Fluorida bekerja dalam dua cara. Pertama, fluoride membuat enamel gigi lebih kuat sehingga dapat mencegah kerusakan gigi dari asam yang dilepaskan oleh bakteri. Kedua, fluoride dapat memineralisasi kembali daerah gigi yang mulai membusuk sehingga kerusakan tidak cepat terjadi.
2. Agen abrasif
Kandungan selanjutnya yang tak kalah penting dalam pasta gigi adalah agen abrasif ringan. Agen abrasif merupakan bahan kasar yang telah dimondifikasi untuk membantu menghilangkan kotoran dan noda di permukaan gigi.
Dengan bantuan dari sikat gigi Anda, abrasif akan membersihkan gigi dari sisa makanan yang masih menempel.
Beberapa contoh agen abrasif yang sering digunakan untuk membuat pasta gigi adalah kalsium karbonat, gel silika terdehidrasi, aluminium oksida terhidrasi, magnesium karbonat, garam fosfat dan silikat.
3. Perasa
Ini termasuk pemanis buatan seperti sakarin yang sering ditambahkan pada pasta gigi untuk membuat rasanya lebih baik.
Rasa pasta gigi biasanya merupakan campuran dari beberapa komponen. Pasta gigi tersedia dalam banyak rasa, seperti rasa mint, lemon-lime, dan bahkan rasa permen karet serta buah-buahan untuk anak-anak.
Mayoritas orang lebih memilih pasta gigi yang memiliki rasa mint yang membuat mulut terasa segar dan bersih, meskipun hanya beberapa menit. Sensasi ini biasanya timbul karena kandungan perasa dan detergen dalam pasta gigi yang menyebabkan iritasi ringan pada mukosa mulut.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar