backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Anak Mudah Cemas? Pahami Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 03/04/2023

    Anak Mudah Cemas? Pahami Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Setiap orang pasti pernah mengalami perasaan cemas dengan sebab yang berbeda-beda. Namun, tahukah Anda bahwa perasaan cemas tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, melainkan juga pada anak?

    Anak dapat cemas karena hal tertentu. Apa penyebab kecemasan pada anak? Sebagai orangtua, adakah yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan pada anak? Simak di bawah ini.

    Penyebab anak mudah cemas

    masalah pada remaja

    Penyebab anak stres dan cemas dapat bergantung pada usianya. Gangguan kecemasan pada anak remaja berbeda dari kecemasan yang dialami saat anak-anak.

    Anak yang lebih kecil biasanya merasa cemas dan takut tentang hal-hal yang ada di sekitarnya. Misalnya, hewan, serangga, monster, atau suatu hal yang ditakutkan terjadi pada kedua orangtua.

    Sementara itu, saat memasuki usia remaja, kecemasan pada anak biasanya berkaitan dengan dirinya sendiri, seperti nilai pelajaran di sekolah, penilaian orang tentang mereka, atau perubahan yang terjadi pada tubuh.

    Berikut beberapa penyebab anak cemas yang biasanya terjadi.

    1. Merasa khawatir dengan prestasinya

    Ada permasalahan mengenai nilai akademis, kesulitan anak dalam memahami pelajaran, atau gagal dalam ulangan dapat membuat anak mengalami kecemasan.

    Ini mungkin bisa memengaruhi pikiran anak karena ia berusaha membanggakan orangtua dengan prestasinya di sekolah.

    2. Mengalami perundungan (bullying)

    Perundungan secara verbal dan fisik tentu dapat berpengaruh pada pikiran dan psikis anak.

    Bukan tidak mungkin, ini bisa menurunkan semangatnya untuk melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk pergi ke sekolah.

    3. Masalah keluarga

    Setiap perubahan dan masalah yang terjadi dalam keluarga dapat mengganggu anak, misalnya perceraian atau kehilangan anggota keluarga.

    Memberi penjelasan mengenai perceraian atau ditinggal oleh anggota keluarga yang disayangi dan mengajari anak untuk menerima perubahan bisa jadi solusi terbaik.

    4. Pengaruh lingkungan sekitar

    Namun, bukan hanya dari dalam dirinya sendiri, penyebab anak mudah cemas juga bisa berupa pengaruh dari lingkungan sekitarnya.

    Dilansir dari American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, gangguan kecemasan lebih berisiko dialami oleh anak jika orangtua juga mudah cemas.

    Terkadang, kecemasan pada orangtua yang ditunjukan kepada anak juga bisa membuat anak lebih sensitif dan mudah cemas sejak kecil.

    Hal ini bisa berdampak pada kepribadian anak dan membuatnya juga memiliki gangguan kecemasan saat memasuki usia remaja.

    Terlebih jika anak tidak pernah berusaha atau belajar untuk mengatasi kecemasan yang ia rasakan.

    Tanda dan gejala anak mudah cemas

    Sebagai orang tua, mungkin tidak mudah untuk mengetahui apakah anak Anda sedang mengalami kecemasan atau tidak. Sering kali, anak ragu atau malu mengungkapkan apa yang sedang ia rasakan.

    Namun, anak yang memiliki gangguan kecemasan dapat menunjukan gejala berikut ini.

    • Merasa gelisah, gundah, atau tegang terus-menerus.
    • Sensitif terhadap kritik atau mudah tersinggung.
    • Selalu mengkhawatirkan hal yang tidak mungkin terjadi.
    • Menghindari situasi sulit atau situasi baru yang membuat mereka cemas.
    • Menarik diri dari lingkungan sekitarnya.
    • Gangguan tidur, seperti insomnia atau sulit tidur.
    • Sulit konsentrasi.
    • Sulit memulai atau menyelesaikan pekerjaan rumah (PR).
    • Perubahan atau gangguan pada pola makan.

    Selain gejala tersebut, ada juga tanda-tanda kecemasan yang dapat timbul pada tubuh anak, di antaranya sebagai berikut.

    • Jantung berdebar.
    • Pusing.
    • Berkeringat.
    • Tubuh bergetar.
    • Sesak napas.
    • Perut terasa mulas.
    • Sakit kepala.
    • Nyeri tubuh, terutama di leher, pundak, dan punggung.

    Ciri-ciri yang dialami setiap anak dapat berbeda-beda, tergantung dari tingkat keparahan kecemasan yang dialami.

    Cara mengatasi anak mudah cemas

    hipnoterapi kecemasan

    Anda tentu tidak akan membiarkan anak Anda terus mengalami rasa cemas. Sebab, hal tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari hingga memengaruhi hubungan antara anak dan orangtua.

    Bahkan, jika dibiarkan, rasa cemas dapat memicu terjadinya depresi pada anak.

    Anda dapat melakukan sesuatu untuk membantu anak terlepas dari rasa cemas, salah satunya dengan teknik terapi mindfulness.

    Terapi mindfulness memiliki fungsi sebagai berikut.

    • Berhenti mencoba mengatasi kecemasan.
    • Tidak merasakan kecemasan yang timbul sebagai emosi, perasaan, pikiran, atau sensasi.
    • Tidak mengikuti keinginan saat cemas agar tidak dikendalikan oleh kecemasan.
    • Menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap diri sendiri dan perasaan yang dialami.
    • Menghindari rasa cemas yang timbul berulang kali.

    Teknik ini diketahui dapat membantu meningkatkan kemampuan psikologi, kognitif, dan kesehatan fisik, serta membantu mengatasi kecemasan.

    Berikut adalah beberapa teknik terapi mindfulness yang dianjurkan dan dapat anak lakukan sendiri di rumah.

    1. Grounding 

    Grounding bertujuan untuk melatih diri agar lebih fokus mengendalikan diri anak terlepas dari rasa cemas yang sedang dialami.

    Fungsinya untuk mengatur respons tubuh dan mencegah rasa cemas menguasai sistem saraf anak.

    Teknik ini dilakukan dengan mengamati sensasi, pola perilaku, dan cara menenangkan diri yang dirasa ampuh oleh tubuh anak.

    Saat merasa cemas, seseorang sering kali merasa dirinya kehilangan tempat berpijak dan keseimbangan.

    Dengan berfokus pada menenangkan diri sendiri saat cemas, anak Anda bisa merasa lebih aman dan mendapat kekuatan dari dalam diri.

    Untuk menerapkan teknik grounding, berikut langkah-langkahnya.

    1. Cari tempat yang nyaman dan sepi. Lepaskan alas kaki anak agar lebih nyaman.
    2. Minta anak berdiri dan mulai rasakan kaki yang bersentuhan langsung dengan tanah atau tempat berdiri.
    3. Anak harus fokus pada sensasi kaku dan kenyal pada kakinya.
    4. Mungkin anak bisa bayangkan dirinya sebagai pohon, dengan telapak kaki sebagai akar yang menghubungkan tanah dengan bagian kaki lainnya.
    5. Minta anak bertumpu pada masing-masing sisi kaki secara bergantian, seperti bergoyang ke kanan dan kiri.
    6. Ubah tumpuan tubuh menjadi ke bagian depan dan belakang kaki.
    7. Saat berpindah tumpuan, minta anak untuk fokus pada pusat gravitasi tubuh, yang terletak pada bagan atas panggul dan bawah pusar.
    8. Letakan tangan pada bagian bawah perut dan rasakan secara perlahan.
    9. Ulangi bergoyang ke kanan, kiri, depan, dan belakang sambil memegang bagian bawah perut selama beberapa waktu.

    Dibandingkan dengan mencoba mengatasi penyebab cemas pada anak, teknik grounding bisa memberikan ketenangan, baik secara sementara maupun jangka panjang.

    2. Teknik pernapasan

    Teknik pernapasan diketahui bisa meningkatkan fungsi sistem saraf parasimpatis dan membantu menenangkan tubuh dan pikiran dengan melepaskan hormon endorfin.

    Ada beberapa teknik pernapasan yang bisa dilakukan sebagai cara mengatasi kecemasan, yaitu sebagai berikut.

    • Pernapasan persegi

    Teknik pernapasan ini mendorong kesadaran dan perasaan hadir. Teknik ini juga dapat dengan mudah dilakukan dalam situasi apa pun.

    Berikut langkah melakukan pernapasan persegi.

    1. Duduk di posisi yang nyaman dengan tulang punggung tegak.
    2. Fokus pada pernapasan selama beberapa kali.
    3. Mulai bernapas dengan lebih dalam.
    4. Bayangkan bentuk persegi di dalam pikiran.
    5. Dalam sekali tarikan napas, hitung panjang napas selama 4 detik sambil menyusuri panjang salah satu sisi persegi.
    6. Tahan napas selama 4 detik sambil mengikuti panjang sisi persegi selanjutnya.
    7. Buang napas selama 4 detik sambil menyusuri sisi persegi lainnya.
    8. Tahan napas selama 4 detik sambil mengikuti panjang sisi persegi yang terakhir.
    9. Ulangi langkah di atas selama beberapa menit.
    • Pernapasan segitiga

    Mirip dengan pernapasan persegi, teknik ini meningkatkan fokus pada pernapasan dan membantu mendapatkan kembali kendali diri selama mengalami kecemasan.

    Untuk melakukan teknik pernapasan segitiga, ikuti langkah berikut.

    1. Duduk di posisi yang nyaman dengan tulang punggung tegak.
    2. Fokus pada pernapasan selama beberapa kali.
    3. Mulai bernapas dengan lebih dalam.
    4. Bayangkan bentuk segi tiga di dalam pikiran.
    5. Dalam sekali tarikan napas, hitung panjang napas selama 4 detik sambil menyusuri panjang salah satu sisi segi tiga.
    6. Tahan napas selama 4 detik sambil mengikuti panjang sisi segi tiga selanjutnya.
    7. Buang napas selama 4 detik sambil menyusuri sisi segi tiga terakhir.
    8. Ulangi langkah di atas selama beberapa detik.
    • Kesadaran napas

    Teknik ini berfungsi mengamati gerakan dan sensasi dalam tubuh dengan setiap napas untuk mendapatkan kembali ketenangan dan rasa kendali diri.

    Langkah-langkah melakukan kesadaran napas meliputi berikut ini.

    1. Duduk dengan posisi tubuh tegak atau berbaring telentang, sesuai dengan kenyamanan masing-masing.
    2. Lemaskan anggota tubuh dan mulai fokus pada pernapasan.
    3. Perhatikan gerakan dan sesasi yang terjadi di dalam tubuh setiap kali menarik atau menghembuskan napas.
    4. Perhatikan setiap kali udara masuk melalui hidung dan tenggorokan ke dalam paru-paru. Rasakan saat dada dan perut mengembang.
    5. Ulangi langkah di atas selama beberapa menit.

    Perlu diingat

    Kecemasan normal dialami oleh siapa saja. Namun, perlu diingat bahwa gangguan kecemasan berbeda dari rasa cemas biasa. Jika kecemasan sudah mengganggu aktivitas dan tidak bisa ditangani dengan pengobatan di rumah, perlu dilakukan diagnosis dan penanganan dari dokter.
    Jika tidak ditangani dengan baik sejak dini, rasa cemas yang sering timbul bisa membuat anak mengalami gangguan kecemasan di kemudian hari.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 03/04/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan