backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Jenis Olahraga Anak SD Sesuai Usia untuk Mendukung Perkembangannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 14/06/2023

Jenis Olahraga Anak SD Sesuai Usia untuk Mendukung Perkembangannya

Olahraga adalah salah satu aktivitas menyenangkan bagi anak dengan segudang manfaat. Jangan sia-siakan kesempatan emas memperkenalkan dunia olahraga sedini mungkin.

Bukan hanya manfaat kesehatan, mengajarkan anak olahraga sejak usia sekolah dasar (SD) akan memberikan keterampilan tambahan. Lalu, permainan olahraga apa yang tepat untuk tumbuh kembang anak SD? Yuk, simak!

Jenis olahraga untuk anak SD berdasarkan usia

Berdasarkan usia, ada berbagai permainan olahraga yang bisa dilakukan untuk di masa perkembangan anak 6—9 tahun.

Jenis olahraga ini juga dapat membantu perkembangan fisik anak usia sekolah di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Olahraga untuk anak SD usia 6—7 tahun

manfaat bulu tangkis 1

Saat usia 6—7, ada beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan. Pada usia ini, perkembangan fisik anak biasanya sedang berkembang cukup pesat.

Bahkan, semakin sering anak melakukan aktivitas fisik, kemampuan fisiknya juga ikut meningkat. Jenis olahraga yang bisa dilakukan oleh anak SD pada usia 6—7 tahun adalah:

  • berenang,
  • bersepeda,
  • bermain bola, dan
  • skating.

Selain dilakukan sendiri, beberapa jenis olahraga tersebut masih bisa dilakukan bersama dengan teman sebaya.

Meski begitu, Anda tetap harus mengawasi saat anak melakukan aktivitas fisik di luar rumah.

2. Olahraga untuk anak SD usia 8—9 tahun

manfaat klub olahraga anak

Pemberian instruksi yang terlalu rumit mungkin kurang mampu dicerna anak usia 8—9 tahun secara optimal.

Anak membutuhkan petunjuk yang singkat, jelas, dan sedikit demi sedikit. Olahraga yang membutuhkan strategi khusus masih sulit diserap si Kecil sehingga justru akan membuatnya bingung. 

Meski begitu, kemampuan koordinasi tangan dan mata anak mulai meningkat. Sesuaikan juga dengan kemampuan motorik anak yang sedang berkembang di usia ini, menurut Mayo Clinic.

Olahraga yang bisa dilakukan anak SD usia 8-9 tahun antara lain:

  • lari,
  • bermain bola seperti sepak bola, bola basket, bola voli, 
  • bulu tangkis,
  • olahraga senam/gimnastik,
  • renang, dan
  • olahraga bela diri.

Pada usia ini, fokuslah untuk melatih anak melakukan teknik dan gerakan yang tepat.

Teknik dan gerakan yang tepat ini sangat penting sebagai dasar sebelum anak mengasah aspek-aspek lainnya, seperti kecepatan dan kekuatan.

Dengan teknik dan gerakan yang tepat, kekuatan dan kecepatan anak akan mengikuti.

Perlu Anda ketahui

Meski bisa dilakukan di usia anak, tapi harus tahu bahwa olahraga-olahraga di atas tergolong kompleks dan mengharuskan si Kecil untuk berinteraksi dengan teman atau lawan main.
Jenis permainan olahraga untuk anak SD yang melibatkan kontak antar pemain ini memerlukan kematangan dan kedewasaan. Ini karena ada beberapa jenis olahraga yang melakukan kontak fisik sehingga mungkin dapat menimbulkan perkelahian bila sikap kedewasaan si Kecil belum matang.
Sebagai contoh, ada kemungkinan anak tertabrak, tersandung kaki teman, atau mungkin mencederai temannya tanpa sengaja, sehingga membuatnya bertengkar dengan temannya.

Coba kombinasikan jenis olahraga untuk anak

olahraga untuk anak

Agar anak Anda yang masih duduk di bangku SD tidak mudah merasa bosan dengan aktivitas fisik atau permainan olahraga yang dilakukannya, Anda perlu mengombinasikannya.

Meskipun anak yang telah memasuki usia 8—9 tahun sudah bisa melakukan aktivitas fisik yang cenderung lebih kompleks, bukan berarti Anda harus menghentikan aktivitas lainnya.

Misalnya, Anda telah mengajarkan si Kecil berenang pada usia 6—7 tahun. Anda tentu masih boleh mengajaknya melakukan olahraga ini meski ia telah berusia 8—9 tahun.

Selain itu, kenalkan anak dengan jenis olahraga lain, misalnya basket, bulu tangkis, atau mungkin bela diri.

Jika anak terlalu fokus pada satu jenis olahraga, Anda sama saja sedang membatasi keterampilan anak, menimbulkan kebosanan, bahkan menimbulkan stres pada anak.

Semakin dewasa usia si Kecil, semua jenis olahraga bisa menjadi pilihan yang baik untuk dirinya.

Hal yang terpenting yakni anak bisa menikmati dan mengembangkan keterampilannya dalam menjalani aktivitas fisik tersebut.

Manfaat olahraga bagi perkembangan si Kecil

terapi alam

Selain membantu meningkatkan perkembangan fisik yang dialami oleh anak Anda saat duduk di bangku SD, olahraga juga memiliki beragam manfaat lain.

Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa didapatkan oleh anak SD saat berolahraga.

  • Menurunkan risiko obesitas pada anak.
  • Meningkatkan kebugaran anak.
  • Meningkatkan efektivitas kerja jantung dan paru-paru anak.
  • Memicu pertumbuhan tulang dan otot anak.
  • Meningkatkan koordinasi gerak dan keseimbangan tubuh.
  • Mencegah anak dari penyakit metabolik yang disebabkan oleh kurangnya aktivitas.
  • Membentuk postur tubuh anak yang ideal meliputi berat dan tinggi badan anak 6—9 tahun.
  • Memperkenalkan kebiasaan hidup aktif sehingga ketika dewasa anak-anak lebih cenderung tertarik untuk hidup aktif.

Di samping manfaat kesehatan, ada beberapa keuntungan sosial dan psikologis yang bisa dirasakan oleh anak jika anak sudah aktif berolahraga sedini mungkin, yaitu.

  • Membuat anak semakin terasah mendengarkan dan mengikuti instruksi.
  • Membantu anak belajar memimpin, bekerja sama, dan menjadi bagian dalam satu tim.
  • Membuat anak paham artinya menang dan kalah adalah hal yang biasa.
  • Meningkatkan kemampuan akademik anak. Olahraga membutuhkan penghafalan, pengulangan, dan pembelajaran sehingga otak si Kecil akan lebih aktif.
  • Mengasah perkembangan sosial anak. Bergabung dengan tim olahraga akan memberikan anak kesempatan bertemu dan menjalin relasi dengan orang-orang baru.
  • Meningkatkan kedisiplinan anak. Jadwal latihan, tiap instruksi yang diberikan akan membentuk kedisiplinan anak.

Jika anak Anda malas melakukan aktivitas di luar rumah atau tidak suka berolahraga, Anda mungkin perlu berkonsultasi kepada dokter anak.

Tanyakan mengenai masalah tersebut dan dapatkan solusi terbaik untuk membantu meningkatkan semangat anak untuk berolahraga.

Dokter akan membantu Anda mencari sumber permasalahan dan mencarikan solusi agar Anda bisa segera mengatasi kondisi tersebut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 14/06/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan