Padahal, kematian adalah suatu kejadian permanen yang tidak dapat dibatalkan atau diperbaiki.
Lambat laun, cara penyampaian yang seperti ini akan memupuk rasa penolakan dalam diri anak seiring ia bertambah besar.
Ia tidak akan percaya bahwa orang terkasihnya benar-benar sudah tiada dan pada akhirnya ini bisa memicu depresi.
Oleh karena itu, orangtua harus menjelaskan konsep kematian pada anak dengan pilihan kata yang akrab, mudah dimengerti, dan singkat.
Berikan juga pengertian bahwa kematian membuat tubuh seseorang tidak dapat berfungsi lagi, tidak dapat bergerak lagi, tidak bernapas, tidak bisa berbicara, atau makan.
2. Jangan hindari pertanyaan
Sangat normal bila anak terus bertanya mengenai kematian, bahkan mengulang pertanyaan yang sama. Sebab, anak memerlukan waktu untuk memahami semua itu dan juga keadaan di sekitarnya.
Jawablah dengan tenang dan tetap tunjukkan senyum Anda. Pada kesempatan ini, Anda bisa menjelaskan sekaligus membantu anak dalam menghadapi rasa kehilangan orang yang dicintainya.
Selain menjelaskan apa itu kematian, Anda juga bisa menjelaskan apa penyebabnya. Misalnya, kakek meninggal karena kondisinya sudah sangat tua atau karena suatu penyakit.
Beri tahukan pada si Kecil bahwa tidak semua penyakit dapat menyebabkan kematian, melainkan hanya penyakit parah yang sudah tidak bisa diobati.
Penyakit seperti batuk atau pilek yang sering dialami olehnya tidak akan menyebabkan kematian karena bisa diobati dan sehat kembali.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar