backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

5

Tanya Dokter
Simpan

Cara Melatih Anak Pemalu agar Lebih Pemberani di Depan Umum

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 21/05/2021

    Cara Melatih Anak Pemalu agar Lebih Pemberani di Depan Umum

    Anak kecil kadang ada yang pemalu dan ada juga yang sangat percaya diri. Ini merupakan hal yang mungkin sering Anda lihat dan normal terjadi. Walaupun anak pemalu merupakan hal yang normal, Anda sebagai orangtua perlu melatih diri anak agar bisa lebih berani dan keluar dari zona nyamannya. Sehingga, ia akan tampil menjadi anak yang lebih percaya diri dan mudah bergaul dengan teman. Nantinya, hal ini dapat membantu mengembangkan diri si kecil.

    Apa yang membuat anak pemalu?

    Rasa malu memang biasa terjadi. Sebesar 20-48% orang memiliki kepribadian pemalu, mungkin termasuk Anda. Kebanyakan anak pemalu memang sudah lahir seperti itu.

    Namun, beberapa pengalaman yang pernah diterima anak juga bisa menyebabkan anak menjadi pemalu. Sebuah kejadian mungkin pernah memicu anak Anda menjadi pemalu. Sehingga, anak Anda mungkin perlu bantuan untuk menghilangkan rasa malunya tersebut.

    Bagaimana melatih anak agar tidak pemalu?

    Anak pemalu biasanya mandiri, bijaksana, dan berempati. Namun, negatifnya adalah anak pemalu sering tidak suka atau takut mencoba hal baru. Ia biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri di lingkungan baru sehingga mungkin lebih sulit untuk berteman.

    Bukannya tidak ingin berteman, ia ingin berteman, tetapi ia sulit untuk mendekati orang lain. Bisa karena ia takut atau memang tidak tahu bagaimana cara memulainya.

    Untuk itu, Anda perlu mengajari anak pemalu agar lebih berani di depan umum. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu anak agar tidak menjadi pemalu lagi adalah:

    1. Bangun rasa percaya dirinya

    Sebaiknya jangan katakan ke anak bahwa dirinya pemalu, ini hanya akan membuat anak merasa makin kurang percaya diri dan makin berbeda dengan anak lainnya. Sehingga akan membuat anak menjadi lebih pemalu.

    Anda hanya perlu mengawasi anak saat ia bermain, beri waktu padanya lebih banyak untuk mempelajari sekitarnya. Setelah ia sudah merasa nyaman dengan, ia pun akan senang bermain dan tidak menjadi pemalu lagi. Beri kepercayaan pada anak bahwa ia bisa melakukan apapun yang ia inginkan.

    2. Tempatkan anak pada situasi sosial

    Beri anak kesempatan untuk selalu berinteraksi dengan orang lain, bahkan dengan orang yang tidak dikenalnya. Hal ini dapat membantu menghilangkan rasa malu anak secara perlahan.

    Misalnya saja, ajarkan anak untuk memesan sendiri dan membayar sendiri makanannya saat sedang di restoran. Atau, ajak anak untuk bermain di luar di taman umum bersama anak lainnya.

    Semakin sering anak mengunjungi lokasi baru dan melihat orang baru, semakin bisa anak untuk lebih percaya diri dan tidak pemalu lagi.

    3. Menunjukkan empati

    Jika Anda melihat anak takut atau malu saat bertemu orang, katakan padanya bahwa ia tidak perlu takut. Juga, mungkin Anda perlu menceritakan ke anak bahwa Anda juga pernah merasa malu dan bagaimana Anda mengatasi rasa malu Anda sendiri.

    Dengan menunjukkan empati, Anda membantu anak merasa dimengerti dan diterima, membantunya untuk mengerti apa yang ia rasakan, dan harus bagaimana ia atasi.

    4. Bantu anak berinteraksi dengan orang lain

    Beberapa anak mungkin tidak tahu harus bagaimana saat bertemu dengan orang. Anda mungkin perlu menunjukkan bagaimana cara menyapa orang, berbicara, dan bersikap ramah dengan orang lain.

    Dengan begitu, anak bisa meniru perilaku Anda. Dorong anak untuk menyapa temannya saat sedang berpapasan atau bermain bersama. Ajak temannya untuk berbicara dengan Anda, sehingga anak merasa suasana di sekitarnya nyaman.

    Jika anak berhasil berbicara di depan orang lain, Anda mungkin perlu memberikan pujian. Hal ini membuatnya merasa dihargai dan merasa perbuatan yang telah dilakukannya adalah benar.

    Jika anak masih pendiam di depan orang, Anda mungkin harus membicarakan hal tersebut dengan anak dan selalu ajak anak untuk berinteraksi dengan orang agar ia terbiasa.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 21/05/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan