backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

7 Cara Mengajarkan Anak Membereskan Kamar Sendiri

Ditinjau secara medis oleh dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 27/04/2022

    7 Cara Mengajarkan Anak Membereskan Kamar Sendiri

    Salah satu kesulitan yang sering dihadapi sebagai orangtua adalah meminta anak untuk membereskan kamarnya. Kamar anak sering kali menjadi tempat yang paling berantakan di rumah. Hal ini karena anak umumnya belum memiliki kesadaran soal kebersihan. Oleh sebab itu, sebagai orangtua, penting untuk mengajarkan anak cara membereskan kamar agar anak terbiasa menjaga kebersihan.

    Manfaat mengajarkan anak membereskan kamar

    Anak membereskan kamar

    Bagi sebagian besar anak, memiliki kamar sendiri merupakan hal yang ditunggu-tunggu.

    Salah satu alasannya karena dengan memiliki kamar sendiri, anak merasa lebih bebas menyimpan barang-barang dan melakukan hal yang mereka sukai.

    Namun, alasan tersebut sering kali membuat kamar anak menjadi kurang rapih dan berantakan. Kamar anak biasanya dipenuhi dengan debu, mainan, pakaian kotor, bahkan makanan basi.

    Jika hal tersebut dibiarkan, anak akan memiliki kebiasaan yang buruk dalam menjaga kebersihan kamarnya. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengajarkan anak membereskan kamar sejak dini.

    Dengan mengajarkan anak cara membereskan kamar, anak akan terbiasa menjaga kamarnya agar tetap bersih hingga ia dewasa.

    Selain itu, berdasarkan The Center for Parenting Education, mengajarkan anak membereskan kamar juga dapat membuat anak memiliki rasa tanggung jawab.

    Pada anak, memiliki rasa tanggung jawab dapat membantu tumbuh kembangnya secara keseluruhan, sehingga anak bisa lebih berprestasi di sekolah dan mandiri ketika dewasa.

    Cara yang tepat untuk mengajarkan anak membereskan kamar

    Anak membereskan kamar

    Berikut adalah tips yang dapat Anda lakukan untuk membantu anak belajar membereskan kamar:

    1. Mulai dengan membuat aturan baru

    Jelaskan pada anak bahwa Anda telah membuat sejumlah peraturan baru tentang membersihkan kamar sendiri.

    Berikan penjelasan pada anak apa saja yang harus ia rapikan di kamarnya. Terkadang, anak tidak mengerti apa yang membuat kamarnya terlihat berantakan.

    Sebagai contoh, beri tahu anak bahwa mainan harus segera dikembalikan pada tempat penyimpanannya setelah dimainkan. Anda juga bisa meminta anak untuk merapikan tempat tidur saat bangun tidur.

    2. Berikan contoh

    Anak-anak yang masih terlalu kecil bisa dibuat bingung oleh kalimat perintah, seperti, “Bersihkan kamarmu sekarang!”

    Ini adalah sebuah konsep yang harus ia pelajari terlebih dulu sebelum benar-benar memahami apa maksud dari kalimat tersebut.

    Melansir dari Understood, para orangtua harus bisa memberikan contoh dengan membersihkan kamar sendiri sebelum meminta anak melakukan hal yang sama.

    Tanpa contoh tersebut, anak dapat merasa tidak adil sehingga tidak mau membereskan kamar.

    3. Bagi pekerjaan besar dalam tugas-tugas kecil

    Jika kemampuan motorik anak masih belum cukup terlatih untuk mengangkat atau mengambil barang, coba bagi ruangan menjadi empat area yang lebih kecil dan minta si kecil untuk mengerjakan satu bagian kamar di satu waktu.

    Atau, minta anak untuk membereskan satu jenis barang di satu waktu. Sebagai contoh, anak dapat membereskan pakaian terlebih dahulu, setelahnya baru membersihkan buku atau mainan.

    Memecah tugas besar menjadi beberapa tugas sederhana sangat membantu untuk anak-anak.

    Biarkan anak untuk coba membereskan kamar dengan cara ini selama lima menit, lalu beri waktu istirahat sebentar sebelum memulai kembali.

    4. Buatkan anak tempat khusus untuk menaruh setiap barang

    Kamar anak akan lebih sulit dirapihkan jika tidak ada tempat khusus untuk setiap barang. Akibatnya, anak akan lebih malas untuk membereskan kamar.

    Oleh karena itu, sebaiknya sediakan tempat khusus untuk menaruh setiap barang, misalnya kotak khusus mainan, rak buku, atau lemari pakaian.

    5. Jadikan permainan

    Agar kegiatan membereskan kamar menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak, jadikan kegiatan ini sebuah permainan.

    Sebagai contoh, tantang si kecil untuk sebanyak-banyaknya mengumpulkan barang dan memasukkannya ke dalam tempat penyimpanan hingga satu lagu selesai.

    Anda bisa memberikan instruksi untuk si kecil mengumpulkan 3 barang untuk babak pertama, 5 barang untuk babak kedua, dan seterusnya dalam 10 detik.

    6. Beri uluran tangan

    Khususnya anak-anak yang masih terlalu kecil, mereka mungkin membutuhkan sedikit bantuan dari Anda untuk bisa memulai membereskan kamarnya.

    Anda cukup menghabiskan beberapa waktu bersama si kecil (tergantung dari usianya) untuk membereskan kamar anak. Anda bisa sambil menunjukkan kepada anak langkah-langkah untuk menyelesaikan tugasnya.

    Sebagai contoh, ajarkan anak untuk memisahkan antara cucian kotor dan bersih dengan memeriksa setiap pakaian yang berserakan di lantai, kemudian taruh di boks laundry atau lipat dan masukkan kembali ke lemari pakaian.

    Penting bagi anak untuk mengetahui apa ekspektasi Anda terhadap dirinya.

    Sering kali kita sebagai orangtua berpikir bahwa anak-anak tahu bagaimana cara melakukan suatu hal.

    Namun sebenarnya, mereka tidak mengetahui apa-apa sampai Anda mengajarkan mereka sampai mereka benar-benar paham.

    Memberi bantuan kepada anak memungkinkan Anda untuk menjadi panutan mereka, sekaligus sebagai cara menyampaikan keinginan Anda tanpa mengharuskan Anda membersihkan kamar anak sendirian.

    7. Jangan membantu jika anak sudah cukup besar

    Jika anak sudah cukup besar untuk melakukan segala hal sendiri, jangan sukarela untuk membersihkan kamarnya.

    Sebab bila Anda melakukan hal ini, Anda menunjukkan kepada anak bahwa Anda tidak percaya bahwa anak mampu untuk menyelesaikan tugas sendiri.

    Ini juga akan menimbulkan pemikiran pada anak bahwa jika ia menunda atau menolak melakukan sesuatu akan ada orang lain yang melakukan hal tersebut untuknya.

    Bahkan, hal ini bisa membuat anak tidak mau menuruti Anda, sebagai orangtuanya. Membersihkan kamar anak dengan kedua tangan Anda sendiri terdengar seperti solusi termudah.

    Namun, efek jangka panjangnya akan berdampak pada kurangnya motivasi anak untuk bertanggung jawab pada dirinya sendiri saat dewasa nanti.

    Aturan praktisnya, begitu anak sudah menginjak usia sekolah dasar, ia sudah harus mampu untuk melakukan sebagian tugas yang berkaitan dengan membereskan kamar sendiri.

    Anda hanya perlu meminta mereka bertanggung jawab. Selamat mengajarkan anak membereskan kamar!

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

    Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 27/04/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan