backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Bukan Dimarahi, Ini 10 Cara agar Anak Mau Mendengarkan Orangtua

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Bukan Dimarahi, Ini 10 Cara agar Anak Mau Mendengarkan Orangtua

    Kemampuan untuk mendengarkan nasihat perlu dilatih sejak dini agar si kecil tumbuh menjadi anak yang taat aturan. Sayangnya, beberapa anak mungkin sangat sulit mendengarkan perkataan Anda. Tentunya, hal ini bisa membuat orangtua pusing tujuh keliling. Yuk, simak artikel berikut untuk mengetahui cara agar anak mendengarkan orangtua!

    Cara yang tepat agar anak mau mendengarkan orangtua

    mengajarkan anak rendah hati

    Anak yang tidak patuh pada orangtua seringkali dicap sebagai anak yang nakal atau pembangkang. Padahal, hal tersebut bisa jadi karena pola asuh orangtua yang kurang tepat.

    Studi yang diterbitkan oleh Society for Research in Child Development menyatakan bahwa metode pengasuhan berpengaruh terhadap perilaku anak.

    Oleh karena itu, dibutuhkan sejumlah upaya dan cara menasihati anak agar nurut sama orangtua.

    Hal ini tentu tidak dapat muncul begitu saja dalam diri anak. Nah, berikut tips yang bisa membantu membuat anak lebih patuh.

    1. Dengarkan anak lebih dulu

    Anak usia 6 sampai 9 tahun sudah mulai tertarik pada dunia di luar rumah, misalnya di sekolah atau di lingkungan mainnya.

    Mereka cenderung menikmati dunia barunya itu dan cenderung tidak peduli pada perkataan Anda.

    Ada kalanya, orangtua tidak memahami situasi yang tengah dihadapi anak di luar rumah sehingga sulit berempati.

    Akibatnya, hubungan Anda dan anak menjadi berjarak. 

    Sebelum memaksakan cara agar anak mendengarkan orangtua, upayakan untuk membangun kedekatan lebih dulu.

    Mulailah dengan mendengarkan cerita dan keluh kesah si anak. Dengan begitu, diharapkan ia pun akan mulai membuka diri dan menerima nasihat Anda.

    2. Hindari membentak dan berkata kasar

    Cara agar anak nurut sama orangtua bukan berarti harus membentak. Hal itu merupakan cara yang buruk.

    Sebisa mungkin hindari berteriak atau membentak saat memberi perintah pada anak. 

    Lakukan cara menasihati yang lebih lembut anak agar nurut, misalnya dengan meluangkan waktu sejenak dan ajak ia duduk santai sambil menikmati camilan kesukaannya

    Setelah membangun suasana yang hangat, beri tahu si kecil bahwa ketika orangtua berbicara padanya, ia perlu mendengarkan dengan baik.

    Beri contoh yang nyata soal kejadian di mana anak tidak mendengarkan omongan Anda.

    Tanpa menyalahkan si kecil, coba gambarkan bagaimana perasaan Anda saat ia enggan menuruti perkataan Anda dan beri tahu juga betapa bahagianya ketika ia mau mendengarkan.

    3. Hargai keinginan anak

    Menurut Mary Rourke, Ph.D. dari Widener University’s Institute for Graduate Clinical Psychology dalam Parents, anak usia 7-8 tahun mulai menyadari bahwa mereka punya kendali atas diri mereka sendiri.

    Kendali ini juga termasuk memilih untuk mendengarkan omongan orangtuanya atau tidak. 

    Salah satu cara efektif agar anak mendengarkan orangtua adalah dengan mendengarkan keinginannya lebih dulu.

    Ini akan membuat mereka merasa lebih dihargai dan lebih dipercaya sehingga menjadi tertarik pada apa yang Anda katakan.

    Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan dari Mark Kopta, Ph.D., profesor psikologi di University of Evansville.

    Menurutnya, perkataan orangtua akan lebih mudah didengarkan oleh anak ketika orangtua mendengarkan apa yang ada di pikiran anak. 

    4. Berikan instruksi yang jelas

    Cara agar anak mau mendengarkan orangtua lainnya yang tak kalah penting adalah dengan memberikan instruksi yang jelas.

    Hindari nada suara tinggi, seperti berteriak-teriak, sehingga anak lebih nyaman untuk menaati arahan dan bimbingan Anda.

    Gunakan cara dan teknik menasihati yang tepat anak agar nurut. Salah satunya dengan memastikan ia menyimak dan fokus pada Anda.

    Jika curiga ia tidak menyimak, mintalah untuk mengulang perkataan Anda.

    Lalu, bila apa yang diulanginya sesuai dengan permintaan Anda, tandanya ia sudah paham dengan apa yang harus dilakukannya.

    Jangan lupa, tanyakan juga apakah ada pertanyaan atau hal lain yang ingin ia sampaikan. Tujuannya agar anak juga bisa bebas mengungkapkan keluhan dan kendala atas perintah tersebut.

    5. Cari tahu kenapa anak tidak mau mendengarkan

    Sebelum menerapkan sejumlah cara agar anak mendengarkan orangtua, sebaiknya cari tahu dulu penyebab anak tidak mau menuruti perkataan atau bahkan mengabaikan omelan orangtua.

    Biasanya, anak enggan mendengarkan karena tidak menyukai apa yang Anda sampaikan.

    Alasan lainnya bisa pula karena ia tidak setuju dengan permintaan Anda, tetapi tidak berani mengungkapkannya.

    Contohnya begini, saat Anda memintanya untuk meminjamkan mainan yang sedang ia pegang kepada adik atau temannya, si kecil bisa saja berpura-pura tidak mendengar. 

    Bukan bermaksud mengabaikan perkataan Anda, melainkan ia merasa sulit mematuhi perintah tersebut.

    Hal ini umumnya terjadi ketika anak sudah memiliki ego dan posesif terhadap sesuatu.

    kalsium untuk anak

    6. Sampaikan alasan dan tujuan perintah Anda

    Anak-anak mungkin tidak mau nurut sama orangtua karena tidak mengetahui pentingnya nasihat Anda.

    Nah, salah satu cara agar anak mendengarkan orangtua adalah dengan menyertakan alasan atau tujuan perkataan Anda tersebut.

    Sebagai contoh saat Anda meminta si kecil berhenti bermain game, sertakan alasan yang bisa anak pahami, misalnya dapat membuat anak kecanduan game, malas belajar, dan terganggu tidurnya. 

    Bila memungkinkan, tunjukkan video atau artikel untuk mendukung alasan Anda.

    7. Beri peringatan yang tegas, tapi tetap lembut

    Pada situasi tertentu, mungkin perlu menerapkan cara yang lebih tegas agar anak mau mendengarkan orangtua, misalnya dengan memberikan peringatan.

    Sebagai contoh, ketika sudah waktunya pulang sekolah tapi anak masih bersikeras untuk bermain. Namun, hindari menyampaikan peringatan dengan berteriak atau berkata kasar.

    Sebaliknya, gunakan perkataan yang lembut tapi tetap tegas.

    Bila memungkinkan, peringatan perlu disertai dengan pemberian kesempatan dan alasan kenapa hal itu harus dilakukan.

    Hal ini dapat membuat anak lebih patuh dan bertanggung jawab atas permintaan Anda. 

    Misalnya dengan berkata, “Oke kakak boleh main, tapi Bunda tunggu sampai 10 menit lagi, ya, abis itu kita pulang. Kakak kan belum makan.”

    Kemudian, ingatkan anak kembali ketika waktunya sudah hampir tiba.

    8. Puji si kecil saat ia mendengarkan perkataan Anda

    Selayaknya anak-anak pada umumnya, mereka biasanya senang ketika dipuji atas keberhasilan yang bisa dilakukannya. 

    Oleh karena itu, coba sampaikan betapa bangganya Anda ketika anak bisa menjadi pendengar yang baik dan mau menuruti permintaan Anda.

    Cara ini juga dapat membuat anak lebih terpacu untuk mendengarkan perintah orangtua selanjutnya dan tidak mengabaikannya karena tahu dirinya dibanggakan.

    9. Berikan anak waktu untuk berubah

    Mempertimbangkan berbagai cara mendidik anak sesuai dengan wataknya memang tidak mudah. Menerapkan cara agar anak mendengarkan orangtua tentu tidak langsung berhasil seketika.

    Anda bisa jadi sudah menerapkan berbagai macam cara agar anak nurut sama orangtua tetapi belum efektif dan tak kunjung membuahkan hasil. 

    Semuanya memang membutuhkan proses agar terbangun komunikasi yang baik antara Anda dengan anak. Hal ini tentu menuntut kesabaran Anda.

    10. Hindari membuat aturan yang terlalu banyak

    Sudah menerapkan berbagai cara agar anak mendengarkan orangtua tetapi belum berhasil? Mungkin saja karena aturan yang Anda tetapkan di rumah terlalu banyak dan rumit.

    Anak-anak usia 6 tahun ke atas cenderung menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah dengan menaati berbagai instruksi.

    Ketika tiba di rumah ia cenderung ingin bebas tanpa terikat oleh berbagai macam peraturan.

    Oleh karena itu, sebaiknya buatlah aturan yang sederhana di rumah.

    Beri ruang kebebasan pada anak untuk mengembangkan diri dan melakukan hal-hal yang ia sukai.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan