backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apakah Benar Anak Pemarah Mewarisi Sifat Ayah?

Ditinjau secara medis oleh dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 06/06/2022

    Apakah Benar Anak Pemarah Mewarisi Sifat Ayah?

    Selain penampilan fisik, sifat ayah pemarah juga ternyata bisa menurun ke anaknya, loh. Beberapa sifat memang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, tapi lingkungan juga tidak kalah penting dalam pengembangan kepribadian seorang anak

    Maka itu, muncul pertanyaan apakah memang sifat anak, terutama yang pemarah, berasal dari orangtuanya, lingkungan, genetik, atau ada hal lain? Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui jawabannya. 

    Sifat anak dapat dipengaruhi oleh faktor genetik

    Sifat atau tabiat seorang anak dapat terlihat dari kemampuan mereka bersosialisasi, emosi, tingkat konsentrasi, hingga ketekunan. Kepribadian seperti ini biasanya konsisten dan bertahan sampai mereka dewasa. 

    Biasanya, orang yang berada dalam satu keluarga cenderung untuk memiliki kepribadian yang sama. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh lingkungan dan faktor genetik.

    Misalnya, anak yang suka bergaul biasanya mempunyai ayah atau ibu yang memang kemampuan sosialisasinya tinggi. 

    Sebuah studi, sebagaimana dilansir dari MedlinePlus, membandingkan kepribadian kembar identik dan kembar tidak identik. Dari sana, terlihat bahwa faktor genetik memiliki pengaruh yang cukup besar. 

    Anak kembar identik biasanya mempunyai sifat dan emosi yang cukup mirip bila dibandingkan dengan saudara kandung mereka yang lain.

    Bahkan, kembar identik yang dibesarkan dalam rumah yang berbeda pun tak jarang memiliki kemiripan sifat. 

    Walaupun demikian, watak seseorang tidak memiliki pola genetik yang cukup jelas, sehingga masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal ini. 

    Benarkah anak pemarah mewarisi sifat ayah?

    merawat mata anak pakai softlens

    Pada tahun 2018 dilakukan sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal The Psychiatric Quarterly tentang hubungan antara sifat anak umur 3-6 tahun dengan kepribadian ayahnya.

    Penelitian tersebut melibatkan 200 orangtua yang membesarkan anak dalam rentang usia tersebut. Para peserta tersebut diminta untuk mengisi kuisioner.

    Para ayah akan menjawab pertanyaan seputar kepribadian mereka dan anaknya, sedangkan para ibu mengisi tentang kebiasaan anak mereka. 

    Hasilnya, kemungkinan seorang anak akan mewarisi sifat-sifat ayahnya adalah sebesar 50 persen. Perilaku dan kepribadian yang dimiliki seorang ayah memang memengaruhi watak anak mereka.

    Namun, anak-anak itu mewarisi apapun yang mereka lihat selama ini, termasuk sifat ayah pemarah.

    Misalnya, seorang ayah yang pemarah dan bersikap seenaknya ternyata berpengaruh terhadap rasa takut pada anak mereka.

    Anak yang memiliki ayah pemarah ketika diwawancarai cenderung lebih jarang tersenyum atau tertawa. 

    Mereka juga mungkin melakukan hal serupa, seperti yang ia lihat pada ayahnya, kepada orang lain di sekitarnya.

    Kendati begitu, bukan berarti sifat ayah pemarah mutlak diturunkan ke anaknya. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meneliti hal ini secara spesifik.

    Cara untuk memahami sifat anak

    Sekalipun ayah atau ibu mewarisi sifat, termasuk pemarah, mereka ke sang anak, bukan berarti Anda bisa memperlakukan anak Anda sama dengan bagaimana Anda ingin diperlakukan.

    Artinya, sekalipun sifat Anda dan anak Anda sama, bukan berarti perlakuan yang diberikan bisa sama. 

    Beberapa anak mungkin lebih mudah diprediksi dan didekati. Akan tetapi, ada beberapa anak yang mungkin lebih sulit mengekspresikan emosi mereka dan tidak cocok dengan anggota keluarga lainnya. 

    Oleh karena itu, ada hal-hal yang harus Anda ingat untuk memahami sifat anak Anda, seperti berikut ini. 

    1. Anak mengekspresikan dirinya dengan cara yang berbeda

    Ingatlah bahwa anak Anda memiliki pendekatan yang berbeda terhadap suatu hal. Anak yang introvert mungkin tidak nyaman berada di tengah pesta ulang tahun temannya.

    Sebagai orangtua, yang perlu Anda lakukan adalah mendampinginya dengan sabar dalam menghadapi hal baru atau suatu pengalaman. Hal ini akan membuat anak merasa nyaman.

    Lama-kelamaan, anak akan mulai terbiasa dan tak lagi membutuhkan pendampingan Anda dalam menghadapi situasi baru.

    2. Lingkungan turut memengaruhi sifat anak

    Sekalipun anak mewarisi sifat ayah dan ibunya, lingkungan juga turut berperan dalam pembentukan karakteristiknya. Misalnya, budaya barat akan membentuk anak-anak lebih berani mengemukakan pendapat daripada budaya di Indonesia.

    Anak adalah peniru ulung. Itu sebabnya, anak mungkin saja mewarisi beberapa sifat dengan melihat dan meniru perilaku sang ayah atau ibunya.

    Pastikan Anda menunjukkan dan mengajarkannya berbagai sikap positif. Dengan begitu, perilaku anak juga akan positif sebagaimana yang Anda harapkan. 

    Hal lain yang akan diwarisi ayah kepada anaknya

    ayah dan anak perempuan

    Ternyata, tidak hanya mewarisi sifat pemarah, tapi ada beberapa hal lain yang akan diwarisi ayah kepada anak. Berikut adalah tiga hal yang umumnya akan seorang ayah wariskan kepada anaknya.

    1. Tinggi badan

    Penampilan fisik secara keseluruhan sangat bias terhadap gen ayah dan bukan gen ibu. Setidaknya, ada 700 variasi genetik yang bertanggung jawab untuk menentukan tinggi badan.

    Ada bukti yang menunjukkan bahwa gen ayah memainkan peran yang lebih besar pada tinggi badan anak. Gen IGF ayah dapat membantu anak tumbuh tinggi sementara gen IGFR2 ibu dapat menghambat pertumbuhan.

    2. Jenis kelamin anak

    Pria atau ayah bertanggung jawab untuk menentukan jenis kelamin biologis bayi. Pasalnya, pria menyumbangkan kromosom Y untuk anak laki-laki dan kromosom X untuk anak perempuan.

    Menurut penelitian medis, X seorang pria dan X seorang wanita bergabung menjadi seorang gadis, sedangkan Y seorang pria bergabung dengan X seorang wanita untuk menjadi seorang anak laki-laki.

    Namun, jika sperma tidak memiliki Xs dan Ys yang sama atau jika faktor genetik lain berperan, hal itu dapat memengaruhi rasio jenis kelamin.

    Peneliti juga menemukan bahwa rasio jenis kelamin untuk keluarga mengikuti pihak ayah, bukan ibu. Misalnya, jika seorang pria memiliki lebih banyak saudara laki-laki, anak-anaknya sendiri lebih mungkin berjenis kelamin laki-laki.

    Sementara jika ayah memiliki lebih banyak saudara perempuan, dia lebih mungkin memiliki anak perempuan. Namun, penelitian ini tidak berlaku untuk wanita.

    3. Kesehatan mental

    Ayah mewariskan gen mutan kepada anak-anak mereka yang dapat menyebabkan penyakit mental atau masalah kesehatan mental, seperti hiperaktif atau gangguan bipolar.

    Anak-anak yang lahir dari orang tua berusia di atas 45 tahun juga memiliki kemungkinan mengalami kesulitan belajar dan mungkin memiliki kecenderungan bunuh diri.

    Namun, penelitian terbaru mencatat bahwa pengaruh genetik pada gangguan mental mungkin kurang kuat dari yang diperkirakan sebelumnya.

    Gangguan mental memiliki kaitan genetik, tetapi hanya 10-20 persen dengan berbagai faktor lain yang mempengaruhi kesehatan mental.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

    Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 06/06/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan