjalin ikatan batin ayah dan bayi

    cara menjalin ikatan ayah dan bayi

    Menemani ibu saat melahirkan adalah awal yang baik dalam membangun ikatan antara ayah dan bayi.

    Penelitian menunjukkan bahwa ayah yang menemani ibu melahirkan dan menyentuh anaknya setelah lahir mempunyai ikatan yang hampir mirip dengan ikatan batin ibu dan anak pada beberapa minggu pertama setelah kelahiran.

    Ayah yang banyak menghabiskan waktu dengan anaknya selama bulan-bulan pertama setelah kelahiran juga dapat membangun hubungan baik antara ayah dan bayinya sampai ia tumbuh lebih besar.

    Lalu, bagaimana cara membangun ikatan batin antara ayah dan bayinya? Berikut beberapa cara menjalin ikatan antara ayah dan bayi sejak dalam kandungan hingga ia lahir.

    1. Melakukan kunjungan prenatal

    Salah satu cara terbaik untuk memulai ikatan ayah dan bayi sebelum lahir adalah dengan melakukan kunjungan prenatal atau pemeriksaan kandungan bersama istri.

    Anda akan dapat mendengar detak jantung dan pergerakan bayi di layar ultrasound dan mengetahui perkembangannya secara langsung dari dokter atau bidan.

    Ibu hamil juga merasa didukung oleh suami dan hal ini positif untuk perkembangan kesehatan ibu dan juga bayinya.

    Ikuti pula setiap perkembangan kehamilan ibu dan janinnya. Dengan begitu, ikatan batin ayah dan anak dalam kandungan dapat terjalin.

    2. Bicara dengan bayi sejak dalam kandungan

    Mulailah bicara dengan bayi Anda sejak ia masih ada di dalam kandungan. Ini bisa Anda lakukan dengan menyanyikan lagu, membacakan buku, atau seperti mengobrol biasa.

    Mengajaknya bicara dapat membantu bayi mengenal suara ayahnya, sehingga ia sudah terbiasa dengan suara Anda ketika bayi Anda dilahirkan.

    3. Melalui sentuhan

    Saat minggu-minggu pertama setelah dilahirkan, sentuhlah bayi kapanpun Anda bisa dan tatap matanya. Kekuatan sentuhan dapat membuat kedekatan antara ayah dan bayinya.

    Untuk mempraktekkannya, ayah dapat menggendong bayi dan meletakkan bayi pada dada ayah, sehingga membuat ia nyaman.

    Dengan cara ini, bayi dapat mendengar detak jantung ayahnya dan itu membantu bayi untuk menjaga temperatur tubuhnya.

    Intinya, menghabiskan banyak waktu dengan bayi adalah cara terbaik untuk menjalin ikatan antara ayah dan bayi.

    4. Membantu mengurus bayi

    Ayah juga dapat membantu ibu memandikan, memakaikan baju, dan menggantikan popok bayi. Hal ini juga membantu menjalin ikatan antara ayah dan bayi.

    Semakin sering ayah terlibat dalam mengurus bayi, semakin mudah ayah untuk menjalin ikatan dengan bayi.

    Sebagian besar ayah mungkin merasa takut saat pertama kali mencoba mengurus bayi. Ia berpikir takut akan melukai bayi karena merasa bayi sangat rapuh.

    Meski begitu, sebaiknya jangan gunakan alasan ini untuk tidak ikut mengurus bayi. Ayah perlu memahami bahwa melakukan kesalahan adalah wajar.

    Jika ayah terus mencobanya berkali-kali, pasti seiring waktu ayah akan bisa melakukannya dengan baik.

    5. Menemaninya tidur

    Menidurkan bayi dan menemaninya tidur juga salah satu cara untuk menjalin ikatan dengan bayi. Ayah dapat menidurkan bayi sambil menyanyikan lagu atau membacakan cerita untuk bayi.

    Membacakan buku cerita atau menyanyikan lagu merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan bayi, termasuk bayi yang baru lahir.

    Hal ini tentu membantu bayi semakin akrab dengan suara ayahnya. Setiap mendengar suara ayahnya, bayi bisa mengerti bahwa ia sedang bersama ayahnya dan merasa nyaman.

    6. Bermain bersama bayi

    depresi pasca melahirkan ayah

    Bermain bersama bayi adalah hal yang menyenangkan. Ayah dapat membuat wajah lucu, tingkah lucu, bermain pesawat, bermain “cilukba“, dan lain sebagainya yang membuat bayi tersenyum dan tertawa.

    Ayah mungkin bisa menjadi orang pertama yang dapat membuat bayi tersenyum. Melihat bayi tersenyum merupakan suatu kebahagiaan tersendiri untuk ayah.

    Ayah dapat menjadi orang yang menyenangkan di mata bayi. Hal ini sangat membantu dalam menjalin kedekatan antara ayah dan bayinya.

    Saat bayi Anda sudah pulang ke rumah, mungkin ayah akan sibuk kembali ke rutinitasnya sehari-hari. Ayah akan bekerja dan pulang malam.

    Jangan khawatir, ayah akan tetap bisa menjalin ikatan dengan bayi. Ayah dapat bermain bersama bayi setelah pulang kerja.

    Saat malam tiba, ayah dapat menemani bayinya tidur dan menjaganya sepanjang malam. Berada di dekat bayi dan menyentuhnya membuat bayi tidur dengan nyaman.

    Setiap waktu yang dihabiskan bersama antara ayah dan bayi dapat menjadi investasi emosional untuk masa depan dalam membangun hubungan yang kuat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

    Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


    Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 10/06/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan